Anda di halaman 1dari 3

Pengalaman MID

CERITA DARI MID SEMESTER GANJIL KELAS XI


Mid adalah suatu hal yang sudah biasa dialami semua siswa-siswi
diberbagai jenjang pendidikan termasuk saya dan teman-teman saya kelas
XI mia unggulan. Mid kali ini tidak ada perubahan, soal-soal masih tetap
menggunakan jawaban essay. Namun , yang berubah kali ini adalah tata
bangku yang diset sesuai absen kami, jadi aku pun duduk di bangku shaf
ke 3 ditemani temannku yang menempati nomor absen ke 21.
Menurut saya Mid kali ini cukup membuat tenaga saya terkuras dan
membuat saya harus berjaga malam alias bergadang. Hal hasil setelah
berakhir Mid terlihat lingkar hitam dimata para siswa-siswi kelas XI Mia
Unggulan, bak mata panda . Karena jadwal Mid-nya sangat padat dan
beragam. Ada pelajaran yang pembahasannya sampai dua bab , ada yang
satu bab tapi halamannya sampai mirip setebal novel, ada yang hanya
satu bab tapi isinya tumpukan dalil Al-Quran dan Hadits yang
mengharuskan kami menghafal dan belajar berkaligrafi, serta ada
pelajaran yang materinya tidak ada diberikan lewat buku atau fotocopyan, melainkan menyuruh kami mengambil materi dari internet. Tetapi
semua itu memang tugas seorang pelajar.
Mid semester ini jatuh pada hari Senin tanggal 19 September 2016
dan berakhir pada hari Senin tanggal 26 September 2016. Dimulai dari
pelajaran berat sampai yang setengah ringan, tetapi puncaknya pada hari
Sabtu tanggal 24 September 2016 karena materi pelajarannya banyak
sekali yaitu Sejarah Wajib, Kimia, dan SKI. Pengawasnya pun bermacammacam karakter, ada yang santai, ada yang serius dan tegas
menampakkan kecurigaan, ada yang lucu mengajak bercerita dan
membanyol, dan ada super pengawasannya atau berlapis ganda (ada yang

di depan dan ada yang di belakang). Jika ada yang bergerak sedikit saja
mereka langsung berlari kencang bak sedang terjadi gempa bumi dan
berusaha melarikan diri, membuat saya dan teman-teman tertawa melihat
tingkah mereka. Saya dan teman-teman saya berpikir, jika setiap hari
mereka mengawas seperti ini, saya dan teman-teman yakin mereka akan
kurus, dan jika guru yang hamil mengawas seperti mereka saya dan
teman-teman juga yakin guru tersebut akan cepat melahirkan. Itulah yang
dilakukan PPL, pengawas kami.
Hari pertama Mid semester sampai hari terakhir Mid berjalan
lancar dan baik tanpa hambatan. Hanya saja selama Mid ada saja tugas
dari bapak-ibu guru yang terselip. Jadi, kita membagi banyak otak antara
tugas dan ulangan yang selama sehari terdapat tiga mata pelajaran. Saya
membagi waktu sebaik-baiknya agar semua materi pelajaran sudah
dipelajarai, walaupun pasti ada saja materi pelajaran yang masih belum
terselesaikan untuk dipelajari, dan belajarnya terpaksa juga di sekolah.
Saya membagi menjadi beberapa sesi yaitu waktu siang dan sore saya
mempelajari satu mata pelajaran yang materinya paling banyak. Malam
sampai jam sepuluh atau jam sebelas saya mempelajarai satu mata
pelajaran yang pokok atau pelajaran yang berhubungan dengan sains. Dan
jam dua sampai jam empat dan kadang-kadang sampai jam setengah lima
saya mempelajarai pelajaran yang tidak ada hitung-hitungan biasanya
pelajaran agama yang berkenaan dengan menghafal.
Namun, ada satu pelajaran yang mempunyai kisah tersendiri, yaitu
pelajaran Seni Budaya. Di mana saya harus mencari materi lewat internet.
Saya memang memasang Wifi di rumah, tetapi belum dibayar untuk bulan
September karena biasanya dibayar diakhir bulan tetapi tidak biasanya
Wifi di rumah tidak berjalan atau tidak terconection. Awalnya saya dan
orang tua saya berpikir, apa mungkin belum dibayar ? Akhirnya ibu saya

menyuruh bibi untuk membayar jaringan Wifi agar saya bisa belajar
sekaligus mencari tugas yang diberikan bapak-ibu guru. Setelah dibayar
tetap saja tidak bisa terconection. Ibuku menyarankan untuk menelpon
centernya, centernya menjawab untuk melakukan prosedurnya secara
bertahap. Hasilnya nihil, tetap saja tidak bisa, padahal jam sudah
menunjukkan pukul setengah sembilan malam waktu itu. Akhirnya saya
terpaksa pergi ke warnet (warung internet) untuk mengambil materi dan
menyimpannya dalam bentuk dokumen di laptop agar bisa dipelajari lagi.
Saya ke warnet ditemani ibu saya yang menyediakan waktunya untuk
menemani saya di warnet sampai selesai mencari materi.
Itulah pengalaman Mid semester yang saya jalani, cukup berat
memang, tetapi harus dilaksanakan mau tidak mau. Nah , setelah Mid
baru saya bisa mengambil jam tidur lebih untuk mengganti jam tidur yang
hilang.

Anda mungkin juga menyukai