Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS PROSPEK PENERAPAN STRATEGI

PENENTUAN TARIF SEWA KAMAR


PADA HOTEL WISATA
BANDA ACEH

JURNAL

Oleh :
ARMIS HARIANTO
NPM : 1002120030

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2014

ANALISIS PROSPEK PENERAPAN STRATEGI PENENTUAN TARIF


SEWA KAMAR PADA HOTEL WISATA BANDA ACEH
Pembimbing I
Pembimbing II
Penulis

: Zuraidah, SE, MM
: Drs. Tarmizi Gadeng, M.Si
: Armis Harianto

ABSTRAK
Semakin luasnya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang
pariwisata serta perhotelan menyebabkan ketatnya persaingan antar hotel yang
memacu setiap pihak managemen hotel untuk selalu berusaha menemukan
solusi agar usaha tersebut terus maju dan berkembang. Untuk itu setiap
perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dituntut untuk melakukan
beberapa program peningkatan manajemen dan berusaha meningkatkan respon
terhadap lingkungan bisnisnya. Bisnis perhotelan khususnya di Aceh tumbuh
dengan cepat sehingga mengakibatkan persaingan yang sangat ketat dalam
meningkatkan pendapatan. Salah satu cara persaingan yang di gunakan adalah
dengan penentuan serta penetapan harga dinamis menggunakan strategi
penentuan tarif sewa kamar dengan konsep strategi Market Skimming, Penetrasi
dan Market Holding. Penentuan harga dinamis adalah salah satu cara
menentukan tarif sewa kamar hotel dalam upaya meningkatkan pendapatan
pada kondisi permintaan konsumen yang dinamis yang bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan dengan menetapkan diferensiasi harga atau perbedaan
harga untuk ketentuan-ketentuan tertentu.
Setelah melakukan penelitian dan analisa maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Hotel Wisata Banda Aceh dapat mengembangkan usaha jasa layanan
penginapan dengan tingkat penguasaan pasar, persaingan yang baik serta dapat
memaksimumkan pendapatan dengan setiap penyesuaian harga
Kata Kunci - hotel, penentuan tarif harga jual
I.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian


Hotel Wisata Banda Aceh bergerak dibidang akomodasi yang bertujuan

untuk memberikan pelayanan jasa penginapan yang baik dan efektif. Peranannya
sangat menunjang sekali dalam bidang kepariwisataan, dengan fasilitas-fasilitas
yang di berikan sehingga mampu menarik wisatawan asing maupun domestik

serta mampu bersaing dengan hotel-hotel yang lain khususnya di Banda Aceh.
Hotel Wisata Banda Aceh dimana dalam memberikan layanan jasa penginapan
menghadapi lingkungan yang selalu berubah dan penuh ketidak pastian. Karena
tidak tertutup kemungkinan masalah yang muncul saat ini seperti perkembangan
ekonomi, selera, konsumen, musim dan tingkat persaingan yang semakin
meningkat.
Maka oleh sebab itu Hotel Wisata Banda Aceh mengadakan kebijakan
dalam penentuan tarif sewa kamar yang dapat di terima oleh pelanggan dengan
memberikan harga yang rasional serta di iringi kualitas pelayan yang baik dan
memuaskan bagi para pelanggan pemakai jasa layanan menginapan Hotel Wisata.
Penentuan tarif sewa kamar yang tepat, pelayanan jasa yang baik dan berkualitas
yang di berikan Hotel Wisata Banda Aceh akan sangat mempengaruhi perolehan
atau pendapatan yang optimum serta meningkatkan penguasaan pangsa pasar
dalam memberikan pelayanan jasa penginapan. Disisi lain Hotel Wisata Banda
Aceh dituntut untuk meningkatkan efektivitas perusahaannya dengan mengelola
sumber daya yang lebih efektif dan efesien untuk menunjang tercapainya tujuan
usaha yang optimal dan untuk menjaga daya saing mereka dalam memberikan
layanan jasa penginapan.
1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah


penelitian bagaimanakah prospek penerapan strategi penetuan tarif sewa kamar
pada Hotel Wisata Banda Aceh.

