Boiler
Boiler
Copper dan copper alloysBanyak faktor yang mempengaruhi laju korosi copper alloys, diantaranya
adalah suhu, pH, konsentrasi oksigen, konsentrasi amin, konsentrasi amonia, dan laju aliran. Pengaruh
masing-masing faktor tersebut sangat bervariasi, tergantung pada sifat dan karakter masing-masing
sistem. Beberapa metode yang sering digunakan untuk meminimalkan korosi copper dan copper alloy
adalah 1) menggantinya dengan logam yang lebih tahan, 2) mengeliminasi oksigen, 3) menjaga kondisi
kejenihan air, 4) mengendalikan nilai pH yang tepat, 5) mengurangi kecepatan air, dan 6) menggunakan
bahan yang dapat melindungi permukaan logam.
Pengaturan pH Menjaga pH yang sesuai -baik pada feedwater, boiler, maupun kondensat- adalah
sangat penting untuk mengendalikan terjadinya korosi. Kontrol pH sangat penting karena beberapa
alasan, di antaranya adalah 1) laju korosi logam pada boiler sangat dipengaruhi nilai pH, 2) pH yang
terlalu rendah dapat menimbulkan serangan korosi akibat asam, 3) pH yang terlalu tinggi akan
menyebabkan caustic gouging/cracking dan foaming, dan 4) reaksi penangkapan oksigen sangat
bergantung pada nilai pH. Pengaturan nilai pH pada boiler sangat dipengaruhi oleh tekanan, logam yang
dipakai, kualitas feedwater, dan jenis perlakuan kimia yang digunakan.
Kontrol OksigenUntuk
kandungan oksigen pada boiler,
dengan menggunakan oxygen
yang paling banyak digunakan
sulfite, sodium bisulfit, hydrazine,
askorbat. Sangat penting untuk
menggunakan senyawa scavenger
Beberapa hal yang perlu
lain kecepatan dan waktu reaksi,
serta pH feedwater. Selain itu,
terhadap oxygen scavenger,
produk, dan reaksi oxygen
logam juga akan mempengaruhi
tersebut.
mengendalikan
biasanya dilakukan
scavenger. Senyawa
adalah sodium
hydroquinone, dan
memilih dan
yang tepat.
diperhatikan antara
suhu dan tekanan,
faktor pengganggu
dekomposisi
scavenger dengan
kinerja senyawa
Untuk mengendalikan terjadinya korosi, maka diperlukan monitoring untuk menjamin realibility dari
boiler. Program pengawasan yang baik harus disusun dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
metode sampling dan monitoring yang sesuai/tepat pada titik-titik kritis sistem sampling yang
digunakan harus merepresentasikan kondisi yang ada
diperlukan plan action yang perlu diambil, jika hasil pengujian tidak berada dalam kisaran nilai
yang ditoleransi
dibutuhkan rencana alternatif jika ditemukan kondisi yang tidak sesuai dengan metode
pengujian
perbaikan sistem perlu terus dilakukan, baik dalam pengujian maupun inspeksi
Untuk mendukung hal tersebut, beberapa jenis pengujian yang perlu dilakukan adalah analisa fosfat
(jika digunakan), alkalinitas (pH), sulfite (jika digunakan), dan konduktivitas.
Keberhasilan dalam pengendalian korosi, tidak hanya menguntungkan secara ekonomi. Tetapi juga
berkaitan dengan mutu produk yang akan dihasilkan. Oleh sebab itu, jaminan sistem boiler bekerja
dengan baik sangat penting bagi kelancaran operasi perusahaan.