Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Profesi Keperawatan

Vol. 2, No. 1

Januari 2015

Susunan Dewan Redaksi


Penanggung jawab (Chairman):
Direktur AKPER Krida Husada Kudus
Ketua (Editor in Chief) :
Eny Pujiati, S.KM.,M.Kes.
Anggota (Section Editors) :
Salafudin Yusra, S.Kep.Ns.,M.Kes., Yuni Susilowati, S.Kep.Ns.
Ambarwati, S.Kep.Ns.,M.Si.Med, Alvi Ratna Yuliana, S.Kep.Ns.
Jamaludin, S.S.T. Icca Narayani Pramudaningsih, S.Kep.Ns.,M.Kep

Jurnal Profesi Keperawatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)

Terbit pertama kali : Juli 2014


Administrasi dan Sekretariat :
Drs. Sutriyadi
Istiqomah,A.Md
Alamat :
Jl. Lambau No. 1 Singocandi Kota Kudus, Telpon/Fax (0291) 432613
e-mail : akperkridahusada@yahoo.co.id
http://www.akperkridahusada.ac.id

Jurnal Profesi Keperawatan, disingkat JPK, ISSN 2355-8040 merupakan wadah atau sarana yang
menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu
keperawetan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau
sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa
mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan
dalam Jurnal Profesi Keperawatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas
permintaan dari penulis yang bersangkutan.

Jurnal Profesi
Keperawatan (JPK)

ii

Vol.2 No.1

Hal. 117 - 231

Kudus
Januari 2015

ISSN
2355-8040

Jurnal Profesi Keperawatan


Vol. 2, No. 1

Januari 2015

DAFTAR ISI
PERAWATAN LUKA KAKI DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI CINDARA WOUND
CARE CENTER JEPARA
S. Yusra, I. Aprilani, dan Jamaludin.....................................................................................

117-127

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG


CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Y. Susilowati, D.W.Ningsih, dan A.R.Yuliana.........................................................................

128-133

PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA PASIEN AN.D DENGAN DEMAM TYPOID DI


BOUGENVIL III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS
A.R. Yuliana, V.Y. Nurhayati, dan S. Yusra............................................................................

134-139

PERAWATAN LUKA DENGAN KOMPRES NaCl 0,9% PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA
INDIKASI LETAK SUNGSANG DI RUANG BOUGENVILLE I
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS
E. Pujiati, E. Sutrisno, dan Ambarwati.................................................................................
PEMBERIAN MENGKUDU DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI DI DUKUH SUSUKAN DESA SAMIREJO KECAMATAN DAWE
KABUPATEN KUDUS
Jamaludin, S. Yusra, dan F. Isyadani........................................................................................

140-144

145-150

PEMBERIAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN GANGGUAN KEJIWAAN DENGAN


HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ENDRO TENOYO RUMAH
SAKIT JIWA DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
I.N. Pramudaningsih, M. Asror, dan Y. Susilowati.....................................................................

151-156

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJANG BERULANG PADA ANAK DENGAN


KASUS KEJANG DEMAM DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNAN
KALIJAGA DEMAK
J.K.Adi, I.N. Pramudaningsih, dan A.R.Yuliana ......................................................................

157-160

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM PADA PASIEN KALA I PERSALINAN DI


RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS
M.K. Nifa, Ambarwati, dan E. Pujiati......................................................................................

161-167

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI:


HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG
R.Purwasih, Y. Susilowati, dan A.R.Yuliana..........................................................................

168-174

iii

TROMBOSITOPENIA PADA DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF) DI RUANG DAHLIA RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH SUNAN KALIJAGA DEMAK
F.S. Misbakh, .N. Pramudaningsih, dan A.R.Yuliana...................................................................

175-179

DIET PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUANG FATIMAH RUMAH
SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS
Ambarwati, N.Lutfiana dan E. Pujiati........................................................................................

