Anda di halaman 1dari 2

AKHLAK DAN KEPRIBADIAN

A.Struktur Kepribadian Manusia


Allah menciptakan manusia melalui dua tahap, pertama menciptakan
jasadnya, dan kedua meniupkan ruh ke dalam jasad itu. Jadi manusia adalah zat
yang terdiri dari segenggam tanah dan setiup ruh. Maka, inilah dua unsur utama
dalam kepribadian manusia, unsur materi, yaitu fisik manusia, dan unsur ruh, yaitu
hati dan jiwa manusia.
Itulah tahapan pertama proses penciptaan manusia. Berdasarkan unsur
kedua tadi, Allah swt. menciptakan kecenderungan dan dorongan tertentu pada
manusia yang kemudian menjadi dasar yang membentuk kepribadiannya. Maka,
dari unsur ruh itu Allah swt. menciptakan kecenderungan fitrah kepada ibadah,
yaitu kecenderungan untuk bertuhan atau menyembah Tuhan. Adapaun dari unsur
fisik, Allah menciptakan kecenderungan dan dorongan untuk bertindak dan
bersikap. Adapun Rasulullah saw.bersabda mengenai unsur.
Wahai Wabishah, bertanyalah pada jiwamu kebaikan adalah sesuatu yang
hati dan jiwa menjadi tenang padanya. Adapun dosa adalah apa yang
terbetik dalam jiwa dan meragu ragukan di dalam hati, sekalipun orang lain
memberimu fatwa(bahwa hal itu benar).(h.r. Ahmad).
Jika unsur tersebut di urut, maka alurnya adalah, pada mulanya Allah
menciptakan jasad manusia dan meniupkan ruh kedalamnya, lalu menanamkan
kecenderungan ibadah dan memberinya dorongan bertindak.
B.Fungsi Fungsi Kepribadian
Ruh adalah jembatan yang menghubungkan manusia dan Tuhannya. Ia
merupakan zat yang tidak terlihat. Namun, nuansa ruh itu terekam dalam hati dan
jiwa manusia. Fungsi utamanya adalah merasakan, meyakini, menghendaki, dan
memutuskan.
Akan tetapi, manusia memiliki unsur lain, yaitu akal, yang fungsi utamanya
adalah memahami dan memilih. Akal berbeda dengan otak. Yang terakhir adalah
benda biologis yang ada di batok kepala bagian belakang yang berfungsi merekam,
menyimpan, dan mengingat (memori) informasi yang masuk melalui pancaindera,
khususnya mata dan telinga. Informasi yang tersimpan dalam otak ini kemudian di
kelola oleh zat yang bernama akal. Hasil pengolahan itulah yang kemudian di proses
dalam hati.karena itu, Al-Quran sering menyatan bahwa kerja akal itu dalam hati,
sebab memang tidak jedah waktu dari proses-proses itu. Kemudian, apa yang
terjadi sesudah proses tersebut?
Hasil keputusan hati yang kemudian menjadi tekad itulah yang kemudian
turun ke fisik untuk menjadi tindakan dan sikap. Inilah yang di jelaskan Allah swt.
dalam ayat berikut.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai


pengetahuan ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,
dan hati, semuanya itu akan di mintai pertanggungjawaban. (al-Israa:36)
Akal

Memilih

Hati

Memutuskan

Fisik

Melakukan

Pikiran

Visi

Perasaan
Sikap

Mental

Karakter

Anda mungkin juga menyukai