Anda di halaman 1dari 4

membantu pasien dan keluarganya memperbaiki fungsi motorik dan

mencegah deformitas serta penyesuaian emosional dan pendidikan


sehingga pendenta sedikit mungkin memerlukan pertolongan orang lain,
diharapkan penderita bisa mandiri

Dokter anak
Dokter Rehabilitasi medis atau physiatrist, bertugas mengawasi rencana
pengobatan dan perawatan medis
Ahli saraf anak yang mengkhususkan diri dalam diagnosis dan pengobatan
gangguan neurologis pada anak-anak
Ortopedi untuk menangani gangguan otot dan tulang
Terapis ketrampilan yang mengkhususkan diri dalam terapi pengembangan
keterampilan sehari-hari dan menggunakan benda-benda untuk membantu
kegiatan sehari-hari
Terapis perilaku yang mengkhususkan diri dalam pengembangan perilaku anak
sesuai dengan usia, serta membantu perkembangan keterampilan sosial dan
keterampilan interpersonal anak
Konsultan kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater
Pekerja sosial untuk membantu keluarga dalam melayani akses dan rencana
perawatan anak
Guru untuk anak berkebutuhan khusus bertugas menangani ketidakmampuan
belajar, menentukan kebutuhan pendidikan dan mengidentifikasi pendidikan
yang sesuai

Rehabilitasi Medik: fisioterapi (terapi fisik), terapi okupasi, terapi wicara. Tujuan
utama adalah untuk memperbaiki pola gerakan, fungsi bicara dan bahasa serta
tugas-tugas praktis sehari-hari. Terapi Fisik biasanya dimulai pada usia satu
tahun, dan dengan tujuan utama mencegah kelemahan dan gangguan pada otot
yang dapat menyebabkan pengecilan otot akibat tidak dilakukan aktivitas dan
memperbaiki atau menghilangkan kontraktur yang akan menyebabkan otot
menjadi kaku dan dalam posisi abnormal. Kontraktur merupakan komplikasi yang
paling banyak terjadi pada anak CP. Tujuan yang lain adalah memperbaiki
perkembangan motoriknya. Pada terapi okupasi anak akan dilatih untuk
melakukan kegiatan sehari-had seperti makan, minum, berpakaian, atau mandi,
sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pengasuhnya. Terapi Wicara

membantu anak mempelajari berkomunikasi secara bervariasi tergantung


tingkat gangguan bicara dan bahasanya
Terapi perilaku. Terapi ini dilengkapi terapi rehabilitasi, yang dilakukan oleh
seorang psikolog. Bimbingan emosional dan psikologikal mungkin dibutuhkan
pada setiap usia yang seringkali mengalami masa-masa sulit pada usia remaja
sampai dewasa muda.
Terapi obat (medikamentosa) Dokter biasanya memberikan pengobatan
medikamentosa pada kasus-kasus CP yang disetai kejang yang bertujuan
mencegah kejangnya. Obat lain yang mungkin diberikan adalah obat untuk
mengontrol spastisitas (kekakuan otot) yang biasanya diberikan dalam rangka
persiapan operasi. Bila terjadi gerakan-gerakan abnormal seringkali akan
diberikan obat-obatan untuk mengontrol gerakan abnormal tersebut. Untuk
mengobati kejang pada suatu bagian otot, dokter dapat merekomendasikan
suntikan onabotulinumtoxinA (Botox) langsung ke saraf, otot atau keduanya.
Efek sampingnya mungkin merasa lemah, sulit bernapas dan sulit menelan.
Untuk mengobati kejang di seluruh tubuh, dapat diberikan diazepam (Intensol
Diazepam, Valium), tizanidine (Zanaflex), dantrolene (Dantrium), dan baclofen.
Penggunaan diazepam tidak direkomendasikan untuk jangka panjang sebab ada
risiko ketergantungan. Efek sampingnya yaitu mengantuk, merasa lemah dan
banyak ngiler. Efek samping dari tizanidine bisa mengantuk, merasa lemah,
tekanan darah rendah dan kerusakan hati. Efek samping dantrolene dan baclofen
mencakup kantuk. Baclofen juga dapat dipompa langsung ke dalam sumsum
tulang belakang dengan sebuah tabung. Pompa ditanam di bawah kulit perut
lewat pembedahan.
Obat-obatan yang diberikan tergantung pada gejala-gejala yang muncul.
Misalnya untuk kejang bisa diberikan anti kejang. Untuk spastisitas bisa diberikan
baclofen dan diazepam. Bila gejala berupa nigiditas bisa diberikan levodopa.
Mungkin diperlukan terapi bedah ortopedi maupun bedah saraf untuk
merekonstruksi terhadap deformitas yang terjadi.
Terapi Operasi. Operasi seringkali direkomendasikan bila terjadi kontraktur yang
berat yang menyebabkan gangguan gerakan, terutama gerakan berjalan. Atau
operasi untuk mengurangi spastisitasnya (kekakuan otot)

Anti kejang : asetazolamid dan felbamat, fenobarbital dan klonazepam,


klonazepam, dan fenitoin
Diazepam Obat ini bekerja sebagai relaksan umum otak dan tubuh.Pada anak
usia <6 bulan tidak direkomendasikan, sedangkan pada anakusia >6 bulan
diberikan dengan dosis 0,12 0,8 mg/KgBB/hari per oraldibagi dalam 6 8 jam,
dan tidak melebihi 10 mg/dosis2.
Baclofen Obat ini bekerja dengan menutup penerimaan signal dari medula
spinalis yang akan menyebabkan kontraksi otot
Dosis obat yang dianjurkan pada penderita CP adalah sebagai berikut:
2 7 tahun: Dosis 10 40 mg/hari per oral, dibagi dalam 3 4dosis. Dosis dimulai
2,5 5 mg per oral 3 kali per hari, kemudiandosis dinaikkan 5
15 mg/hari, maksimal 40 mg/hari
8 11 tahun: Dosis 10 60 mg/hari per oral, dibagi dalam 3 -4dosis. Dosis dimulai
2,5 5 mg per oral 3 kali per hari, kemudiandosis dinaikkan 5
15 mg/hari, maksimal 60 mg/hari

12 tahun: Dosis 20 80 mg/hari per oral, dibagi dalam 3 -4 dosis.Dosis


dimulai 5 mg per oral 3 kali per hari, kemudian dosisdinaikkan 15mg/hari,
maksimal 80 mg/hari
Dantrolene
Obat ini bekerja dengan mengintervensi proses kontraksi otot
sehinggakontraksi otot tidak bekerja.Dosis yang dianjurkan dimulai dari
25 mg/hari, maksimal 40 mg/har

Termasuk dalam tindakan bedah saraf adalah; a). Blok saraf pada saraf tepi
ataupun pada ganglion paraverteb ra. B). Rhizotomi yang bertujuan memberikan
denervasi otot dengan memotong anterior atau posterior. C). Myelotomy atau

cordotomy dengan merusak lengkung reflek yang menghubungkan kornu


anterior dan posterior.
Tindakan bedah orthopedi dapat berupa; a). Osteotomy untuk memperbaiki
aligment dan sbilitas. b). Arthrodesis. C). Pemanjangan tendon untk memperluas
gerak sendi. d). Pemindahan tendon untuk mengfungsionalkan anggota gerak

Minimal
Perkembangan motor normal, hanyaterganggu secara kualitatif
Kelainan tonus sementara, refleks primitif menetap terlalu lama, kelainan
posturringan, gangguan dalam gerak motor kasardan halus misalnya
clumsinessGangguan komunikasi,gangguan belajar
Ringan
B e r j a l a n u m u r 2 4 b u l a n Beberapakelainanpada pemeriksaanneurolo
gis, perkembangan refl eksprimitif abnormal, responspostural
terganggu,gangguanmotor misalnyatremor ataugangguankoordinasi
Sedang
Berjalan 3 tahun kadang memerlukanbracingTidak memerlukan alat
khususBerbagaikelainanneu rologis, re fl eks p r i m i t i f m e n e t a p d a n
k u a t , r e s p o n p o s t u r a l terlambatRetardasimental, g a n g g u a n b e l a j a r d
a n komunikasi, kejang
Berat
Tidak bisa berjalan atau berjalandengan alat bantu, kadang kadangperlu
operasiG e j a l a n e u r o l o g i s d o m i n a n , r e fl e k s p r i m i t i f menetap, respo
nspostural tidakmunculRetardasimental, kejang

Pemeriksaan motorik kasar


Angkat kepala , tengkurap 3-4 bln
Duduk 5-8 bln
Jalan 10-14 bln

Anda mungkin juga menyukai