180-185

TINDAKAN UNIVERSAL PRECAUTION DALAM MEMINIMALKAN RESIKO PENULARAN


HEPATITIS A DI RUANG SAAD ANAK RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS
R. Rahmawati, A.R.Yuliana, dan Jamaludini............................................................................
PERAWATAN LUKA DENGAN NACL 0,9 % PADA TN. R DENGAN POST EKSISI ABSES
GLUTEA SINISTRA HARI KE-25 DI RUMAH TN. R DI DESA KIRIG KABUPATEN KUDUS
L. Sofa, S. Yusra, dan Jamaludin ...........................................................................................
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG IMUNISASI DI
POSYANDU DESA TANJUNGREJO KECAMATAN MARGOYOSO PATI
I.N.Pramudaningsih, A.R.Yuliana .........................................................................................................
GAMBARAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SELAMA MENSTRUASI REMAJA PUTRI DI
DUKUH SUDIMORO DESA KARANGMALANG KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS
E.Pujiaty, Y.Susilowati .......................................................................................................................
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERAWAT PELAKSANA DAN MOTIVASI PERAWAT
DALAM MENERAPKAN KOMUNIKASI THERAPEUTIK PADA FASE KERJA
DI RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS
Jamaludin.......................................................................................................................
GAMBARAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT PADA MAHASISWA TINGKAT I AKADEMI
KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS TAHUN AKADEMIK 2014/2015
Ambarwati .......................................................................................................................
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN KETRAMPILAN
PENDOKUMENTASIAN
S. Yusra .......................................................................................................................

iv

186-194

195-201

202-208

209-214

215-220

221-227

228-231

TROMBOSITOPENIA PADA DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)


DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNAN KALIJAGA DEMAK

Oleh
F.S. Misbakh1), I.N.Pramudaningsih2), dan A.R.Yuliana2)
1)
2)

Alumni Akademi Keperawatan Krida Husada, Kudus


Dosen Akademi Keperawatan Krida Husada, Kudus

ABTRAK
Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui
trombositopenia pada pasien Dengue Haemoragic Fever (DHF). Penelitian telah dilakukan
dengan metode observasi yang dilaksanakan secara mendalam (in-depth observation) pada
pasien DHF di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Berdasarkan hasil obervasi dapat disimulkan
bahwa trombositopenia diakibatkan oleh supresi sumsum tulang, sumsum tulang pada
pasien DHF (Dengue Haemoragic Fever) sewaktu demam akut yaitu tahap hiposeluler pada
hari ke 3 dan ke 4 demam dan perubahan patologis sistem megakariosit, eritroblast dan
prekursor myeloid. Adanya infeksi virus langsung pada sel hematopoietik progenitor dan sel
stromal.
Kata kunci: DHF (Dengue Haemoragic
PENDAHULUAN
Penyakit dengue selama hampir
dua abad ini, digolongkan sejajar dengan
demam, pilek atau diare, yaitu sebagai
penyakit penyesuaian diri seseorang
terhadap iklim tropis. Demam Berdarah
Dengue (DHF) merupakan suatu penyakit
yang disebabkan oleh virus Dengue (DHF)
(Dengue Haemoragic Fever), arbovirus
yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegepty(1). DHF (Dengue
Haemoragic Fever)
masih merupakan
masalah kesehatan di Dunia dan juga di
Indonesia.
Menurut
World
Health
Organitation WHO, pada tahun 2010 dan
2011 Indonesia mencatat jumlah kasus
DHF (Dengue Haemoragic Fever) tertinggi
di Asia Tenggara dengan 1132 kematian
dari 106.425 kasus pada tahun 2010 dan
1599 kematian dari 188.115 kasus pada
tahun 2011, penularan tertinggi di provinsi
DKI Jakarta (2768 kasus dengan CFR/
Case Fatality Rate 0,76%), diikuti oleh
Jawa Barat (1863 kasus dengan CFR Case
Fatality Rate yang tinggi yaitu 2,84%) (2).
Serangan Dengue Haemoragic
Fever (DHF) saat ini menjadi sebuah
ancaman bagi warga Jawa Tengah.

