PENDAHULUAN
1.1. TOPIK
Uji Kekerasan dengan Metode Brinell dan Rockwell.
1.2. TUJUAN
1.
DASAR TEORI
Salah satu sifat mekanik bahan adalah kekerasan (Hardness). Dalam
pemahaman qualitatif kita dapat membedakan dengan mudah bahwa
tembaga dan aluminium lebih lunak daripada baja. Cara mengenali
perbedaan kekerasan ini dengan melihat mudah atau sulitnya bahan
dideformasi secara tetap.
1
Metode Brinell
Metode Rockwell
Metode Vickers
2P
P
=
D h D ( D D2 d 2 )
d
Gambar 1. Prinsip pengujian kekerasan dengan Metode Brinell
2
1 1,25
d (mm)
D= 2,5mm
P=62,5kgf
HB
0,50
0,55
0,60
0,65
0,70
315
260
218
185
159
D=2,5mm
P=187,5kgf
HB
946
780
653
555
477 3
D=5mm
P=62,5kgf
HB
D=5mm
P=250kgf
HB
D=10mm
P=3000kgf
HB
0,70
0,80
0,85
0,90
0,95
1,00
1,05
1,10
1,15
1,20
1,25
1,30
1,35
1,40
1,45
1,50
1,55
1,60
1,65
1,70
1,75
1,80
1,85
1,90
1,95
2,00
2,05
2,10
2,15
2,20
2,25
2,30
2,35
2,40
2,45
2,50
2,55
2,60
2,65
2,70
2,75
2,80
2,85
2,90
2,95
3,00
139
121
107
95
85
76
69
62
57
52
48
43,7
40,2
37,1
34,3
31,8
415
363
321
285
255
229
207
187
170
156
143
131
121
111
103
95
79
72
65
59
54
50
46
43
40
37
35
32
30
28
26,8
25
23,8
22,5
21,3
20
19
18
17,2
16,5
15,5
15
14,2
13,5
13
12,5
12
11,5
10,9
10,5
10
9,6
9,3
8,9
8,6
8,3
7,9
315
285
260
237
218
200
185
171
159
148
138
129
121
114
107
101
95
89,7
84,9
80,4
76,3
72,4
68,8
65,5
62,4
59,5
56,8
54,3
51,9
49,6
47,5
45,5
43,7
41,9
40,2
38,6
37,1
35,7
34,3
33,1
31,8
427
380
361
342
323
304
285
266
247
228
209
190
181
171
162
152
143
138
133
128
124
119
114
109
105
100
95
90
85
81
76
Skala
A
B
Penetrator
Beban
Skala Jarum
Kerucut Intan
utama (kgf)
60
Hitam
Semenit
Hitam
Bola 1/16
100
inci
C
Kerucut Intan
Penggunaan
Kerucut Intan
baja
Merah
tempa
Baja,besi cor keras, besi
tsnpa
Karbida,
100
Hitam
perlitik,
titanium,
100
Merah
tempa perlitik
Besi cor, paduan Mg dan
Bola 1/16
60
Merah
inci
Bola 1/16
Merah
H
K
inci
Bola 1/8 inci
Bola 1/8 inci
Merah
Merah
Merah
logam-logam lunak
Logam-logam
bantalan,
Bola 1/4inci
150
60
150
60
Bola 1/4inci
Bola inci
100
150
Merah
Merah
pengaruh
terhadap landasan
R
S
V
Bola inci
Bola inci
Bola inci
60
100
150
Merah
Merah
Merah
Dalamnyapenekanan( m)
2( m)
HRC = 100-
Dalamnyapenekanan( m)
2( m)
HRB
HRC
HRD
1200, 60 kgf
1/16, 100kgf
1200, 150kgf
1200,100kgf
92,0
80
86,5
89,5
75
82,5
85,0
70
78,5
83,4
67
76,1
81,3
64
73,8
80,0
60,1
70,8
78,6
57,8
69,0
77,0
55,2
67,0
75,3
52,3
64,8
73,3
49,1
62,2
70,8
45,3
59,4
69,8
40,8
56,0
68,7
38,8
54,4
67,6
36,6
52,8
66,4
34,4
51,1
65,2
32,2
49,4
63,8
104
29,8
47,5
62,4
101
27,1
45,3
60,7
98,1
24,0
43,1
95,0
20,3
40,3
91,5
89,5
87,1
85,0
81,7
78,7
76,8
75,0
73,0
71,2
69,0
66,7
64,5
62,3
59,3
56,2
52,0
48,0
41,0
Untuk mengukur kekerasan lembaran logam yang keras dan tipis
digunakan pengujian superficial. Penetrator yang digunakan dipilih
berdasarkan Tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Pemilihan penetrator untuk pengujian superficial
Simbol skala
Penetrator
Beban (kgf)
15N
Kerucut intan
15
30N
Kerucut intan
30
45N
Kerucut intan
45
15T
15
30T
30
45T
45
15W
15
30W
30
45W
45
15X
15
30X
30
45Y
45
15Y
15
30Y
30
45Y
45
64
64
58
62
62
54
57
58
48
51
52
-
BAB II
DAFTAR ALAT DAN BAHAN
2.1.3
Tembaga
5 Besi Beton
Aluminium
6 Special K
Kuningan
7 Amutits
ST 37
8 EMS 45
Langkah Kerja
Benda
kerja
sebelum
diuji
kekerasannya
harus
diratakan
2)
3)
4)
5)
6)
Kekerasan
D (mm)
D = 5 D = 2,5
187,5
250
62,5
HB
62,5
140-450
50-315
12-80
7)
8)
9)
10)
11)
12)
mengendorkan
roda
pengatur
landasan
.Kurangi
14)
15)
16)
17)
Bahan uji
Bahan uji yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. HSS
b. Amutits dikeraskan
c. EMS 45
d. Spesial K
e. Silver Steel
2.2.3
Langkah Kerja
Sebelum dilakukan pengujian, mesin harus dikalibrasi dengan
sampel yang tersedia. Pada mesin ini sampel kalibrasi memiliki angka
kekerasan sebesar 59 HRC. Jika saat sampel kalibrasi ini diuji
menghasilkan
harga
yang
berbeda
dari
59
HRC,
maka
cara
Pilih pada permukaan yang rata untuk bagian yang akan ditekan
dengan penetrator
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jepit benda uji dengan cara memutar roda pengatur roda landasan.
8.
9.
13
METODE BRINELL
1. Bahan
= St 37
Beban, P (kgf)
= 187.5
= 15dt
No
Angka Kekerasan, HB
167,3
173,6
170,4
2. Bahan
170,4
= Kuningan
Beban, P (kgf)
= 250
Diameter penetrator
= 5mm
14
No
= 15dt
Angka Kekerasan, HB
107
114
114
11,67
3. Bahan
= Alumunium
Beban, P (kgf)
= 250
No
= 15dt
Angka Kekerasan, HB
59,5
56,8
56,8
57,7
4. Bahan
= Tembaga
Beban, P (kgf)
= 250
3.2
= 15 dt
Angka Kekerasan, HB
148
84,9
84,9
105,93
METODE ROCWELL
1. Nama Bahan
= HSS (dikeraskan)
15
Jenis Penetrator
= Kerucut Intan
Beban P ( kgf )
= 150
Waktu Penekanan ( dt )
= 20dt
No. Uji
68
67
69
2. Nama Bahan
68
Jenis Penetrator
= Kerucut Intan
Beban P ( kgf )
= 150
Waktu Penekanan ( dt )
= 20
No. Uji
3.3
66
67
66.5
66.5
TABEL KEKERASAN
Dari Tabel Kekerasan yang ada di Laboratorium Uji Kekerasan POLINES,
kami dapatkan beberapa data kekerasan bahan yang dapat kami gunakan
sebagai pembanding dari data kekerasan yang kami dapat dari hasil
percobaan. Berikut tabel perbandingannya :
Silver Steel
tabel kekerasan )
64 67
(dikeraskan)
HSS
108
67 70
(dikeraskan)
Tabel kesetaraan antara HRA,HRB,HRC dan HRD
16
Jenis bahan
HSS(dikeraskan)
SS(dikeraskan)
HRA
HRD
83.4 85 76.1 78.5
81.3 83.4 73.8 76.1
3.4
HB (hasil pengujian )
111.6
105.93
57.7
174.6
tabel kekerasan )
114
107
56.8
187
ANALISA DATA
Terjadinya perbedaan antara harga kekerasan logam dari pengujian dengan
harga kekerasan logam yang sudah di standarisasi disebabkan karena
beberapa hal, antara lain:
1. Tiap bahan diuji tiga kali atau lebih dari sekali.
2. Pada pengujian pertama beban yang ditunjukkan oleh mesin uji
kekerasan kadang tidak sesuai karena alat penguji baru melakukan
penyesuaian.
3. Pada pengujian beberapa bahan, jarum pada skala masih bergerak terus
karena penetrator yang digunakan tidak sesuai sehingga nilai
kekerasan yang terbaca tidak sesuai.
4. Faktor usia dari mesin uji kekerasan logam.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Penetrator dari intan (Rockwell) hanya cocok untuk pengujian bahanbahan yang keras atau sudah dikeraskan.berdasarkan uji kekerasan yang di
lakukan pada metode Rockwell dengan menggunakan 2 bahan uji yaitu
HSS dan SS maka dapat di simpulkan bahwasanya HSS mempunyai tingkat
kekerasan yang lebih tinggi daripada SS,oleh karena itu HSS dapat
digunakan sebagai bahan alat potong sedangkan SS tidak.
Penetrator bola baja (Brinell) digunakan sebagai pengujian bahanbahan
yang
lunak.pengujian
menggunakan
bahan
uji
18
4.2
SARAN
1. Sebelum benda kerja diuji sebaiknya dipoles dulu agar mendapatkan
permukaan yang rata dan halus
2. Utamakan keselamatan kerja baik pada mesin maupun penguji sendiri.
3. Bacalah angka kekerasan pada skala Brinell dengan teliti dan seksama
di setiap pengujian.
4. Setiap pengujian usahakan tidak terjadi goncangan pada mesin.
DAFTAR PUSTAKA
19
20