Anda di halaman 1dari 9

Strategi Pemasaran Perbankan Berbasis GIS

Dengan adanya krisis ekonomi Global yang menghantam sektor finansial, membuat setiap
perusahaan di sektor ini harus bekerja ekstra keras agar bisa bertahan & tetap eksis. Krisis
global juga dengan sendirinya menyebabkan kompetisi semakin ketat & tidak menentu dalam
memperebutkan peluang yang semakin terbatas. Berbagai teroboson inovatif harus dilakukan
untuk mensiasati keadaan ini melalui repositioning & revitalisasi strategi bisnis yang tepat
disesuaikan dengan dinamika pasar.
Kalangan perbankan sebagai bagian dari sektor finansial juga tidak luput dari imbas krisis
global ini. Seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di banyak negara demikian
pula kinerja banyak bank berada dalam posisi stagnan. Pimpinan perusahaan akhirnya
memperketat biaya operasional perusahaan termasuk aktivitas CSR (Corporate Social
Responsibility). Solusi terhadap masalah ini seharusnya tidak hanya pada masalah efesiensi
saja tetapi juga bagaimana meningkatkan efektifitas perusahaan. Melalui pemanfaatan secara
optimal anggaran pemasaran yang terbatas dengan pendekatan inovatif & efektif.
Salah satu pendekatan inovatif pemasaran yaitu melalui kombinasi analisis spasial, database
dan riset primer. Dengan metode ini banyak variabel yang relevan dapat dianalisis secara
bersama dengan memperhatikan tingkat bobot pengaruh dari setiap variabel. Sehingga setiap
keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan satu atau dua variabel saja tetapi lebih
komprehensif & kontekstual. Dengan analisis ini pimpinan perusahaan dapat memikirkan
kembali & mengevaluasi asumsi yang digunakan sebelumnya dan kemudian mengambil
langkah strategis seperti repositioning produk/brand maupun langkah taktiis seperti perbaikan
metode promosi & customer relation management (CRM) secara lebih efektif & efesien.

GIS (Geographic Information Systems) merupakan tool yang tepat dalam melakukan
analisis komprehensif dengan memadukan data spasial, database & riset primer. Hasil analisis
disajikan dalam satu board berupa summary dari berbagai variabel sehingga memudahkan
pimpinan perusahan menangkap the big picture permasalahan secara keseluruhan.
Selanjutnya disusun strategi pemasaran perusahaan yang bersifat lokal & kontekstual sesuai
karakteristik target pasar yang berbeda. Secara prinsip analisis ini merupakan implementasi
kreatif dari filosofi Think Globally Act Locally.

GIS BENEFITS FOR BANKING


Analisis GIS memberikan manfaat yang besar bagi perbankan, yaitu untuk:
-

Pengembangan dari Customer base


Peningkatan kualitas layanan/Improvement in Quality of the services
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pertumbuhan bisnis yang konsisten
Meningkatnya Profit
Mampu menangani kompetisi dengan lebih tepat

Secara rinci manfaat GIS terbagi dalam beberapa bagian yaitu:


Analisis Pelanggan/Customer Analysis
Analisa ini menjawab pertanyaan, dimana lokasi dari pelanggan? Apa karakteristik mereka
(segment pasar, klasifikasi daerah residensial)? Catchments area untuk cabang bisa
digambarkan dan daerah yang belum terlayani bisa dengan mudah teridentifikasi. Analisa
spasial dengan memanfaatkan informasi sosial-demografis & psikografis akan memberikan
pola indikatif.

Analisis Kompetitor/Competitor Analysis


Analisa ini akan menjawab pertanyaan: dimanakah lokasi kompetitor? Siapa saja pelanggan
mereka? Semua akan dipetakan, dan bisa memberikan analisis alasan performa yang ada.

Analisis Pasar/Market Analysis


GIS melakukan pendekatan baru untuk analisis pemasaran. Semua jenis teknik segmentasi
pasar bisa dibuat untuk memberikan penjelasan yang lebih tepat mengenai kelompok
pelanggan yang menjadi target.

Analisis Lokasi/Location Analysis


Untuk menemukan sebuah cabang baru untuk pengembangan bisnis merupakan tantangan
karena dibutuhkan investasi modal yang besar, oleh sebab itu tentunya manajemen ingin
merasa yakin bahwa pemilihan lokasinya tepat. Solusi lewat GIS memungkinkan manajemen
untuk mengerti gambaran besar dari konsep mereka, dan memberikan insight untuk
perencanaan strategis.

