PENDAHULUAN
SKENARIO 2 :
Menembak Penyakit
Seorang pasien perempuan berusia 19 tahun datang ke suatu Rumah Sakit.
Keluhan utama panas tinggi sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan ditemukan
bercak kemerahan pada kedua lengan disertai mimisan. Tetangganya ada yang di
rawat di rumah sakit dengan penyakit Demam Berdarah.Dokter akan
mendiagnosis dan melakukan terapi lebih lanjut dengan prinsip EBM.
BAB II
DISKUSI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Seven Jump
1.
Panas tinggi yaitu suhu tubuh naik diatas normal lebih dari 37,5 derajat
Celsius ( www.pubmed.com ).
Panas tinggi yaitu adanya respon kekebalan tubuh dari pyrogen sehingga
menyebabkan hipotalamus meningkatkan set point dari suhu tubuh
(www.mediskus.com)
b.
c.
d.
Mimisan yaitu keluar darah dari hidung karena sakit kepala, jatuh, atau
yang lainnya, yang merupakan tanda suatu penyakit (Kamus Besar
Bahasa Indonesia).
e.
dengan
keterampilan
klinis
dengan
nilainilai
pasien
(Sackeet,2000).
f.
g.
Terapi yaitu usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
h.
2.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
b.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
c.
d.
= panas tinggi.
= normal / turun.
= demam naik.
( nyamuk
Aedes
aegypti
) yang
terinfeksi
virus
f.
1)
2)
3)
g.
1)
2)
EBM
Non EBM
Ilmiah
Non ilmiah
sedikit
Ada bukti klinis
Duji dengan penelitian terintergasi
h.
j.
4.
1)
2)
3)
Memvalidasi bukti.
4)
Membuat keputusan.
5)
Evaluasi.
Langkah IV.
5.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
6.
7.
(Arboviroses) yang
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b.
c.
Hepatomegali.
d.
Renjatan.
Seorang yang menderita demam berdarah mempunyai suatu siklus yang
secara umum berlangsung selama 7 hari. Siklus tersebut jika dilihat dari naik
turunnya suhu akan berbentuk seperti pelana kuda.
Siklus yang terjadi dibagi menjadi 3 fase yaitu (fase demam pertama,
fase penurunan suhu dan fase demam kedua). Adapun rincian dari ketiga fase
tersebut adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b.
c.
d.
Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu,
disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
e.
virus
menggunakan
RNA
interference
(RNAi)
(www.ncbi.nlm.nih.gov, 2013)
Penyebab dari demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegepty atau
Aedes albopictus, walaupun memiliki dampak penyakit yang sama tetapi
kedua nyamuk itu memiliki perbedaan. Perbedaan nyamuk Aedes aegepty dan
Aedes albopictus antara lain :
Tabel 2. Perbedaan Aedes aegepty dan Aedes albopictus
(www.cdc.gov)
Aspek
Aedes aegypti
Aedes Albopictus
Tempat hidup
Kumuh
Lapangan, semak-semak
Morfologi (duri)
Berduri di abdomen
Sifat
Adaptif
Kurang adaptif
Peran
Vektor primer
Vektor sekunder
EBM
Dalam menentukan diagnosis dan penyembuhan penyakit oleh dokter,
alangkah baiknya menggunakan EBM sebagai pedomannya. Penentuan
diagnosis dan terapi menggunakan EBM perlu memegang prinsip dari EBM
itu sendiri. Prinsip dari EBM merupakan integrasi dari 3 unsur, antara lain:
a.
b.
c.
dapat berpengaruh positif atau dapat dikatakan bermanfaat bagi dokter sendiri
maupun pasien, manfaat dari penerapan EBM antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
10
i.
j.
k.
l.
b.
c.
Diagnosis
dan terapi
karena tidak
EBM
Non EBM
Ilmiah
Non ilmiah
sedikit
Ada bukti klinis
Duji dengan penelitian nyata,
kaidah pengujian
b.
c.
