PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap negara memiliki konsep kekayaan yang berbeda-beda,baik yang
berasal dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kekayaan yang
dimiliki tersebut sedapat mungkin digunakan untuk mensejahterakan masyarakat
yang ada dinegara yang bersangkutan. Indonesia sendiri kaya akan sumber daya
alam. Tanahnya subur dan lahan pertanian yang luas. Namun hal itu belum
menjamin indonesia menjadi negara yang kaya. Indonesia harus mampu
memproduksi barang dan jasa yang dibtuhkan oleh rakyatnya. Oleh karena itu,
barang dan jasa yang dihasilkan dihasilkan negara indonesia dalam waktu satu
tahun merupakan gambaran kaya atau miskinnya negara indonesia.
Konsep pendaptan nasional begitu terkenal, bahkann orang yangb tidak
mengenal ilmu ekonomi pun pernah mendengarnya. Pengertiannya sangat
sederhana, yakni penjumlahan dari semua pendapatan individu, namun
kenyataannya tidak sesederhan pengertian tersebut.
Sir William Petty dari Inggris merupakan orang pertama yang berusaha
menafsir pendapatan nasional negaranya (Inggris) sebesar 40 juta pound ditahun
1665. Perhitungan tersebut berdasarkan anggapannya bahwa pendapatan nasional
merupakan penjumlaha biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun,
pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut
pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dari
pendapatan nasional. Menurut ahli ekonomi modern, alat utama sebagai pengukur
kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Brutto, yaitu seluruh jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur
dengan harga pasar. Oleh karena itu, pengertian pendpatan nasional adalah ukuran
dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun
waktu tertentu yang biasanya satu tahun yang di nyatakan dalam satuan
uang.asrus proses terbentuknya GNP sehingga semua komponen saling
berhubungan.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetian Pendapatan Nasioal
2
Pendapatan atau income adalah uang yang diterima oleh seseorang atau
perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa bunga dan laba termasuk juga berbagai
tunjangan seperti kesehatan dan pensiun. Dalam analisis mikro ekonomi istilah
pendapatan menunjuk pada aliran penghaslan dari penyediaan faktor produksi
untuk periode tertentu sedangkan dalam analisis makro ekonomi, istilah
pendapatan menunjuk pada pendapatan nasional suatu negara.
Pendapatan nasional dapat didefinisikan dengan tiga cara:
1) Nilai seluruh produk (barang atau jasa yang diproduksi) yang diproduksi suatu
negara dalam satu periode tertentu.
2) Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produksi dalam satu
periode tertentu.
3) Jumlah pengeluaranuntuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam
suatu negara selama satu periode tertentu.
2.2 Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional
Ada tiga pendekatan perhitungan pendapatan nasional yaitu:
1. Pendekatan pendapatan
Pendekatan pendapatan adalah metode penghitungan pendapatan
nasioanal dengan menghitung jumlah seluruh pendapatan (upah, bunga,
sewa dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam satu negara
selama satu periode tertentu , sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi
yang diberikan kepada perusahaan (tenaga kerja, modal,tanah dan skill).
2. Pendapatan produksi
Pendekatan produksi adalah metode penghitungan pendapatan
nasional dengan menghitung jumlah nilai seluruh produk (barang dan jasa)
yang dihasilkan dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Nilai
produk yang dihitung adalah nilai jasa dan barang jadi. ini dilakukan
agar tidak terjadi perhitungan ganda (double counting). Contohnya, untuk
produk roti yang berasal dari gandum, kemudian tepung terigu, lalu
menjadi roti, kita tidak akan menghitung nilai gandum yang dijual kepada
pabrik tepung, dan nilai tepung yang dijual kepada pabrik roti. Untuk
menghindari terjadinya perhitungan ganda ini, dapat digunakan metode
perhitungan nilai tambah. Pada setiap tahap produksi suatu barang yang
Harga
5000
7000
10000
22000
Nilai Tambah
5000
2000
3000
10000
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran adalah metode penghitungan pendapatan
nasional dengan menghitung seluruh jumlah pengeluaran untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama periode
tertentu.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan yang dilakukan oleh empat pelaku ekonomi
negara yaitu: rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar
negeri. Jenis pengeluaran dari amsing-masing pelaku tersebut adalah:
a. Pembelian atau belanja oleh rumah tangga
b. Pengeluaran konsumsi oleh perusahaan
c. Pengeluaran investasi oleh pemerintah
d. Pembelian barang dan jasa oleh masyarakat luar negeri (nilai
ekspor dikurangi nilai impor).
2.3 Komponen Pendapatan Nasional
Dalam perhitungan pendapatan nasional dikenal beberapa komponen
yaitu sebagai berikut:
1. Produk Nasional Bruto(PNB)/Gross National Pruduct (GNP)
GNP merupakan standar umum untuk mengukur kegiatan ekonomin
dalam suatu negara. Di dalam Produk Nasioanl Bruto atau GNP, nilai
semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu engara selama suatu
periode tertentu dihitung untuk meliha besarnya pendapatan nasional.
