Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN

1. Definisi pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang


diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Tujuan
bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh keuntungan
semaksimal

mungkin.

Dalam

mengalokasikan

dana

pihak

perbankkan membaginya ke dalam prosentase - prosentase tertentu


sesuai dengan kondisi yang terjadi di dalam perekonomian pada
saat sekarang ini, misalnya untuk bidang pertanian diberikan 20%
sedangkan untuk bidang industri diberikan 40%.
Dalam hal pengalokasian dananya ke masyarakat pihak perbankkan
membebankan bunga dengan prosentasi tertentu sesuai dengan
penetapan harga bunga oleh BI. Untuk saat tahun 2016 BI
menetapkan suku bunga untuk pengalokasian dana kemasyarakat
berkisar 1,5 % per bulan.
2. komponen ini sering disebut sebagai alat-alat likuiditas dimana
tujuan dari Primary Reserve adalah Untuk memenuhi ketentuan
yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu likuiditas wajib minimum (giro
wajib

minimum),

simpanan,

dan

keperluan
permintaan

operasi

bank,

pencairan

semua

kredit

penarikan

dan

nasabah,

penyelesaian kliring antar bank dan kewajiban-kewajiban bank


lainnya yang harus segera di bayar.
3. yang dapat dijadikan jaminan kredit dan jenis jenisnya sebagai
persyaratan bank dibanding pinjaman tanpa jaminan dijadikan
jaminan kredit oleh calon bank yang akan memberikan pinjaman
adalah sebagai berikut :
Dengan jaminan
A. Jaminan benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat
dijadikan

jaminan

seperti:
Tanah,

Bangunan,

dagangan, Tanaman

Kendaraan

bermotor,

Mesin-mesin,

Barang

B. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda yang merupakan surat


surat yang dijadikan jaminan seperti :
Sertifikat Saham, Sertifikat Obligasi, Sertifikat Deposito dan Wesel

4. Dalam memberikan kredit agar masing-masing pihak merasa aman


maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masing-masing
pihak. Pihak perbankkan akan melakukan penilaian pada calon
peminjam dengan kriteria 7P, berikut penjelasannya :
A. Personality
Personality mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan
nasabah dalam menghadapi suatu masalah.
B. Party
Menggolongkan nasabah berdasarkan klasifikasinya masing-masing,
misalnya nasabah yang loyal secara karakter, modal.
C. Perpose
Hal ini untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
tujuan pengambilan kredit misalnya untuk modal kerja atau
investasi.
D. Prospect
Pihak bank dalam hal ini akan menilai seberapa menguntungkan
prospek usaha nasabah yang mengajukan kredit.
E.
PaymentMerupakan
ukuran
bagaimana

cara

nasabah

mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari mana saja dana
untuk pengembalian kredit.
F. Profitabilitas
Untuk menganalisis bagaimana

kemampuan

nasabah

dalam

mencari laba, apakah setiap periode mengalami peningkatan atau


tidak.
G. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan
mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan
barang atau jaminan asuransi.

5. Dana-dana yang telah berhasil dihimpun disalurkan dalam berbagai


macam bentuk pengunaan dana dengan tujuan dasar untuk
memperoleh penerimaan. Agar penyaluran dana tersebut dapat
menghasilkan keuntungan bagi bank, maka biaya yang dikeluarkan
dalam penghimpunan dana harus lebih kecil dari penerimaan yang
diperoleh dari penyaluran.
Selisih antara tingkat bunga pinjaman dan tingkat bunga simpanan
disebut dengan spread. Semakin efisien kinerja suatu bank, akan
semakin kecil komponen-komponen yang ditambahkan pada tingkat
bunga simpanan untuk membentuk tingkat bunga pinjamna.
Dengan kata lain, besar kecilnya spread pada suatu bank dapat
dijadikan indicator tingkat efisiensi atas kinerja suatu bank.
Meskipu tingkat bunga pinjaman mengalami kenaikan, kenaikan
atersebut tidak lebih besar daripada kenaikan tingkat bunga
simpanan, sehingga bisa saja terjadi tingkat bunga pinjaman lebih
rendah dari pada tingkat bungan simpanan atau disebut dengan
kondisi negative-spread. Karna itu resiko yang ditanggung oleh
bank
tersebut
meliputi:
a. Risiko Likuiditas (liquidity risk)
Risiko likuiditas adalah resiko yang dihadapi oleh bank dalam
rangka memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
b. Risiko Kredit (credit risk)
Credit risk adalah resiko yang dihadapi bank karna menyalurkan
dananya dalam bentuk pinjaman pada masyarakat.
c. Risiko Investasi (investment risk)
Investment risk adalah risiko yang dihadapi oleh bank berupa
kerugian karena penurunan nilai surat berharga yang dimiliki
oleh
bank,
misalnya
saham
dan
aobligasi.
d. Risiko Operasi (operating risk)
Operating risk adalah risiko yang dihadapi yang berkaitan
dengan kebijakna penghimpunan dana dan pengunaan dananya
dalam rangka memperoleh penerimaan yang saling terkait.
e. Risiko Kecurangan (fraud risk)
fraud risk adalah risiko yang dihadapi bank karena kerugian
akibat adanya ketidakjujuran, penipuan, atau perilaku tidak baik
yang dilakukan oleh nasabah, karyawan bank, pejabat bank,
atau
pihak
lainnya.
f.

Risiko Fidusiari (fiduciary risk)

Fiduciary risk adalah resiko yang dihadapi bank karena


memberikan jasa perwaliamanatan kepada nasabah perorangan
atau badan.

6. Suatu bank dianggap likuid apabila:


a. mempunyai sejumlah alat-alat likuid yang dapat
kebutuhan likuditasnya sesuai dengan waktunya.
b. mampu memperoleh tambahan alat likuid sesuai
denagn berbagai macam cara seperti memlalui
penjualan saham, penyetoran modal dan konversi
yang likuiditasnya rendah mejadi alat-alat likuid.

memenuhi
kebutuhan
pinjaman,
dari asset

Indikator Likuiditas
Indikator atau ukuran yang dapat di guanakan untuk
mengetahui tingkat likuiditas bank antara lain:
a. Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga
Indikator ini untuk mengukur kemampuan alat likuid yang
tersedia di bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas akibat
adanya penarikan dana pihak ketiga.
b. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga
Indikator ini untuk mengukur jumlah dana pihak ketiga yang
disalurkan dalam bentuk kredit.
c.
rasio surat berharga jangka pendek terhadap total surat
berharga
Semkain tinggi rasio surat berharga jangka pendek terhadap
total surat berharga yang dimiliki suatu bank, maka semakin
tinggi pula tingkat likuiditas bank tersebut.

7. Benar, dari Pengertian tsb suatu bank tidak dapat berjalan sendirisendiri. Karena dalam bank ada bentuk komite atau badan yang
melaksanakan tugas tersebut. Secara umum komite ini berhadapan
dengan permasalahan antara lain:
a.

Penghimpunan dana, yang mempertimbangkan aspek

biaya administrative

biaya bunga

strategi/cara/metode

diversifikasi

jangka waktu dan likuiditas

portofolio dan kaitannya dengan pengunaan dana

b.

Penggunaan dana, yang mempertimbangkan aspek

likuditas dan jangka waktu

risiko

rate of return

biaya bunga

diversifikasi

portofolio dan kaitannya dengan pengunaan dana

Anda mungkin juga menyukai