Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mochamad Iqbal Syaiful Ghani

NIM

: 4113110018

Kelas : 3 D4 Konsentrasi Jalan Tol

Gagal dan Cacat Pada Jembatan Saat Tahap Pemeliharaan

1. Jembatan Kutai Kartanegara

Pada Hari Sabtu, tanggal 26 November 2011, sekitar pukul 16.20 WITA telah
terjadi keruntuhan Jembatan Mahakam II yang terletak di Tenggarong, Kabupaten
Kutai

Kartanegara,

Propinsi

Kalimantan

Timur.

Runtuhnya

jembatan

ini

mengakibatkan terputusnya jalur penghubung antara Kota Tenggarong dengan


Tenggarong Seberang yang menuju ke Samarinda.
Tim

analisis

UGM

menemukan

indikasi

perawatan

jembatan

maupun

perencanaan tidak maksimal. Jembatan ambruk saat kegiatan perawatan rutin


berupa pengendoran/pergantian satu hanger dan sistem sambungan. Saat

perawatan perangkat tersebut, beban yang didukung hanger dilimpahkan ke hangerhanger terdekat secara mendadak. Karena tidak mampu menyangga beban baru,
hanger terdekat putus secara tiba-tiba, menimbulkan hentakan yang bersifat efek
domino yang berakibat memutus sistem sambungan berikutnya. Kurang baiknya
perawatan jembatan yang menyebabkan konstruksi alat penggantung kabel vertikal
tidak berfungsi dengan baik dan tidak terdeteksi kemungkinan adanya kerusakan
dini. Serta kesalahan prosedur dalam pelaksanaan perawatan konstruksi atau
kesalahan dalam menyusun standar operasional dan perawatan konstruksi yang
direncanakan.
Jika teknisi perawatan mengklaim komponen kabel utama, hanger, rangka/truss
jembatan, pylon, fondasi, dan angkur blok teramati masih berfungsi baik, satusatunya komponen vital yang diduga kuat mengawali atau memicu terjadinya
keruntuhan adalah sistem sambungan antara kabel utama dengan hanger.
Penyebab lain jembatan ambruk akibat mur-baut sistem sambungan tak terdeteksi
selama masa perawatan rutin. Faktor kesulitan medan, menurut dia, menjadi alasan
seperti pengamatan mur-baut sistem sambungan sangat sulit karena petugas harus
memanjat kabel utama, sementara di bawahnya sungai dalam dan deras arus.
Masalah mur-baut menjadi bagian dari faktor alam seperti kelelahan bahan
sebagai efek dari beban cyclic tiupan angin, beban lalin, faktor korosi air hujan dan
air laut yang mengandung asam dan garam. Tetapi masalah penuaan bahan
bangunan terkait teknis pada masa perencanaan pembangunan jembatan yang
diduga tidak menekankan diemensi stress ratio atau rasio tegangan dengan
tegangan geser (mur-buat sambungan,dll) maksimum bahan.
Tim UGM menyarankan jembatan lama dimuseumkan, diganti jembatan baru.
Disarankan jembatan baru menerapkan model 'cable stayed', seperti jembatan
Suramadu, bukan jembatan gantung seperti jembatan yang runtuh. Risiko
menggunakan jembatan gantung lebih tinggi dibandingkan jembatan cable stayed.
Keunggulannya dari segi manajemen perawatan. Jembatang gantung harus
memanjat kabel-kabel, sementara jembatan model cable stayed perawatan dari
badan jalan dan bawahnya.

2. Jembatan Cisiih, Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Banten

Jembatan Cisiih, Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, kini kondisinya


rusak parah. Pada bagian aspal badan jalan jembatan terlihat sudah
mengelupas dan berlubang. Setiap kendaraan harus berhati-hati saat melintas di
dua jembatan karena khawatir terperosok ke dalam lubang. Jika dibiarkan,
kerusakan akan semakin parah dan tidak menutup kemungkinan akan membuat
jembatan ambruk.
Rusaknya jembatan yang memiliki panjang sekira 50 meter ini selain
dikarenakan tidak mendapat perawatan dari pihak terkait, juga akibat sering
dilintasi kendaraan besar pengangkut barang menuju pabrik semen. Kondisi
tersebut selain mengganggu, juga membuat waswas para pengguna jalan
karena khawatir saat melintas jembatan ambruk seketika. Selain kondisi
jembatan ini lubang di bagian tengah jembatan, juga turap penyangga jembatan
saat ini posisinya sudah miring. Untuk itu, kerusakan harus segera diperbaiki
karena membuat kekhawatiran dan sangat mengganggu para pengguna jalan.

Anda mungkin juga menyukai