Yang dihitung dalam GNP adalah produksi yang dilakukan oleh negara
yang bersangkutan, baik yang berada di dalam negeri maupun yang diluar
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perekonomian Indonesia dan Negara Tetangga
Perekonomian Indonesia sedang memasukimasa-masa
yang cerah sekaligus menantang. Walaupun lingkunagan global
masih diwarnai stagnasi, perekonomian kita dipandang banyak
kalangan telah membuahkan sejumlah prestasi.Pertumbuhan pada
tahun 2011 tercatat sebesar 6,5% dengan inflasi 3,79%. Pada
Januari 2012 inflasi bahkan turun menjadi 3,65 %.
Menurut Dana Moneter Internasional atau International
Monetary Fund(IMF) menyatakan pula bahwa Indonesia sebagai
salah satu Negara dengan kondisi perekonomian terkuat di antara
negara-negara
ASEAN.
Pada
2011,
pertumbuhan
Produk
Filipina,
Singapura,
Thailand,
dan
mengalami
10
11
12
13
peningkatan investasi sebesar 8,3% (I), serta ekspor dengan peningkatan sebesar
14,9% (X). Tentunnya semua itu akan menigkatkan PDB atau GDP Indonesia di
tahun lalu.
3.3 Hal yang Menyebabkan Thailand yang Berada di Atas Indonsesia
Seperti yang dijelaskan dimuka bahwa Thailand menempati posisi ke 4 di
atas Indonesia dengan pendapatan per kapita US $ 7.694. Indonesia telah
tertinggal olehnya sejak tahun 1995. Akan tetapi, Thailand sebenarnya pada tahun
2011 tengah menghadapi krisis ekonomi karena adanya benccana banjir pada juli
2011. Banjir tersebut merupakan yang terparah sejak 70 tahun yang lalu. Banjir ini
melumpuhkan sektor perindustrian dan pertanian thailand. ekspor beras thailand
baru dapt dikirim pada bulan februari 2012. Sedangkan, untuk perindustrian pada
kuartal IV 2011 itu, indeks manufaktur turun dan mengganggu ekspor Desember
2011. Honda, Toshiba dan Fujitsu bahkan memangkas proyeksi laba karena
gangguan produksi.
Kelesuan ekonomi ini mengakibatkan inflasi menjadi 3,8 %. Bank Sentral
menurunkan suku bunganya sebesar seperempat poin menjadi 3,25 persen. Hal ini
bertujuan untuk menigkatkan permintaan konsumsi rumah tangga dan investasi
yang terus merosot. Sisi ekspor thailand juga mengalami kemunduran.
Departemen Perdagangan Thailand mengatakan, pihaknya menargetkan
peningkatan ekspor 15% pada tahun ini, lebih rendah dari kenaikan ekspor 2011
sebesar 17,2%. Namun, berkurangnya permintaan global akan membebani ekspor
Thailand tahun ini.Sedangkan, thailand mengandalkan ekspor dan pariwisata
sebagai pemicu pertumbuhan. Di sektor industri, Thailand dikenal sebagai salah
satu basis produksi sejumlah produsen mobil Jepang dan Amerika.
Dampak yang terjadi, Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand tercatat menyusut
hingga 10,7% pada periode Oktober hingga Desember 2011, dibandingkan kuartal
sebelumnya.Ini dapat disimpulkan dari analisis semua faktor GDP yang telah
disebutkan dalam data, yaitu :
1. Merosotnya komsumsi rumah tangga, (C)
14
Pasca, bencana banjir yang menewaskan 700 orang ini tentunya akan
membuat permintaan atas barang dan jasa konsumsi rumah tangga akan turun.
Para korban banyak kehinlangan harta benda dan pekerjaan mereka.
2. Terhambatnya produksi pada sektor industri, (I)
Banyak perusahaan asing ataupun nasional thailand yang tidk dapat
berproduksi selama banjir terjadi dan mengalami kerugian akibat rusaknya
peralatan maupun bahan baku mereka. Seperti yangdicontohkan di awal yaitu
perusahaan Honda, Fujitsu, dan Thosiba. Tentunya tingkat investasi di negara ini
pun menjadi anjlok. Dampak positifnya bagi Indonesia, ada beberapa perusahaan
yang mengalihkan investasi dan produksinya ke Indonesia.
3. Infrastruktur Thailand mengalami kerusakan,
Setelah bencana banjir yang melanda infrastruktur thailand rusak parah.
Seperti yang disampaikan oleh Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra
mengatakan, negara itu akan menghabiskan 350 miliar baht (US$ 11 milyar; 7
milyar) untuk memperbaiki infrastruktur usai banjir. Meskipun, belanja negara
menigkat akan tetapi pembelanjaan tersebut bukan untuk menambah kapasitas
produksi nasional. Namun hanya untuk memulihkannya seperti keadaan semula.
