Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI


POPULASI DAN SAMPEL

KELOMPOK 10 :

I GST. NGR. AGUNG DICKY WIBAWA

(1415351029)

KD. DWI DHARMA PRADNYANA

(1415351032)

A. A. NGR. YOGA KRISNA ADITYA

(1415351119)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2016

Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2008:115) Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
-

Populasi sampling adalah keseluruhan objek yang diteliti


Contoh: Mahasiswa ekonomi ekstensi
Populasi sasaran adalah populasi yang benar-benar dijadikan sumber data.
Contoh: Mahasiswa jurusan akuntansi
Untuk mendefinisikan populasi dengan tepat dapat dibantu dengan empat faktor yaitu

isi, satuan, cakupan, dan waktu. Contoh: penelitian keaktifan mahasiswa akuntansi dikelas
ekstensi tahun 2016.
Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ada bebrapa alasan mengapa peneliti bekerja dengan
sampel dalam penelitian:
1. Kendala sumberdaya
Pengumpulan sampel akan menghemat sumberdaya untuk menghasilkan
penelitian yang lebih dapat dipercaya.
2. Deasin
Melalui desain sample yang tepat peneliti dapat memperoleh data yang tepat
dengan tingkat kesalahan yang relatif rendah
3. Pengukuran destruktif
Pengukuran yang dilakukan bersifat destruktif lebih menguntungkan.

Penelitian berdasarkan Sampel dan Sensus


Penelitian yang bekerja dengan sampel hanya mengambil sebagian dari anggota
populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya berdasarkan analisis sampel dibuat
generalisasi.
Penelitian yang bekerja menggunakan sensus, tidak perlu menghadapi generalisasi.
Peneliti terhindar dari sampling karna jumlah yang diambil sama dengan jumlah anggota
populasi. Pada penelitan sensus peneliti biasanya berhadapan dengan kendala biaya, waktu
dan tenaga.

Kreteria Sampel yang Baik


Suatu pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti.
2. Dapat menentukan presisi dengan cara menentukan simpangan baku dari taksiran
yang diperoleh
3. Sederhana sehingga mudah dilakukan
4. Dapat memberikan keterangan sabanyak mungkin dengan biaya serendah-rendahnya
Dalam menetukan metode pengambilan sampel dalam penelitian, peneliti harus benarbenar mempertimbangkan besarnya waktu, biaya dan tenaga yang diperlukan dalam
penelitian dengan presisi yang diharapkan dari hasil penelitian. Apabila jumlah biaya, tenaga,
dan waktu dibatasi, peneliti harus berupaya mendapatkan metode pengambilan sampel yang
dapat menghasilkan persisi yang tinggi.
Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel
Empat hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam
suatu penelitian:
1. Derajat keseragaman
Apabila populasi seragam sempurna, maka satu elementer saja dari seluruh
populasi sudah cukup representatif untuk diteliti. Jika populasi adalah completely
heterogeneous, maka hanya pencacahan lengkaplah dapat memberikan gambaran
yang refresentatif.
2. Presisi yang dikehendaki dalam penelitian
Tingkat ketepatan ditentukan oleh perbedaan perbedaan hasil sampel dengan hasil
pencacahan lengkap, dengan asumsi instrumen, teknik wawancara, kualitas
pewawancara yang digunakan sama. Secara kuantitatif presisi diukur dari standar
error, makin kecil kesalahan baku, makin besar tingkat presisi.
3. Rencana analisis
Rencana analisis data dengan teknik analisis tertentu sangat menentukan besarnya
sampel yang harus diambil.
4. Tergantung pada ketersediaan biaya, tenaga dan waktu.

RUJUKAN
Rayuda, I Ketut, dkk. 2004. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana
mdonisanjaya.co.id/2012/01/populasi-dan-sampel_25.html

Anda mungkin juga menyukai