NAMA
NIM
: J1A114014
KELAS
: THP IV B
ASISTEN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KARBOHIDRAT
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan
rumus molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton
dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis
senyawa kompleks (Girinda 1986).
Karbohidrat ditemukan pada setiap sel makhluk hidup yang
berperan antara lain sebagai alat komunikasi sel (Winarno 2004).
Susunan
atom-atom
tersebut
dan
ikatannya
membedakan
sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai 0,0002 dari gelas skala di
dalam (Mulyono, 1997).
Ada empat jenis refraktometer utama:
1.
Refraktometer Genggam Tradisional (Traditional Handheld
2.
Refractometers)
Refraktometer Genggam Digital (Digital Handheld
3.
Refractometers)
Laboratorium Atau Refraktometer Abbe
4.
(Abbe Refractometers)
Proses Refraktometer Inline (Inline Process Refractometers).
Faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan pada semua
pengukuran refraksi ialah temperatur cairan dan jarak gelombang cahaya
yang dipergunakan untuk mengukur. Pengaruh temperatur terhadap indeks
bias gelas adalah sangat kecil, tetapi cukup besar terhadap cairan dan
terhadap kebanyakan bahan plastik yang perlu diketahui indeksnya. Karena
pada suhu tinggi kerapatan optik suatu zat itu berkurang, indeks biasnya
akan berkurang. Perubahan per oC berkisar antara 5.10-5 sampai 5.10-4.
Pengukuran yang seksama sampai desimal yang ke-4 hanya berarti apabila
suhu diketahui dengan seksama pula.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
PROSEDUR KERJA
Refraktometer Manual 0-32% brix
Tahap pertama larutan diteteskan sebanyak 2 tetes pada prisma
kemudian ditutup dan diamati. Skala yang terlihat adalah % brix yang
ditunjukkan dengan perbedaan antara warna putih dan biru terang.
3.3.2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 HASIL PENGAMATAN
Tabel 1 Hasil Pengukuran Kadar Karbohidrat
Rekraktometer
No.
Larutan
Manual 0-32% brix
1.
Fruktosa 0,01 M
2,875 % brix
Tidak terdeteksi
2.
Glukosa 0,01 M
2,975 % brix
Tidak terdeteksi
3.
Glukosa 0,02 M
3,0375 % brix
Tidak terdeteksi
4.
Glukosa 0,03 M
3,15 % brix
Tidak terdeteksi
5.
Sukrosa 0,01 M
3 % brix
Tidak terdeteksi
6.
Sukrosa 3 M
Tidak terdeteksi
44,367 %
4.2 PEMBAHASAN
a. Refraktometer Manual 0-32 % brix
Refraktometer manual adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kadar/konsentrasi bahan terlarut dengan memanfaatkan reaksi
cahaya. Untuk mengetahui kadar gula menggunakan alat ini praktikan
melakukan delapan kali pengulangan dan dilakukan penghitungan ratarata untuk fruktosa dengan konsentrasi 0,01 M rata-ratanya 2,875% brix.
Pada glukosa semakin rendah konsentrasinya maka semakin tinggi
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Prinsip kerja dari refraktometer manual yaitu dengan memanfaatkan
refraksi cahaya (pembiasan cahaya) agar dapat terlihat skala untuk bisa
menentukan kadar gula dari setiap sampel. Dan semakin rendah
konsentrasi larutan gula yang sama maka akan semakin tinggi kadar
karbohidrat atau gulanya.
2. Prinsip kerja dari refraktometer digital yaitu tekan angka nol dan setiap
mengganti sampel harus dibersihkan terlebih dahulu menggunakan
aquadest. Refraktometer digital ini hanya dapat membaca larutan dengan
konsentrasi tinggi.
5.2 SARAN
Disarankan kepada praktikan agar berhati-hati dan cermat dalam
melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, N., Feri, K., Dian, H. 2011. Analisis Pangan. PT Dian Rakyat:
Jakarta.
Girindra, A. 1986. Biokimia I. PT. Gramedia: Jakarta.
Riawan. 1990. Kimia Organik. Bina Rupa Aksara: Jakarta.
Winarno F.G. 2004.Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.