Anda di halaman 1dari 5

Kabar Terbaru

Perawatan Umum

Tentang Saya

ANATOMI FISIOLOGI CAIRAN TUBUH


Posted on Juli 24, 2008. Filed under: Kesehatan Umum | Kaitkata:Anatomi, cairan tubuh,
fisiologi, plasma |

Jenis dan komposisi tubuh dan pergerakan keseimbangan cairan


Lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan
elektrolit). Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin, dan
kandungan lemak dalam tubuh.
Secara umum orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh yang lebih tinggi
dibanding dengan orang yang lebih tua, dan pria secara proporsional mempunyai lebih
banyak cairan tubuh dibanding dengan wanita. Orang yang lebih gemuk mempunyai jumlah
cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang lebih kurus, karena sel lemak
mengandung sedikit air.
Cairan tubuh terdiri dari dua kompartemen cairan, yaitu: ruang intra seluler (cairan dalam sel)
dan ruang ekstra seluler (cairan luar sel). Kurang lebih 2/3 cairan tubuh berada dalam
kompartemen cairan intra sel, dan kebanyakan terdapat pada massa otot skeletal.
Kompartemen cairan ekstra sel lebih jelas dibagi menjadi ruang:
- Intra vascular (cairan dalam pembuluh darah), mengandung plasma.
- Ruang interstitial, mengandung cairan yang mengelilingi sel dan jenisnya 8 pada orang
dewasa.
Contohnya limfe.
- Ruang muskuler, merupakan bagian terkecil dari cairan ekstra seluler dan mengandung
kurang lebih 1 liter cairan setiap waktu.

Pergerakan Cairan /Keseimbangan Cairan


Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang utama dalam upaya
untuk mempertahankan keseimbangan nilai cairan. Hilangnya cairan intra seluler (CES) ke
dalam ruang yang tidak mempengaruhi keseimbangan antara cairan intra seluler dengan
ekstra seluler, (CIS) dan (CES) disebut sebagai perpindahan cairan ruang ketiga. Efek dari
perpindahan cairan ruang ketiga yaitu ditandai dengan pening, peningkatan frekuensi jantung,
penurunan tekanan darah, penurunan tekanan intra sentral (TIS), edema, peningkatan berat
badan, dan ketidakseimbangan dalam masukan dan haluaran cairan.
Pergerakan cairan yang normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan tergantung pada
kenaikan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada dinding pembuluh
darah) pada kedua ujung pembuluh arteri dan vena.
Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh cairan plasma

Arah perpindahan cairan tergantung pada perbedaan dari kedua arah yang berlawanan ini
(tekanan hidrostatik dari osmotik).
Selain elektrolit CES juga mengangkut substansi lain, seperti enzim dan hormon. CES juga
membawa komponen darah seperti sel merah dan sel darah putih, ke seluruh tubuh.
Osmosis dan osmolaritas
Perpindahan air terjadi melalui membran dari daerah dengan konsentrasi zat terlarut yang
rendah ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut tinggi sampai dengan kedua konsentrasi
tersebut sama.
- Difusi
Merupakan kecenderungan alami dari suatu substansi untuk bergerak dari suatu area dengan
konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi yang rendah. Difusi terjadi melalui
perpindahan tidak teratur dari ion dan molekul.
- Filtrasi
Tekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk menyaring cairan yang keluar dari
kompartemen vascular ke dalam cairan intra seluler.
- Pompa natrium-kalium
Konsentrasi natrium lebih besar dalam CES di banding di CIS oleh karena itu ada
kecenderungan natrium untuk memasuki sel dengan cara difusi. Hal ini diimbangi juga oleh
pompa natrium-kalium yang terdapat pada membran sel dan sel aktif memindahkan natrium
dari sel ke dalam CES. Sebaliknya konsentrasi kalium intraseluler yang terjadi dipertahankan
dengan memompakan kalium ke dalam sel.
Rute pemasukan dan kehilangan
Air dan elektrolit diperoleh dengan berbagai cara. Dalam keadaan sehat, seorang memperoleh
cairan dengan cara minum dan makan. Tapi dalam berbagai jenis penyakit cairan mungkin
diberikan melalui jalur parenteral, atau melalui selang nutrisi enteral dalam lambung atau
intestin. Jika keseimbangan cairan bersifat kritis, semua cara pemenuhan dan semua cara
kehilangan harus dicatat dan volumenya dibandingkan. Organ-organ tampak kehilangan
cairan termasuk ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal.