Sebanyak 29 kabupaten atau kota di


provinsi tersebut terjangkit penyakit ini,
termasuk diantaranya Rembang, Kudus,
Pati, Jepara, Kota Semarang, Kendal,
Pekalongan, Kabupaten Tegal, dan
Brebes(3). Penyakit Dengue Haemoragic
Fever (DHF) sering menyerang sebagian
besar pada dewasa dan anak-anak, tetapi
mayoritas penyakit Dengue Haemoragic
Fever (DHF) menyerang pada anak-anak
yang berusia kurang dari 15 tahun. Pada
masa ini, anak cenderung lebih rentan dan
mudah terjangkit virus dari luar. Fungsi
imunitas yang belum terbentuk secara
sempurna bisa menjadi salah satu
penyebabnya. Faktor lingkungan, status
gizi, dan ketidaktahuan orang tua juga
merupakan
alasan
kenapa
banyak
ditemukan kasus Dengue Haemoragic
Fever (DHF) pada anak(4).
Trombositopenia
merupakan
kelainan hematologis yang ditandai oleh
adanya penurunan jumlah trombosit dalam
darah perifer. Hal ini bisa disebabkan oleh
adanya kegagalan sumsum tulang dalam
produksi trombosit yang memadai dan
peningkatan destruksi trombosit perifer
(mekanisme
trombositopenia
pada
Ideophatic Trombositopenia Purpura) atau

Trombositopenia Pada Dengue Haemoragic Fever (F.S. Misbakh dkk)

175

sekuestrasi
trombosit
dalam
limpa
(tersebarnya eritrosit yang berparasit ke
pembuluh kapiler)(5).
Pada tahun 2010 kasus DHF yang
mengalami trombositopeni atau penurunan
trombosit didapatkan 31 (13,77%) pasien
DHF yang mendapatkan tranfusi trombosit
yang dikarenakan mengalami penurunan
jumlah trombosit mencapai < 100.000 /Ul(5).
Bayi baru lahir dengan trombositopenia
sering juga ditemukan gejala perdarahan
yang paling banyak 10% kasus dari semua
kejadian tersebut. Pada kasus dengan
trombositopenia pada bayi baru lahir yang
dilakukan pemeriksaan Darah Perifer
Lengkap (DPL) adalah 12, 1% yang terdiri
dari 88, 2% trombositopenia awitan dini
(usia <72 jam) dan 11, 8% trombositopenia
awitan lambat (usia >72 jam)(6).
Berdasarkan sumber data dan angka
kejadian tersebut yang membuat penulis
tertarik untuk membuat laporan kasus
tentang Trombositopenia pada Dengue
Haemoragic Fever (DHF) di Ruang Dahlia
RSUD Sunan Kalijaga Demak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sunan Kalijaga, Demak. Metode penelitian
adalah dengan cara observasi yang
dilaksanakan secara mendalam (in-depth
observation) terhadap objek yaitu pasien
DHF dengan trombositopenia yang dirawat
di Ruang Dahlia, RSUD Sunan Kalijaga,
Demak. Analisis dan penyajian data
dilakukan secara deskriptif kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Pengkajian ini dilakukan pada
tanggal 31 Mei 2013 pukul 08.00 WIB di
Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah
Sunan Kalijaga Demak. Pasien dengan
nama An. A yang berusia 13 bulan, saat
dikaji ibu pasien mengatakan anaknya
badannya panas selama 4 hari dan
lemas, dengan suhu 380 C, nadi 120x/menit
RR 35x/menit. Riwayat keperawatan, pada
riwayat kesehatan sekarang ibu pasien
mengatakan sebelum dibawa kerumah
sakit anaknya panas selama 4 hari mulai
176

dari dirumah lalu dibawa ke puskesmas


kemudian di puskesmas diberi obat
penurun panas tetapi panasnya hanya
menurun sebentar setelah itu panasnya
naik kembali, di Puskesmas menyarankan
dibawa ke Rumah Sakit karena kondisi
anak sudah lemah, panas, dan terdapat
bintik-bintik merah pada tangan pada hasil
uji tourniquet. Kemudian di IGD pada
tanggal 29 Mei 2013 pasien mendapat
terapi infus Rl 12 tpm, cefotaxime 3x250
mg, paracetamol 3x250 mg, kemudian
pasien dipindah keruang Dahlia untuk
mendapat perawatan lebih lanjut. GCS: 15
Eye: 4, Verbal: 5, Motorik: 6. Pemeriksaan
hasil Tanda-tanda Vital suhu 380 C, nadi
120x/menit RR 35x/menit.
Pada pengkajian pola fungsional
khususnya pola aktivitas dan latihan
sebelum sakit ibu pasien mengatakan
anaknya sering bermain dan beraktivitas
dengan orang terdekat, tetapi setelah sakit
ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa
bermain dan beraktivitas dengan orang lain
karena kondisinya yang lemah. Pada
pemeriksan diagnostik laboratorium kedua
dilakukan pada tanggal 1 Juni 2013,
dengan hasil pemeriksaan Leukosit 6.600
mm (normal) nilai normalnya 4.000 sampai
10.000 mm,dan trombosit 40.000 mm
(kurang) nilai normalnya 150.000 sampai
400.000 mm, Hematokrit 30 % (normal)
nilai normalnya 40 sampai 48%, Hb 10,9
gr% (rendah) nilai normalnya 13 sampai 17
gr%.
Rencana
kaperawatan
untuk
diagnosa resiko perdarahan dengan tujuan
setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2x24 jam diharapkan tidak terjadi
perdarahan, pasien tidak lemas, dan hasil
laboratorium kembali normal/dalam hal ini
khususnya
trombosit.
Dengan
data
tersebut
diatas
penulis
mengambil
diagnosa keperawatan resiko perdarahan.
Intervensi yang penulis tetapkan
pada tanggal 31 Mei 2013 adalah kaji KU
dan
Tanda-tanda
Vital,
anjurkan
mengkonsumsi
makanan
yang
mengandung asam folat dan vitamin B12
seperti bayam, dan telur, berikan minum air
hangat, anjurkan bedrest total, selain itu
mendapat terapi infus Rl 12 tpm, kolaborasi
pemeriksaan laboratorium khususnya data
trombosit.

JPK Vol. 2, No. 1, Januari 2015:175-179

Hasil implementasi yang dilakukan


pada hari pertama yaitu tanggal 31 Mei
2013 adalah memonitor KU dan Tandatanda Vital dengan hasil KU tampak lemah,
suhu 380 C, nadi 120x/menit RR 35x/menit,
kemudian menganjurkan ibu pasien untuk
anaknya mengkonsumsi nasi dengan sayur
bayam dan lauk telur dengan hasil pasien
makan nasi dengan sayur bayam dan lauk
telur dengan porsi setengah, setelah itu
memberikan minum air hangat 50 cc
dengan hasil pasien tampak minum air dan
habis setengah gelas, menganjurkan pada
ibu pasien untuk anaknya bedrest/istirahat
total dengan hasil pasien tampak tidur
dengan rileks dan nyaman, melakukan
kolaborasi
dalam
pemeriksaan
laboratorium dengan hasil trombosit 38.000
mm (kurang), Pada pemeriksan diagnostik
laboratorium pertama dilakukan pada
tanggal 31 Mei 2013, dengan hasil
pemeriksaan Leukosit 7.500 mm (normal)
nilai normalnya 4.000 sampai 10.000 mm,
dan trombosit 38.000 mm (kurang) nilai
normalnya 150.000 sampai 400.000 mm,
Hematokrit 33% (kurang) nilai normalnya
40 sampai 48%, Hb 11 gr% (rendah) nilai
normalnya 13 sampai 17 gr%.
Hasil implementasi hari kedua
dilakukan pada tanggal 1 Juni 2013 adalah
memonitor KU dan Tanda-tanda Vital
dengan hasil KU tampak tidak lemah, suhu
37,5 0 C, nadi 126x/menit RR 32x/menit,
kemudian menganjurkan ibu pasien untuk
anaknya mengkonsumsi nasi dengan sayur
bayam dan lauk telur dengan hasil pasien
makan nasi dengan sayur bayam dan lauk
telur dengan porsi setengah, setelah itu
memberikan minum air 50 cc dengan
hasil pasien tampak minum air dan habis
setengah gelas, menganjurkan pada ibu
pasien untuk anaknya bedrest/istirahat total
dengan hasil pasien tampak tidur dengan
rileks dan nyaman, melakukan kolaborasi
dalam pemeriksaan laboratorium dengan
hasil trombosit 40.000 mm (kurang).
Setelah dilakukan pengelolaan selama 2
hari pada tanggal 31 Mei sampai 1 Juni
2013
penulis
menyimpulkan bahwa
masalah teratasi sebagian karena dari
beberapa tujuan yang direncanakan
sebelumnya pasien mengalami kenaikan
pada data penunjang khususnya pada
trombosit mengalami peningkatan pada
hari ke dua yaitu dari 38.000 mm menjadi

