Anda di halaman 1dari 23

Daftar Nama Menteri Kabinet Kerja Jokowi JK 2014-2019

No.

Jabatan

Nama Menteri

Menteri Sekretaris Negara

Pratikno

Kepala Bappenas

Andrinof Chaniago/ Sofyan


Djalil

Menko Bidang Kemaritiman

Indroyono Soesilo /Rizal


Ramli

Menteri Perhubungan

Ignasius Jonan

Menteri Kelautan dan Perikanan

Susi Pudjianti

Menteri Pariwisata

Arief Yahya

Menteri ESDM

Sudirman Said

Menko Polhukam

Tedjo Edy Purdjianto/


Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Dalam Negeri

Tjahjo Kumolo

10

Menteri Luar Negeri

Retno Lestari Priansari


Marsudi

11

Menteri Pertahanan

Ryamizard Ryacudu

12

Menteri Hukum dan HAM

Yasonna H Laoly

13

Menteri Kominfo

Rudiantara

14

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi

Yuddi Chrisnandi

15

Menko Bidang Perekonomian

Sofyan Djalil/ Darmin


Nasution

16

Menteri Keuangan

Bambang Brodjonegoro

17

Menteri BUMN

Rini M Soemarno

18

Menteri Koperasi dan UMKM

Anak Agung Gde Ngurah


Puspayoga

19

Menteri Perindustrian

M Saleh Husein

20

Menteri Perdagangan

Rachmat Gobel/ Thomas


Lembong

21

Menteri Pertanian

Amran Sulaiman

22

Menteri Ketenagakerjaan

Hanif Dhakiri

23

Menteri PU dan Perumahan Rakyat

Basuki Hadi Muljono

24

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Siti Nurbaya

25

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN

Ferry Mursyidan Baldan

26

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan


Kebudayaan

Puan Maharani

27

Menteri Agama

Lukman Hakim Syaifuddin

28

Menteri Kesehatan

Nila F Moeloek

29

Menteri Sosial

Khofifah Indar Parawangsa

30

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak

Yohana Yambise

31

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar &


Menengah

Anies Baswedan

32

Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi

M Nasir

33

Menteri Pemuda dan Olahraga

Imam Nahrawi

34

Menteri Desa & Pembangunan Daerah Tertinggal


dan Transmigrasi

Marwan Jafar

Tugas dan fungsinya

Menteri Koordinator
Menteri Koordinator, adalah Menteri Negara pembantu Presiden dengan tugas pokok mengkoordinasi
penyiapan dan penyusunan kebijaksanaan serta pelaksanaan dibidang yang berada dalam tanggungjawabnya dalam kegiatan pemerintahan Negara.

Tugas Menteri Koordinator diantaranya


mengkoordinasi menteri-menteri pada kementerian terkait dan instansi lain yang dianggap perlu,
mengkoordinasi penyusunan kebijakan, menampung dan mengusahakan penyelesaian masalahmasalah yang timbul dalam bidang koordinasinya serta mengikuti perkembangan keadaannya,
melakukan koordinasi seerat-eratnya mengenai penanganan masalah-masalah yang mempunyai
sangkut paut antar bidang koordinasi dengan para Menteri Koordinator lainnya,
menyampaikan laporan dan bahan keterangan serta saran-saran dan pertimbangan dibidang tanggung
jawabnya kepada Presiden.
Menteri Koordinator mengusahakan agar Menteri/Pimpinan Lembaga di lingkungan koordinasinya
senantiasa memelihara adanya kesatuan bahasa dan kesatuan langkah mengenai kebijaksanaan
Pemerintah, sehingga pelaksanaannya baik di Pusat maupun di Daerah selalu terpadu.
Dalam hal usaha pemecahan masalah bersama Menteri Koordinator belum dapat diperoleh
penyelesaian, maka Menteri Koordinator melaporkannya kepada Presiden baik sendiri maupun
bersama-sama Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan dengan disertai pertimbanganpertimbangannya untuk mendapatkan keputusan atau petunjuk Presiden.
Dalam menjalankan segala tanggungjawabnya, Menteri Koordinator dibantu oleh staff yang terdiri
dari, Sekretaris Menko, Asisten Menteri Koordinator, sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, dan Staff
Ahli, sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.
Menteri Koordinator terdiri: Menko Polhukam, Menko Bidang Perekonomian, dan Menko Bidang
Kesra.
Kementerian yang terkait dengan Menko:
Menko Politik, Hukum, Keamanan
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Hukum dan HAM
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Pertahanan
Kementerian Kominfo
Kementerian PAN & RB
Kejaksaan Agung
Mabes TNI
Mabes Polri
Lembaga Sandi Negara
BIN
Bakorkamla