1.3

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui prospek penerapan strategi


penentuan tarif sewa kamar pada Hotel Wisata Banda Aceh.
1.4

Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian berdasarkan

tujuan penelitian ini antara lain:


1. Bagi pengelola hotel, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan tentang penerapan strategi penentuan tarif sewa kamar pada
Hotel Wisata Banda Aceh.
2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
referensi penelitian selanjutnya untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya pada bidang studi manajemen.
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penulis tentang prospek penerapan strategi penentuan tarif sewa
kamar pada Hotel Wisata Banda Aceh.
1.5.1

Ruang Lingkup Penelitian


Dalam penelitian ini, penulis membatasi pembahasan pada masalah

prospek penerapan strategi penentuan tarif sewa kamar pada Hotel Wisata Banda
Aceh.
II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Manajemen Strategi
Strategi berasal dari istilah Yunani yaitu Strategosarti harfiahnya

Jendral. Secara harfiah, Strategi dimaknai seni berperang para jendral yang
memimpin suatu peperangan (Kurniawan&Hamdani, 2008:11).
Secara tersirat, strategi adalah faktor penting karena perusahaan akan
selalu menghadapi berbagai tantangan, terutama kondisi eksternal. Strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan Konsep mengenai strategi terus
berkembang.
2.2.

Pengertian Hotel
Hotel adalah perusahaan jasa yang dikelola secara komersial dan

menerima pesanan atau order penyewaan kamar dan fasilitas lain yang
dipersewakan (dikomersilkan) oleh pihak penyelenggara (Bartono,2005:59).
2.3.

Harga
Menurut Denda, (2009:56) harga adalah apa yang harus diberikan oleh

pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Awal dari peluang terbeliya suatu
barang atau jasa adalah bila seseorang simpati, bila ia telah simpati dan
pelayanannya baik, maka calon konsumen akan mengambil keputusan untuk
membeli barang atau jasa itu atau tidak, karena produsen dituntut untuk
melakukan upaya agar pikiran calon pembeli terdesak untuk membelinya.
Philip Kotler dan Armstrong (2008 : 439), mendefinisikan harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai

yang ditukar konsumen atas manfaatmanfaat, karena memiliki atau menggunakan


produk atau jasa tersebut.
2.3.1. Tujuan Penentuan Harga
Menurut Sofyan Assauri (2009:224) pada dasarnya ada 4 (empat) tujuan
utama penentuan harga atau tarif sewa kamar pada hotel, Yaitu :
1) Maksimalisasi Keuntungan
2) Maksimalisasi Pengembalian Investasi
3) Survival
4) Volume Penjualan
2.3.2. Keputusan Penentuan Harga
Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2008 : 440), keputusan penentuan
harga sebuah perusahaan produk maupun jasa dipengaruhi baik dari faktor
internal maupun dari faktor eksternal, yaitu :
a. Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga meliputi :
1) Tujuan perusahaan
2) Strategi bauran pemasaran
3) Biaya
4) Pertimbangan organisasi
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penentuan harga
antara lain meliputi :
1. Pasar dan permintaan
2. Biaya, harga, dan penawaran pesaing
3. Keadaan perekonomian
2.3.3. Metode Penentuan Harga

Secara garis besar metode penentuan harga dapat dikelompokkan menjadi


empat kategori utama (Fandy Tjiptono, 2007 : 157) yaitu :
1.
2.
3.
4.
2.4.

Metode penentuan harga berbasis permintaan.


Metode penentuan harga berbasis biaya.
Metode penentuan harga berbasis laba.
Metode penentuan harga berbasis persaingan.

Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya

2.4.1. Konsep Biaya


Dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan dan pengendalian
manajemen membutuhkan pemahaman akan arti biaya dan terminologi yang
berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggan dan objek
lain yang merupakan kepentingan manajemen, adalah salah satu tujuan dasar
sistem informasi akuntasi manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya
menghasilkan informasi yang lebih bermutu tinggi yang kemudian dapat
digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Hansen dan Mowen (2006:40) mendefinisikan biaya sebagai berikut :
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang
bagi organisasi.
2.4.2. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya sangat diperlukan untuk mengembangkan data biaya
yang dapat membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya. Untuk tujuan
perhitungan biaya produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan

khusus atau fungsi-fungsi. Menurut Hansen dan Mowen (2006:50), biaya


dikelompokkan ke dalam dua kategori fungsional utama, antara lain :
1. Biaya produksi (manufacturing cost)
a. Bahan baku langsung
b. Tenaga kerja langsung
c. Overhead
2. Biaya nonproduksi (non-manufacturing cost)
a. Biaya penjualan atau pemasaran
b. Biaya administrasi

2.5.

Skema Kerangka Penelitian


STRATEGI

MARKET SKIMMING
PENETRASI

PENENTUAN HARGA

MARKET HOLDING

Gambar 2.5 Skema Penelitian


III.

METODE PENELITIAN

3.1.

Obyek Penelitian
Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah Hotel Wisata Banda

Aceh karena hotel yang dikelilingi banyak toko-toko dan sohfenir yang
menyediakan segala jenis fasilitas keperluan, serta lokasinya mudah dijangkau
transportasi. Sehingga Hotel Wisata Banda Aceh merupakan hotel yang sangat
strategis bagi para pelanggan atau pengunjung.

3.2.

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
1. Observasi
2. Wawancara

3.3.

Jenis dan Sumber Data


Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
1) Data Kualitatif
2) Data Kuantitatif
a. Data primer
b. Data sekunder

3.4.

Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis

deskriptif kualitatif yaitu analisis yang berdasarkan keputusan pada penilaian


obyektif yang didasarkan pada model matematika yang dibuat. Langkah-langkah
analisis dalam penelitian ini antara lain Mengidentifikasi aktifitas-aktivitas dan
menghubungkan aktivitas-aktivitasnya seperti strategi

Market Skimming,

Penetrasi dan Market Holding.


IV.

HASIL PENELITIAN

4.1.

Hasil Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan


Hotel Wisata didirikan pada tahun 1974 oleh Ibu Fatimah Diatas tanah
berukuran kurang lebih 1400 meter persegi dengan luas bangunan kurang lebih
1335 meter. Berlokasi di Jalan Ahmad Yani No 19 -21 Banda Aceh - Sumatera.

Terdiri dari 3 (tiga) lantai dengan letak cukup strategis dipusat kota Banda Aceh
dan tidak jauh dari pusat perbelanjaan dan peribatan yaitu, Mall Pasar Atjeh,
Suzuya Mall dan Mesjid Raya Baiturrahman yang terkemuka serta termegah di
Aceh Darussalam.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Hotel Wisata memiliki Visi Memberikan pelayanan yang terbaik untuk
semua pengunjung dan mengutamakan kepuasan para pengunjung Hotel.
Misi
Hotel Wisata memiliki Misi menjadikan hotel yang terbaik di Banda Aceh,
hotel yang banyak di minati para pengunjung, menjadikan hotel idaman bagi
semua pengunjung.
4.1.3. Struktur Organisasi
1. General Manager
2. Room Manager
3. Front Office Supervisor
4. Receptionist
5. Bellboy
6. Front Office Cashier
7. House Keeping Supervisor
8. Roomboy
9. Gardener
10. Chief Engineering
11. Repair and Maintenance
4.1.4. Sarana dan Prasarana Perusahaan
Guest facilities and service :
- 55 rooms (Deluxe, Vip, Superior dan Standart)
- 24 Hours room service
- Internet hotspot/Wi-Fi