40.000 mm, tetapi masih sangat beresiko


terjadinya perdarahan.
Pembahasan
Dengue Haemoragic Fever (DHF)
merupakan penyakit demam akut yang
disertai dengan adanya manifestasi
pendarahan,
yang
bertendensi
mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian(7).
Pasien Dengue Haemoragic Fever
(DHF) disebabkan oleh adanya Virus
Dengue yang masuk kedalam tubuh, terjadi
menimbulkan viremia yang ditandai dengan
demam, sakit kepala, selain itu kelainan
dapat terjadi pada sistem retikula
endotetial, seperti pembatasan kelenjarkelenjar
getah
bening,
peningkatan
permeabilitas dinding kapiler sehingga
mengakibatkan
cairan
keluar
dari
intraseluler ke ekstraseluler, akibatnya
terjadi pengurangan volume plasma, dan
hal ini yang mengakibatkan pasien terjadi
penurunan
trombosit
atau
terjadi
trombositopenia(8).
Pada
pasien
trombositopenia terjadi penurunan produksi
trombosit diakibatkan oleh supresi sumsum
tulang, sumsum tulang pada pasien DHF
(Dengue Haemoragic Fever) sewaktu
demam akut menunjukkan terjadi depresi
sumsum tulang yaitu tahap hiposeluler
pada hari ke 3 dan ke 4 demam dan
perubahan patologis sistem megakariosit,
eritroblast dan prekursor myeloid. Adanya
infeksi virus langsung pada sel progenitor
dan sel stroma. Hal ini sesuai dengan
keadaan klinis pasien DHF dimana jumlah
trombosit mulai menurun pada hari ke 3
demam, dan mengalami trombositopenia
pada hari ke 45 demam hematopoietik.
Virus Dengue yang masuk kedalam tubuh,
terjadi menimbulkan viremia yang ditandai
dengan demam, sakit kepala, selain itu
kelainan dapat terjadi pada sistem retikula
endotetial, sehingga dapat meningkatan
permeabilitas
dinding
kapiler
dan
mengakibatkan
cairan
keluar
dari
intraseluler ke ekstraseluler. Akibatnya
terjadi agregasi trombosit menurun, apabila
kelainan ini berlanjut akan menyebabkan
kelainan
fungsi
trombosit
sebagai
akibatnya akan terjadi mutasi sel trombosit
muda dari sumsum tulang, kerusakan sel
endotel pembuluh darah akan merangsang
atau mengaktivasi faktor pembekuan.