Menko Perkeonomian
Kem. Keuangan
Kem. Energi dan Sumber Daya Mineral
Kem. Perindustrian
Kem. Perdagangan
Kem. Pertanian
Kem. Kehutanan
Kem. Perhubungan
Kem. Kelautan dan Perikanan
Kem. Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kem. Pekerjaan Umum
Kem. Riset dan Teknologi
Kem. Koperasi dan UKM
Kem. Pembangunan Daerah Tertinggal
Kem. Perencanaan Pembangunan Nasional
Kem. Badan Usaha Milik Negara
Badan Pertanahan Nasional
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI
Menko Kesra
Kementerian Kesehatan
Kementerian Pendidikan Nasional
Kementerian Sosial
Kementerian Agama
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Kementerian Negara Perumahan Rakyat

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga

1. Menteri Sekretaris Negara


Sekretariat Negara adalah lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara,
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab Kepada Presiden.Tugas:
Memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan kekuasaan Negara.
Fungsi:
Pemberian dukungan teknis dan administrasi kepada residen dan Wakil Presiden dalam pelaksanaan
tugasnnya menyelenggarakan kekuasaan negara.
Penyiapan naskah-naskah Presiden dan Wakil Presiden.
Koordinasi pemberian pelayanan kerumahtanggaan dan keprotokolan kepada Presiden dan Wakil
Presiden.
Koordinasi pemberian dukungan teknis dan administrasi epada Presiden dalam menyelenggarakan
kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Penyelenggaraan administrasi pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari
jabatan dan atau pangkat PNS di lingkungan Sekretariat Negara dan Pejabat Negara.
Pemberian dukungan teknis dan administrasi serta analisis dalam rangka penyiapan izin prakasa dan
penyelesaian rancangan Undang-undang, PP Pengganti Undang-undang dan PP, serta pemberian
pertimbangan kepada Sekretaris Kabinet dalam penyusunan rancangan Peraturan Presiden.
Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan Presiden dan Wakil Presiden.
Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.
Visi:
Terwujudnya Sekretariat Negara yang profesional, transparan dan akuntabel dalam rangka
memberikan pelayanan prima kepada Presiden dan Wakil Presiden.
Misi:
Memberikan dukungan pelayanan teknis dan administrasi yang prima kepada Presiden dan Wakil
Presiden dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan kekuasaan negara.
Memberikan pelayanan kerumahtanggaan dan keprotokolan yang optimal kepada Presiden dan
Wakil Presiden.
Memberikan dukungan teknis dan administrasi secara efektif kepada Presiden dalam
menyelenggarakan kekuasaan tertinggi atas AD, AL, AU.
Menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di bidang pengawasan, administrasi umum,
informasi, dan hubungan kelembagaan.
Meningkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana Sekretariat Negara
2. Menteri Dalam Negeri

Departemen Dalam Negeri mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan


sebagian urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri.
Departemen Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang pemerintahan
dalam negeri;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI:
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik, sistem politik yang demokratis,
pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
MISI:
Menetapkan kebijaksanaan nasional dan memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dalam upaya :
Memelihara Dan Memantapkan Keutuhan Negara Kestuan Republik Indonesia;
Memelihara Ketentraman Dan Ketertiban Umum Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan
Bernegara:
Memantapkan Efektifitas Dan Efisiensi Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Desentralistik;.
Memantaapkan Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Efektif, Efisien, Akuntansi Dan Auditabel;
Memantapkan Sistem Politik Dalam Negeri Yang demokratis Dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dalam Aspek Ekonomi, Sosial Budaya, Dan Politik;
Mengembangkan Keserasian Hubungan Pusat-Daerah, Antar Daerah Dan Antar Kawasan, Serta
Kemandirian Daerah Dalam Pengelolaan Pembangunan secara Berkelanjutan Dan Berbasis
Kependudukan
3. Menteri Luar Negeri
Departemen Luar Negeri mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang politik dan hubungan luar negeri.
Departemen Luar Negeri menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang politik dan
hubungan luar negeri;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;


pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI :
Melalui diplomasi total, ikut mewujudkan Indonesia yang bersatu, lebih aman, adil, demokratis dan
sejahtera
Diplomasi total adalah instrumen dan cara yang digunakan dalam diplomasi dengan melibatkan
seluruh komponen stakeholder, memanfaatkan seluruh lini kekuatan (multi-track diplomacy).
Mewujudkan adalah keinginan untuk merealisasikan atau menuntaskan gagasan/ide dan sesuatu
yang belum ada atau masih tengah berjalan.
Indonesia yang bersatu menggambarkan keinginan kuat untuk tetap mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih aman, adil, demokratis dan sejahtera adalah konsep agenda utama yang dituangkan
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam masa lima tahun mendatang.
MISI :
Memelihara dan meningkatkan dukungan internasional terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan
Indonesia;
Membantu pencapaian Indonesia sejahtera melalui kerjasama pembangunan dan ekonomi, promosi
dagang dan investasi, kesempatan kerja dan alih teknologi;
Meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam proses integrasi ASEAN, peran aktif di
Asia Pasifik, membangun kemitraan strategis baru Asia-Afrika serta hubungan antar sesama negara
berkembang;
Memperkuat hubungan dan kerjasama bilateral, regional dan internasional di segala bidang dan
meningkatkan prakarsa dan kontribusi Indonesia dalam pencapaian keamanan dan perdamaian
internasional serta memperkuat multilateralisme;
Meningkatkan citra Indonesia di masyarakat internasional sebagai negara demokratis, pluralis,
menghormati hak asasi manusia, dan memajukan perdamaian dunia;
Meningkatkan pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri serta
melancarkan diplomasi kemanusiaan guna mendukung tanggap darurat dan rekonstruksi Aceh dan
Nias dari bencana gempa dan tsunami;
Melanjutkan benah diri untuk peningkatan kapasitas kelembagaan, budaya kerja dan
profesionalisme pelaku diplomasi serta peran utama dalam koordinasi penyelenggaraan politik dan
hubungan luar negeri.
4. Menteri Pertahanan
Departemen Pertahanan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang pertahanan.
Departemen Pertahanan menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang pertahanan;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang pertahanan;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan kebijakan pertahanan;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang pertahanan kepada Presiden.
5. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang hukum dan HAM.
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang hukum dan
HAM;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI:
Terwujudnya Sistem dan Politik Hukum Nasional yang mantap dalam rangka tegaknya Supremasi
Hukum dan HAM untuk menunjang tercapainya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun,
damai, adil, dan sejahtera.
MISI:
Menyusun Perencanaan hukum;
Membentuk, menyempurnakan, memperbaharui hukum, dan peraturan perundang-undangan;
Melaksanakan penerapan hukum, pelayanan hukum dan penegakan hukum;
Melakukan pembinaan dan pengembangan hukum;
Meningkatkan dan memantapkan pengawasan hukum;
Meningkatkan dan memantapkan kesadaran dan budaya hukum masyarakat;
Meningkatkan dan memantapkan jaringan dokumentasi dan informasi hukum Nasional;
Meningkatkan upaya perlindungan, pemajuan, penegakan, pemenuhan, dan penghormatan hak asasi
manusia;
Melaksanakan penelitian dan pengembangan hukum dan HAM;
Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia aparatur hukum;
Meningkatkan dan melindungi karya intelektual dan karya budaya yang inovatif dan inventif;

Meningkatkan sarana dan prasarana hukum.


6. Menteri Keuangan
Departemen Keuangan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang keuangan dan kekayaan negara.Departemen Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
Menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) setiap tahun, sebagai
wujud dari pengelolaan keuangan negara dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab;
Mengamankan dan meningkatkan penerimaan negara dari pajak, bea masuk dan cukai serta
penerimaan negara bukan pajak sesuai peraturan perundangan yang berlaku sebagai upaya
mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri, guna membiayai pelaksanaan tugas
pemerintahan dan pembangunan;
Mengalokasiakan belanja negara dengan setepat-tepatnya sesuai dengan arah yang telah ditetapkan
dalam Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) dan Undang-Undang APBN, sehingga dapat
memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat;
Ikut serta memajukan pertumbuhan dunia usaha dan industri dalam negeri dengan jalan memberikan
fasilitas kebijaksanaan fiskal, seperti memberikan kemudahan dalam rangka pengolahan bahan baku
impor untuk memproduksi barang ekspor, meningkatkan kelancaran arus barang impor dan ekspor,
serta melakukan pencegahan dan pemberantasan penyeludupan;
Menetapkan kebijakan perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan antar
Daerah;
Membina, mengelola dan menatausahakan barang milik/kekayaan negara (aset negara) dalam
rangka lebih meningkatkan dayaguna dan hasilguna aset negara serta pengamanannya;
Menyusun laporan keuangan pemerintah berupa Perhitungan Anggaran Negara (PAN) sebagai
pertanggungjawaban Pemerintah atas pengelolaan APBN.
VISI:
Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara bertaraf internasional yang dipercaya dan
dibanggakan masyarakat, serta instrumental bagi proses transformasi bangsa menuju masyarakat
adil, makmur dan berperadaban tinggi
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang energi dan
SDM;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada

Presiden.
VISI :
Terwujudnya sektor energi dan sumber daya mineral yang menghasilkan nilai tambah sebagai salah
satu sumber kemakmuran rakyat melalui pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan, adil,
transparan, bertanggungjawab, efisien serta sesuai dengan standard etika yang tinggi.
MISI :
Meningkatkan Kualitas dan kinerja jajaran DESDM yang mencerminkan pemerintahan yang baik,
bersih, transparan, dan akuntabel serta bebas dari KKN.
Memelihara serta meningkatkan kontribusi migas, batubara dan mineral bagi penerimaan negara,
dalam rangka mempercepat pemulihan dan pembangunan kembali perekonomian nasional dengan
tetap mempertimbangkan konservasi energi dalam jangka panjang.
Merumuskan kebijakan di Sektor ESDM yang kondusif sehingga mampu menciptakan iklim
investasi yang kondusif serta berpartisipasi meningkatkan kinerja BUMN yang efisien dan produktif
dalam rangka menunjang pembangunan nasional secara optimal.
Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang terjangkau
masyarakat, ramah lingkungan dan secara berkelanjutan.
Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan energi
dan listrik.
Memelihara dan menjamin tersedianya pasokan energi dan tenaga listrik dan bahan baku bagi sektor
industri dalam negeri.
Mengembangkan, menyesuaikan dan menyusun perangkat regulasi sektor ESDM sesuai tuntutan
Jaman dan perkembangan lingkungan yang sekaligus diselaraskan dengan kebijakan otonomi
daerah.
Membangun dan meningkatkan kesadarn nasional untuk melakukan konservasi, optimalisasi dan
diversifikasi mineral dan energi.
Memelihara dan meningkatkan kerjasama internasional untuk menunjang kepentingan ekonomi
nasional, alih teknologi dan peningkatan sumber daya manusia.
8. Menteri Perindustrian
Departemen Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang perindustrian.
Departemen Perindustrian menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang perindustrian;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada

Presiden.
9. Menteri Perdagangan
Departemen Perdagangan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang perdagangan.
Departemen Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang perdagangan;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
10. Menteri Pertanian
Departemen Pertanian mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang pertanian.
Departemen Pertanian menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang pertanian;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
11. Menteri Kehutanan
VISI
visi pembangunan kehutanan ditetapkan sebagai berikut : Terwujudnya Penyelenggaraan Kehutanan
untuk Menjamin Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kemakmuran Rakyat. Berdasarkan visi
tersebut, Departemen Kehutanan menyelenggarakan pengurusan hutan untuk memperoleh manfaat
yang optimal dan lestari serta untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan
berkelanjutan.
Sasaran prioritas pencapaian visi jangka menengah Departemen Kehutanan (2005-2009) sebagai
berikut:
Pemberantasan pencurian kayu dan perdagangan kayu illegal;
Penerapan prinsip pengelolaan hutan lestari antara lain dengan membangun minimal 1 (satu) Unit
Pengelolaan Hutan di setiap provinsi;
Pembangunan hutan tanaman seluas 5 juta Ha dan rehabilitasi hutan dan lahan seluas 5 juta Ha;
Pembentukan 20 unit Taman Nasional mandiri;

Peningkatan pendapatan masyarakat di dalam dan sekitar hutan sebesar 30 %;


Pengukuhan kawasan hutan minimal 30 % dari luas kawasan hutan yang ada.
MISI
Berdasarkan UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan dan UU No. 5 tahun 1990 tentang
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta persetujuan DPR-RI periode 2004-2009 tanggal 1
Desember 2004 misi Departemen Kehutanan dalam pembangunan kehutanan ditetapkan sebagai
berikut :
Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional;
Mengoptimalkan aneka fungsi hutan dan ekosistem perairan yang meliputi fungsi konservasi,
lindung dan produksi kayu, non kayu dan jasa lingkungan untuk mencapai manfaat lingkungan
sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang dan lestari;
Meningkatkan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS);
Mendorong peran serta masyarakat;
Menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan;
Memantapkan koordinasi antara pusat dan daerah.
12. Menteri Perhubungan
Departemen Perhubungan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang perhubungan.
Departemen Perhubungan dan Telekomuniasi menyeleng-garakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang perhubungan;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI:
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan
nilai tambah;
MISI:
Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan;
Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang sarana dan prasarana
perhubungan;
Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan;
Meningkatkan kualitas pelayanan jasa perhubungan yang handal dan memberikan nilai tambah;
13. Menteri Kelautan dan Perikanan

Departemen Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas membantu Presiden dalam


menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
Departemen Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kelautan dan
perikanan;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI pembangunan kelautan dan perikanan adalah :
Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang lestari dan bertanggung jawab bagi
kesatuan dan kesejahteraan anak bangsa.
MISIi pembangunan sektor kelautan dan perikanan adalah :
Peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya.
Peningkatan peran sektar kelautan dan perikanan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung serta kualitas lingkungan perairan tawar, pesisir, pulaupulau kecil dan lautan.
Peningkatan kecerdasan dan kesehatan bangsa melalui peningkatan konsumsi ikan.
Peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa dan peningkatan budaya bahari bangsa Indonesia.
14. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kelautan dan
perikanan;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
15. Menteri Pekerjaan Umum
Departemen Pekerjaan Umum mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan
sebagian urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

Departemen Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi :


perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang pekerjaan
Umum;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
16. Menteri Kesehatan
Departemen Kesehatan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
tugas pemerintahan di bidang kesehatan.
Departemen Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
17. Menteri Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan
sebagian urusan pemerintahan di bidang pendidikan nasional.
Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang pendidikan
nasional;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI:
Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis,
berakhlak, berkeahlian, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak
mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.

MISI:
Untuk mewujudkan visi pendidikan nasional, pemuda, dan olahraga ditetapkan misi yang menjadi
sasaran pembangunan pendidikan nasional, pemuda, dan olahraga, yaitu sebagai berikut:
Mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan berkualitas guna
mewujudkan bangsa yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat,
disiplin, bertanggungjawab, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kretaif, dan berdaya tahan
terhadap pengaruh globalisasi.
Meningkatkan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan, dan mantapnya
persaudaraan antarumat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka memberdayakan masyarakat dan seluruh
kekuatan ekonomi nasional terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi.
18. Menteri Sosial
Departemen Sosial mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan
pemerintahan di bidang sosial.
Departemen Sosial menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang sosial;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
19. Menteri Agama
Departemen Agama mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang keagamaan.
Departemen Agama menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang keagamaan;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
20. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas membantu Presiden dalam

menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan.


Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kebudayaan
dan pariwisata;
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
21. Menteri Komunikasi dan Informatika
Departemen Komunikasi dan Informatika membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.
Departemen Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi
dan informatika
pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI :
Terwujudnya masyarakat informasi yang sejahtera melalui penyelenggaraan komunikasi dan
informatika yang efektif dan efisien dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
MISI :
Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka
mewujudkan masyarakat berbudaya informasi.
Meningkatkan daya jangkau infrastruktur pos, komunikasi dan informatika untuk memperluas
aksesibilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi.
Mendorong peningkatan aplikasi layanan publik dan industri aplikasi telematika dalam rangka
meningkatkan nilai tambah layanan dan industri aplikasi.
Mengembangkan standardisasi dan sertifikasi dalam rangka menciptakan iklim usaha yang
konstruktif dan kondusif di bidang industri komunikasi dan informatika.
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika
pemerintah dan masyarakat.
Mendorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan informasi yang beretika dan

bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah pembangunan bangsa.


Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka menciptakan kemandirian dan
daya saing bidang komunikasi dan informatika.
Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang komunikasi dan informatika dalam
rangka meningkatkan literasi dan profesionalisme.
Meningkatkan peran serta aktif Indonesia dalam berbagai fora internasional di bidang komunikasi
dan informatika dalam rangka meningkatkan citra positif bangsa dan negara.
Meningkatkan kualitas pengawasan menuju terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good
governance).
22. Menteri Negara Riset dan Teknologi
Kementerian Negara Ristek mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan
dan koordinasi di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI Pembangunan IPTEK 2025:
Iptek sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban
bangsa
MISI Pembangunan IPTEK 2025:
Menempatkan Iptek sebagai landasan kebijakan pembangunan nasional yang berkelanjutan;
Memberikan landasan etika pada pengembangan dan penerapan Iptek;
Mewujudkan sistem inovasi nasional yang tangguh guna meningkatkan daya saing bangsa di era
global;
Meningkatkan difusi Iptek melalui pemantapan jaringan pelaku dan kelembagaan Iptek termasuk
pengembangan mekanisme dan kelembagaan intermediasi Iptek;
Mewujudkan SDM, Sarana dan Prasarana serta Kelembagaan Iptek yang berkualitas dan kompetitif;
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas dan kreatif dalam suatu peradaban masyarakat yang
berbasis pengetahuan (knowledge based society).
23. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kementerian Negara Koperasi dan UKM mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan
kebijakan dan koordinasi di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah.

Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengai;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengai;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI :
Menjadi Lembaga Pemerintah yang kredibel dan efektif untuk mendinamisasi pemberdayaan
koperasi dan UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian.
MISIi :
Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional melalui perumusan kebijakan nasional;
pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kebijakan pemberdayaan di bidang
koperasi dan UMKM; serta peningkatan sinergi dan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam
rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian koperasi dan UMKM secara
sistimatis, berkelanjutan dan terintegrasi secara nasional.
24. Menteri Negara Lingkungan Hidup
Kementerian Negara Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan
kebijakan dan koordinasi di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan.
Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak
lingkungan;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
VISI :
Terwujudnya perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup melalui Kementerian Negara Lingkungan
Hidup sebagai institusi yang handal dan proaktif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
melalui penerapan prinsip-prinsip Good Enviromental Governance, guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia.
MISI :
Mewujudkan kebijakan pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup guna mendukung tercapainya
pembangunan berkelanjutan;
Membangun koordinasi dan kemitraan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan

pemanfaatan SDA dan Lingkungan Hidup secara efisien, adil dan berkelanjutan;
Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran SDA dan Lingkungan Hidup
dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.
25. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemberdayaan perempuan.
Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan
dan perlindungan anak;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan peningkatan
kesejahteraan dan perlindungan anak;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
26. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pendayagunaan aparatur negara dan pengawasan.
Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang pendayagunaan aparatur negara dan pengawasan;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan pengawasan;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
27. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pembangunan daerah tertinggal.
Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang pembangunan daerah tertinggal;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan daerah tertinggal;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.

28. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional


Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perencanaan pembangunan.
Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang perencanaan pembangunan;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
29. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pembinaan badan usaha milik negara.
Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang pembinaan badan usaha milik negara;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan badan usaha milik negara;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
30. Menteri Negara Perumahan Rakyat
Kementerian Negara Perumahan Rakyat mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan
kebijakan dan koordinasi di bidang perumahan rakyat.
Menyelenggarakan fungsi :
perumusan kebijakan nasional di bidang perumahan rakyat;
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan rakyat;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
31. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemuda dan olahraga.
Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pemuda dan olahraga;


koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda dan olahraga;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada
Presiden.
32. Menteri desa dan pembangunan daerah tertinggal
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan
masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan
tugas, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan desa dan
kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu,
pembangunan daerah tertinggal, penyiapan, pembangunan permukiman, dan
pengembangan kawasan transmigrasi;
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;
4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
6. pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta
pengelolaan informasi di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan,
pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu, pembangunan
daerah tertinggal, dan transmigrasi; dan
7. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
33. Menteri Polhukam

Menko Polhukam mempunyai tugas membantu Presiden dalam mengkoordinasikan


perencanaan dan penyusunan kebijakan serta mensinkronkan pelaksanaan kebijakan di
bidang politik, hukum dan keamanan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Menko Polhukam
menyelenggarakan fungsi:
a.
koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidang politik, hukum, dan
keamanan;
b.

sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan;

c.
b;

pengendalian penyelenggaraan kebijakan, sebagaimana dimaksud pada huruf a dan

d.

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;

e.

pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidang politik, hukum, dan keamanan;

f.

pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden;

g.
penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan
fungsi tentang politik, hukum, dan keamanan kepada Presiden.
34. Menteri agraria dan tata ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang, infrastruktur
keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum keagrariaan/pertanahan, penataan
agraria/pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan
penguasaan tanah, serta penanganan masalah agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang,
dan tanah;
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang;
5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi ataspelaksanaan urusan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang di daerah; dan

6. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di


lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Anda mungkin juga menyukai