- Laundry service/Manual Laundry


- Rental car
- Pick up service from airport
- In door parking
Room facilities :
- Air Conditioner
- Multi channel TV
- Hot and Cold water
- IDD Telephone
Sebagaimana dari hasil penelitian tentang perusahaan Hotel Wisata Banda
Aceh di atas maka strategi penentuan harga tarif sewa kamar sangat di perlukan
perhatian yang lebih dan kebijakan dalam penentuan harga tarif itu sendiri.
Dimana tingkat permintaan yang beragam dari pelanggan, tingkat persaingan
antar hotel yang semakin meningkat di kota Banda Aceh serta banyaknya biayabiaya yang dibutuhkan oleh Hotel Wisata Banda Aceh itu sendiri. Dengan
demikian strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding sangat
membantu kelangsungan pengeloaan Hotel Wisata Banda Aceh dalam pencapaian
tujuan keberhasilan.
Hal ini terlihat bagaimana strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market
Holding sangat erat hubungannya dengan tahap pengeloaan harga pada
perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh sehingga konsumen bisa menerima harga
penawaran dengan jenis harga premium dan perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh
mampu

menjangkau

dan

melayani

segmen

pasar.

Tujuannya

adalah

memaksimumkan pendapatan pada volume yang terbatas dan menyesuaikan

permintaan dengan penawaran yang tersedia. Serta dimana tingkat persaingan


antar jasa pelayanan peginapan semakin banyak, sehingga strategi market
skimming, penetrasi dan market holding merupakan alat untuk memaksimumkan
pendapatan pada jumlah yang tebatas, persaingan guna meraih posisi pasar serta
sebagai alat kebijakan dalam menentukan harga itu sendiri, hal ini terlihat
bagaiman

pabrik

berskala

efisien

dan

rendahnya

upah

tenaga

kerja

memungkinkan perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh merebut pasar.


V.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1.

Penerapan Strategi Penentuan Tarif Sewa Kamar Hotel Wisata Banda

Aceh dengan menggunakan Strategi Market Skimming, Penetrasi dan


Market Holding
Setelah mengumpulkan semua informasi dan hasil penelitian yang
berpengaruh terhadap kelangsungan ke arah lebih maju Hotel Wisata Banda Aceh.
Maka strategi penerapan strategi penentuan tarif sewa kamar sangat mengarah
kepada strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding.

5.1.1. Market Skimming


Strategi market skimming sangat membantu perusahaan Hotel Wisata
Banda Aceh dalam menentukan kebijakan tarif sewa kamar, dimana tingkat
pelayanan terbaik yang di berikan, produk jasa yang berkualitas sehingga
konsumen bisa menerima harga penawaran dengan jenis harga premium dan

perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh mampu menjangkau dan melayani segmen
pasar. Hal ini dapat ditinjau dari :
1. Cost Plus Pricing
2. Rate of Return Pricing
3. Kompetitive Parity Pricing
4. Loss Leading Pricing
5. Value Based Pricing
6. Relationship Pricing
7. Fleksible Pricing
8. Discrete Pricing
9. Discount Pricing
10. Guarantee Pricing
11. High Price maintenance Pricing
5.1.2. Penetrasi
Penetrasi juga merupakan alat penentuan harga tarif sewa yang
menghasilkan kebijakan dalam penentuan harga tarif itu sendiri. Dimana tingkat
permintaan yang berubah dari pelanggan, tingkat persaingan antar hotel yang
semakin meningkat khususnya di kota Banda Aceh serta banyaknya biaya-biaya
yang dibutuhkan oleh hotel Wisata Banda Aceh itu sendiri. Oleh karena itu
perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh berupaya untuk menjangkau segmen pasar,
agar produk jasa yang ditawarkan dapat di terima oleh para konsumen dan
pelanggan.
Perusahaan hotel wisata juga mengamati cost position dan pricing behavior
(perilaku penentuan harga) dari pesaingnya. Pengamatan dapat dilakukan dengan
teknik :

Competitive shopping (harga jual dari antar pesaing).


