Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
Katarak merupakan setiap keadaan kekeruhan pada lensa atau kapsula lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau
akibat kedua-duanya. Adanya kekeruhan pada lensa yang berfungsi untuk memfokuskan
cahaya yang masuk ke mata agar tepat di retina, menyebabkan gangguan penglihatan.
(1,2,3)

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga
akibat kelainan kongenital, infeksi, trauma, kelainan metabolisme seperti Diabetes
Melitus, dan karena penyinaran.(1,3)
Secara garis besar katarak diklasifikasikan menjadi:(3,4)
1. Katarak Degeneratif, berdasarkan usia digolongkan menjadi:(4)
a. Katarak juvenile (katarak yang terlihat pada usia > 1 tahun dan < 40 tahun)
b. Katarak presenile (katarak yang terlihat pada usia 30 40 tahun)
c. Katarak senile (katarak yang terlihat pada usia > 40 tahun)
2. Katarak Developmental, merupakan kelainan kongenital (katarak yang terlihat pada
usia < 1 tahun)
3. Katarak Komplikata
4. Katarak Traumatika, biasanya akibat trauma tumpul maupun trauma tembus.
Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat
disebabkan oleh berbagai hal, biasanya akibat proses degenatif. Pada penelitian yang
dilakukan di amerika serikat didapatkan adanya 10% orang menderita katarak, dan
prevalensi ini meningkat sampai 50% pada mereka yang berusia 65-75 tahun dan

meningkat lagi sekitar 70% pada usia 75 tahun. Katarak congenital, katarak traumatic
dan katarak jenis jenis lain lebih jarang ditemukan2.
Berikut ini dilaporkan kasus katarak senile OS (Oculi Sinistra) stadium matur
pada penderita Perempuan usia 45 tahun yang berobat ke poliklinik Mata RSUD Ulin
Banjarmasin pada tanggal 15 September 2016.

BAB II
LAPORAN KASUS

IDENTITAS
Nama

: Ny. I

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 45 tahun

Alamat

: Sungai Jingah RT 04 Banjarmasin

Pekerjaan

: Pedagang

ANAMNESIS
Hari/tanggal

: Kamis/ 15 September 2016

Keluhan Utama

: Mata kiri kabur

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan mata kiri kabur sejak 6 bulan yang lalu. Kabur
dirasa perlahan-lahan dan semakin lama semakin memberat hingga mengganggu
aktivitas pasien. Awalnya pasien mengeluhkan gatal di bagian mata kiri. Pasien merasa
lebih sulit melihat benda-benda yang terletak jauh dibandingkan dengan sebelumnya.
Pasien tidak mengeluhkan rasa sakit dan tidak silau. Tidak ada riwayat trauma pada
keuda matanya. Untuk mengurangi keluhannya, pasien telah menggunakan berbagai
macam obat tradisional, namun keluhan tersebut tidak berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Keluhan serupa (-), asma (-), diabetes mellitus (-), hipertensi (-).
Riwayat Penggunaan Kacamata :
3

Pasien tidak pernah menggunakan kacamata sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Keluhan serupa (-), asma (-), diabetes mellitus (-), hipertensi (-).

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Kompos mentis

GCS

: 4-5-6

Tanda Vital

Status Lokalis

TD

110/80 mmHg

Nadi

86 x/menit

RR

20 x/menit

36,5 C

OD
5/7
Sentral
Ke segala arah
Bentuk normal, Edem (-)
Bentuk normal, Edem (-)
Hiperemi (-), Edem (-)
Hiperemi (-), Edem (-)
Hiperemi (-), Edem (-)
Jernih
Putih
Cukup
Iris shadow (-)
Sentral, regular, 3 mm,
reflek cahaya (+)
Jernih
-

Visus
Kedudukan
Pergerakan
Palpebra superior
Palpebra inferior
Konjungtiva Palpebra
Konjungtiva Forniks
Konjungtiva Bulbi
Kornea
Sklera
COA
Iris
Pupil
Lensa
Sekret

OS
1/
Sentral
Ke segala arah
Bentuk normal, Edem (-)
Bentuk normal, Edem (-)
Hiperemi (-), Edem (-)
Hiperemi (-), Edem (-)
Hiperemi (-), Edem (-)
Jernih
Putih
Cukup
Iris shadow (-)
Sentral, regular, 3 mm,
reflek cahaya (+), Leukokoria
Keruh
-

DIAGNOSIS KERJA
OS Katarak senilis stadium matur
USULAN PEMERIKSAAN
Funduskopi
PENATALAKSANAAN
OS Ekstraksi Lensa

BAB III
DISKUSI
5

Katarak yang berkaitan dengan umur (senile) paling sering dijumpai.