Memilih dan memilah kualitas dan kebenaran dari bukti yang sesuai
dengan metodologi.
d.
e.
BAB III
KESIMPULAN
Setelah kami melakukan diskusi tutorial menggunakan metode seven
jumps, kami menyimpulkan dari skenario tersebut bahwa penggunaan
prinsip-prinsip Evidence Based Medicine dalam kegiatan kedokteran sangat
12
penting dan wajib untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan, suatu kasus yang
belum teruji kasus dan dilakukan penelaahan secara ilmiah belum dapat
diterapkan secara langsung pada pasien.
Prinsip-prinsip EBM tersebut harus dilaksanakan menggunakan caracara yang tepat dimulai dari mendiagosis hingga memberikan terapi. Jika halhal tersebut telah dilakukan maka sebuah kasus medis dapat terselesaikan
dengan semestinya.
13
BAB IV
SARAN
Dari diskusi tutorial ini kelompok kami menyarankan :
1. Dari segi fasilitas.
Hendaknya fasilitas pendukung tutorial ditingkatkan seperti AC
dan lampu.
2. Dari segi skenario.
Skenario hendaknya lebih menarik dan lebih detil informasinya.
3.
4.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Amir, D., 2009. Evidence Based Medicine. Bagian Ilmu Penyakit Saraf FKUnand/RS DR. M. Djamil, Padang
Andikari N, Sherestha S, Ansari I (2006). Evidence Based Medicine. Kathmandu
University Medical Journal, 40 (3): 21-25.
Depkes(2011). Demam Berdarah. www.chp.gov.hk/files/pdf/ol-dengue-feverindonesian-version-pdf - Diakses September 2013
Dinkes Pemalang (2013). Demam Berdarah dan Penanggulangannya.
http://dinkes.pemalangkab.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=120:demam-berdarah-danpenanggulangannya - Diakses September 2013
Halim Mubi,A (2007). Panduan Praktis IPD, diagnosis dan terapi. Jakarta:EGC
Hakimi, Mohammad (2000).Kebutuhan Evidence-Based Medicine untuk
Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Obstetri-Ginekologi di Indonesia.
lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/1150_pp1001049.pdf - Diakses September 2013
Ikhwan (2012). Siklus Pelana Kuda. www.ums.ac.id. - Diakses 11 September
2013
Kristina, Ismaniah, Wulandari L (2004). Kajian Masalah Kesehatan : Demam
Berdarah Dengue. Balitbangkes: Balitbangkes
Mansjoer, Arif (ed) (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Medicine
(2009).
What
is
evidence-based
medicine?.
http://www.medicine.ox.ac.uk/bandolier/painres/download/whatis/ebm.pdf
Diakses September 2013
Murti B (2013a). EBM Overview. Surakarta, pp: 1-7.
Murti B (2013b). Pengantar Evidence-Based Medicine. Surakarta, pp: 1-34.
News Medical (2013). Dengue Fever Symptoms. www.newsmedical.net/health/dengue-fever-symptoms.aspx - Diakses September 2013
Peters H, Gilles Wol Tropical medicine & Parasitology.3rd London: Medical
Publications ; 1991 p.16* WHO, Dengue hemorrhagic fever Diagnosis,
treatment, prevention and control Geneva WHO, 1997; p.25,68
Risniati, Yenni., Hakim Tarigan, Lukan, Tjitra, Emiliana (2011). Leukopenia
sebagai Prediktor Terjainya Sindrom Syok Dengue pada Anak dengan Demam
15
16
17
Zein, Umar (2004). Pedoman Penatalaksanaan One Day Care Penderita Demam
Berdarah Dengue Dewasa. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3379 Diakses September 2013
WHO (2009). Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention, and
Control. WHO Press.
http://whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241547871_eng.pdf - Diakses
September 2013
17