BONUS DEMOGRAFI
Rachmawati Madjid
Abstract. A region/country is over populated when it exceed the environmental resources to support
its sustainability. For the long-run, carrying capacity of the area has decreased by human activity,
then the region experiencing overpopulation. Demographic situation in Indonesia is a high growth
rate, a young population age structure and population distribution is imbalance. Human resource
development as development capital should go well along with improving the quality of education
and the provision of sufficient jobs that touch the economic improvement of society. All aspects of
population also affects national security. Therefore, in order to utilize the window of opportunity
that is not free and to keep away from problems for the national resilience in the future , the
government ought to prepare carefully from now on for the sake of reaching a demographic
dividend .
Keywords : Population , Human Resources , Demographic Bonus
Abstrak. Suatu wilayah/negara dikatakan mengalami kelebihan penduduk apabila jumlah penduduk
melebihi kapasitas sumberdaya atau lingkungan untuk mendukung keberlanjutannya. Untuk jangka
panjang daya dukung wilayah jelas mengalami penurunan oleh aktivitas manusia, maka wilayah
tersebut mengalami kelebihan penduduk. Situasi kependudukan di Indonesia yaitu tingkat
pertumbuhan yang tinggi, struktur umur penduduk yang muda dan penyebaran penduduk yang tidak
merata. Pengembangan sumberdaya manusia sebagai modal pembangunan seharusnya berjalan baik
seiring dengan peningkatan kualitas pendidikan dan penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai
sehingga menyentuh perbaikan ekonomi masyarakat. Seluruh aspek kependudukan turut
mempengaruhi ketahanan nasional. Karena itu, agar jendela peluang yang tidak gratis itu
termanfaatkan dan tidak menimbulkan persoalan bagi ketahanan bangsa di masa depan, sepatutnya
pemerintah mempersiapkan diri secara matang mulai sekarang agar dapat meraih bonus demografi.
Kata kunci : Kependudukan, Sumberdaya manusia, Bonus demografi
Pertumbuhan penduduk yang relatif cepat,
lapangan pekerjaan tidak mencukupi, dan
sumber ekonomi yang tersedia dalam proposi
yang tidak rasional telah menimbulkan
pendapatan perkapita yang rendah serta
kemiskinan pada sebagian besar rakyat suatu
negara. Sementara itu sektor pendidikan telah
banyak menghasilkan produksinya dalam
jumlah yang sangat besar pula, dan jumlah itu
ternyata tidak dapat tersedot ke lapangan
pekerjaan yang tersedia.
Kelebihan penduduk (over population)
seringkali
diartikan
sebagai
kepadatan
penzzduduk yang berlebihan (overcrowding).
Kepadatan penduduk seharusnya dilihat pada
jumlah penduduk pada setiap kilometer persegi
suatu wilayah (density). Kepadatan penduduk
umumnya tidak relevan dengan permasalahan
kelebihan penduduk. Untuk memahami
kelebihan penduduk bukan pada kepadatan
lebih
banyak
lagi
orang-orang
yang
menghadapi problema semacam ini di masa
yang akan datang. Saat dunia menghadapi krisis
terkait iklim, energi, pangan, kemiskinan,
ekonomi global, dan gonjang-ganjing politik,
masalah penduduk menjadi krusial. Namun,
gambaran besar demografi selalu berhadapan
dengan hak-hak asasi manusia.
Jumlah penduduk dunia mencapai satu
miliar tahun 1804 dan dibutuhkan satu abad
untuk mencapai dua miliar. Namun, penduduk
bertumbuh sangat cepat sepanjang abad ke-20.
Jumlah penduduk menjadi dua kali lipat, dari
tiga miliar tahun 1959 menjadi enam miliar
tahun 1999, lalu tujuh miliar tahun 2011.
Meskipun
tingkat
pertumbuhan
global
melambat, penduduk Bumi bertambah 78 juta
orang setiap tahun. Menurut proyeksi Perserikat
Bangsa-Bangsa, jumlah penduduk mencapai
9,6 miliar tahun 2050.
Untuk pertama kali dalam sejarah, satu
miliar orang tidur dengan perut lapar tiap hari
dan lebih dari 100 juta orang menderita
kelaparan kronis karena mahalnya harga
pangan dan resesi ekonomi.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia
menjadi salah satu ancaman pemanfaatan bonus
demografi yang akan mencapai puncaknya pada
2020-2030. Bonus demografi justru bisa jadi
masalah. Indonesia berhadapan dengan
berbagai persoalan itu terkait dinamika
kependudukan. Tingginya laju pertumbuhan
penduduk bisa membuat Indonesia terancam
gagal memanfaatkan bonus demografi yang
hanya terjadi satu kali pada suatu bangsa.
Bonus demografi membuka cendela peluang
kalau tingkat fertilitas (TFR) turun, antara 2,01
dan 1,87. Saat ini TFR masih bertengger pada
angka 2,6. Upaya pengendalian kependudukan
boleh saja berhasil. Namun, apa gunanya rasio
ketergantungan penduduk lanjut usia terhadap
usia produktif rendah jika tenaga kerja terdiri
atas buruh berupah rendah dan bisa kapanpun
jatuh miskin akibat inflasi naik.
Masalah
Salah satu masalah nasional yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia adalah masalah
kependudukan dan sumber daya manusia,
masalah
ini
mendasar
di
bidang
ketenagakerjaan yaitu keterbatasan kesempatan
kerja,
dan
rendahnya
kualitas
serta