Trombositopenia Pada Dengue Haemoragic Fever (F.S. Misbakh dkk)

177

Proses trombositopenia diawali


dengan aoutoantibodi trombosit spesifik
yang berkaitan dengan trombosit autolog
kemudian dengan cepat dibersihkan dari
sirkulasi oleh sistem fagosit mononuklir
melalui reseptor Fe makrofag(9). Dimana
autoantibodi ini akan meningkatkan IgG
yang akan tampak di permukaan trombosit.
Autoantibodi dengan mudah ditemukan
dalam plasma atau dalam elusi trombosit
pada pasien dengan penyakit yang aktif,
tetapi jarang ditemukan pada pasien yang
mengalami
remisi(9).
Pada
awitan
trombositopenia kronik biasanya tidak
menentu, riwayat perdarahan sering dari
ringan sampai sedang, adanya infeksi dan
pembesaran lien jarang terjadi. Perdarahan
dapat berlangsung beberapa hari sampai
beberapa minggu, mungkin intermitten atau
bahkan terus menerus(9).
Dari hasil pengkajian penulis
menemukan
berbagai
masalah
di
antaranya resiko perdarahan, dari hasil
observasi pada An-A didapatkan hasil
trombosit 38.000mm3 hal ini menunjukan
nilai
trombosit
resiko
terjadinya
perdarahan. jika masalah ini tidak segera
ditangani dan dibiarkan maka akan terajadi
perdarahan dan mengakibatkan terjadinya
syok hipovolemik (syok yang terjadi akibat
kekurangan cairan(10). Syok hipovolemik
dimulai dengan tanda tanda kegagalan
sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada
ujung hidung, jari tangan dan jari kaki serta
sianosis di sekitar mulut. Bila syok terjadi
pada masa demam maka biasanya
menunjukkan prognosis yang buruk. Nadi
menjadi lembut dan cepat, kecil bahkan
sering tidak teraba(6).
Manifestasi
perdarahan
pada
trombositopenia berupa ekimosis, petekie,
purpura, pada umumnya berat dan
frekuensi perdarahan berkolerasi dengan
jumlah trombosit. Secara umum hubungan
antara jumlah trombosit dan gejala antara
lain bila pasien dengan AT >50.000 / L
maka biasanya asimptomatik, AT 30.000
50.000 / L terdapat luka memar/
hematom, AT 10.000 - 30.000 / L terdapat
perdarahan spontan, menoragia dan
perdarahan memanjang bila ada luka, AT
<10.000 / L terjadi perdarahan mukosa
(epitaksis, perdarahan gastrointestinal, dan
genitourinaria) dan risiko perdarahan
sistem saraf pusat. Dari perdarahan
178

tersebut yang diakibatkan penurunan atau


kerusakan
pada
sel
trombosit
menyebabkan
abnormalitas
distribusi
trombosit yang bisa mengakibatkan
gangguan
pada
limpa
(neoplastik,
kongestif, infiltratif, infeksi yang tidak
diketahui sebabnya), hipotermi, elusi
trombosit dengan transfusi masif(2). Dari
gangguan tersebut yang disebabkan
adanya perdarahan dapat dilihat dari tanda
dan gejala yang dialami pasien selain
adanya petekie yaitu pusing, gemetaran,
tampak pucat, sianosis, mudah lelah
setelah melakukan aktifitas(9).
Faktor-faktor
yang
dapat
meningkatkan trombosit salah satunya
dengan
konsumsi
makanan
yang
mengandung vitamin B12 dan asam folat,
vitamin B12 berperan penting dalam
produk elemen darah termasuk trombus,
makanan yang mengandung asam folat
diantaranya bayam, jeruk dan kacang,
sedangkan yang mengandung vitamin B12
seperti telur, susu, keju, dan daging. Selain
itu faktor yang dapat meningkatkan
trombosit adalah memberikan minum air
hangat, air dingin dapat memperlambat
saluran
pencernaan
yang
dapat
mempengaruhi cara tubuh untuk menyerap
nutrisi, sel-sel darah terbuat dari air dan
protein, jadi jika minum air lebih banyak
maka akan menghasilkan lebih banyak sel
darah, termasuk meningkatkan trombosit,
selain itu pemberian bedrest total atau
istirahat total, istirahat yang cukup atau
setidaknya 7 sampai 8 jam istirahat dapat
membantu tubuh kembali fresh dan akan
memproduksi lebih banyak trombosit(11).
SIMPULAN
Terjadinya trombositopenia pada
pasien (DHF) (Dengue Haemoragic Fever)
diakibatkan oleh supresi sumsum tulang,
sumsum tulang pada pasien DHF (Dengue
Haemoragic Fever) sewaktu demam akut
menunjukkan terjadi depresi sumsum
tulang yaitu tahap hiposeluler pada hari ke
3 dan ke 4 demam dan perubahan
patologis sistem megakariosit, eritroblast
dan prekursor myeloid. Adanya infeksi
virus langsung pada sel hematopoietik
progenitor dan sel stromal. Hal ini sesuai
dengan
keadaan klinis pasien DHF
(Dengue Haemoragic Fever) di mana
JPK Vol. 2, No. 1, Januari 2015:175-179

