Parasetamol merupakan obat pilihan pertama yang tepat untuk menurunkan demam pada
pasien DHF. Khasiat dan keamanan yang sangat baik dari parasetamol sehingga obat ini
sangat direkomendasikan untuk pasien DHF. Obat penurun demam seperti obat dengan
kandungan
asam
asetilsalisilat
berbahaya
karena
dapat
menyebabkan
perdarahan
(Rampengan, 2007). Dalam penanganan demam pada pasien DHF, paracetamol lebih
dianjurkan karena lebih aman dibandingkan dengan obat golongan NSAID. Obat golongan
NSIAD tidak dianjurkan karena dapat mengiritasi lambung dan bisa menurunkan trombosit
sehingga akan memperparah keadaan trombositopenia pada pasien DHF. (Guruguma et al.,
2010; Shepred, 2015). Parasetamol diberikan dengan dosis 500 mg 3 kali sehari, selama
demam (>38.5C) (Depkes RI, 2004). Efek antipiretik parasetamol terjadi dengan
menghambat siklooksigenase di otak, yang tonus peroksidanya rendah (Goodman and
Gilman, 2007).
(Shepred, 2016)
Goodman and Gilman, 2007, Dasar Farmakologi Terapi, Penerbit EGC, Jakarta.
Gurugama, et al., 2010, Dengue Viral Infections, Indian J Dermatol, 55(1): 6878.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2856379/, diakses tanggal 18 September
2016
Rampengan, T.H., 2007, Penyakit Infeksi Tropik pada Anak Edisi 2, Jakarta, EGC.
Shepred,
Suzanne
Moore,
2015,
Dengue
Treatment
&
Management,
(Chuansumrit, 2005)
(Bozeman, 2016)
Bozeman
W.P.,
2016
Hemorrhagic
Shock
in
Emergency
Medicine Medication,
http://emedicine.medscape.com/article/827930-medication
Chuansumrit, Ampaiwan, 2005, Controlling Bleeding in Patients with Dengue Hemorrhagic
Fever, Siriraj Med J, (Formerly: Siriraj Hosp Gaz) Vol. 57, No 9