Market research.
Pembandingan harga terhadap kualitas setiap penawaran yang
ditawarkan oleh pesaing utama.

Tujuan pengamatan adalah :

Membantu manager menentukan harga.


Untuk mengetahui seberapa kompetitifkan jasa yang ditawarkan.

Perusahaan hotel wisata berupaya mengetahui hubungan harga (P) dan


permintaan (D), dan bagaimana besarnya permintaan bervariasi pada berbagai
tingkat harga yang berbeda.

Elastis yaitu adanya perubahan sekian persen pada harga menyebabkan


perubahan persentase permintaan yang lebih besar.

Inelastis yaitu adanya perubahan sekian persen pada harga secara


relatif sedikit merubah presentase permintaan

5.1.3. Market Holding


Perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh berupaya mempertahankan pangasa
pasarnya, dengan demikian Hotel Wisata Banda Aceh dapat menyesuaikan
harga serta dapat menentukan harga tarif sewa kamar atas dasar penilaian
yang dilakukan untuk setiap bagian atau unit yang menghasilkan jasa. Strategi
ini sering di ikuti pula strategi merespon setiap penyesuaian harga (menaikkan
atau menurunkan harga) oleh para pesaing. Hal ini dapat ditinjau antara lain :

Cost Plus.

Price Escalation.

Strategic Sourcing.
Cost Plus
Menjumlahkan seluruh biaya yang diperlukan agar produk/jasa sesuai
kepencapaian tujuan, ditambah biaya-biaya tambahan lainnya, serta
persentase laba.

Price Escalation
Merupakan kenaikan harga produk/jasa karena adanya tambahan biaya
oprasional, upah tenaga kerja, biaya pajak, dan marjin distributor.
Strategic Sourcing
Pemasar produk/jasa akhir yang diproduksi secara domestic mengalihkan
fasilitas produksinya yang berpendapatan lebih rendah dan tingkat
upahnya lebih rendah.
Dalam penentuan tarif sewa kamar pada Hotel Wisata Banda Aceh dengan
konsep strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding juga
memikirkan faktor biaya-biaya yang juga diperhitungkan sebagai harga pokok
kamar dan merupakan biaya-biaya yang terjadi pada bagian atau unit penghasil
jasa maupun biaya hasil alokasi dari bagian atau unit yang bersifat umum. Biayabiaya dari bagian atau unit yang sifatnya umum ini, dimana proses
pembenahannya dilakukan dengan cara alokasi. Besarnya alokasi biaya-biaya
tersebut didasarkan atas kontribusi pendapatan masing-masing bagian atau unit
penghasilan jasa kamar terhadap pendapatan total jasa kamar hotel. Namun hal ini
penulis tidak mengacu pada konsep biaya-biaya, namun lebih mengarah dan
mengacu kepada strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding
Pada dasarnya perusahaan Hotel Wisata Banda Aceh mengadakan
pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya,
tujuan tersebut adalah :
1. Mencapai laba yang maksimum
2. Meningkatkan penjualan
3. Mempertahankan dan memperbaiki pangsa pasar

4. Mencapai target pengambilan investasi


5.2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga jual kamar Hotel

Wisata Banda Aceh


Dalam menentukan harga jual jasa kamar, Hotel Wisata Banda Aceh
mempertimbangkan berbagai aspek yang mempengaruhi antara lain :
-

aspek investasi
aspek biaya investasi
aspek biaya operasi
aspek saingan hotel yang sejenis
aspek pemasaran
aspek musim dan

aspek ekonomi

Kendala yang perlu diperhitungkan dalam penentukan harga antara lain :

5.3.

