Kependudukan di Indonesia
Oleh :
Nama
: Zetry Prawira
NRP
: 5213100192
Kelas
: 46
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang kebijakan kependudukan di Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
Page 1 of 13
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. 1
Daftar Isi ................................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ........................................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Kebijakan Kependudukan ......................................................................................... 5
2.2 Ruang Lingkup Kebijakan Penduduk ........................................................................................... 5
2.3 Macam Macam Kebijakan Penduduk ....................................................................................... 7
2.4 Kebijakan Kependudukan di Indonesia ....................................................................................... 8
2.5 Pengaruh MEA terhadap Kependudukan Indonesia ................................................................... 9
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................................. 11
REFERENSI ............................................................................................................................................. 12
Page 2 of 13
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketika era globalisasi dan informasi belum sepenuhnya diantisipasi, Indonesia harus
menghadapi krisis ekonomi dan reformasi yang berlanjut dengan berbagai tuntutan seperti otonomi,
demokratisasi, dan perlindungan hak-hak asasi manusia. Berbagai hal itu sering terkait satu dengan
lainnya. Tuntutan seperti itupun merupakan hal yang wajar. Sayangnya, masalah-masalah besar itu
tidak bias dipecahkan segera dan serempak, bahkan fakta-fakta yang ada menunjukkan bahwa satu
permasalahanpun seringkali tidak dapat dipecahkan dengan memuaskan. Karenanya, masalah yang
dihadapi Indonesia sekarang sangat kompleks dan berlarut-larut.
Apakah kaitan antara perubahan-perubahan itu dengan kebijakan kependudukan? Untuk
menjawab pertanyaan ini, ada baiknya dilihat dulu lingkup permasalahan kependudukan. Pada satu
sisi, permasalahan itu berputar pada masalah pokok demografis, yaitu fertilitas (kelahiran), mortalitas
(kematian), dan mobilitas (migrasi).
Secara sepintas, terutama bagi orang awam, permasalahan ini tampak sederhana. Namun,
bila menyadari bahwa permasalahan kependudukan tidak mengkaji individu per individu, masalahnya
tidak pernah sederhana. Oleh karena itu, pada sisi lain, permasalahan kependudukan bias melebar ke
berbagai permasalahan sosial ekonomi lain.
Kebijakan kependuduian merupakan suatu gejala yang relativ masi mudah. Berbagai kebijakan
bidang ekonomi maupun social merupakan alternative dalam peningkatan tingkat kesejahteraan
penduduk. Kebijakan tersebut meliputi bidang antara lain : Penyediaan lapangan kerja, kesemptan
pendidikan, meningkatakan kesehatan serta usaha-usaha menambah kesejahteraan penduduk
lainnya. Berbagai hal tersebut mempengaruhi penduduk baik mengenai jumlah, komposisi dan
distribusi atau persebaran pertumbuhan serta cici-ciri penduduk lainnya.
Hal ini perlu juga di bedakan antara kebijakan yang mempengaruhi variabel variabel
kependudukan maupunyang langsung terhadap penduduk tersebut. Kebijakan yang mempengaruhi
variable kependudukan antara lain ialah memngedakan faksinasi anak-anak yang menyelamatkan
mereka dari berbagai penyakit anak yang bebahaya diantara lain : Polio, BSG, hepatitis dan lain-lain.
Terhadap hal tersebut akan menurunkan angka kematian anak sehingga akan mempengaruhi angka
kematian penduduk secar keseluruhan.
Kebijakan yang menanggapi perubahan penduduk antara lain didirikannya sekolah-sekolah
baru, baik untuk menunjang kelebihan jumlah anak sekolah atau untuk merubah jenjang dan jenis
sekolah seperti yang dibutuhkan di masyarakat.
Sedangkan kebijakan yang mempengaruhi variable kependudukan secara langsung dalm hal
ini antara lain : Pelyanan kontasepsi yang langsung mempengaruhi besarnya penurunan jumlah
penduduk akibat kelahiran ( natalitas ). Kebijakan kependudukan yang bersifat tidak langsung misalna
dengan pencabutan subsidi pada keluarga yang mempunyai anak lebih dari 2, sehingga anak ketiga (
3 ) atau dan seterusnya tidak akan mendapatkan subsidi.
