JURNAL
Oleh :
ARMIS HARIANTO
NPM : 1002120030
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2014
: Zuraidah, SE, MM
: Drs. Tarmizi Gadeng, M.Si
: Armis Harianto
ABSTRAK
Semakin luasnya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang
pariwisata serta perhotelan menyebabkan ketatnya persaingan antar hotel yang
memacu setiap pihak managemen hotel untuk selalu berusaha menemukan
solusi agar usaha tersebut terus maju dan berkembang. Untuk itu setiap
perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dituntut untuk melakukan
beberapa program peningkatan manajemen dan berusaha meningkatkan respon
terhadap lingkungan bisnisnya. Bisnis perhotelan khususnya di Aceh tumbuh
dengan cepat sehingga mengakibatkan persaingan yang sangat ketat dalam
meningkatkan pendapatan. Salah satu cara persaingan yang di gunakan adalah
dengan penentuan serta penetapan harga dinamis menggunakan strategi
penentuan tarif sewa kamar dengan konsep strategi Market Skimming, Penetrasi
dan Market Holding. Penentuan harga dinamis adalah salah satu cara
menentukan tarif sewa kamar hotel dalam upaya meningkatkan pendapatan
pada kondisi permintaan konsumen yang dinamis yang bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan dengan menetapkan diferensiasi harga atau perbedaan
harga untuk ketentuan-ketentuan tertentu.
Setelah melakukan penelitian dan analisa maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Hotel Wisata Banda Aceh dapat mengembangkan usaha jasa layanan
penginapan dengan tingkat penguasaan pasar, persaingan yang baik serta dapat
memaksimumkan pendapatan dengan setiap penyesuaian harga
Kata Kunci - hotel, penentuan tarif harga jual
I.
PENDAHULUAN
1.1
untuk memberikan pelayanan jasa penginapan yang baik dan efektif. Peranannya
sangat menunjang sekali dalam bidang kepariwisataan, dengan fasilitas-fasilitas
yang di berikan sehingga mampu menarik wisatawan asing maupun domestik
serta mampu bersaing dengan hotel-hotel yang lain khususnya di Banda Aceh.
Hotel Wisata Banda Aceh dimana dalam memberikan layanan jasa penginapan
menghadapi lingkungan yang selalu berubah dan penuh ketidak pastian. Karena
tidak tertutup kemungkinan masalah yang muncul saat ini seperti perkembangan
ekonomi, selera, konsumen, musim dan tingkat persaingan yang semakin
meningkat.
Maka oleh sebab itu Hotel Wisata Banda Aceh mengadakan kebijakan
dalam penentuan tarif sewa kamar yang dapat di terima oleh pelanggan dengan
memberikan harga yang rasional serta di iringi kualitas pelayan yang baik dan
memuaskan bagi para pelanggan pemakai jasa layanan menginapan Hotel Wisata.
Penentuan tarif sewa kamar yang tepat, pelayanan jasa yang baik dan berkualitas
yang di berikan Hotel Wisata Banda Aceh akan sangat mempengaruhi perolehan
atau pendapatan yang optimum serta meningkatkan penguasaan pangsa pasar
dalam memberikan pelayanan jasa penginapan. Disisi lain Hotel Wisata Banda
Aceh dituntut untuk meningkatkan efektivitas perusahaannya dengan mengelola
sumber daya yang lebih efektif dan efesien untuk menunjang tercapainya tujuan
usaha yang optimal dan untuk menjaga daya saing mereka dalam memberikan
layanan jasa penginapan.
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai
Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian berdasarkan
prospek penerapan strategi penentuan tarif sewa kamar pada Hotel Wisata Banda
Aceh.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Manajemen Strategi
Strategi berasal dari istilah Yunani yaitu Strategosarti harfiahnya
Jendral. Secara harfiah, Strategi dimaknai seni berperang para jendral yang
memimpin suatu peperangan (Kurniawan&Hamdani, 2008:11).