Analisis internal

Analisis eksternal

Analisis
Untuk menganalisa strategi penentuan harga hotel, analisis yang dianggap

efektif adalah dengan menggunakan konsep strategi Market Skimming, Penetrasi


dan Market Holding, karena Market Skimming, Penetrasi dan Mareket Holding
sangat menentukan upaya penentuan h tarif sewa kamar pada Hotel Wisata Banda
Aceh. Dalam hal ini dapat kita tinjau antara lain yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Product
Price
Promotion
Place
Human Resource
Physical Evidence

g. Process

Tarif Kamar (rate sheet for room) yang resmi Hotel Wisata Banda Aceh
Jenis Kamar

Room Rate (Rp)


450.000

DELUXE
VIP

225.000

SUPERIOR

175.000

STANDART
Sumber data : Hotel Wisata tahun 2014

125.000

Adapun jenis kamar di Hotel Wisata, antara lain :


1

2
3

Deluxe, yang berjumlah 3 Kamar dengan luas sebesar 4x11 meter


Vip, yang berjumlah 7 Kamar dengan luas sebesar 4x5 meter
Superior,, yang berjumlah 30 Kamar dengan luas sebesar 4x5 meter

Standart, yang berjumlah 15 Kamar dengan luas sebesar 4x5 meter

Jumlah Kamar Tersedia Untuk Dijual Tahun 2013.


Jumlah Kamar

Jumlah Kamar Setahun

(1)
3

(1) x 365 hari


1095

VIP

2555

SUPERIOR

30

10950

STANDART

15

5475

Jumlah

55

20075

Jenis Kamar
DELUXE

Sumber data : Hotel Wisata tahun 2014


Jumlah Hari Hunian Hotel Wisata Tahun 2013.
Bulan
Januari S/d

Deluxe

Vip

Superior

Standart

(1)

(2)

(3)

(4)

361

363

Desember
Jumlah
350
353
Sumber data : Hotel Wisata tahun 2014

1+2+3+4
1427

a. Tingkat hunian kamar masing-masing jenis kamar selam tahun 2013.


Tingkat hunian kamar atau room occupancy adalah jumlah kamar yang
dihuni akan terjual pada suatu priode, yang dinyatakan dengan
persentase. Rumus yang digunakan tingkat hunian kamar dalam 1
(satu) tahun adalah :
Jumlah kamar yang terjual
X 100
Jumlah kamar yang tersedia
Occupancy Rate Hotel Wisata Tahun 2013.
Jumlah Kamar

Jumlah Kamar

Terjual

Tersedia

Occupancy Rate

(1)

(2)

(1) : (2) x 100

Deluxe

350

1095

31,96%

Vip

353

2555

13,81%

Superior

361

10950

3,29%

Standart

363

5475

6,63%

20075

55,69%

Jenis Kamar

1427
Jumlah
Sumber Data : Hotel Wisata Tahun 2014

a. Penjualan jasa kamar hotel dari masing-masing jenis kamar selama


tahun 2013.
Pendapatan Penjualan Jasa Kamar Hotel Wisata Tahun 2013.
Jumlah Kamar

Harga Jual

Pendapatan Jasa

Terjual

Kamar (Rp)

Kamar (Rp)

Deluxe

(1)
350

(2)
450.000

(1)x(2)
157.500.000

Vip

353

225.000

79.425.000

Superior

361

175.000

63.175.000

Standart

363

125.000

45.375.000

Jenis Kamar

Jumlah
1427
Sumber Data : Hotel Wisata Tahun 2014

975.000

345.475.000

a. Persentase pendapatan dari masing-masing jenis kamar terhadap


pendapatan dari penjualan jenis kamar secara keseluruhan selama
tahun 2013.
Persentase Pendapatan Penjualan Jasa Kamar Hotel Wisata Tahun 2013.
Jenis Kamar
Deluxe

Pendapatan Jasa

Total Pendapatan

Persentase

Kamar (Rp)

Jasa Kamar (Rp)

Pendapatan (Rp)

