KATA PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Latar Belakang......................................................................................
Rumusan Masalah.................................................................................
Manfaat.................................................................................................
Tujuan....................................................................................................
ii
1
1
2
3
3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................
4
5
8
Benar...................................................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................
1. Kesimpulan..........................................................................................
2. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
9
10
10
10
11
1. Latar Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk
sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl
Benz pada
tahun
1885
dan
dipatenkan
pada
tahun
1886.
Pada
tahun
1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama Jnos Csonka dan Dont Bnki juga
mendesain
alat
yang
serupa.
Adalah
Frederick
William
Lanchester
mengabaikan perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar
dari pada sistem karburator.
Perkembangan
semakin
pesat
ilmu
dewasa
pengetahuan
ini
dan
menimbulkan
teknologi
dampak
(IPTEK)
pada
dunia
yang
pendidikan
dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan.
Dunia
pendidikan
sumber
daya
mengantisipasi
sekarang
manusia
ini
makin
yang
perkembangan
handal,
ilmu
dituntut
untuk
yang
pengetahuan
dapat
mampu
dan
menghasilkan
menjawab
teknologi.
dan
Dunia
pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan
dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan
pendidikan
otomotif
khususnya
dibidang
teknik
mesin
khususnya
pesatnya, seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan
baik aspek pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya,
sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki
kelebihan/keunggulan yang mampu meningkatkan antara lain:
Unjuk kerja
1.
2.
3.
4.
2. Rumusan Masalah
Apa itu Electronic Fuel Injection?
Apa kelebihan Electronic Fuel Injection?
Apa kekurangan Electronic Fuel Injection?
Bagaimana cara merawat Electronic Fuel Injection yang baik dan benar?
3. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Electronic Fuel Injection
Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem injeksi
elektronis. Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang menggunakan sistem
injeksi mekanis. Firstiawan (2010) menyimpulkan bahwa eletronic Fuel Injection (EFI)
adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini
pada mesin bensin menggantikan karburator. Ifan (2011) menarik kesimpulan tentang
definisi EFI pada kutipan berikut, Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah
inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi
sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada
tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi
sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (KJetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran
masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal
dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan
secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline
Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan
Engine Management. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor
komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada
salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah
sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan
bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar
konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan
tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran
mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan
racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap
lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah
lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada
temperatur di lingkungannya. Edie (2011) menarik kesimpulan tentang definisi EFI pada
kutipan berikut, Sistem Electronic Fuel Injection ( EFI) mulai dikembangkan oleh Toyota
sejak tahun 1971, tahap-tahap itu masih bertaraf percobaan. Baru pada tahun 1981
pertama kali diterapkan pada mesin Toyota Crown. Sebelum itu beberapa mobil Eropa
memang sudah menggunakan cara injeksi bahan bakar. Namun cara yang digunakan
berbeda dengan yang sekarang sangat populer dengan istilah EFI. EFI yang
dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) - sangat membutuhkan campur tangan
sistem elektronik. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa, di saat kaki pengemudi
menekan pedal gas maka sensor air flow meter, akan mengirimkan sinyal ke EFI-ECU.
Setelah data tersebut diolah, ECU memerintahkan agar injektor mengirimkan sejumlah
bahan bakar sesuai banyaknya udara yang dikirim lewat air flow meter. Air flow meter
adalah sebuah peralatan yang terletak pada tempat dimana dipasangkan "karburator"
pada mobil yang menggunakan karburator.
EFI multiport
Edie (2011) menarik kesimpulan tentang definisi EFI multiport pada kutipan
berikut, Saat ini yang banyak digunakan adalah cara kerja multi port, karena
penyemprotan yang langsung ke intake port. Untuk mendapatkan pembakaran yang
paling ideal maka dibutuhkan pertama campuran bahan bakar dan udara yang
homogen dan kedua saat pengapian yang tepat. Pada mesin mobil yang dilengkapi
dengan EFI, bahan bakar dan udara diatur sebaik-baiknya oleh perangkat elektronik
yang dinamakan Electronic Control Unit. Begitu kaki Anda menekan pedal gas, air flow
meter akan mengirimkan sinyal ke ECU. ECU akan mengelolah data kemudian
memerintahkan/mengatur berapa banyak bahan bakar yang perlu disemprotkan ke
depan intake port setiap silinder, dan sudah dalam bentuk kabut serta di langkah
isapnya mesin. Letak injektor yang tepat di depan saluran masuk ke ruang bakar mesin,
membuat bahan bakar dan udara yang sudah bercampur menjadi homogen langsung
terisap kedalam ruang bakar.
2. Kelebihan Electronic Fuel Injection
Beberapa tahun terakhir ini, telah banyak pabrikan kendaraan mengaplikasikan
teknologi injeksi bahan bakar di setiap produknya. Beberapa produsen otomotif
memberi namanya macam-macam dan memberi kesan canggih, namun tetap
bersistem kerja injection. Lantas, apa kelebihan sistem ini jika dibandingkan dengan
karburator ?.Teknologi EFI (Electronic Fuel Injection) sebenarnya tidak dapat dikatakan
sebagai teknologi yang terbaru, karena teknologi ini sudah diterapkan beberapa tahun
lalu. Dan EFI sebenarnya baru diterapkan pada kendaraan keluaran dasawarsa 1990an.Sebagaimana dijelaskan Achmad Rizal R, seorang yang mengerti tentang product
planning, penggunaan EFI saat itu masih terbatas pada jenis sedan (passenger car).
Baru di akhir 1990-an dan awal 2000, kendaraan tipe minivan seperti Kijang atau SUV
ikut mengadopsi. Pada era sekarang istilah EFI mulai memperoleh saingan: PGM-FI,
EPFI, ECFI, T-DIS, VVT-i, i-VTEC, MIVEC, VANOS, Valvetronic, dan sebagainya.Istilahistilah itu kemudian diangkat oleh para pabrikan mobil sebagai salah satu nilai jual
produk
mereka.
Teknologi
EFI
sebetulnya
erat
kaitannya
dengan
sistem
manajemen engine (SME). Engine di sini bukan dalam arti mesin, terjemahan dari kata
machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah bahan bakar minyak (BBM) dicampur
dengan udara untuk menghasilkan gaya gerak yang membuat mobil bisa melaju.SME
muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak sehingga
menuntut engine yang
semakin
efisien
tanpa
kehilangan
kinerja
yang
dihasilkannya.Selain itu juga adanya tuntutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan
hidup, terutama akibat polusi udara.Oleh karena tuntutan itu, para ahli engine di setiap
perusahaan otomotif dan perusahaan konsultan rekayasa setiap hari berusaha
menemukan cara meningkatkan efisiensi engine yang ada.Untuk mencapai tujuan itu,
para pabrikan berlomba-lomba mencari dan menerapkan banyak teknologi baru. Mulai
dari peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk mendesain engine, pencarian
dan penggunaan material baru, terobosan dalam proses produksi, dan yang terpenting,
campur tangan kontrol elektronik dan komputer untuk mengatur kinerja engine dan
peralatan pendukungnya.Engine yang ideal membakar jumlah bahan bakar sesuai
dengan kebutuhan serta menyalakan busi pada saat yang tepat sesuai dengan kondisi
operasi. Dari sini didapatkan efisiensi pemakaian bahan bakar yang optimal pada setiap
kondisi operasi dari engine. Kondisi ini akan menghasilkan emisi gas buang lebih
baik.Sebelum muncul sistem EFI, untuk mencampur bahan bakar dengan udara
digunakan karburator. Dalam karburator ini bahan bakar dikabutkan sebagai akibat dari
isapan vakum dari venturi. Proses ini mirip semprotan obat nyamuk bertipe pompa.
Namun, sebagai alat yang murni mekanikal, karburator punya keterbatasan sehingga
hanya efektif pada daerah operasi tertentu. Sehingga karburator dirancang efektif
untuk engine putaran tinggi alias mobil sport. Jadi, tidak cocok untuk dipasang pada
mobil minivan yang lebih mementingkan torsi dan tenaga di putaran bawah dan
menengah.Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition coil disalurkan
ke masing-masing busi melalui distributor. Di sini terdapat mekanisme untuk
memajukan atau memundurkan waktu pengapian agar sesuai dengan kondisi engine,
yang merupakan gabungan dari vacuum advancer dan centrifugal advancer. Namun,
sebagaimana karburator, sistem distributor konvensional ini juga punya keterbatasan,
karena hanya optimum pada daerah operasi yang terbatas sesuai dengan
karakteristik engine. Mengingat keterbatasan sistem mekanis itu, para perekayasa
berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan kontrol elektronik. Gunanya agar
diperoleh
fleksibilitas
yang
lebih
dalam
daerah
operasinya
sehingga
menghasilkan engine dengan kinerja optimum dalam daerah operasi yang lebih luas.
Lahirlah apa yang disebut SME tadi.SME kemudian menjadi perlengkapan wajib bagi
aus,terutama skep pelampung. sedang untuk tipe motor yang menggunakan injeksi
rentan waktu perawatan lebih lama, cukup 10-15 ribu kilometer sekali, itu pun cukup di
semprotkan injector cleaner. bahkan jika kualitas bengsin yang digunakan bagus,
sebenarnya injeksi tidak perlu diapa-apakan lagi. karena selain steril, juga telah
dibackup dengan filter halus sebelum masuk ke injector biar lebih aman.
6. Ramah lingkungan
Di knalpot motor injeksi biasanya di lengkapi catalytics converter (CC), sistem ini akan
merubah zat zat hasil pembakaran yang berbahaya menjadi zat yang lebih ramah
ligkungan atau dengan menggunakan sistem sensor O2.
maksimal. Oleh karena itu, selang wajib diperiksa setelah motor menempuh jarak 2.000
kilometer.
