OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
( NIM.132210762)
(NIM.132210770)
(NIM.132210775)
(NIM.132210783)
(NIM.132210784)
(NIM.132210787)
(NIM.132210789)
(NIM.132210793)
(NIM.132210803)
Topik
Sasaran
A. Latar belakang
Masalah gizi buruk dan gizi kurang mempunyai dimensi yang sangat luas, baik
konsekuensinya terhadap penurunan kualitas sumberdaya manusia maupun penyebabnya.
Gizi buruk secara langsung maupun tidak langsung akan menurunkan tingkat kecerdasan
anak, terhambatnya
Gizi buruk secara langsung disebabkan oleh kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi
dan secara tidak langsung disebabkan oleh ketersediaan pangan, sanitasi, pelayanan
kesehatan, pola asuh,kamampuan daya beli keluarga, pendidikan dan pengetahuan
(Departemen Kesehatan RI, 2008).
Gizi kurang dan buruk pada balita merupakan salah satu masalah gizi utama di
Indonesia yang berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia. Gizi kurang dan
buruk pada balita disebabkan oleh kekurangan energi dan protein yang tidak sesuai dengan
kebutuhan dalam jangka lama. Gizi kurang pada balita dapat menyebabkan tumbuh kembang
otak
tidak
optimal,
daya
pikir
rendah
dan
mutu
Sumber
Daya
Manusia
pertumbuhan di posyandu
dilakukan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) sedangkan balita gizi buruk harus
mendapatkan perawatan sesuai Tatalaksana Balita Gizi Buruk yang ada. (Kementerian
Kesehatan RI, 2011).
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) merupakan salah satu upaya
dalam mengatasi masalah gizi kurang dan buruk. PMT Pemulihan bertujuan memulihkan
keadaan gizi balita gizi kurang dan buruk dengan cara memberikan makanan dengan
kandungan gizi yang terukur agar
makanan tambahan pemulihan yaitu dengan memberikan formula 100 dan PMT Pemulihan
lain (Fitriyanti, 2012).
Formula 100 merupakan minuman tinggi kalori yang terbuat dari susu fullcream, gula
pasir, minyak dan mineral mix, formula ini sering digunakan di Rumah Sakit maupun
pemulihan gizi di Puskesmas untuk penderita gizi buruk pada tahap lanjut maupun anak lain
yang memerlukan asupan makanan dengan kalori dan protein tinggi. Formula 100 sebanyak
100 ml mengandung kalori sebesar 100 kkal dan 2,9 gram protein (Kementerian Kesehatan
RI, 2011).
Pemberian makanan tambahan pemulihan pada balita adalah untuk memberikan
makanan tinggi energi, tinggi protein dan cukup vitamin, mineral secara bertahap guna
mencapai status gizi yang optimal. Menurut Soegiyanto (2010) bahwa status gizi yang
optimal dapat meminimalkan risiko terjadinya penyakit infeksi atau morbiditas.
B. Tujuan
Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini diharapkan tenaga pengolah di
unit gizi RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto mengetahui cara
pembuatan serta manfaat F-100.
Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan ini diharapkan tenaga pengolah di
unit gizi RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto:
Mengetahui pengertian F-100
Manfaat F-100
Cara Pembuatan F-100
KEGIATAN PENYULUHAN
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
: Pemberian F-100 pada pasien khusus di Ruangan IKA
2. Sasaran
: Siswa dan Siswi SMA
3. Metode
: ceramah tanya jawab dan demonstrasi
4. Media
: Power point dan Leaflet
5. Waktu dan tempat
a.
b.
c.
d.
: Putri Rahmalia
Tugasnya
tentang
waktu
kegiatan,
mengarahkan
jalan
c. Observer
C. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Observer
: moderator
: Fasilitator
: Audiens
D. RENCANA KEGIATAN
N
Kegiatan
Penyuluhan
Pembuka
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
5 menit
1. Memberi salam
1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan
Memperhatikan
Penyuluhan
3. menyepakati bahasa
Penyajian
15menit
tentang
Memperhatikan
100
Menjelaskan tentang :
Pengertian F-100
Sasaran pemberian F-
100
Manfaat F-100
Cara Pembuatan F-100
pendapat
SESI PERTANYAAN
Mengajukan
Pertanyaan
materi
mengenai
yang
belum
paham
Penutup
10 1.Menanyakan
menit
kembali
2.Moderator
Memperhatikan
mempersilahkan 2.menjawab pertanyaan
3. Menjawab salam
kembali
E. Penutup
Demikianlah satuan acara penyuluhan yang bisa kami buat.