Secara tersirat, strategi adalah faktor penting karena perusahaan akan
selalu menghadapi berbagai tantangan, terutama kondisi eksternal. Strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan Konsep mengenai strategi terus
berkembang.
2.2.
Pengertian Hotel
Hotel adalah perusahaan jasa yang dikelola secara komersial dan
menerima pesanan atau order penyewaan kamar dan fasilitas lain yang
dipersewakan (dikomersilkan) oleh pihak penyelenggara (Bartono,2005:59).
2.3.
Harga
Menurut Denda, (2009:56) harga adalah apa yang harus diberikan oleh
pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Awal dari peluang terbeliya suatu
barang atau jasa adalah bila seseorang simpati, bila ia telah simpati dan
pelayanannya baik, maka calon konsumen akan mengambil keputusan untuk
membeli barang atau jasa itu atau tidak, karena produsen dituntut untuk
melakukan upaya agar pikiran calon pembeli terdesak untuk membelinya.
Philip Kotler dan Armstrong (2008 : 439), mendefinisikan harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai
2.5.
MARKET SKIMMING
PENETRASI
PENENTUAN HARGA
MARKET HOLDING
METODE PENELITIAN
3.1.
Obyek Penelitian
Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah Hotel Wisata Banda
Aceh karena hotel yang dikelilingi banyak toko-toko dan sohfenir yang
menyediakan segala jenis fasilitas keperluan, serta lokasinya mudah dijangkau
transportasi. Sehingga Hotel Wisata Banda Aceh merupakan hotel yang sangat
strategis bagi para pelanggan atau pengunjung.
3.2.
3.3.
3.4.
Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis
Market Skimming,
HASIL PENELITIAN
4.1.
Hasil Penelitian
Terdiri dari 3 (tiga) lantai dengan letak cukup strategis dipusat kota Banda Aceh
dan tidak jauh dari pusat perbelanjaan dan peribatan yaitu, Mall Pasar Atjeh,
Suzuya Mall dan Mesjid Raya Baiturrahman yang terkemuka serta termegah di
Aceh Darussalam.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Hotel Wisata memiliki Visi Memberikan pelayanan yang terbaik untuk
semua pengunjung dan mengutamakan kepuasan para pengunjung Hotel.
Misi
Hotel Wisata memiliki Misi menjadikan hotel yang terbaik di Banda Aceh,
hotel yang banyak di minati para pengunjung, menjadikan hotel idaman bagi
semua pengunjung.
4.1.3. Struktur Organisasi
1. General Manager
2. Room Manager
3. Front Office Supervisor
4. Receptionist
5. Bellboy
6. Front Office Cashier
7. House Keeping Supervisor
8. Roomboy
9. Gardener
10. Chief Engineering
11. Repair and Maintenance
4.1.4. Sarana dan Prasarana Perusahaan
Guest facilities and service :
- 55 rooms (Deluxe, Vip, Superior dan Standart)
- 24 Hours room service
- Internet hotspot/Wi-Fi
menjangkau
dan
melayani
segmen
pasar.
Tujuannya
adalah
pabrik
berskala
efisien
dan
rendahnya
upah
tenaga
kerja
5.1.
perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh mampu menjangkau dan melayani segmen
pasar. Hal ini dapat ditinjau dari :
1. Cost Plus Pricing
2. Rate of Return Pricing
3. Kompetitive Parity Pricing
4. Loss Leading Pricing
5. Value Based Pricing
6. Relationship Pricing
7. Fleksible Pricing
8. Discrete Pricing
9. Discount Pricing
10. Guarantee Pricing
11. High Price maintenance Pricing
5.1.2. Penetrasi
Penetrasi juga merupakan alat penentuan harga tarif sewa yang
menghasilkan kebijakan dalam penentuan harga tarif itu sendiri. Dimana tingkat
permintaan yang berubah dari pelanggan, tingkat persaingan antar hotel yang
semakin meningkat khususnya di kota Banda Aceh serta banyaknya biaya-biaya
yang dibutuhkan oleh hotel Wisata Banda Aceh itu sendiri. Oleh karena itu
perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh berupaya untuk menjangkau segmen pasar,
agar produk jasa yang ditawarkan dapat di terima oleh para konsumen dan
pelanggan.
