Simulasi Matlab
Simulasi Matlab
Abstrak
Matahari merupakan salah satu dari sumber energi terbarukan. Pemanfaatan sinar matahari menggunakan
panel surya sebagai pembangkit listrik mulai dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Panel surya memiliki keunggulan seperti ramah lingkungan karena tidak mempunyai limbah yang
menyebabkan polusi, murah perawatan, dan mudah dalam penerapannya. Daya yang dihasilkan oleh panel
surya dipengaruhi faktor suhu dan intensitas cahaya. Masalah utama penggunaan panel surya adalah efisiensi
yang masih rendah. Penelitian ini menyajikan usaha untuk meningkatkan efisiensi konversi energi oleh panel
surya dengan menggunakan metode Maximum Power Point Tracking [MPPT]. Prinsip utama metode ini
adalah mengatur besar tegangan output dari panel surya agar diperoleh daya maksimum untuk setiap
intensitas sinar matahari yang berbeda beda. Pengaturan tegangan output panel surya dilakukan dengan
menggunakan buck boost converter yang dikendalikan dengan sinyal PWM dengan mempertimbangkan
intensitas sinar matahari yang diterima panel surya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan metode
ini daya keluaran panel surya lebih tinggi sebesar 64,78% - 87,06% dibandingkan tanpa MPPT.
Kata Kunci: buck boost converter, PWM, MPPT, panel surya
1. Pendahuluan
Matahari merupakan salah satu dari sumber
energi terbarukan. Pemanfaatan sinar matahari
menggunakan panel surya sebagai pembangkit
listrik mulai dikembangkan untuk mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil. Panel surya
memiliki keunggulan seperti ramah lingkungan
karena tidak mempunyai limbah yang
menyebabkan polusi, murah perawatan, dan
mudah dalam penerapannya. Daya yang
dihasilkan oleh panel surya dipengaruhi faktor
suhu dan intensitas cahaya. Namun panel surya
memiliki kekurangan dalam hal efisiensi yang
rendah.
Selain itu karakteristik V-I panel surya
adalah non-linear dan berubah terhadap radiasi
dan suhu permukaan panel surya. Secara umum
terdapat titik yang unik pada kurva V-I maupun
V-P, yang dinamakan Maximum Power Point
(MPP), dimana pada titik tersebut panel surya
bekerja pada efisiensi maksimum dan
menghasilkan daya keluaran yang paling besar.
Letak dari MPP tidak diketahui tetapi dapat
dicari menggunakan perhitungan atau algoritma
penjejak. Oleh karena itu algoritma Maximum
Power Point Tracker (MPPT) dibutuhkan untuk
menjaga titik kerja panel surya agar berada pada
titik MPP.
Penelitian tentang perancangan pengendali
fuzzy untuk optimasi panel surya yang dilakukan
oleh Wibisono (2010). Penelitian ini merancang
sistem kendali untuk memaksimalkan transfer
2. Teori
2.1 Panel Surya
Panel surya merupakan suatu alat yang terdiri dari
sel sel surya yang dapat mengubah cahaya menjadi
listrik. Panel surya sering disebut dengan sel
photovoltaic. Untuk menyerap energi, panel surya
bergantung pada efek photovoltaic. Penyerapan ini
menyebabkan arus mengalir diantara dua lapisan
bermuatan yang berlawanan.
Untuk mendekati kinerja dari panel surya, suatu
modul metematis dikembangkan untuk menirukan
karakteristik dari panel surya yang ditunjukkan gambar
1 (selva, 2013).
50
800 W/m2
45
900 W/m2
1000 W/m2
40
35
Daya (watt)
30
25
20
15
V IRs
q(V IRs )
I I ph Is (exp
1)
R sh
NKT
10
5
0
0
10
15
Tegangan (V)
20
25
(1)
800 W/m2
900 W/m2
1000 W/m2
Arus (A)
2.5
1.5
0.5
0
0
10
15
Tegangan (V)
20
25
I ph (I sc K i (T 298))
1000
( 2)
I s I rs (
T
Tref
) 3 exp((
T
Tref
1)
q.E g
TKN
( 3)
I
Vout
D
in
Vin
I out 1 D
( 4)
(5)
1 D
I out I in (
)
D
( 6)
Keterangan
Vin
= tegangan masukan (volt).
Vout
= tegangan keluaran (volt).
Iin
= arus masukan (ampere).
Iout
= arus keluaran (ampere).
D = duty cycle dengan nilai 0 sampai 1.