Dimana penglihatan yang semakin kabur dan terjadinya distorsi penglihatan adalah
gejala utamanya. Menurut tebal tipisnya kekeruhan lensa, katarak senile dibagi
menjadi 4 stadium : (1,4,5)
1. Katarak Insipien
Kekeruhan lensa tampak terutama di bagian perifer korteks berupa garis-garis
yang melebar dan makin kesentral makin menyerupai ruji sebuah roda. Biasanya
pada stadia ini tidak menimbulkan gangguan tajam penglihatan dan masih bisa
dikoreksi mencapai 6/6.
2. Katarak Imatur atau katarak intumesen
Kekeruhan lensa terutama dibagian posterior nukleus dan belum mengenai
seluruh lapisan lensa.
3. Katarak Matur
Kekeruhan sudah mengenai seluruh lensa, warnanya menjadi putih keabu-abuan.
Semua sinar yang melalui pupil dipantulkan kembali di permukaan anterior
lensa. Tidak ada bayangan iris (Shadow test(-)). Tajam penglihatan menurun,
tinggal melihat gerakan tangan atau persepsi cahaya.

4. Katarak Hipermatur
Katarak yang mengalami proses degenerasi lebih lanjut, dapat menjadi keras
atau lembek dan mencair.
Diagnosis katarak ditegakkan atas adanya tanda-tanda klinik subyektif dan
obyektif.( 4,5)

Tanda subyektif antara lain berupa adanya kemunduran tajam penglihatan,


positif scotoma berupa kaluhan seperti bercak hitam dilapang pandang yang tidak
bergerak tapi selalu mengikuti arah gerak mata, monocular polipia, seperti melihat
benda menjadi lebih dari satu pada satu mata, kadang seperti melihat bayangan
halo disekitar sumber cahaya, kadang penderita merasa lebih enak tanpa kacamata
baca untuk melihat dekat karena terjadi artificial myopia.
Pada pemeriksaan obyektif antara lain visus menurun sesuai dengan tebal
tipis lensa, stadium matur dan hipermatur visus menurun mencapai 1/300 1/;
dengan senter ditemukan kekeruhan lensa ; dengan oftalmoskopi pada stadium
insipien dan imatur tampak kekeruhan kehitaman dengan latar belakang jingga,
sedang stadium matur hanya didapatkan warna kehitaman tanpa latar belakang atau
reflek fundus negative.
Pada penderita berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didiagnosa
dengan katarak senile OS stadium matur karena didapatkan penglihatan mata kiri
kabur secara progresif, tidak ada keluhan silau dan sakit hanya merasa ada yang
mengganjal pada mata kanannya. Tidak ada riwayat trauma. Dari pemeriksaan fisik
tajam penglihatan (visus) mata kiri 1/ sedang mata kanan normal 5/7.Tidak
ditemukan kelainan pada palpebra,konjungtiva, kornea, sclera, bilik mata depan dan
iris pada kedua mata. Mata kiri, pupil tampak putih (leukokoria) yang menunjukkan
lensa keruh.
Pada umumnya perjalanan katarak senile progresif lambat dan berlangsung
beberapa tahun. Tidak ada pengobatan untuk katarak kecuali tindakan bedah.
Pembedahan dilakukan apabila penurunan tajam penglihatan mengganggu pekerjaan
sehari-hari dan tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, pada katarak matur sebelum

menjadi hipermatur yang akan menimbulkan penyulit (uveitis dan glaukoma),


katarak telah menimbulkan penyulit seperti katarak intumesen yang menimbulkan
glaukoma.(1,4)
Prosedur bedah katarak (ekstraksi lensa) yang dipakai adalah ekstraksi intraatau ekstrakapsular. Dinamakan intrakapsular (ICCE) apabila lensa diambil intoto,
yaitu seluruh kapsul diambil melalui limbus superior. Sedangkan pada ekstraksi
ekstrakapsular (ECCE) juga dibuat insisi limbus superior, kemudian kapsul anterior
dirobek dan diambil, inti diekstraksi, dan korteks lensa diirigasi dan diaspirasi agar
keluar dari mata, sedangkan kapsul posterior dipertahankan tatap pada tempatnya.
Pada lima tahunbelakangan ini sebagian besar bedah katarak dilakukan secara
ekstrakapsular (ECCE). Alasan utamanya adalah bahwa kapsul posterior yang masih
utuh memungkinkan untuk ditanam lensa intraocular ke dalam bilik mata belakang.
Dengan ekstraksi lensa akan memperbaiki tajam penglihatan pada lebih dari 90%
kasus.(4,5)
Pemasangan lensa intraokular setelah bedah katarak masih dianggap cukup
mahal jika dibandingkan dengan kacamata dan lensa kontak corneal, akan tetapi
memiliki beberapa kelebihan, antara lain lapang pandangnya lebih baik dari
kacamata dan tidak terjadi pembesaran bayangan diretina.(1)

BAB IV
PENUTUP

Telah dilaporkan sebuah kasus katarak senilis stadium matur pada penderita
Perempuan usia 45 tahun. Dari anamnesa diketahui bahwa penglihatan mata kiri
(OS) penderita menurun selama 6 bulan dan tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan visus OS 1/, tidak ada kelainan pada palpebra,
konjungtiva, kornea, sclera, bilik mata depan dan iris. Pupil tampak putih
(leukokoria), kekeruhan lensa yang merata. Penderita didiagnosa sebagai katarak
senile OS stadium matur dan disarankan dilakukan ekstraksi lensa dan pemasangan
lensa intraocular, namun pasien masih menunda. Dan pasien disuruh kontrol poli
Mata setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai