Tgs B.INDO MID
Tgs B.INDO MID
di depan dan ada yang di belakang). Jika ada yang bergerak sedikit saja
mereka langsung berlari kencang bak sedang terjadi gempa bumi dan
berusaha melarikan diri, membuat saya dan teman-teman tertawa melihat
tingkah mereka. Saya dan teman-teman saya berpikir, jika setiap hari
mereka mengawas seperti ini, saya dan teman-teman yakin mereka akan
kurus, dan jika guru yang hamil mengawas seperti mereka saya dan
teman-teman juga yakin guru tersebut akan cepat melahirkan. Itulah yang
dilakukan PPL, pengawas kami.
Hari pertama Mid semester sampai hari terakhir Mid berjalan
lancar dan baik tanpa hambatan. Hanya saja selama Mid ada saja tugas
dari bapak-ibu guru yang terselip. Jadi, kita membagi banyak otak antara
tugas dan ulangan yang selama sehari terdapat tiga mata pelajaran. Saya
membagi waktu sebaik-baiknya agar semua materi pelajaran sudah
dipelajarai, walaupun pasti ada saja materi pelajaran yang masih belum
terselesaikan untuk dipelajari, dan belajarnya terpaksa juga di sekolah.
Saya membagi menjadi beberapa sesi yaitu waktu siang dan sore saya
mempelajari satu mata pelajaran yang materinya paling banyak. Malam
sampai jam sepuluh atau jam sebelas saya mempelajarai satu mata
pelajaran yang pokok atau pelajaran yang berhubungan dengan sains. Dan
jam dua sampai jam empat dan kadang-kadang sampai jam setengah lima
saya mempelajarai pelajaran yang tidak ada hitung-hitungan biasanya
pelajaran agama yang berkenaan dengan menghafal.
Namun, ada satu pelajaran yang mempunyai kisah tersendiri, yaitu
pelajaran Seni Budaya. Di mana saya harus mencari materi lewat internet.
Saya memang memasang Wifi di rumah, tetapi belum dibayar untuk bulan
September karena biasanya dibayar diakhir bulan tetapi tidak biasanya
Wifi di rumah tidak berjalan atau tidak terconection. Awalnya saya dan
orang tua saya berpikir, apa mungkin belum dibayar ? Akhirnya ibu saya
menyuruh bibi untuk membayar jaringan Wifi agar saya bisa belajar
sekaligus mencari tugas yang diberikan bapak-ibu guru. Setelah dibayar
tetap saja tidak bisa terconection. Ibuku menyarankan untuk menelpon
centernya, centernya menjawab untuk melakukan prosedurnya secara
bertahap. Hasilnya nihil, tetap saja tidak bisa, padahal jam sudah
menunjukkan pukul setengah sembilan malam waktu itu. Akhirnya saya
terpaksa pergi ke warnet (warung internet) untuk mengambil materi dan
menyimpannya dalam bentuk dokumen di laptop agar bisa dipelajari lagi.
Saya ke warnet ditemani ibu saya yang menyediakan waktunya untuk
menemani saya di warnet sampai selesai mencari materi.
Itulah pengalaman Mid semester yang saya jalani, cukup berat
memang, tetapi harus dilaksanakan mau tidak mau. Nah , setelah Mid
baru saya bisa mengambil jam tidur lebih untuk mengganti jam tidur yang
hilang.