FORMULA WHO F100
Gizi buruk merupakan masalah yang perlu penanganan serius. Berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah antara lain melalui revitalisasi posyandu dalam meningkatkan cakupan
penimbangan balita, penyuluhan dan pendampingan, pemberian Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) atau Pemberian Makanan Tambahan (PMT), peningkatan akses dan mutu
pelayanan gizi melalui tata laksana gizi buruk di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit,
penanggulangan penyakit menular dan pemberdayaan masyarakat melalui Keluarga
Sadar Gizi (Kadarzi).
Masalah Gizi buruk tidak dapat diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan. Gizi buruk
merupakan dampak dari berbagai macam penyebab, seperti rendahnya tingkat pendidikan,
kemiskinan, ketersediaan pangan, transportasi, adat istiadat (sosial budaya), dan sebagainya.
Oleh karena itu, pemecahannyapun harus secara komprehensip. Perawatan balita gizi buruk
dilaksanakan di Puskesmas Perawatan atau Rumah Sakit Nutrisi gizi buruk diawali dengan
pemberian makanan secara teratur, bertahap, porsi kecil, sering dan mudah diserap. Frekuensi
pemberian dapat dimulai setiap 2 jam kemudian.
PENGATURAN DIET
a. Fase Stabilisasi
Pada fase ini, peningkatan jumlah formula diberikan secara bertahap dengan tujuan
memberikan makanan awal supaya anak dalam kondisi stabil. Formula hendaknya
hipoosmolar rendah laktosa, porsi kecil dan sering. Setiap 100 ml mengandung 75 kal dan
protein 0,9 gram. Diberikan makanan formula 75 (F 75). Resomal dapat diberikan apabila
anak diare/muntah / dehidrasi, 2 jam pertama setiap jam, selanjutnua 10 jam berikutnya
diselang seling dengan F758. Pemberiannya dicampur dengan F75, F100 dan F135
b. Fase Transisi
Pada fase ini anak mulai stabil dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak .
Diberikan F100, setiap 100 ml F100 mengandung 100 kal dan protein 2,9 gram.
c. Fase Rehabilitasi
Terapi nutrisi fase ini adalah untuk mengejar pertumbuhan anak. Diberikan setelah
anak sudah bisa makan. Makanan padat diberikan pada fase rehabilitasi berdasarkan BB< 7
kg diberi MP-ASI dan BB 7 kg diberi makanan balita. Diberikan makanan formula 135 (F
135) dengan nilai gizi setiap 100 ml F135 mengandung energi 135 kal dan protein 3,3 gram8.
ditingkatkan 3 jam atau 4 jam8.
Formula 100 merupakan minuman tinggi kalori yang terbuat dari susu full krim,
minyak dan mineral mix. Formula ini sering digunakan di rumah sakit maupun pemulihan
gizi di puskesmasuntuk penderita gizi buruk pada tahap lanjut maupun anak lain yang
memerlukan asupan makanan dengan kalori dan protein tinggi. Formula 100 sebanyak 100
ml mengandung kalori sebesar 100 kkal dan 2,9 gram protein. (Kementrian Kesehatan RI,
2011).
Formula 100 diberikan dengan tujuan
Mineral mix merupakan salah satu komponen dalam pembuatan Rehydration Solution
for Malnutrition (ReSoMal)dan Formula WHO (Formula 75 dan 100 ) yang digunakan dalam
Tatalaksana Anak Gizi Buruk untuk memenuhi kekurangan zat gizi mikro pada pada anak
gizi buruk . Sasaran penguna mineral mix adalah anak gizi buruk klinis dan atau antropometri
(BB/TB < -3 SD) dan anak gizi buruk paska perawatan .
Tiap kemasan/ sachet mineral mix mengandung zat aktif KCl, Tripotasium Citrat,
Magnesium Clorida, Zn asetat dan Cuprum sulfat. Mineral mix dalam bentuk sachet sudah
tersedia di Kementerian Kesehatan untuk penanganan gizi buruk sejak tahun 2008.
Bahan :
1000 kkal
29 gr
42 gr
59 mmol
19 Mmol
7,3 Mmol
23 mg
2,5 mg
12
53
Osmolality
Contoh
419 Mosm/l
700 cc
Keterangan :
F-100 : Jenis formula WHO
4
175 cc : Cairan
(4x175 cc) : Hasil Jumlah Cairan
Bahan
Susu Skim
Gula Pasir
Jumlah cairan
1000 cc
700
1000 cc
Jumlah c airan
1000 cc
700
1000 cc
Minyak Jagung =
=
:
700
1000 cc
x 50 = 35 gram
x 60 = 42 gram
Jumlah cairan
1000 cc
Mineral mix =
Cara Membuat
x 85 = 59,5 gram
Jumlah cairan
1000 cc
700
1000 cc
x 8 = 5,6 gram