Perbaikan infrastruktur ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi Thailand
sementara waktu ini.
4. Ekspor Thailand menurun karena ekonomi global dan bencana banjir, ( X)
Ekspor negara Thailand turun nilainya karna sektor pertanian dan beberapa
sektor industir lumpuh karena banjir juli 2011 lalu. Ditambah lagi penurunan
permintaan dari negara-negara importirnya akibat krisis global yang terjadi saat
ini.
Terlepas dari semua krisis yang sedang dialami Thailand GDP per kapita Thailand
masih dapat bertahan berada di atas Indonesia. Pada tahun 2010 Thailand
memperoleh GDP perkapita sebesar US $ 8.643 dan Indonesia hanya US $ 3.010.
Namun, kini Indonesia berusaha mengejar ketinggalannya dari Thailand yang saat
ini mengalami penyusutan perkembangan ekonomi sebesar 9%.
3.4 Filipina yang Berada di Bawah Indonesia
Dana Moneter Internasional (IMF) secara mengejutkan menurunkan
proyeksi pertumbuhan ekonomi Filipina untuk tahun 2011 menjadi 3,7% dan
4,2% untuk 2012. Penurunan proyeksi tersebut lantaran ekspor Filipina yang
15
mulai menurun (X) dan anggaran belanja negara yang menciut (G).Sebelumnya
pada September lalu, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Filipina akan
mencapai 4,7 persen untuk 2011 dan 4,9 persen tahun depan.
Mulai Januari sampai September 2011, ekspor Filipina anjlok sehingga
berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang melambat. Merosotnya ekspor Filipina
tersebut dipicu oleh sepinya permintaan ekspor dari negara-negara di kawasan
Eropa karena parahnya krisis utang di Benua Biru.Bukan hanya itu, melambatnya
pertumbuhan ekonomi Filipina juga lantaran dipicu oleh faktor internal, seperti
anggaran belanja yang berkurang menyusul tingginya angka kejahatan korupsi.
IMF menekankan, Filipina menghadapi tantangan cukup besar untuk menjaga
ekonominya tetap stabil, terlebih ketika iklim ekonomi global sedang tidak pasti.
Pemerintah Filipina sendiri mengatakan bahwa, pertumbuhan ekonomi melambat
karena merosotnya sektor pertanian dan industri pertambangan. Sektor pertanian
merosot karena musim kering sementara sektor pertambangan turun karena
belanja pemerintah berkurang. Wajar jika hal-hal tersebut menyebabkan
pendapatan nasional negara ini berada di bawah Indonesia. Ekspor yang berkiblat
pada negara Eropa mengalami kelesuan karena krisis yang terjadi di sana. Di
samping itu, anggaran belanja negara yang kecil karena korupsi menjadi penyebab
utama Filipina sulit berkembang dalam perumbuhan ekonomi. Serta kecilnya
porsi, investasi pada GDP-nya saat yang harus ditingkatkan lagi. Filipina harus
mencari banyak celah untuk mengundang investor asing maupun memberdayakan
potensi investasi lokal dengan perbaikan infrastruktur. Dengan demikian, ekonomi
di negara tersebut akan lebih stabil dan mengalami pertumbuhan positif.
Perlu diketahui, seperti halnya Indonesia yang akan diprediksi menjadi
negara ke 4 dengan GDP tertinggi di dunia sebesar US $ 14 triliun pada tahun
2050. Pertumbuhan ekonomi Filipina pun juga diproyeksi produk domestik bruto
(PDB) pada 2050 mencapai US$5,9 triliun.Namun sekali lagi, saat ini investasi di
Filipina yang terlalu kecil, yakni hanya 14,5 persen dari PDB masih perlu
ditingkatkan. Meski demikian, negara ini akan diuntungkan dengan pertumbuhan
populasi penduduk dan komunitas pekerja di luar negeri yang melakukan
16
pengiriman uang. Negeri ini juga diuntungkan dari pengalaman para pekerja di
luar negeri. (Ekonom Citi, William Buiter).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pendapatan atau income adalah uang yang diterima oleh seseorang atau
perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa bunga dan labatermasuk juga berbagai
tunjangan seperti kesehatan dan pensiun.
Ada tiga pendekatan perhitungan pendapatan nasional yaitu:
1. Pendekatan pendapatan
2. Pendapatan produksi
3. Pendekatan Pengeluaran
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.10 negara Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi.
anehsemua.blogspot.com, Diakses tanggal 18 Maret 2015.
Sukwuaty, dkk.2004.Ekonomi SMA Untuk Kelas X. Jakarta:Erlangga.
Suwerli, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas XI. Bandung: Yudhistira.
18