Check pompa bahan bakar
Bila sepeda motor telah lebih dari 50 ribu kilometer atau kelipatannya, maka
sebaiknya dilakukan pemeriksaan pompa bahan bakar. Mendeteksi gejala masalah di
peranti ini cukup mudah.
Caranya, hidupkan mesin motor di tempat yang tidak bising, kemudian dengarkan di
bagian tangki apakah ada suara mendenging atau mendesing. Bila hal itu terjadi, maka
Anda harus membersihkannya dan sekaligus menguras tangki bahan bakar. Melalui
cara itu, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Check posisi klep injector
Meski waktu dan tekanan ke klep diatur oleh ECU yang telah diprogram oleh
pabrikan. Namun, tak jarang posisi klep mengalami perubahan karena berbagai
penyebab. Oleh karena itu, agar kerja injektor benar-benar tepat, maka pastikan klep
berada posisi yang tepat.
Artinya, tidak terlalu renggang dan juga tidak terlampau rapat. Bila terlalu renggang
maka asupan bahan bakar ke peranti itu berlebih dan sebaliknya bila terlalu rapat.
Akibatnya, semprotan kabut bahan bakar ke ruang bakar juga tidak ideal seperti
takaran dari pabrik. Walhasil, proses pembakaran tidak sempurna dan tenaga mesin
loyo atau motor boros bahan bakar.
Check busi dan filter udara
Busi merupakan pemantik api yang dibutuhkan saat proses pembakaran di ruang
bakar. Ketepatan pantikan api dari busi dengan semburan bahan bakar yang bercampur
udara di ruang bakar sangat menentukan sempurna tidaknya proses pembakaran.
Proses pembakaran yang tidak sempurna selain menjadikan bahan bakar mubazir,
tenaga dari mesin pun loyo.
Oleh karena itu bersihkan busi, atur ulang tingkat kerenggangan sumbu dan kutub
busi. Begitu pun dengan filter udara. Bila kotor segera bersihkan, sedangkan bila sel-sel
kertas telah sangat kotor atau rusak lebih baik segera menggantinya.
Pasalnya, filter yang rusak atau kotor menjadikan hembusan udara ke ruang bakar
juga terhambat. Padahal, kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar mesin
sangat ditentukan oleh komposisi yang ideal antara udara dan bahan bakar
Check ECU
ECU merupakan otak yang mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran bahan
bakar yang disemprotkan maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila peranti ini
terganggu maka kerja injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Satu di antaranya, semburan bahan bakar yang tidak sesuai dengan takaran.
Akibatnya, stasioner mesin juga tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di ECU telah parah,
maka kendaraan tidak akan bisa dijalankan alias mogok. Ada beberapa penyebab
kerusakan ECU, di antaranya adalah gangguan kelistrikan karena over supply, voltase
sumber kelistrikan rendah, korsleting akibat terkena air dan lain-lain.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk secara rutin memeriksa kabel kelistrikan.
Bila Anda melakukan modifikasi yang memerlukan tambahan asupan tenaga listrik,
sebaiknya dipikir ulang efeknya ke sistem kelistrikan. Pastikan keberadaan aksesoris
tambahan itu tidak berpengaruh ke sistem kelistrikan dan mengganggu ECU
Gunakan bahan bakar yang berkualitas
Kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap mesin injeksi. Oleh karena itu
sebaiknya anda gunakan bahan bakar berkualitas yang oktannya sesuai dengan
standar pabrik pembuatnya.
Pemakaian bahan bakar berkualitas buruk serta oktan booster dengan spesifikasi
yang tidak sesuai dapat menyebabkan tersumbatnya lubang injektor. Sehingga
berakibat spray quality atau kemampuan menyemprot kabut gas pada injektor jadi
kurang sempurna.
Perhatikan kondisi aki
Motor injeksi memanfaatkan kontrol elektrik sebagai penghidup mesin, penyuplai
bahan bakar ke dalam mesin. Maka jelas sekali injeksi memiliki konsumsi listrik, dalam
hal ini adalah Aki.
Oleh karena itu perhatikan kondisi aki secara rutin, segera ganti aki motor injeksi
anda jika sudah tidak menghasilkan arus listrik yang maksimal. Jangan tunggu sampai
aki benar benar soak.
Check kondisi injector
Dalam membersihkan komponen injector anda sebaiknya jangan asal semprot
dengan cairan pembersih injector. Hal ini bisa mengakibatkan kinerja injektor menjadi
kurang sempurna. Biasanya untuk meningkatkan performa mesin motor injeksi,
pemiliknya kerap melepas filter udara standar atau menggantinya dengan produk
aftermarket. Akibatnya, udara kotor masuk ke dalam throttle body (TB), lalu menempel
di dinding-dindingnya. Debu dan kotoran tersebut lama-lama akan mengerak.
Berikut hal yang harus anda perhatian ketika membersihkan injector:
Dibutuhkan alat khusus (regulator) yang dapat diatur tekanannya saat menyuntik
cairan pembersih injektor.