Sebagaimana diuraikan diatas, bahwa sumber air baku untuk SPAM Umbulan terdiri dari 3 (tiga) titik sumber, yaitu:
Mata Air Umbulan, sebagai sumber air baku utama
Mata Air Tapak, sebagai sumber air baku cadangan atau tambahan IPA Kali Rejoso, sebagai sumber air baku cadangan atau tambahan
Sistem instalasi pengolahan air (IPA) tidak berfungsi sebagaimana mestinya
bilamana suplai air baku mengalami gangguan. Oleh sebab itu disain dan perencanaan sistem pengambilan air baku harus menghindari kemungkinan terjadinya interupsi suplai air baku. Bagaimanapun kondisinya, harus ada perencanaan dan pemeliharaan yang dapat menjamin kontinuitas suplai air baku dengan kapasitas yang lebih dari cukup. Dalam perencanaan sistem pengambilan air baku, pada dasarnya debit pengambilan harus ditetapkan lebih besar daripada debit yang diperlukan secara berkesinambungan, misalnya, 110-120% kebutuhan rata-rata air baku. Bilamana kapasitas pengambilan air baku tersebut tidak dapat dicapai karena keterbatasan sumbernya akibat pengaruh musim (kemarau), maka perlu dilakukan langkah-langkah pengkonversian debit surplus pada musim hujan menjadi debit cadangan pada saat musim kemarau, misalnya dengan cara membangun sistem reservoir yang lebih besar. Pada kondisi seperti ini, debit cadangan yang disediakan harus melebihi kapasitas kebutuhan maksimum air minum. Debit andalan Q90 dan Q95 pada mata air Umbulan telah dikaji yang dalam hal ini termasuk debit pemakaian air eksisting telah ditetapkan. Tentu saja dalam pengelolaan SPAM Umbulan akan tetap menjaga dan melakukan pemeliharaan terhadap penggunaan air eksisting tersebut sebagai komitmen untuk pemanfaat mata air Umbulan seoptimal mungkin tanpa merugikan kepentingan penggunaan air eksisting yang telah ditetapkan. Untuk itu akan dilakukan langkah-langkah kegiatan pemeliharaan sistem secara menyeluruh baik untuk kepentingan penggunaan air eksisting maupun untuk penggunaan SPAM Umbulan. Beberapa standar prosedur yang akan diterapkan dalam pemeliharaan mata air Umbulan adalah sebagai berikut.
Jaminan dapat diperoleh air baku dengan kualitas yang memenuhi
syarat air baku. Kemungkinan terjadinya pencemaran dikemudian hari akan dihindarkan dengan membangun sistem yang bebas terjadinya kontaminasi. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya perubahan kapasitas sumber air baku harus diantisipasi dengan melakukan program-program pelestarian lingkungan sumber mata air Umbulan baik diwilayah hulu maupun wilayah hilir.
Pemanfaatan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk
program pelestarian sumber air Umbulan, misalnya, dalam bentuk pembangunan sumur resapan, sumur injeksi, penghijauan hutan, penanaman tanaman produksti di lingkungan perdesaan di wilayah aliran mata air Umbulan. Membangun akses yang mudah ke lokasi intake guna melakukan inspeksi, operasi dan perawatan. Memungkinkan manuver kendaraan secara leluasa bilama sewaktuwaktu diperlukan untuk penggantian dan reparasi peralatan serta fasilitas yang ada. Memberikan kelonggaran bagi pengembangan selanjutnya dengan tetap memperhatikan alokasi pemanfaatan debit andalan. Jaminan terhadap kebutuhan yang diperlukan ketika terjadi kondisi kapasitas sumber air baku mencapai batas terendah. Seminimal mungkin mengganggu kehidupan biota yang ada dalam lingkungan sumber air baku. Mempertimbangkan kondisi geologi yang paling menjamin kestabilan bangunan intake. Kemungkinan perubahan kualitas akibat pengaruh erosi lahan diwilayah alirannya dihindarkan dengan menjaga stabilitas lahan dan tanah disekitar proyek.
2. Manajemen air pada intake Umbulan
Manajemen air pada mata air Umbulan dilakukan dengan pendekatan sebagaimana diuraiakan diabwah ini.
Debit andalan Q90 adalah sekitar 4.260 lps
Debit andalan Q95 adalah sekitar 3.800 lps Pemakaian air eksisting adalah sekitar 400 lps Potensi pemanfaatan untuk SPAM Umbulan adalah Q95-3.400 lps atau Q90-3.820 lps Defisit suplai air baku untuk kapasitas 4000 lps diperoleh dari pasokan mata air Tapak dan atau sistem IPA Kali Rejoso, kurang lebih sebesar Q-200 sampai dengan Q-600 lps Prediksi kondisi paling kritis adalah pasokan air dari mata air Tapak sebesar 700 lps dan pasokan air baku dari IPA Kali Rejoso sebesar 300 lps. Kondisi paling kritis tersebut pada dasarnya hanya akan terjadi beberapa hari sajam yaitu sekitar 20-30 hari dimana kapasitas mata air Umbulan mencapai debit minimal Q-andalan 90-95%. Diluar periode 20-30 hari pada dasarnya debit mata air Umbulan lebih besar dari 4000 lps sesuai dengan hasil observasi debit andalan yang dilakukan selama ini. Sepanjang periode waktu, pemanfaatan air untuk eksisting tetap merupakan komitmen dalam proyek SPAM Umbulan, namun demikian diharapkan bahwa pemakaian air eksisting dapat dialokasikan untuk keperluan yang nyata-nyata bermanfaat.
Pembatasan eksploitasi air tanah di wilayah mata air Umbulan.
Melakukan kerjasama antar sektor untuk pelestarian mata air Umbulan.