Perusahaan hotel wisata juga mengamati cost position dan pricing behavior
(perilaku penentuan harga) dari pesaingnya. Pengamatan dapat dilakukan dengan
teknik :
Cost Plus.
Price Escalation.
Strategic Sourcing.
Cost Plus
Menjumlahkan seluruh biaya yang diperlukan agar produk/jasa sesuai
kepencapaian tujuan, ditambah biaya-biaya tambahan lainnya, serta
persentase laba.
Price Escalation
Merupakan kenaikan harga produk/jasa karena adanya tambahan biaya
oprasional, upah tenaga kerja, biaya pajak, dan marjin distributor.
Strategic Sourcing
Pemasar produk/jasa akhir yang diproduksi secara domestic mengalihkan
fasilitas produksinya yang berpendapatan lebih rendah dan tingkat
upahnya lebih rendah.
Dalam penentuan tarif sewa kamar pada Hotel Wisata Banda Aceh dengan
konsep strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding juga
memikirkan faktor biaya-biaya yang juga diperhitungkan sebagai harga pokok
kamar dan merupakan biaya-biaya yang terjadi pada bagian atau unit penghasil
jasa maupun biaya hasil alokasi dari bagian atau unit yang bersifat umum. Biayabiaya dari bagian atau unit yang sifatnya umum ini, dimana proses
pembenahannya dilakukan dengan cara alokasi. Besarnya alokasi biaya-biaya
tersebut didasarkan atas kontribusi pendapatan masing-masing bagian atau unit
penghasilan jasa kamar terhadap pendapatan total jasa kamar hotel. Namun hal ini
penulis tidak mengacu pada konsep biaya-biaya, namun lebih mengarah dan
mengacu kepada strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding
Pada dasarnya perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh mengadakan
pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya,
tujuan tersebut adalah :
1. Mencapai laba yang maksimum
2. Meningkatkan penjualan
3. Mempertahankan dan memperbaiki pangsa pasar
aspek investasi
aspek biaya investasi
aspek biaya operasi
aspek saingan hotel yang sejenis
aspek pemasaran
aspek musim dan
aspek ekonomi
5.3.
Analisis internal
Analisis eksternal
Analisis
Untuk menganalisa strategi penentuan harga hotel, analisis yang dianggap
Product
Price
Promotion
Place
Human Resource
Physical Evidence
g. Process
Tarif Kamar (rate sheet for room) yang resmi Hotel Wisata Banda Aceh
Jenis Kamar
DELUXE
VIP
225.000
SUPERIOR
175.000
STANDART
Sumber data : Hotel Wisata tahun 2014
125.000
2
3
(1)
3
VIP
2555
SUPERIOR
30
10950
STANDART
15
5475
Jumlah
55
20075
Jenis Kamar
DELUXE
Deluxe
Vip
Superior
Standart
(1)
(2)
(3)
(4)
361
363
Desember
Jumlah
350
353
Sumber data : Hotel Wisata tahun 2014
1+2+3+4
1427
Jumlah Kamar
Terjual
Tersedia
Occupancy Rate
(1)
(2)
Deluxe
350
1095
31,96%
Vip
353
2555
13,81%
Superior
361
10950
3,29%
Standart
363
5475
6,63%
20075
55,69%
Jenis Kamar
1427
Jumlah
Sumber Data : Hotel Wisata Tahun 2014
Harga Jual
Pendapatan Jasa
Terjual
Kamar (Rp)
Kamar (Rp)
Deluxe
(1)
350
(2)
450.000
(1)x(2)
157.500.000
Vip
353
225.000
79.425.000
Superior
361
175.000
63.175.000
Standart
363
125.000
45.375.000
Jenis Kamar
Jumlah
1427
Sumber Data : Hotel Wisata Tahun 2014
975.000
345.475.000
Pendapatan Jasa
Total Pendapatan
Persentase
Kamar (Rp)
Pendapatan (Rp)
(1)
157.500.000
(2)
(1):(2) x 100 %
45,58%
Vip
79.425.000
Superior
63.175.000
Standart
45.375.000