Jasa bank ritel/Retail Bank Services


Dengan tantangan yang semakin besar, manajemen tentunya mencari cara yang lebih inovatif
dan cerdas untuk memenuhi tuntutan dari penyampaian pelayanan jasa bank ritel. Bank harus
diposisikan untuk memberikan solusi yang meningkatkan hidup baik eksekutif bank maupun
pelanggannya. Jadi, bank harus memakai metode inovatif otomatisasi untuk memberikan
jasa perbankanan ritel untuk mempertahankan pelanggan. Solusis berbasis GIS menolong
manajeman bank untuk mencapat tujuan ini..

Perbankan: Dimanakah Pelangganmu Berada ?

Persaingan perbankan saat ini sudah semakin keras dalam memperebutkan pelanggan. Baik
perbankan lokal maupun luar negeri semuanya berlomba-lomba mencari pelanggan dengan
jurus marketingnya masing-masing. Hampir di semua daerah berkembang telah memiliki
bank & demikian pula di berbagai wilayah di kota-kota besar.
Sebuah daerah dikatakan berkembang & maju dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya,
salah satu tolok ukur yang digunakan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Dengan
tingginya pertumbuhan ekonomi berarti perputaran uang semakin tinggi pula yang
ditunjukkan dengan meningkatnya transaksi keuangan. Sektor swasta semakin menggeliat
mengembangkan usahanya yang berarti fasilitas kredit bisnis dari perbankan menjadi salah
satu kebutuhan utama. Disamping itu tingkat pendapatan masyarakat rata-rata meningkat
yang berarti peluang bagi perbankan untuk mendapatkan tambahan pelanggan baik itu
penyimpanan uang maupun untuk investasi keuangan lainnya seperti deposito, saham
(danareksa etc), asuransi dan sebagainya.
Pada skala kota besar area-area potensial dapat dilihat dari karakteristik penduduk & jenis
usaha bisnis & perkantoran pada masing-masing area. Sudah tentu target area harus sesuai
dengan segmentasi pelanggan perbankan masing-masing. Jika segmen pelangggan yang
disasar golongan menengah ke atas maka acuan utamanya secara geografis adalah lokasi
tempat tinggal seperti perumahan elite & apartemen. Jika golongan menengah ke bawah lebih
difokuskan pada area yang memiliki banyak usaha kecil & menengah seperti seputaran pasar
& pusat perdagangan kecil/menengah. Pada prinsipnya bagaimana mendekatkan pusat
pelayanan ke pelanggan yang ada, karena faktor jarak berkorelasi dengan jumlah waktu yang
digunakan. Apalagi untuk kota besar yang sering dilanda macet, faktor jarak menjadi salah
satu faktor penting bagi pelanggan.
Berbagai tipe pelayanan yang diberikan sebaiknya ikut memperhatikan karateristik geografis
dari lokasi para pelanggan. Misalnya penempatan ATM perlu memperhatikan tingkat
intensitas pemanfaatan fasilitas tarik tunai & quick transfer. Selain itu penempatan kantor
cabang/unit harus memperhatikan tingkat kesesuaian dengan karakteristik pelanggan berbasis
geografis. Area pusat perdagangan biasanya menjadi tempat favorit lokasi perbankan yang
umumnya untuk pelayanan penyimpanan dana bisnis & kredit produktif, sedangkan
pendekatan ke area residensial umumnya untuk pelayanan penyimpanan dana pribadi &
kredit konsumtif seperti kredit properti, kredit mobil dan lain-lain.

Bagaimana mengetahui daerah potensial?


Pertanyaan ini sangat penting bagi kalangan perbankan, karena perusahaan yang paling cepat
menangkap peluang & menjadi pioneer akan memiliki peluang lebih besar mendapat banyak
pelanggan. Perusahaan yang belakangan akan memperebutkan pelanggan yang belum
terjangkau dan diperlukan kerja keras untuk mengkonversi pelanggan dari perbankan pioneer
menjadi pelangggannya. Perbankan yang concern pada ekspansif bisnis ke daerah-daerah
maupun area-area potensial, haruslah memiliki database up to date & sistem analisis yang
baik. Salah satu analisis yang canggih menggunakan teknologi GIS (Geographic Information

System) yang mampu memberikan visualisasi yang baik & memudahkan dalam menganalisis
konteks permasalahan yang ada secara komprehensif.
Kelebihan lain dari analisis berbasis GIS yaitu kemampuannya dalam memadukan berbagai
variabel dalam satu board. Seperti dalam strategi ekspansi ke daerah-daerah, semua data
yang relevan; PDRB, data penduduk, jumlah perusahaan/industri, fasilitas pemerintah, data
inflasi dan sebagainya akan dipadukan dalam sebuah analisis. Melalui GIS data tersebut
diberi bobot sesuai tingkat signifikansinya dan di-overlay-kan satu sama lainnya. Sehingga
analisis ini akan menghasilkan urutan skala prioritas terhadap berbagai daerah yang ada.
Untuk area di kota-kota besar variabel yang diperlukan seperti lokasi bisnis & perkantoran,
lokasi pasar & perdagangan skala kecil, lokasi perumahan, data daya beli masyarakat,
karakteristik penduduk seperti jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan sebagainya.
Selanjutnya data ini di-overlay-kan dengan lokasi kantor cabang/unit eksisting dan
kantor/unit kompetitor. Dari hasil analisis ini akan muncul pula skala prioritas dari tiap
dearah yang ada.

Bagaimana memenangkan pasar?


Banyak cara yang dapat dilakukan dalam strategi pemasaran produk, salah satunya melalui
strategi pemasaran berbasis geografis. Strategi ini mengggunakan pendekatan kontekstual
yaitu menyesuaikan taktik pemasaran dengan karakteristik setiap area. Misalnya kelurahan
Menteng di Jakarta yang umumnya dihuni masyarakat golongan menengah ke atas dan
eksekutif senior usia 50 tahun ke atas. Diperlukan pendekatan marketing yang elegan &
prima terhadap segmen pelanggan seperti ini, misalnya jasa pelayanan pengurusan
pembiayaan operasional rumah tinggal untuk prime customer seperti pembayaran listrik, air
bersih dan sebagainya. Jasa produk perbankan berkaitan dengan wealth management dan
berbagai jasa lainnya yang sifatnya eksklusif & elegan. Maka kantor cabang/unit di seputaran
lokasi ini harus dirancang untuk menjawab kebutuhan seperti ini atau dibentuk unit khusus
dari kantor utama yang memberikan pelayanan secara mobile. Sudah tentu pendekatan
pemasaran akan berbeda jika diterapkan ke area lainnya.
Apa yang harus dilakukan Perbankan?
Sepertinya yang telah disebutkan sebelumnya, tentang pentingnya database dalam proses
analisis. Perbankan juga harus memiliki sistem analisis yang baik dengan menggunakan
berbagai teknik analisis canggih & dipadukan dengan primary research baik riset kuantitaf
maupun kualitatif. Kombinasi dari berbagai teknik inilah yang akan memberi analisis yang
tepat & komprehensif. Selanjutnya hasil analisis dituangkan dalam action plan perusahaan
baik di departemen pemasaran, penjualan, pelayanan maupun managemen. Melalui
pendekatan seperti inilah, Perbankan akan semakin mengenal pelanggannya dan tahu dimana
mereka berada.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (GIS) DALAM DUNIA PERBANKAN SEBAGAI
WUJUD PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

REP | 15 October 2012 | 21:21 Dibaca: 1213

Komentar: 0

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (GIS) DALAM DUNIA PERBANKAN SEBAGAI


WUJUD PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

(Geographic Information System) merupakan sistem informasi berdasarkan referensi geografi


dan bersifat keruangan dan dapat digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan
informasi di dalam sebuah database. Seiring dengan perkembangan pesat dibidang teknologi
informasi, saat ini GIS telah mampu mendorong pemamfaatan yang luas di berbagai bidang
ilmu lingkungan, ilmu ekonomi, ilmu kesehatan dan bahkan telah dimanfaatkan oleh militer.
Dalam tulisannya, Sistem Informasi Geografis pengertian dan aplikasinya, Anisah Aini
menyebutkan beberapa contoh aplikasi penggunaan SIG atau GIS adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk
pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah
tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi
2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada umumnya
digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan
teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian,
pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan
3. Bidang Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan
analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn
teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.
4. Jaringan telekomunikasi : GIS digunakan untuk memetakan Sentral. MDF (Main
Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu
Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi
dapat segera diketahui.
5. Sistem Informasi Lahan : Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral
skala besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral
pajak.
Kemudian seiring dengan kemajuan sistem informasi teknologi tersebut, applikasi GIS dalam
industri perbankan semakin penting karena minimal terdapat dua sisi keuntungan (benefit)
yang dapat diperoleh dengan menggunakan GIS yaitu benefit untuk nasabah maupun untuk
Bank.
Benefit Nasabah:
-

Memudahkan untuk mencari lokasi kantor operasional bank


Memudahkan untuk mencari fasilitas ATM terdekat
Apabila dihubungkan dengan system antrian, sehingga nasabah dapat mengetahui
antrian di bank yang akan dituju.
Informasi lokasi agunan yang dijual

Informasi yang dapat dimasukkan dalam database GIS untuk nasabah antara lain, rute jalan
terdekat untuk mencapai lokasi kantor atau ATM

GIS Untuk Perbankan


Dewasa ini sudah banyak negara-negara maju yang menggunakan teknologi GIS secara
sangat besar dalam berbagai sektor usaha di samping kegiatan pembangunan nyata negara
seperti bisnis, perbankan, berbagi informasi dan sebagainya. Dengan GIS, produktivitas
meningkat dan juga pengambilan keputusan pekerjaan menjadi sangat mudah dan akurat.
Dalam postingan berikut ini, prospek untuk menggunakan teknologi GIS untuk perbankan
yang akan dibahas. Ada banyak sisi dimana GIS dapat berguna bagi bank untuk
meningkatkan kinerja dan pelayanan pelanggan.
Salah satu pekerjaan membosankan dalam sistem perbankan adalah untuk menyediakan
layanan kredit untuk nasabah. Bank melakukannya untuk meningkatkan akses ke pelanggan.
Ini telah menjadi kompetisi diantara bank tentang bagaimana bank menyediakan layanan
tersebut. Dengan demikian, Bank harus menjaga keamanan seperti yang terlihat pada bisnis
properti dll. Bank dapat mengambil hipotek dan sanksi untuk menentukan jumlah pinjaman.
Dalam melakukan keputusan seperti itu, bank harus menganalisis properti atau plot seperti
jarak dari jalan utama atau ukuran properti/plot, memverifikasi kebenaran dari pemilik
properti/plot, penaksiran tanah sekarang, dll. Mereka melakukan hal-hal ini secara manual
dengan mendatangi lokasi atau kontak dengan pihak ketiga untuk melakukan pekerjaan
tersebut. Hal ini memakan waktu setidaknya 30 hari untuk melakukan pekerjaan tersebut dan
juga menghabiskan banyak uang. Ia juga akan memerlukan banyak waktu untuk membuat
keputusan.
Tetapi jika bank memiliki database GIS, bank dapat dengan mudah melakukan proses sebagai
berikut :
-

menganalisis spasial data dengan mudah hanya dengan satu klik di komputer.
menghitung daerah atau jarak dari jalan utama tanpa harus pergi ke lokasi
properti/plot.
menghitung nilai tanah kawasan dengan menganalisis sekitarnya.
Membuat pusat database untuk mencegah double takers.
Dapat mengurangi investasi waktu 30 hari.

Ini adalah faktor yang besar bagi bank untuk mengurangi waktu investasi mereka. Jika
mereka dapat menyimpan 30 hari mereka dapat memiliki keuntungan lebih setiap tahunnya.

Bank hanya memerlukan informasi berikut ini untuk dianalisis:


-

Plot/lokasi properti (alamat)


Nama pemilik

Ukuran plot (wilayah)


Jarak dari jalan utama
Nilai tanah
Informasi dari plot, misalnya : pemilik sebelumnya, kasus, kondisi sebelumnya
mengambil pinjaman dll
Menilai kemungkinan kejahatan di kawasan tersebut

Banyak dari data seperti ukuran properti/plot, jarak dari jalan utama, jalan lebar yang
berdekatan, dll dapat dibuat dari peta suatu daerah. Bila hal ini dapat diterapkan, maka akan
menjadi sangat menguntungkan bagi bank atau organisasi bisnis lainnya.
Dalam postingan berikut ini, saya akan melanjutkan pembahasan mengenai penerapan GIS
untuk perbankan (Lihat juga GIS Untuk Perbankan 1). Ada banyak sisi dimana GIS dapat
berguna bagi bank untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan pelanggan. Dengan GIS,
produktivitas bank akan meningkat dan juga pengambilan keputusan pekerjaan menjadi
sangat mudah dan akurat.

Keputusan tentang pembentukan ATM booth.

Setiap bank berusaha untuk memberikan layanan kepada pelanggan rumah atau kantor. ATM
adalah salah satu jenis layanannya. Tetapi untuk menyediakan mesin ATM pada sebuah
kawasan, bank telah memikirkan berbagai masalah tata ruang komersial seperti lahan,
konsentrasi kartu debet/kartu kredit dari suatu daerah, rute untuk mengambil uang di ATM
booth dll, semua ini dapat dilakukan mudah menggunakan GIS.

Lokasi nasabah

Bank sekarang banyak menghabiskan uang untuk menemukan nasabah. Mereka


berkomunikasi dengan klien secara berkala. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan sangat
mudah dengan GIS, dan sebagai pengambil pinjaman atau klien dapat dengan mudah dikenali
di peta. Dan untuk hal ini, data yang dibutuhkan adalah :
-

Alamat nasabah sekarang


Jarak dari cabang dan rute ke alamat nasabah, dll

Rute dari mobil pengiriman untuk memberikan uang ke ATM booth/cabang.

Bank harus menganalisis dengan teliti untuk memilih rute pengiriman dari mobil pengiriman
untuk mengambil uang ke ATM booths. Mereka harus berpikir tentang keamanan. Dalam

GIS, mereka dapat melakukannya dengan mudah membuat topologi jaringan jalan yang ada
dan memilih rute yang terbaik untuk mengambil uang

Keputusan tentang pembentukan cabang baru.

Sektor perbankan adalah bidang yang cepat berkembang. Banyak bank dan cabang bank yang
terbentuk sekarang. Mereka harus memperhitungkan berbagai masalah tata ruang untuk
mendirikan sebuah bank baru atau cabang. Misalnya, mereka harus melakukan hal-hal
sebagai berikut :
-

Memiliki ide umum kawasan seperti nilai lahan, kondisi sosial ekonomi dll
Mencari lokasi pemanfaatan kawasan lahan yang komersial
Mencari daerah pemukiman dan bisnis
Mencari jaringan jalan yang ada

Semua hal-hal ini dapat dilakukan dengan mudah dengan perangkat GIS, dengan
menganalisis dan querying untuk mengambil data.

Keputusan tentang pilihan investasi baru untuk lokasi bank atau klien

Bank juga dapat mengambil keputusan untuk mencari atau mengidentifikasi lokasi-lokasi
baru yang potensial untuk investasi melalui GIS. Mereka dapat menganalisa suatu wilayah
yang memiliki potensi bagi pertumbuhan ekonomi dan pola pembangunan yang ada sehingga
dapat menjadi pertimbangan apakah mereka akan berinvestasi di wilayah tersebut atau tidak.

Dengan database GIS, bank dapat melakukan berikut ini:


-

Menganalisis daerah untuk mengidentifikasi lokasi yang menguntungkan untuk


berinvestasi
Mengidentifikasi hadirnya pemanfaatan lahan dan industri suatu daerah

Keuntungannya, bank dapat :


-

Meningkatkan pelayanan pelanggan secara dinamis


Pengurangan banyak dari proses pemeliharaan dan biaya bank
Mampu memilih lokasi yang terbaik untuk membentuk sebuah bank baru atau cabang.
Mampu memilih jalur terbaik untuk pengiriman uang dengan mobil pengiriman
Menyimpan dengan aman proses data pinjaman dalam pusat data dan berbagi data
secara online oleh manajemen proses
Pemeliharaan database sangat mudah dan biaya sangat rendah.

Kesimpulan :
Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa bank dapat memiliki banyak keuntungan dengan
memperkenalkan GIS dalam kegiatan mereka sehari-hari. Hal ini dapat menghemat uang,
waktu dan tenaga kerja yang menjadi sasaran dari setiap organisasi bisnis. Sangat penting
untuk mengelola data yang begitu banyak jumlahnya. Tetapi dengan GIS, memberikan tugas
untuk mengelola dan berbagi data, dapat menjadi sangat menguntungkan bagi bank atau
organisasi bisnis lainnya

Anda mungkin juga menyukai