Anda di halaman 1dari 5

Pengolahan Pemisahan Mineral Bijih Secara Flotasi

Pengertian Flotasi, Froth Flotation, Flotasi Buih.

Flotasi merupakan pemisahan satu mineral atau lebih dengan mineral lainnya melalui
pengapungan. Mengapungkan mineral tertentu dari mineral lainnya dengan bantuan gelembung
udara sampai ke permukaan air. Secara spesifik pemisahan ini disebut froth flotation, atau flotasi
buih. Media pemisahannya adalah air dan gelembung udara.

Operasi pemisahannya memanfaatkan perbedaan sifat kimia-fisika permukaan mineral yang


akan dipisah. Sifat permukaan ini didasarkan pada respon permukaan mineral ketika berada
dalam air, sifat permukaan ini disebut Hydrophobicity. Hydrophobicity menunjukkan
kecenderungan permukaan mineral untuk dibasahi air.

Ketika mineral-mineral bijih berada dalam air, maka permukaan mineral-mineral tersebut akan
merespon air sesuai dengan sifat kimia-fisikanya. Mineral-mineral yang permukaannya tidak
terbasahi oleh air disebut mineral hydrophobic atau mineral tak suka air, sedangkan mineralmineral yang permukaannya terbasahi oleh air disebut mineral hydrophilic, atau mineral suka air.
Pada metoda flotasi, mineral hydrophobic akan menempel pada gelembung dan naik ke
permukaan air membentuk buih mineral. Sedangan mineral hydrophilic tidak dapat menempel
pada gelembung, dan tetap di dalam air.

Karakteristik Mineral Dalam Fluida Air Pada Proses Flotasi, Animasi

Pada awalnya, flotasi digunakan untuk mengambil mineral logam seperti: tembaga, Pb dan seng.
Perkembangan selanjutnya flotasi digunakan untuk pemisahan mineral logam seperti: nikel,
molybdenum, mangan, chromium dan cobalt. Sekarang, flotasi digunakan untuk berbagai
keperluan, termasuk digunakan untuk mineral non logam seperti: mika, flourite, feldspar dan
batubara. Bahkan digunakan untuk pengolahan atau penjernihan air. Flotasi dimanfaatkan untuk
mengambil mineral-mineral berbahaya yang terdapat di dalam air.

Berdasarkan pada mineral yang diapungkannya, flotasi dibagi menjadi dua tipe yaitu: flotasi
langsung dan flotasi tak langsung. Pada flotasi langsung, mineral berharga diapungkan dan di
keluarkan sebagai konsentrat. Pada flotasi ini mineral berharga adalah mineral hydrophobic.
Sedangkan pada flotasi tak langsung atau Reverse Floatation, mineral gangue yang diapungkan
dan di keluarkan sebagai tailing. Pada flotasi ini mineral berharga adalah mineral hydrophilic dan
tetap berada di dalam air.

Mekanisme Penempelan, Pelekatan Mineral-Gelembung.

Pelekatan mineral pada gelembung udara tergantung pada kemampuan dari mineral dan
gelembung mengatasi gaya-gaya yang terdapat dalam lapis tipis air. Mekanisme pelekatan
mineral dan gelembung udara terdiri dari tiga tahap.

Gelembung dan atau mineral saling mendekat, kemudian menghasilkan suatu lapisan tipis air di
antaranya. Dalam kondisi ini, partikel mineral bergerak sesuai dengan hukum hidrodinamika.
Mineral dan gelembung terus saling mendekat, hal ini mengakibatkan lapis tipis air (water film)
semaking tipis dan akhirnya terjadi kerusakan atau pecahnya lapis tipis.
Hilangnya lapis tipis akan diikuti dengan terjadinya penempelan mineral-gelembung. Pelekatan
atau penempelan ini diawali dengan terbentuknya kontak tiga fasa yang dengan cepat meluas dan
stabil.

Gambar 1. Skematika Pelekatan Mineral-Gelembung

Ada tiga gaya dalam film air yang harus diatas sampai terjadinya pelekatan gelembung-mineral
yaitu:

Gaya tarik antar molekul, Van der Waals


Gaya elektrostatik yang timbul dari tarik menarik double layer di air dan sekitar mineral.
Hydrasi dari group hydrophilic yang ada pada permukaan mineral.
Floatability Mineral Bijih

Floatability atau kemampuapungan didefinisikan sebagai kemampuan suatu mineral untuk dapat
diapungkan. Dalam hal ini, kemampuapungan menunjukkan kecenderungan mineral untuk
menempel pada permukaan gelembung udara. Floatability suatu mineral sangat tergantung pada
sifat permukaan mineral tersebut. Sifat-sifat yang lainnya hanya berpengaruh kecil.Dalam
aplikasinya sifat permukaan suatu mineral dapat dirubah dan dikendalikan dengan cara
pemberian reagent kimia tertentu.

Setelah mineral melekat/menempel pada permukaan gelembung, maka terjadi kesetimbangan


tegangan antarmuka pada titik kontak tiga fasa. Gambar 2 di bawah menunjukkan kontak antara
permukaan mineral dan gelembung udara di dalam air yang membentuk kesetimbangan tegangan
antarmuka pada titik kontak tiga fasa.

Gambar 2. Skematika Tegangan Antarmuka

Kesetimbangan tegangan antarmuka pada titik kontak tiga fasa dapat dinyatakan sebagai berikut:

Tsg = Tsa + Tag cos , sehingga cos

(Tsg Tsa)/Tag= cos

Tsg = tegangan antarmuka mineral-gelembung


Tsa= tegangan antarmuka mineral-air
Tag= tegangan antarmuka air-gelembung
= sudut antara permukaan gelembung dengan mineral disebut sudut kontak.
Sudut kontak sering digunakan untuk mengukur kehidrophobian permukaan mineral. Sudut
kontak nol, atau = nol, artinya air menutupi atau menyelimuti permukaan mineral. Permukaan
mineral dibasahi oleh air. Mineral ini dikatagorikan sebagai mineral hydrophilic. Sudut kontak

180 derajat, atau = 1800 , artinya udara menutupi atau menyelimuti permukaan mineral, atau
mineral tidak dibasahi oleh air. Mineral ini dikatagorikan sebagai mineral hydrophobic.

Sudut kontak terbesar yang dibangun antara mineral, gelembung dan udara adalah 1100 . Sudut
kontak pada operasi pemisahan yang menggunakan metoda flotasi adalah antara 60
1100Semakin besar sudut kontak semakin besar kemungkinan mineral menjadi hydrophobic,
sehingga semakin besar pula untuk dapat menempel pada gelembung. Untuk dapat memperbesar
sudut kontak, maka cos harus diperkecil.

Energi Antarmuka.

Energy antarmuka yang dibangun oleh mineral, gelembung dan air dapat ditentukan dengan
pendekatan energy bebas dari dua keadaan.

Energi bebas sistem sebelum gelembung dan solid menyatu, W1


Energi bebas sistem setelah gelembung dan solid bergabung, W2
Gelembung dan padatan akan nempel jika terjadi penurunan energi. Atau W2 lebih kecil dari W1
Perubahan energi antaramuka setelah terjadi pelekatan adalah:

W1 = Aag Tag + Asa Tsa

W2 = (Aag Asg) Tag + Asg Tsg + (Asa Asg) Tsa

W > 0, atau W = W1 W2 = Tag + Tsa - Tsg

W = Tag (1 cos )

BUKU FOREX TRADING

Anda mungkin juga menyukai