Prinsip Pengobatan
menghentikan progresivitas penyakit
mencegah atau mengkoreksi
paraplegia atau defisit neurologi
Terapi Konservatif
Terapi Operatif
Fisioterapi
Konservatif
Pemberian nutrisi yang bergizi
Terapi anti tuberkulosa
Obat anti tuberkulosa yang utama adalah
isoniazid (INH), rifamipicin (RMP),
pyrazinamide (PZA), streptomycin (SM)
dan ethambutol (EMB)
Obat antituberkulosa sekuder adalah paraaminosalicylic acid (PAS), ethionamide,
cycloserine, kanamycin dan capreomycin
Kategori
Kategori I : 2HRZE/4H3R3
Kategori II : 2HRZES/ 5H3R3E3
Lanjutan
Istirahat tirah baring (resting)
Immobilisasi
Operatif
Tujuan terapi operatif adalah
menghilangkan sumber infeksi,
mengkoreksi deformitas,
menghilangkan komplikasi neurologik
dan kerusakan lebih lanjut
Indikasi
1. Jika terapi konservatif tidak
memberikan hasil yang memuaskan,
secara klinis dan radiologis memburuk.
2. Deformitas bertambah, terjadi
destruksi korpus multipel.
3. Terjadinya kompresi pada medula
spinalis dengan atau tidak dengan
defisit neurologik, terdapat abses
paravertebral
Lesi tuberkulosa
1) Debrideman fokal.
2) Debrideman fokal radikal yang
disertai bone graft
Paraplegi :
1)Laminektomi.
2)Operasi radikal
Kifosis :
Debridemen anterior dan fusi tanpa
instrumentasi
Osteotomi dan reseksi kolumna vertebra