(1)
157.500.000

(2)

(1):(2) x 100 %
45,58%

Vip

79.425.000

Superior

63.175.000

Standart
45.375.000
Jumlah
346.125.000
Sumber Data : Hotel Wisata Tahun 2014

345.475.000

345.475.000

22,99%
18,28%
13,13%
99,98%

Jumlah pendapatan pada room department dan biaya langsung yang


dialokasikan ke tiap jenis kamar Hotel Wisata Banda Aceh Tahun
2013.
Total Jumlah Pendapatan Biaya langsung ke tiap jenis kamar
Rp. 345.475.000
216.000.000
Sumber Data : Hotel Wisata Tahun 2014

Laba
129.475.000

Dari tabel di atas dapat kita ketahui laba (keuntungan) atas dasar jumlah
total pendapatan kseseluruhan jenis kamar serta alokasi biaya kesetiap jenis kamar
dalam suatu priode atau selama tahun 2013. Oleh karena itu hotel Wisata Banda
Aceh menggunakan tarif rata-rata per kamar atau average room rate untuk kamar
yang terjual. Tarif rata-rata per kamar tersebut diperoleh dengan rumus :

Tarif rata-rata =

Jumlah hasil penjualan kamar per priode


Kamar yang terjual pada periode tersebut

Sebagaimana dari tabel-tabel di atas. Maka Hotel Wisata yang


menyediakan jasa penyewaan kamar, harus mengacu pada beberapa konsep unsur
dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi Market Skimming, Penetrasi dan
Market Holding. Serta bauran pemasaran yang berkaitan dengan penilaian
bagaimana perusahaan menyajikan dan menawarkan produk jasa layanan
peniginapan hotel pada segmen pasar yang merupakan sasaran pasarnya.
VI

PENUTUP

6.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :


1. Hotel Wisata Banda Aceh sampai dapat mengembangkan usaha jasa
layanan penginapan dengan tingkan yang stabil dan pendapatan yang
maksimum. Prospek Penerapan Strategi penentuan tarif sewa kamar pada
Hotel Wisata Banda Aceh dengan menggunakan strategi Market
Skimming, Penetrasi dan Market Holding tidak mengalami penyimpangan
yang menimbulkan ketidak sediaan antara penyedia layanan jasa kamar
dengan para pelanggan pemakai jasa kamar, serta sesuai dengan kebijakan
dalam memutuskan penentuaan harga jual jasa kamar, hal ini terlihat
Hotel Wisata Banda Aceh dapat memberikan tarif sewa kamar premium

yang di iringi pelayanan yang baik serta kualitas produk jasa yang
memadai.
Adanya koordinasi antara bagian/department yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pelimpahan wewenang tertentu kepada
department yang berkompeten dalam menentukan harga jual jasa kamar
pada Hotel Wisata Banda Aceh dimulai dari instruksi general manajer
kepada executive manajer yang dilanjutkan kepada marketing department
dan accounting department, hasil akhirnya berupa laporan tarif yang
diserahkan kepada executive manager untuk dimintakan pengesahan pada
general manager. Dengan demikian Hotel Wisata Banda Aceh dapat
menguasai segmen pasar, merebut pangsa pasar serta dapat menyesuaikan
harga naik dan turun dari para pelanggan atau konsumen.
2. Prosedur penerapan strategi penentuan tarif sewa kamar pada hotel wisata
sudah cukup baik, dimana prosedur tersebut dimulai dari prosedur
pembuatan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), prosedur
pembuatan surat perintah (SP), kepada marketing department dan
accounting department, prosedur penghitungan rasio jumlah kamar terjual
(RJKT) dan pembuatan surat perintah jumlah kamar terjual (SPJKT) dan
prosedur penentuan tarif kamar, pembuatan laporan tarif serta prosedur
pengesahan laporan tarif.
3.

