Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Standar Akuntansi Publik

Standar akuntansi sektor publik adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan


dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan organisasi sektor publik. Standar
akuntansi sektor publik memberikan kerangka demi berjalannya fungsi-fungsi tahapn siklus
akuntansi sektor publik, yaitu perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan
barang dan jasa, pelaporan, audit, dan pertanggungjawaban publik.
Di Indonesia, standar akuntansi yang telah digunakan yaitu Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP), dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Ini merupakan panduan
bagi pemakainya dalam melaksanakan fungsi terkait. Standar-standar tersebut merupakan
Acuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh organisasi yang berkompetensi serta
berwenang dalambidangterkait.

B.

Tujuan Penyusunan Pedoman Akuntansi

1.

Menyediakan organisasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yang diharapkan dapat
diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan organisasi sektor publik yang berlaku
dewasa ini.

2.

Menyediakan organisasi sektor publuk suatu pedoman akuntansi yang dilengkapi


dengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal standar yang telah
disesuaikan dengan siklus kegiatan organisasi sektor publik, yang mencakup
penganggaran, pembendaharaan dan pelaporan.

C.

Ragam dan Hubungan antar Standar Akuntansi Sektor Publik

Secara umum terdapat 4 ragam standar yang mengatur organisasi sector public yaitu:
1)
2)
3)
4)

Standar Nomenklatur
Standar Akuntansi Sektor Publik
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
Standar Akuntansi Biaya

Standar Nomenklatur memandu proses perencanaan dan pertanggungjawaban yang


terkait dengan pengkodean aktivitas public atau transaksi publik yang terjadi, serta berbagai
barang dan jasa yang telah dihasilkan.
Sementara itu, standar akuntansi biaya merupakan dasar pengukuran besarnya
investasi yang akan dilakukan. Belanja investasi biasanya dilakukan dalam jumlah yang

besar. Karena itu proses pertanggungjawaban investasi membutuhkan dasar formulasi


perhitungan yan lebih rinci dan pasti.
Standar pada tahap pelaporandan audit mencangkup hubungan yang saling
mengaitkan satu sama lain, karena standar audit memberikan pedoman bagi pelaksanaan
audit atas pelaporan sector public dan standar akuntansi keuangan memberikan pedoman
untuk menghasilkan pelaporan yang memenuhi syarat untuk diaudit. Kedua hal itu sangat
menentukan bagi kelangsungan siklus akuntansi sector publik secara keseluruhan.

D.

Kebutuhan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia

Selama ini, aktivitas sector public dikelola dengan kualitas informasi keuangan yang
belum baik. Belum ada informasi tentang aktiva dan utang. Dengan demikian manajemen
banyak berfokus pada kas dan aliran kas, sehingga sering mengabaikan penganggaran,
pelaporan, manajemen, dansumber-sumberlainnya yang dapat dikendalikan oleh organisasi
sector publik.

Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) adalah:


Meningkatkan kualitas dan realibilitas laporan akuntansi dan keuanganorganisasi
sektor publik, khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan.
Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian.
Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan keuangan.
Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi
yang sama.

Penerapan SAKSP akan menghasilkan system akuntansi dan manajemen keuangan


pemerintahan yang lebih baik, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai
informasi yang lebih baik. Sementara itu, peramalan serta penganggaran menjadi lebih
terpercaya, sama baiknya dengan manajemen terhadap sumber daya ekonomis dan kewajiban.
Proses penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi sektor publik merupakanmasalah
yang serius bagi praktik akuntansi, profesi akuntansi, dan bagi pihak pihak yang
berkepentingan. Pembuatan suatu standar mungkin dapat bermanfaat bagi suatu pihak,
namun dapat juga merugikan bagi pihak lain.
Ada beberapa halyang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi, antara lain:

Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikandalam laporan


posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna
informasi.
Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yangmemungkinkan
pengujian secara hati hati dan independen saatmenggunakan keahlian dan
integritasnya dalam mengaudit laporan suatuorganisasi serta saat membuktikan
kewajarannya.

E.

Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikanyang


berkaitan dengan berbagai variable yang patut dipertimbangkandalam bidang
perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomidan peningkatan efisiensi
ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihakyang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.

Teknik Penyusunan Standar

Berikut adalah tahap tahap dalam menyusun standar akuntansi (Suwardjono,2006:109):


1.

Evaluasi masalah pada tahap awal

2.

Mengadakan riset dan analisis

3.

Menyusun dan mendistributifkan memorandum diskusi (discussion memorandum)


kepada setiap pihak yang berkepentingan

4.

Mengadakan Dengar Pendapat Umum (public hearing)

5.

Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas memorandum diskusi

6.

Menerbitkan draft awal standar yang telah diusulkan

7.

Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis

8.

Memutuskan (keputusan penerbitan)

9.

Menerbitkan (penerbitan pernyataan)

F.

Standar Nomenklatur

Definisi Nomenklatur
Nomenklatur didefinisikan sebagai daftar perkiraan/akun buku besar yang ditetapkan
dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran,
pertanggungjawaban, dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. Selain itu nomenklatur juga
merupakan daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk
memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban, pelaporan keuangan,
serta memudahkan pemeriksaan dan pengawasan.
Tujuan Penyusunan Nomenklatur
Nomenklatur disebut juga dengan istilah kode rekening. Dalam system pengolahan data
akuntansi, kode ini memenuhi berbagai tujuan berikut :

Mengidentifikasi data akuntansi secara unik


Meringkas data
Mengklasifikasi rekening atau transaksi
Menyampaikan makna tertentu.

Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Menyusun Nomenklatur


Dalam merancang kerangka nomenklatur, berbagai pertimbangan berikut ini perlu
diperhitungkan :
a. Kerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan
metode pengolahan data yang digunakan.
b. Setiap kode harus mewakili secara unik unsure yang diberi kode.
c. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
Metode Penyusunan Nomenklatur
Ada 5 metode penyusunan nomenklatur atau kode rekening yaitu :
Kode angka atau alphabet huruf (numerical-or alfabethic-secuence code) Dalam
metode ini rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang berurutan.
Kode angka blok (block numerical code)
Kode angka kelompok (group numerical code) Kode angka kelompok ini mempunyai
karakteristik sbb :
Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf
Jumlah angka dan/huruf dalam kode adalah tetap
Posisi angka dan atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu
Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka atau huruf ke
kanan
Kode angka desimal (decimal code) Desimal berarti per sepuluhan. Kode angka
decimal member kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi
maksimum sepuluh sub kelompok dan membagi sub kelompok menjadi sepuluh
golongan yang lebih kecil dari subkelompok tersebut.
Kode angka urut didahului dengan referensi huruf (numerical secuence receded by
analfabethic reference) Kode ini jarang digunakan karena terbatas nya kode huruf.
Namun kode ini memudahkan identifikasi dan mengingat referensi yang penting.

Anda mungkin juga menyukai