Disini akan di bahas beberapa tentang kebijakan penduduk yang di lakukan pemerintah yang
bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk.
Page 3 of 13
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
Page 4 of 13
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebijakan Kependudukan
Kebijakan Kependudukan adalah kebijakan yang ditujukan untuk mempengaruhi besar,
komposisi, distribusi dan tingkat perkembangan penduduk. Sedangkan menurut DR. Elibu Bergman
(Harvard university) mendefinisikan kebijakan penduduk sebagai tindakan-tindakan pemerintah untuk
mencapai suatu tujuan dimana didalamnya termasuk pengaruh dan karakteristik penduduk.
Pada tahun 1965 PBB mempunyai kebijakan kependudukan yang jelas dan menjadi dasar bagi
tindakan-tindakan yang nyata, walaupun badan yang bernama The Population Commission dengan
resmi sudah dapat disahkan pada tanggal 3 oktober 1946. Selain itu, kebijakan penduduk menurut
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ialah lankgah-langkah dan program-program yang membantu
tercapainya tujuan-tujuan ekonomi,social,demografis dan tujuan-tujuan umum yang lainnya dengan
jalan mempengaruhi variable-veriabel demografi yang utama, yaitu besar dan pertumbuhan
penduduk serta perubahan dan ciri-ciri demografinya. Secara umum kebijakan penduduk harus
ditujukan untuk:
1) Melindungi kepentingan dan mengembangkan kesejahteraan penduduk itu sendiri terutama
generasi yang akan datang.
2) Memberikan kemungkinan bagi tiap-tiap orang untuk memperoleh kebebasan yang lebih
besar, guna menentukan apa yang terbaik bagi kesejahteraan diri, keluarga dan anaknya.
3) Kebijakan harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk itu sendiri.
Pemecahan masalah kependudukan dengan pengendalian kelahiran saja tidak menjamin
bahwa hasilnya secara otomatis akan meningkatkan kualitas hidup penduduk yang
bersangkutan atau generasi yang akan datang.
TRANSMIGRASI
Transmigrasi merupakan kebijaksanaan kependudukan mengenai migrasi. Kebijaksanaannya
adalah reditribusi penduduk melalui migrasi yang di atur oleh pemerintah. Transmigrasi yang di atur
itu hanya meliputi bagian kecil migrasi, tetapi di lakukan dengan secara sadar dan dengan tujuan yang
jelas. Sejak tahun 1972 dengan Undang-Undang No. 3 tahun 1972 yang mengatur Pokok-Pokok
penyelengaraan transmigrasi, trnsmigrasi tidak hanya mampunyai aspek kependudukan tetapi juga
aspek ekonomi, politik, social budaya dan pertahanan. Akan tetapi karena itu di jalankan dengan
mempengaruhi variabel migrasi, maka transmigrasi merupakan satu program kependudukan.
2)
KELUARGA BERENCANA
Kegiatan keluaraga berencana adalah program kependudukan. Peningkatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang akan menurunkan angka kematian bayi juga merupakan kebijakan
program kependudukanBagian besar penduduk dunia diam di Negara-negara sedang berkembang.
Kebijaksanaan kependudukan oleh sebagian pemerintahnya melalui program KB hasilnya sudah mulai
Page 7 of 13
Nampak. Sebagian penduduk dunia di Negara yang sedang berkembang belum banyak dijamah oleh
keluarga berencana baik melalui kebijaksanaan pemerintah maupun oleh organisasi masyarakat.
Pengaturan fertilitas
Upaya ini dilakukan melalui Program Keluarga Berencana (KB). Program Keluarga Berencana
(KB). KB dilaksanakan untuk membantu calon atau pasangan suami istri dalam mengambil
keputusan tentang usia ideal perkawinan, usia ideal untuk melahirkan, jumlah ideal anak,
jarak ideal kelahiran anak, dan penyuluhan kesehatan reproduksi.