Buck boost converter digunakan untuk
mengkonversi energi dari yang dihasilkan panel
surya agar memperoleh daya listrik yang stabil
di posisi puncak. Merujuk pada gambar 5 buck
boost converter dapat dirumuskan dalam
persamaan
matematis
sebagai
berikut
(Modabbernia, 2013):
R.rC .D'
R.D'
1 D'
iL
VC
VG
L(R rC )
L(R rC )
L
R.rC .D'
1 D'
D'
Vm Vd
io
L
L
L(R rC )
(7 )
VC
RD'
R
VC
iL
(R rC )C
(R rC )C (R rC ) (8)
Vo
R.rC .D'
R.rC
R
iL
VC
io
R rC
R rC
R rC
I out
D'.rC
VC
R
iL
io
R rC
R rC R rC
(9 )
(10)
Keterangan:
iL : arus pada induktor
Vc : tegangan pada kapasitor
VG : Tegangan Input
Vo : tegangan converter
Iout : arus output converter
io : arus input
rL : hambatan pada induktor
rm : hambatan pada mosfet
rC : hambatan pada kapasitor
rd : hambatan diode
D : duty cycle ketika off
2.3 Pulse Width Modulation (PWM)
Pulse Width Modulation (PWM) secara umum
adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang
dinyatakan dengan pulsa dalam satu periode, untuk
mendapatkan tegangan yang berbeda. Sinyal PWM pada
umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang
tetap, tetapi memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Sinyal
PWM dapat terlihat seperti gambar 6. Lebar pulsa PWM
berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang
belum termodulasi.
Ton
Ton Toff
(11)
3. Metode
Perancangan sistem simulasi panel surya
meliputi pemodelan panel surya, duty cycle, dan
buck boost converter. Perancangan sistem
pengendali ini, keseluruhan sistem disimulasikan
dalam perangkat lunak, baik pemodelan panel
surya
maupun
buck
boost
converter.
Perancangan simulasi menggunakan fitur
simulink yang terdapat pada MATLAB 7.8.0
R2009a
50
40
30
20
10
10
15
20
25
Parameter
Daya
maksimum
Isc
Voc
Vmax
Imax
Simulasi
Error
50 watt
50,6 watt
1,20%
3,3 A
22,2 V
17,5 V
3A
3,3 A
21,3 V
17,04 V
2,97 A
0%
4,05%
2,60%
1,00%
Datasheet
2.5
1.5
0.5
0
0
10
15
20
25
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Duty
cycle
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Voutput
(V)
0,70
2,33
4,33
6,83
10,02
14,11
19,15
23,44
13,95
Ioutput
(A)
2,90
2,84
2,77
2,68
2,56
2,42
2,23
2,08
2,42
Poutput
(W)
2,06
6,64
12,02
18,35
25,75
34,16
42,86
48,82
33,85
50
40
49.6
49.5
Daya (watt)
49.4
49.3
49.2
49.1
30
49
20
10
-10
Waktu (detik)
10
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
50
Duty cycle
Daya (watt)
30
20
10
200
400
600
800
1000
1200
Waktu (detik)
20
Tegangan (V)
40
15
10
200
400
600
800
1000
1200
Waktu (detik)
Beban
(Ohm)
12
15
18
Intensita
s (W/m2)
1000
800
600
1000
800
600
1000
800
600
NonMPPT
(watt)
24,71
19,61
11,90
19,77
15,69
9,52
16,47
13,07
7,93
MPPT
(watt)
46,21
35,43
19,61
36,97
28,34
15,69
30,81
23,62
13,07
Persen
tase
kenaik
an (%)
87,00
80,67
64,78
87,00
80,62
64,81
87,06
80,71
64,81
Beban
(Ohm)
12
Ohm
15
Ohm
18
Ohm
Suhu
Panel
Surya
(K)
298
313
318
323
298
313
318
323
298
313
318
323
NonMPPT
(watt)
MPPT
(watt)
Persentase
kenaikan
25,14
24,82
24,71
24,60
20,11
19,86
19,77
19,68
16,76
16,55
16,47
16,40
47,16
46,44
46,21
45,98
37,70
37,15
36,97
36,79
31,42
30,96
30,81
30,65
87,43%
87,10%
87,00%
86,91%
87,46%
87,05%
87,00%
86,94%
87,47%
87,06%
87,06%
86.89%
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir ini
diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:
1. Panel surya menggunakan sistem MPPT
menghasilkan daya keluaran yang lebih
besar daripada Panel Surya tanpa sistem
MPPT. Persentase selisih daya panel surya
tanpa MPPT dan panel surya dengan MPPT
64,78% - 87,06%.
2. Daya yang dihasilkan oleh panel surya
lebih dipengaruhi oleh intensitas cahaya
yang diserap oleh panel surya daripada
suhu permukaan panel surya. Selisih daya
yang dihasilkan dari kedua sistem antara
14,24 watt 21,98 watt dengan persentase
86,89% - 87,46%
3. Daya maksimal panel surya dapat
dihasilkan dengan menggunakan duty cycle
81,49%
Daftar Pustaka
Abouda, S., 2013, Design, Simulation, and
Voltage
Control
of
Standalone
Photovoltaic System Based MPPT
Aplplication to a Pump system,
International Journal of Renewable
Energy Research, vol. 3, pp. 541-542.
Babgei A. F., 2012, Rancang Bangun Maximum
Power Point Tracker (MPPT) pada Panel
Surya Dengan menggunakan metode
Fuzzy, Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya.
Modabbernia M. R., 2013, The State Space
Average Model of Buck-Boost Switching
Regulator Including all of The System
Uncertainties, International Journal on