Pengaturan Keseimbangan Cairan


Organ yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan meliputi:
Ginjal
Fungsi-fungsi utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan:
- Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan eksresi selektif cairan tubuh.
- Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selektif substansi yang dibutuhkan .
- Pengaturan pH CES melalui retensi ion-ion hidrogen.

- Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik.


Oleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi keseimbangan cairan, karena ginjal tidak
dapat berfungsi.
Jantung dan pembuluh darah
Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah tekanan yang sesuai untuk
menghasilkan urine. Kegagalan pompa jantung ini mengganggu perfusi ginjal dan karena itu
mengganggu pengaturan air dan elektrolit.
Paru-paru
Melalui ekhalasi paru-paru mengeluarkan air sebanyak +300L setiap hari pada orang dewasa.
Pada kondisi yang abnormal seperti hiperpnea atau batuk yang terus-menerus akan
memperbanyak kehilangan air; ventilasi mekanik dengan air yang berlebihan menurunkan
kehilangan air ini.
Kelenjar pituitari
Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang disebut juga hormon penyimpan
air, karena fungsinya mempertahankan tekanan osmotik sel dengan mengendalikan retensi
atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume darah.
Kelenjar adrenal
Aldosteron yang dihasilkan/disekresi oleh korteks adrenal (zona glomerolus). Peningkatan
aldosteron ini mengakibatkan retensi natrium sehingga air juga ditahan, kehilangan kalor.
Sedangkan apabila aldosteron kurang maka air akan banyak keluar karena natrium hilang.
Kortisol juga menyebabkan retensi natrium.
Kelenjar paratiroid
Mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat melalui hormon paratiroid (PTH). Sehingga
dengan PTH dapat mereabsorbsi tulang, absorbsi kalsium dari usus dan reabsorbsi kalsium
dari ginjal.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan


1. Usia
Dengan bertambahnya usia, semua organ yang mengatur keseimbangan akan menurun
fungsinya, hasilnya fungsi untuk mengatur keseimbangan juga menurun. Misalnya: gagal
ginjal, gagal jantung, dll.
2. Temperatur Lingkungan
Lingkungan yang panas bisa menyebabkan kita berkeringat banyak sehingga cairan banyak
keluar
3. Diet

Diet tinggi natrium akan berfungsi meretensi urine, demikian juga sebaliknya.
4. Obat-Obatan
Seperti steroid, diuretik.
5. Stress
Mempengaruhi metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan ADH
akan meningkatkan sehingga urine menurun
6. Sakit
Seperti bahan bakar, dalam keadaan sakit jelas mengeluarkan air yang banyak, seperti gagal
ginjal.
http://sp4669.wordpress.com/2008/07/24/anatomi-fisiologi-cairan-tubuh/

Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia!

[tutup]

Cairan tubuh
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Cairan tubuh (bahasa Inggris: interstitial fluid, tissue fluid, interstitium) adalah cairan
suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiselular seperti manusia atau hewan yang memiliki
fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi fluida
ekstraselular, termasuk plasma darah dan fluida transelular. Cairan tubuh dapat ditemukan
pada spasi jaringan (bahasa Inggris: tissue space, interstitial space).

Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11 liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan
pembuangan residu jaringan tubuh. Kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melalui air seni.
Kekurangan cairan tubuh menyebabkan seseorang kehausan dan akhirnya dehidrasi.
Contoh cairan tubuh adalah:

Darah dan plasma darah

Sitosol

Zalir serebrospinal

Korpus vitreum maupun humor vitreous

Serumen

Humor aqueous

Cairan limfa

Cairan pleura

Cairan amnion

http://id.wikipedia.org/wiki/Cairan_tubuh

Anda mungkin juga menyukai