Pengaturan mortalitas
Upaya ini diprioritaskan pada penurunan angka kematian ibu hamil, penurunan angka
kematian ibu melahirkan, penurunan angka kematian pasca melahirkan, serta penurunan
angka kematian bayi dan anak.
Pengarahan mobilitas penduduk
Hal ini bertujuan untuk mecapai persebaran penduduk yang optimal, didasarkan pada
keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung alam dan lingkungan sehingga
mencapai sasaran yang terdiri atas :
a) Peningkatan taraf hidup
b) Pembangunan daerah
c) Keseimbangan penyebaran penduduk
d) Pembangunan yang merata di seluruh Indonesia
Page 8 of 13
Sebagai contoh provinsi DKI Jakarta yang notabennya sebagai pusat administrasi negara dan pusat
perkantoran dan industri berada di provinsi tersebut jelas sangat berbeda dengan provinsi Maluku
Utara yang jauh dari pusat administrasi negara dan pusat perkantoran serta industri sehingga
kepadatan penduduk di DKI Jakarta dan Maluku Utara berbeda Jauh. Kepadatan sebuah pulau di
Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor alam dan sosial. Masyarakat lebih memilih tinggal di pulau yang
dekat dengan pusat administrasi negara dan pusat perdaganan serta kondisi alam yang mendukung
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Page 9 of 13
Berdasarkan peta kepadatan penduduk pulau terpadat di Indonesia adalah pulau Jawa. Hal ini
dikarenakan ibu kota negara yaitu Jakarta ada di pulau Jawa. Di pulau Jawa juga menjadi pusat
administrasi dan pusat perdagangan sehingga membuat banyak orang dari luar pulau berpindah dan
bertempat tinggal di pulau Jawa. Di era MEA mendatang akan ada kebebasan bagi para pencari
pekerjaan dari seluruh negara di kawasan Asia Tenggara. Melihat dari potensi berupa lapangan
pekerjaan yang membutuhkan pekerja dengan SDM tinggi. Tidak menutup kemungkinan ketika
memasuki era MEA mendatang pelamar kerja asing banyak yang datang untuk mencari kerja dan
bertempat tinggal di Indonesia.
Hal inilah yang nantinya dapat menyebabkan ledakan penduduk terutama di Indonesia,
terutama pulau Jawa. Begitu juga dengan pulau-pulau lain di Indonesia yang memiliki kekayaan alam
yang melimpah akan sangat menggiurkan bagi pelamar kerja asing bahkan investor sekalipun. Jika
investor asing telah menaruh modal di Indonesia, tidak menutup kemungkinan pula investor asing
tersebut akan membawa pekerja dari negaranya sendiri untuk bekerja di perusahaannya. Hal tersebut
juga memicu ledakan penduduk yang signifikan dan berdampak pada lingkungan, sosial, ekonomi dan
aspek lainnya yang ada di Indonesia.
Kurangnya perhatian pemerintah Indonesia tentang dampak kependudukan yang disebabkan
oleh MEA dapat mengakibatkan masalah yang berkepanjangan. Saat ini pemerintah hanya fokus pada
penunjang sektor ekonomi saja seperti pengembangan perdagangan, pembangunan kawasan industri,
serta peningkatan SDM masyarakat.
Page 10 of 13
Page 11 of 13
REFERENSI
http://drpriyono.blogspot.com/2012/02/macam-macam-kebijakan-kependudukan.html
http://anggelinaninny.blogspot.com/2014/01/makalah-demografi-kebijakan-kependudukan.html
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/makalah-kebijakan-kependudukan.html
https://cancer55.wordpress.com/2013/12/04/kebijakan-kependudukan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kependudukan_di_Indonesia
http://adepedia-myownworld.blogspot.com/2013/03/situasi-kependudukan-dan-kebijakan.html
http://www.kompasiana.com/zakirosyidi/ledakan-penduduk-di-era-mea-siapkah
indonesia_567e8230347b614707b7aefe
https://id.wikipedia.org/wiki/Sensus_Penduduk_Indonesia_2010
Page 12 of 13