Jumlah bunga yang akan dikapitalisasi ibatasi hingga biaya bunga aktual
terendah yang tejadi selama periode berjalan atau bunga yang dapat
dihindarkan. Bunga yang daoat dihindarkan adalah jumlah biaya bunga selama
periode berjalan yang secara teoritis dapat dihindarkan jika pengeluaran untuk
membeli aktiva tidak dilakukan. Untuk menerapkan konsep bunga yang dapat
dihindarkan, jumlah bunga potensial yag dapat dikapitalisasi selama periode
akuntansi ditentukan dengan mengalikan suku bunga dengan akuntansi
pengeluaran rata-rata tertimbang dari aktiva.
Dalam menghitung akumulasi dari pengeluaran rata-rata tertimbang,
pengeuaran konstruksi ditimbang dengan jumlah waktu dimana terdapat biaya
bunga akibatdari pengeluaran tersebut.
Suku bunga. Prinsip yang digunakan dalam memilih suku bunga untuk
diaplikasikan padaa akumulasi rata-rata tertimbang adalah :
1. Untuk bagian dari akumuasi pengeluaran raa-rata tertmbang yang kurang
dari atau sama dengan jumlah yg secara khusus dipinjam untuk membiayai
pembuatan aktiva , digunakan suku bunga yang terjadi atas pinjaman khusus
tersebut.
2. Untuk bagian akumulasi rata-rata tertimbang yang lebih besar dari setiap
hutang yang dipinjam khusus untuk membiayai pembuatan aktiva, gunakan suku
bunga rata-rata tertimbang yang terjadi atas semua yang beredar selama
periode berjalan.
Masalah khusus yang berhubungan dengan kapitalisasi bunga
1. Pengeluaran untuk tanah
2. Pendapatan bunga
3. Signifikansi kapitalisasi bhunga
PENILAIAN
Kita telah membahas bahwa aktiva harusd dicatat pada nilai wajar yang
diberikan pada saat akusisi atau nilai wajar yang diterima, mana yang memiliki
bukti lebih jelas. Akan tetapi. Nilai pasar wajar kadang - kadang menjadi tidak
jelas akibatproses perolehan aktiva tersebut. Sejumlah masalah akuntansi yang
bersifat seperti ini akan dibahas sbb :
Diskon Tunai
Terdapat dua sudut pandang untuk hal ini. Menurut pendekatan pertama,
diskon, baik diambil atau tidak, dianggap sebagai pengurangannbiaya aktiva.
Alasannya bahwa biayariil dari aktiva merupakan kas atau harga ekuivalensi kas
aktiva.
Pendukung pendekatan lainnya berpendapat bahwa diskon tunai tidak
selalu hatus dianggap sebagai kerugian karena syarat nya mungkin tidak
menguntungkan atau mungkin tidak bijaksana bagi perusahaan untuk