Pendapatan yang dihasilkan hotel wisata menurut jenis kamar masingmasing dengan menggunakan analisis strategi Market Skimming,

Penetrasi dan Market Holding selama tahun 2013 anatara lain : kamar
Deluxe sebesar Rp. 157.500.000 atau dengan tingkat prsentase 45,58%
dengan harga jual jasa produk Rp 450.000. Kamar Vip sebesar Rp.
79.425.000 atau dengan tingkat presentase 22,99% dengan harga jual jasa
produk Rp 225.000. Kamar Superior sebesar Rp. 63.175.000 atau dengan
tingkat presentase 18,28% dengan harga jual jasa produk Rp 175.000.
Kamar Standart sebesar Rp. 45.375.000 atau dengan tingkat presentase
13,13%

dengan harga jual jasa produk Rp 125.000. Untuk total

pendapatan yang dihasilkan hotel wisata dengan keseluruhan jenis kamar


selama tahun 2013 sebesar Rp. 345.475.000 dengan tingkat presentase
99,98%. Dari hasil perhitungan, dapat dilihat tingkat hari hunian hotel
wisata, dan sehinnga hotel wisata dapat lebih efektif serta mempunyai
kehandalan dalam tingkat persaingan pemasaran layanan jasa perhotelan
untuk masa yang akan datang.
6.2.

Saran
Dengan menggunakan penerapan strategi Market Skimming, Penetrasi dan

Market Holding perusahaan dapat mencpai suatu tujuan yaitu mampu menguasai
pangsa pasar, mampu bersaing dengan hotel hotel lain dalam bisnis pemasaran
jasa layanan penginapan serta memaksimumkan biaya lebih baik. Sebagaimana
bahwa strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding merupakan
sistem analisis strategi berbasis tingkat persaingan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat strategik maupun
operasional. Maka saran yang dapar diberikan oleh penulis, yaitu :

1. Agar pihak manajemen Hotel Wisata Banda Aceh mengadakan penelitian


lebih lanjut mengenai penerapan strategi Market Skimming, Penetrasi dan
Market Holding dalam memasarkan jasa layanan penginapan serta
perhitungan harga pokok kamarnya, sehingga informasi mengenai harga
pokok kamar di masa yang akan datang dapat diperkirakan dan akurat
untuk diperoleh.
2. Jika pihak manajemen Hotel Wisata Banda Aceh ingin menerapkan akan
strategi Market Skimming, Penetrasi dan Market Holding sebaiknya
didukung oleh sistem informasi dan tenaga kerja yang memadai untuk
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Denda Wijaya., 2009. Perbankan Indonesia, Jakarta Penerbit Kertagaya.
Endar sugiarto, Ir, MM., 2008. operasional kantor depan hotel cetakan, 2.
gramedia, Jakarta
Edy Mulyanto,. 2011. Pemasaran Produk Dan Jasa, Jakarat : Erlangga

Hansen, Don R., Women, Maryanne M., 2006. Management Accounting;


Akuntansi. Manejemen, buku 1, edisi ketujuh, Salemba Empat.

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/322/jbptunikompp-gdl-anggraenin-16097-3
babiis -i. rtf. IAI. (IASC). 2009.

http://www.Akbar.co.id/Analisis-Penerapan/metode-activity-based-costingsystem/ dalam-penentuan-harga-pokok-kamar-hotel.pada hotel coklat.makassar.


(2011).
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta :
Erlangga

Kurniawan, Lukiastuti Fitri & Hamdani, Muliawan. 2008. Manajemen Strategik


dalam Organisasi, Yogyakarta : MedPress.
nurhazana@polbeng.ac.id/disampaikan-pada-seminar-nasional-Industridanteknologi (SNIT).2008.Bengkalis, 03-04 Desember 2008.
Rangkuti, 2009. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis.Riorentasi
Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Cet. 16. Jakarta.
PT. Ikrar Mandiri abadi.
Sofyan Assauri, 2009. Pengantar Bisnis Modern, yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai