Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN NORMA, MACAM-MACAM NORMA, DAN

SANKSI BAGI PELANGGAR NORMA


Posted by Komunitas Guru PKn on Friday, December 4, 2015

Apa yang dimkasud norma ? Norma atau kaidah adalah ketentuan yang
mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Ketentuan tersebut
mengikat bagi setiap manusia yang hidup dalam lingkungan berlakunya
norma tersebut, dalam arti setiap orang yang hidup dalam lingkungan
berlakunya norma tersebut harus menaatinya. Di balik ketentuan tersebut ada
nilai yang menjadi landasan bertingkah laku bagi manusia. Oleh karena itu,
norma merupakan unsur luar dari suatu ketentuan yang mengatur tingkah
laku manusia dalam masyarakat, sedangkan nilai merupakan unsur dalamnya
atau unsur kejiwaan di balik ketentuan yang mengatur tingkah laku tersebut.

Pada umumnya norma hanya berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat


tertentu atau dalam suatu lingkungan etnis tertentu atau dalam suatu wilayah
negara tertentu. Namun demikian ada pula norma yang bersifat universal,
yang berlaku di semua wilayah dan semua umat manusia, seperti misalnya
larangan mencuri, membunuh, menganiaya, memperkosa, dan lain-lain.
Di dalam masyarakat
normaantara lain:

terdapat

bermacam-macam norma. Jenis-jenis

1. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia.
Norma susila menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma
susila yang mendorong manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma
susila melarang manusia untuk berbuat tidak baik, karena bertentangan

dengan hati nurani setiap manusia yang normal. Contoh-contoh norma susila
antara lain:
a. Jangan mencuri barang milik orang lain.
b. Jangan membunuh sesama manusia.
c. Hormatilah sesamamu.
d. Bersikaplah jujur.

Contoh Pelenggaran Norma Kesusilaan

Norma susila memiliki sanksi atau ancaman hukuman bagi yang melanggar
norma tersebut dan sanksinya adalah perasaan manusia itu sendiri, yang
akibatnya adalah penyesalan.
2. Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam
masyarakat. Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan dan
kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering
dinamakan norma sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma sopan
santun yang aktual dan khas berbeda antara masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lain. Contoh-contoh norma kesopanan, antara lain:
a. Yang muda harus menghormati yang lebih tua usianya.
b. Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang tua terlebih dahulu.
c. Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
d. Janganlah meludah di dalam kelas.

Mengucapkan Salam, mengetuk Pintu merupakan contoh Penerapan Norma Kesopanan di Indonesia

Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan
menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud katakata, sikap kebencian, pandangan rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi
dari pergaulan, sehingga akan menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa
dikucilkan yang dirasakan sebagai penderitaan batin.
3. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha
Esa, yang isinya berupa larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma
agama berasal dari wahyu Tuhan dan mempunyai nilai yang fundamental
yang mewarnai berbagai norma yang lain, seperti norma susila, norma
kesopanan, dan norma hukum.

Contoh Implementasi Norma Agama

Contoh-contoh norma agama, antara lain:


a. Tidak boleh membunuh sesama manusia.
b. Tidak boleh merampok harta orang lain.

c. Tidak boleh berbuat cabul.


d. Hormatilah bapak ibumu.
Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di
akhirat nanti, yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.
4. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang
yang mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia
dalam pergaulan hidup di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat.

Pembunuhan merupakan contoh pelanggaran norma hukum

Contoh beberapa norma hukum, antara lain:


a. Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa mengambil sesuatu
barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah.
b. Pasal 1234 BW menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk
memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat
sesuatu.
c. Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 (Undang-Undang
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang) menyatakan bahwa setiap orang
yang melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib
diberi perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang
membahayakan diri, jiwa, dan atau hartanya, termasuk keluarganya.
d. Pasal 51 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Undang-Undang tentang
Pemerintahan Daerah) menyatakan bahwa Kepala Daerah diberhentikan oleh
Presiden tanpa melalui Keputusan DPRD apabila terbukti melakukan tindak
pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman lima tahun atau lebih atau
diancam dengan hukuman mati sebagaimana yang diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana.

Contoh lembaga penegakkan hukum di Indonesia

Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara
ataupun denda maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya suatu
kegiatan atau perbuatan, dan sanksi tersebut dapat dipaksakan oleh
penguasa atau lembaga yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai