Kimia Anorganik II
Pembuatan CuSO4
Tanggal Percobaan:
Kamis, 03-April-2014
Disusun Oleh:
Aida Nadia
(1112016200068)
Kelompok 4 Kloter 1:
Amaliyyah mahmudah
(1112016200043)
Rizky Harrysetiawan
(1112016200069)
Lilik Jalaludin
(1112016200074)
I.
Abstrak
Telah dilakukan praktikum mengenai pembuatan CuSO4. Dalam
pembuatan CuSO4 untuk analisa kualitatifnya menggunakan metode redoks
(reaksi reduksi oksidasi). Berdasarkan praktikum didapatkan hasil analisa
kualitatifnya, yaitu: pada Cu yang berbentuk melingkar terletak pada kutub
(+) maka dari itu menjadi sebagai Anoda, sehingga terjadi oksidasi, sehingga
dihasilkan logam Cu(s) berkurang karena terurai menjadi ionnya yaitu
Cu2+(aq), dan ionnya ini ditunjukkan dengan warna biru; Sedangkan, pada Cu
yang berbentuk lurus terletak pada kutub (-) maka dari itu menjadi sebagai
Katoda, sehingga terjadi reduksi, sehingga dihasilkan terbentuknya atau
terdapatnya gelembung gas H2(g) dan logam Cu bertambah karena terdapat
endapan logam Cu(s).
Kata kunci : CuSO4, redoks, analisis kualitatif
II. Pendahuluan
Salah satu ciri penting dari logam transisi ialah kemampuannya
membentuk kompleks dengan molekul kecil dan ion. Contohnya padatan
tembaga(II) sulfat dibuat dengan mereaksikan tembaga dan asam sulfatpekat panas (minyak vitriol). Nama lazimnya adalah vitriol biru
menyatakan asalnya dan warnanya yang merupakan sifatnya yang paling
mudah untuk dilihat. Akan tetapi senyawa ini tidak sekadar tembaga dan
sulfat, tetapi juga air. Air dalam vitriol biru sangat penting, sebab bila air ini
dikeluarkan dengan pemberian panas yang tinggi, warna birunya hilang,
berganti menjadi tembaga(II) sulfat anhidrat berwarna putih kehijauan.
Vitriol biru memiliki rumus kimia [Cu(H2O)4] SO4. H2O molekul air kelima
tidak terkoordinasi langsung pada tembaga (Oxtoby, 2003 : 138).
Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan
liat. Ia melebur pada 10380C. Karena potensial elektrode standarnya positif,
(+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan
asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit.
Asam sulfat pekat panas juga melarutkan tembaga, persamaan reaksinya:
Cu + 2H2SO4
Cu2+ +
+ SO2 + 2H2O
oksidasi
tembaga lain.
Pipet tetes
Kabel penghubung
Tang
Ampelas
Bahan:
B. Metode Kerja
1. Masukkan Air aki (H2SO4) 3M sebanyak 100 ml ke dalam gelas
kimia
2. Tambahkan dengan H2SO4 6M yang sudah diencerkan sebanyak
100ml
3. Lilitkan kawat serabut pada kabel penghubung ke logam Cu yang
berbentuk lurus dan hubungkan kabel penghubung tersebut ke catu
daya kutub (-), lalu celupkan logam Cu lurus tersebut ke dalam
campuran larutan 200 ml H2SO4 yang sudah terdapat di kelas kimia
tadi.
4.
6M H2SO4 100 ml
Cu berbentuk melingkar
Cu berbentuk lurus
Larutan CuSO4
- Berbau menyengat
Persamaan Reaksi:
Larutan awal:
H2SO4
2 H+
(elektroda Cu)
H2(g)
+ 2 e-
H2(g)
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini telah dilakukan percobaan mengenai
pembuatan Cu. Pembuatan Cu dibuat dengan mencampurkan antara
3M H2SO4 100 ml dengan 6M H2SO4 100 ml, hal ini dilakukan karena
dengan penambahan larutan H2SO4 yang konsentrasinya lebih tinggi dan
dengan jumlah volume larutan yang digunakan lebih banyak maka
diharapkan proses dalam pembuatan Cu akan lebih cepat. Setelah itu,
dilakukan kawat serabut pada kabel penghubung dililitkan ke logam Cu
yang berbentuk lurus dan dihubungkan kabel penghubung tersebut ke
catu daya kutub (-), lalu celupkan logam Cu lurus tersebut ke dalam
campuran larutan 200 ml H2SO4 yang sudah terdapat di kelas kimia tadi.
Kemudian selanjutnya, kawat serabut pada kabel penghubung lainnya di
lilitkan ke logam Cu yang berbentuk melingkar seperti per dan
dihubungkan kabel penghubung tersebut ke catu daya kutub (+), lalu
V. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:
1. Praktikum kali ini menggunakan metode redoks (reaksi reduksi oksidasi).
2.Pada Cu yang berbentuk melingkar terletak pada kutub (+) maka dari itu
menjadi sebagai Anoda, sehingga terjadi oksidasi, sehingga dihasilkan
logam Cu(s) berkurang karena terurai menjadi ionnya yaitu Cu2+(aq), dan
ionnya ini ditunjukkan dengan warna biru.
3.Pada Cu yang berbentuk lurus terletak pada kutub (-) maka dari itu
menjadi sebagai Katoda, sehingga terjadi reduksi, sehingga dihasilkan
terbentuknya atau terdapatnya gelembung gas H2(g) dan logam Cu
bertambah karena terdapat endapan logam Cu(s).
VI. Referensi
Oxtoby, David, W. 2003. Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid II Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph, H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3
Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta:
PT.Kalman Media Pusaka.
2011.
Analisis
Kation
dan
Anion.
http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/06/analisis-kation-dananion.pdf . Diakses pada tanggal 22 April 2014 pada pukul 21.34 WIB.