jumlah trombosit mulai menurun pada hari


ke
3
demam,
dan
mengalami
trombositopenia pada hari ke 4 sampai 5.

Kedua.
Jakarta:Penerbit
Kedokteran EGC. 2005: 417
9.

DAFTAR RUJUKAN
1.

Handayani, wiwik., dan Andi Sulistyo


Haribowo.
Buku
Ajar
Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan
Sistem
Hematologi.
Jakarta: Salemba Medika. 2008; 129

2.

WHO (World Health Organization).


Dengue Haemoragic Fever and
Dengue Shock Syndrome in the
Context of the Integrated Management
of Childehood Illness. 2010; 1-28.

3.

Dinkes
Kesehatan.2003.
Survey
Angka Kejadian Dengue Haemoragic
Fiver pada Anak Di Jawa Tengah.
Jakarta:
Http://www2.kompas.com/ver1/Keseha
tan/0710/19/o32215.htm.last update.
Diakses tanggal 27 Mei 2014

4.

Surriadi & Haikun Rahmat. Asuhan


Keperawatan Pada Anak. Edisi 1. PT
Fajar Interpratama, Jakarta. 2012; 57

5.

Asmadi.
Teknik
Prosedural
Keperawatan Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
Salemba Medika. 2008; 113.

6.

Hidayat, A. Aziz Alimul. Pengantar


Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika. 2012; 172.

7.

Mansjoer Arif.
Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi II, Penerbit Media
Aesculapius. Jakarta: FKUI.2002: 419

8.

Price, Sylvia A, Lortainne M Wilson.


Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit Edisi Empat Buku

Buku

Kusumasari, Nila. 2009.


Angka
Kejadian
dan
Faktor
Resiko
Trombositopenia pada Bayi Baru Lahir.
Jurnal Penelitian Research Abstrack.
Clinic Growth and Development.
Diunduh pada tanggal 23 Mei 2014

10. Ngastiyah. Perawatan Anak


Jakarta: EGC. 2007: 243

Sakit.

11. Pujiyanti, Faktor-Faktor Yang Dapat


Meningkatkan Trombosit. Jurnal Ilmiah
Kedokteran. Universitas Hasanuddin
Makassar. 2009

Trombositopenia Pada Dengue Haemoragic Fever (F.S. Misbakh dkk)

179

PEDOMAN PENULISAN NASKAH


FILOSOFI
Jurnal Profesi Keperawatan, adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Akademi Keperawatan (AKPER) Krida Husada Kudus.
Jurnal Profesi Keperawatan merupakan publikasi ilmiah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan dan ilmuilmu kesehatan pada umumnya. Artikel yang dimuat berupa: artikel penelitian (hasil penelitian asli), kajian kepustakaan,
maupun ulasan ilmiah lain, yang belum pernah dimuat di media lain.
PEDOMAN
1. Redaksi menerima naskah dari peneliti dan pemerhati di bidang IPTek keperawatan dan kesehatan
2. Naskah dikirim kepada :
Redaksi Jurnal Keperawatan , Akademi Keperawatan Krida Husada Kudus, Jl. Lambau No. 1 Singocandi Kota Kudus,
Telpon/Fax (0291) 432613, e-mail : akperkridahusada@yahoo.co.id
3. Naskah dikirim rangkap dua, disertai softfile dalam rekaman CD dan diketik dengan bantuan komputer progam Microsoft
Word.
Ditulis spasi ganda, font size 12, huruf Arial, maksimal 20 halaman ukuran A4 (kuarto). Gambar/grafik, dicetak dengan printer
Laser-Jet, atau dibuat dengan Harvard Graphic, atau Lotus dalam halaman terpisah (disket disertakan).
FORMAT PENULISAN
Sistematika artikel Hasil Penelitian, adalah : Judul, Nama dan Instansi (para) Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Metodolog
(Bahan dan Cara Penelitian)i, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan, Ucapan Terima Kasih (bila ada), dan Daftar Pustaka.
Sedangkan artikel berupa Kajian Kepustakaan atau Ulasan Ilmiah lain, sistematikanya adalah: Judul, Nama dan Instansi (para)
Penulis, Ringkasan, Pendahuluan, Bab Bagian yang Diulas, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka.
Judul
Ditulis dalam bahasa Indonesia, singkat dan jelas.
Nama dan Instansi (para) Penulis
Ditulis dengan gelar akademik, instansi ditulis di bawah nama dengan cara diberi superskrip 1), 2), 3), dan seterusnya.
Abstrak
Ditulis dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris, lebih-kurang 200 kata, berisi tentang highlight hasil penelitian yang
menonjol dan terkait dengan judul artikel. Kajian kepustakaan/ulasan ilmiah lain mengikuti.
Pendahuluan
Berisi latar belakang dan rumusan masalah, sitasi kepustakaan, tujuan dan manfaat, kontribusi hasil.
Metode Penelitian
Berisi tentang waktu dan tempat penelitian, jenis dan teknis pengambilan data, hipotesis (bila ada), teknik analisis dan
interpretasi data.
Hasil dan Pembahasan
Judul Tabel maupun Gambar/grafik/ ilustrasi, diberi nomor dan diawali huruf besar selanjutnya huruf kecil. Bila ada foto (hitam
putih), harus dicetak pada kertas putih mengkilat dan disertai keterangan. Dalam membahas hasil penelitian, sebaiknya diikuti
tinjauan kepustakaan yang terkait.
Simpulan (dan Saran)
Penarikan kesimpulan didasari dari hasil yang diperoleh, dengan mengacu kepada judul penelitian. Dapat dikemukakan saran
yang terkait.
Ucapan Terima Kasih (bila ada)
Dapat dituliskan nama perseorangan atau instansi yang banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Daftar Rujukan
Disusun berdasarkan abjad nama akhir penulis utama. Judul karangan buku ditulis dengan huruf besar pada setiap awal kata
yang bukan kata sambung, sedangkan untuk jurnal hanya pada awal kata saja.
Contoh bila kepustakaan diambil dari jurnal ilmiah :
Pippen, E.L.dan E.P. Mecchi. 1969. Hydrogen sulfide, a direct and potencially indirect contributor to cook chicken aroma. J.
Food Sci., 34:443
Contoh bila kepustakaan diambil dari buku :
Piggot, J.R. 1984. Sensory Analysis of Food. Elsevier Applied Science, Prentice-Hall Inc. Englewood Cliff. New Jersey.
Contoh bila diambil dari internet :
Abadi, C.J. 2002. Kumis Kucing. http:www.changjaya-abadi.com/jamu-jawa04htm/ tanggal akses: 12 Desember 2003

Anda mungkin juga menyukai