Anda di halaman 1dari 17

Tantangan dalam deteksi dan

intervensi dari ketulian masa


kanak-kanak: Pengalaman dari
negara berkembang
Diane Nindiseptia
I4A011022
M. Lamalonge Taher I4A011034

Pembimbing :
dr. Rusina Hayati, Sp.THT
Bagian/SMF THT

pendahuluan
Tuli masa anak-anak adalah
salah satu gangguan sensorik
yang paling umum dan sering
digambarkan
sebagai
penyebab anak tidak dapat
bicara.

epidemiologi
Dari 123 juta bayi yang lahir
setiap tahun di negara-negara
berkembang, 737,000 dilahirkan
dengan gangguan pendengaran,
hal ini merupakan awal dari
penanda terjadinya kelainan
kongenital permanen.

pendahuluan
berdasarkan
Prevalensi
keseluruhan
gangguan
pendengaran di berbagai survei
sekolah di seluruh dunia berkisar
antara 11,7% sampai 13%.

pendahuluan
*perkembangan
bahasa
sangat
penting pada usia dini untuk
memaksimalkan
kompetensi
komunikatif dan pengembangan
literasi,
keterlambatan
yang
memiliki dampak negatif pada
kemampuan
psikososial
dan

kognitif.

pendahuluan
Early Hearing Detection and
Intervention
strategy
(EHDI)
melalui
Universal
Neonatal
Hearing Screening (UNHS) telah
disahkan oleh National Institutes
of Health, Joint Committee on
Infant
Hearing
(JCIH)
dan
American Academy of Pediatrics
menekankan pentingnya deteksi dini
pendengaran pada anak yang tidak
dapat berbicara.

PENDAHULUAN
Di negara maju, protokol saat
ini mengikuti UNHS dengan
lebih dari 95% - 98%.
UNHS
=>
deteksi
dini
gangguan pendengaran yang
mengarah ke deteksi secara
linguistik.

pendahuluan
deteksi
dini
gangguan
pendengaran tidak dilakukan pada
negara
berkembang
==>
disebabkan :
-tidak memiliki prospek screening
atau deteksi dini baik karena
kurangnya profesional,
sebagian
besar
pengeluaran
kesehatan
dihabiskan
untuk
tindakan kuratif dan pengobatan
kondisi yang mengancam jiwa.

epidemiologi
Di India 2 bayi tuli lahir setiap
jam.
Prevalensi kelahiran berkisar
11,7% sampai dengan
12,5% ,hal ini setara dengan
kelahiran 284 anak yang
mengalami ketulian .

epidemiologi
pada tahun 2003 dilaporkan
ada 21.540.000 anak yang
tinggal di India tunarungu
dengan perawatan kesehatan
yang tidak memadai
8,15 juta dari mereka tidak
diterima disekolah manapun.

Metode
Sebuah
studi
prospektif
dilakukan pada 61 anak (41
laki-laki dan 20 perempuan) di
departemen THT Christian
Medical College di Vellore,
India ==> Kriteria yang
digunakan adalah penderita
tuli
bilateral
saraf
sensorik
yang
menggunakan alat bantu

Evaluasi audiologi menunjukkan hasil


8,2%
anak
mengalami
gangguan
pendengaran sensorineural yang parah
Usia rata-rata yang mengalami berkisar
antara 19 bulan dan usia rata-rata
identifikasi adalah 24 bulan
Hanya 29,5% dari kasus yang diduga
memiliki
gangguan
pendengaran
sebelum usia satu tahun

Rout et al pada tahun 2010


melaporkan diduga orang tua
baru menyadari anak mereka
mengalami
kehilangan
pendengaran pada usia ratarata 1,5 tahun kemudian
dilakukan pemeriksaan ulang
pada usia rata-rata 2,4 tahun.

Dalam studi lain dari India


timur,
anak-anak
dengan
gangguan
pendengaran
terdeteksi pada usia rata-rata
3 tahun.

keterlibatan
keluarga
memiliki pengaruh penting
dalam
perkembangan
bahasa
dan
memiliki
manfaat yang positif bagi
perkembangan anak

Kesimpulan
identifikasi dan amplifikasi ketulian
masa kanak-kanak dan angka prevalensi
yang relatif tinggi pada masalah
gangguan pendengaran menunjukkan
tujuan dari EHDI belum tercapai
hal ini dapat diakibatkan oleh kurangnya
pengetahuan orang tua mengidentifikasi
lebih dini kelainan anak
tidak terdapatnya profesional kesehatan
yang berkompeten dan keterbatasan
sumber daya

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai