Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Enzim amilase berfungsi untuk menghidrolisis amilum menjadi gula. Aktivitas


amilase dipengaruhi oleh garam-garam anorganik, pH, suhu, dan cahaya. Kerja
enzim pada umumnya di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu, suhu optimum
enzim adalah antara 370C-400C. Jika suhu terlalu tinggi maka enzim akan menjadi
rusak dan sebaliknya jika suhu terlalu rendah (0 0C) maka enzim berhenti bekerja
namun tidak rusak. Enzim juga dipengaruhi oleh Konsentrasi Enzim, Substrat dan
Kofaktor, Inhibitor Enzim dan pH. Seluruh enzim peka terhadap perubahan derajat
keasaman (pH). Enzim menjadi nonaktif bila diperlakukan pada asam basa yang
sangat kuat. Sebagian besar enzim dapat bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan yang agak sempit. Diluar pH optimum tersebut, kenaikan atau
penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

A. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim


Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
amilase yang terdapat pada saliva dalam memecah amilum menjadi glukosa. Reaksi enzimatis
merupakan suatu reaksi dengan menggunakan penambahan katalis enzim. Enzim berfungsi untuk
mempercepat suatu reaksi kimia organik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja dari enzim
adalah konsentrasi, yaitu baik dari konsentrasi enzim itu sendiri maupun dari konsentrasi
substrat. Konsentrasi enzim mempengaruhi kecepatan reaksi enzimatik. Pengaruh
konsentrasi enzim ini yaitu pembentukan produk, dimana makin besar konsentrasi
enzim

makin banyak pula produk yang dihasilkan sehingga dapat dinyatakan

bahwa laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi enzim.

Pengaruh pH Enzim Terhadap Aktivitas Enzim


Umumnya kecepatan reaksi enzimatik meningkat hingga mencapai pH optimal dan
menurun setelah pH lebih besar dari pH optimal. Pada pH 1, 3 dan 5, aktivitas enzim masih ada,
tetapi kecil (ditunjukkan oleh kecepatan reaksi enzimatik yang kecil pula). Hal ini disebabkan
pada pH kurang dari 4, enzim amilase menjadi tidak aktif. Pada pH 8 aktivitas enzim menurun
karena telah terlewati pH optimal dari enzim tersebut. Kerja enzim sebagai katalis dipengaruhi
oleh pH. Adanya nilai pH tertentu, yang memungkinkan enzim bekerja maksimum. pH tersebut
dinamakan pH optimum. Pada kondisi asam protein enzim mengambil struktur 3 dimensi yang
sangat tepat, sehingga ia dapat mengikat dan mengolah substrat dengan kecepatan yang setinggitingginya. Di luar nilai pH optimum tersebut struktur 3 dimensi enzim mulai berubah, sehingga
substrat tidak dapat lagi menempati posisisnya dengan tepat pada bagian molekul enzim yang
mengolah substrat. Akibatnaya, proses katalisis berjalan tidak optimum. Oleh karena itu, struktur
3 dimensi berubah akibat pH yang tidak optimum.

Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim

Pada suhu 100C semua enzim rusak. Pada suhu yang sangat rendah, enzim
tidak benar-benar rusak tetapi aktivitasnya sangat banyak berkurang, hal ini sesuai
pernyataan Gaman & Sherrington (1994). Enzim sebagai protein akan mengalami
denaturasi jika suhunya dinaikkan. Akibatnya daya kerja enzim menurun. Suasana
yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan denaturasi protein dan hilangnya
secara total aktivitas enzim. Larutan buffer adalah larutan yang tahan panas
terhadap

perubahan

pH

dengan

penambahan

asam

atau

basa.

Dengan

menggunakan larutan buffer inilah kita mendapatkan pH yang terkontrol dan tepat.

5. KESIMPULAN
Enzim pada umumnya memiliki pH optimum 7 atau sekitarnya sehingga kerja enzim optimum,
karena suasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan denaturasi protein dan
hilangnya secara total aktivitas enzim.
Suhu optimum enzim yaitu 30-40oC, pada suhu 50oC enzim menjadi inaktif karena protein
terdenaturasi, dan pada suhu 100oC enzim rusak.
Larutan Buffer digunakan untuk menjaga aktivitas enzim agar tidak rusak dan mengalami
aktivasi saat penambahan pH.

Anda mungkin juga menyukai