Jumlah
346.125.000
Sumber Data : Hotel Wisata Tahun 2014
345.475.000
345.475.000
22,99%
18,28%
13,13%
99,98%
Laba
129.475.000
Dari tabel di atas dapat kita ketahui laba (keuntungan) atas dasar jumlah
total pendapatan kseseluruhan jenis kamar serta alokasi biaya kesetiap jenis kamar
dalam suatu priode atau selama tahun 2013. Oleh karena itu hotel Wisata Banda
Aceh menggunakan tarif rata-rata per kamar atau average room rate untuk kamar
yang terjual. Tarif rata-rata per kamar tersebut diperoleh dengan rumus :
Tarif rata-rata =
PENUTUP
6.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka penulis dapat
yang di iringi pelayanan yang baik serta kualitas produk jasa yang
memadai.
Adanya koordinasi antara bagian/department yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pelimpahan wewenang tertentu kepada
department yang berkompeten dalam menentukan harga jual jasa kamar
pada Hotel Wisata Banda Aceh dimulai dari instruksi general manajer
kepada executive manajer yang dilanjutkan kepada marketing department
dan accounting department, hasil akhirnya berupa laporan tarif yang
diserahkan kepada executive manager untuk dimintakan pengesahan pada
general manager. Dengan demikian Hotel Wisata Banda Aceh dapat
menguasai segmen pasar, merebut pangsa pasar serta dapat menyesuaikan
harga naik dan turun dari para pelanggan atau konsumen.
2. Prosedur penerapan strategi penentuan tarif sewa kamar pada hotel wisata
sudah cukup baik, dimana prosedur tersebut dimulai dari prosedur
pembuatan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), prosedur
pembuatan surat perintah (SP), kepada marketing department dan
accounting department, prosedur penghitungan rasio jumlah kamar terjual
(RJKT) dan pembuatan surat perintah jumlah kamar terjual (SPJKT) dan
prosedur penentuan tarif kamar, pembuatan laporan tarif serta prosedur
pengesahan laporan tarif.
3.
Pendapatan yang dihasilkan hotel wisata menurut jenis kamar masingmasing dengan menggunakan analisis strategi Market Skimming,
Penetrasi dan Market Holding selama tahun 2013 anatara lain : kamar
Deluxe sebesar Rp. 157.500.000 atau dengan tingkat prsentase 45,58%
dengan harga jual jasa produk Rp 450.000. Kamar Vip sebesar Rp.
79.425.000 atau dengan tingkat presentase 22,99% dengan harga jual jasa
produk Rp 225.000. Kamar Superior sebesar Rp. 63.175.000 atau dengan
tingkat presentase 18,28% dengan harga jual jasa produk Rp 175.000.
Kamar Standart sebesar Rp. 45.375.000 atau dengan tingkat presentase
13,13%
Saran
Dengan menggunakan penerapan strategi Market Skimming, Penetrasi dan
Market Holding perusahaan dapat mencpai suatu tujuan yaitu mampu menguasai
pangsa pasar, mampu bersaing dengan hotel hotel lain dalam bisnis pemasaran
jasa layanan penginapan serta memaksimumkan biaya lebih baik. Sebagaimana
bahwa strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding merupakan
sistem analisis strategi berbasis tingkat persaingan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat strategik maupun
operasional. Maka saran yang dapar diberikan oleh penulis, yaitu :
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/322/jbptunikompp-gdl-anggraenin-16097-3
babiis -i. rtf. IAI. (IASC). 2009.