Anda di halaman 1dari 17

TUGAS METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Diajukan sebagai tugas metode penelitian pendidikan yang dibimbing oleh


Bapak Dr. GIMIN, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok :


ISRA ALGIFARI (1405123823)
NIA TIARAWATI (1405119987)
SUSI PITRIANI (1405122418)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita hanturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat
diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah metodologi
penelitian pendidikan di Universitas Riau khususnya program studi pendidikan
ekonomi.
Terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Gimin, M.Pd selaku dosen
mata kuliah kuliah metodologi penelitian pendidikan yang telah membimbing dan
memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas
mata kuliah kuliah metodologi penelitian pendidikan.

Pekanbaru, 9 Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................4
C. Tujuan Penulisan...............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rancangan Penelitian......................................................5
B. Konsep Penelitian............................................................................10
C. Jenis dan Karakteristik Penelitian...................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam menyikapi berbagai
keilmuan, penelitian merupakan petunjuk utama penyelesain masalah. Awal dari
sebuah penelitian adalah adanya sebuah problem (masalah). Semenjak adanya dunia
sampai sekarang tidak pernah lepas dari yang namanya masalah, untuk mencari solusi
(jalan keluar) masalah, dengan demikian diperlukan penelitian secara logis, sistimatis,
dan empiris, sebagai pencerahan untuk mengetahui kebenaran ilmiah.
Dewasa ini penelitian merupakan komandan terdepan yang dipercayai banyak
manusia dalam mengungkap atau menemukan berbagai fenomena di alam semesta.
Hasil kebenaran melalui penelitian telah dirasakan manfaatnya bagi manusia baik di
bidang teknologi, sains, maupun bidang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rancangan penelitian?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep penelitian?
3. Apa saja yang termasuk jenis dan karakteristik penelitian?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan rancangan penelitian.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep penelitian.
3. Mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam jenis dan karakteristik
penelitian.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rancangan Penelitian
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu
yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan laksanaan penelitian.1 Dalam pengertian yang lebih sempit, desain
penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Dalam pengertian
yang lebih luas, desain peelitian mencakup proses-proses berikut2 :
a.

Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian

b.

Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta

hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.


c.

Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat

spesifikasi dari tujuan, luas jangkau (scope), dan hipotesis untuk diuji.
d.

Membangun penyelidikan atau percobaan.

e.

Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variable-

variabel.
f.

Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan

g.

Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.

h.

Membuat coding, serta mengadakan editingdan processing

i.

Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistic untuk

data.
mengadakan generalisasi serta inferensi statistic.

1 Nazir,Moh. 2014. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.


2 Nazir,Moh. 2014. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

j.

Peaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi

serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan,


serta menganjurkan beberapa saran-saran dan kerja penelitian yang akan
datang.
Dari proses diatas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri atas dua bagian,
yaitu:
a.

Perencanaan penelitian

b.

Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian.

Rancangan penelitian adalah suatu usulan atau proposal tertulis untuk


memecahkan suatu permasalahan. Usulan tersebut bisa berbentuk formal dan rinci,
tetapi bisa juga untuk penulisan skripsi, tesis, atau disertasi dan untuk usulan ke
pemerintahan. Rancangan penelitian bisa menjadi pemandu bagi yang melakukannya.
Agar usulan kita diterima dan kita sendiri tidak mendapat kesukaran dalam
melaksanakannya, rancangan penelitian harus jelas dan rinci; jelas permaslahannya,
apa yang akan dikejar, langkah-langkah yang akan dilakukan, lamanya penelitian itu
dilakukan, serta rincian biaya, antisipasi (bila diperlukan), dan sebagainya.
Penyusunan rancangan penelitian adalah suatu hal yang seharusnya dilakukan
oleh peneliti dengan sebaik-baiknya. Desain penelitian memuat rencana tentang
informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian, sumber khusus informasi
yang diperoleh, strategi untuk mengumpulkannya, dab bagaimana menganalisisnya.
Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur, dan strategi penelitian
dalam rangka menjawab pertanyaan dan menegendalikan penyimpangan yang
mungkin terjadi.3
3 Sumarni, Murti. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi

Beberapa hal yang biasanya dikemukakan dalam desain penelitian dan satu
dengan lainnya merupakan komposisi

yang berkaitan diantaranya : tujuan

penelitian,unit analisis,fokus analisis,metode pengumpulan data,dimensi waktu,dan


kualitas atau non kausalitas dll.
Tujuan Penelitian
Hal pertama yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam merencanakan
penelitiannya adalah menentukan terlebih dahulu tujuan penelitiannya.Secara umum
tujuan

atau

jenis

penelitian

dapat

berupa

exploratory,descriptive

atau

explanatory.Sehingga hal pertama yang harus ditetapakan oleh si peneliti adalah


apakah dia akan melakukan penelitian exploratory,descriptive atau explanatory.
Unit Analisis
Unit analisis sering dinamakan subjek atau objek penelitian adalah sumber
informasi mengenai variabel yang akan diolah dalam penelitian (pembuktian
hipotesis).Sumber

informasi

mengenai

variabel

tersebut

dapat

berupa

individu,kelompok,organisasi atau artefak sosial.Unit analisis individu adalah ketika


peneliti menelaah individu .
Fokus Analisis
Fokus analisis adalah dimensi atau karakteristik yang menjadi minat atau fokus
perhatian peneliti terhadap objek atau unit analisis peneliti.melalui pemahaman
terhadap fokus

analisis,maka peneliti dapat menelaah atau menganalisis objek

penelitian secara mendalam dan terfokus,tidak melebar ke hal-hal yang tidak kurang
relevan.
Garis besarnya fokus analisis penelitian dapat dibagi kedalam tiga jenis fokus
yaitu:
1. Karakteristik,
2. Orientasi (proses mental), dan
7

3. Perilaku (tindakan).
Fokus analisis dinamakan karakteristik ketika sesorang peneliti menelaah halhal yang nyata atau terlihat jelas secara langsung dalam penelitian tersebut.
Dimensi Waktu
Peneliti sering kali harus berhadapan dengan pilihan penelitian yang
menyangkut dimensi waktu.Penelitian yang melakukan pengukuan berulang pada
waktu yang berbeda dinamakan penelitian longitudinal sedangkan penelitian yang
dilakukan satu kali pengukuran saja pada waktu yang sama dinamakan sbagai
penelitian cross section.Sehingga secara umum jika ditinjau dari dimensi waktu,maka
dapat diikatakan bahwa desain penelitian terbagi menjadi desain penelitian cross
section dan desain penelitian longitudinal.
Kekuatan Efek Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Yang Inin
Dihasilkan Peneliti
Seorang peneliti dapat mendesain atau merencanakan penelitiannya dengan tujuan
untuk mandapat efek variabel independen terhadap variabel dependen sangat kuat
atau tidak. Efek variabel independen terhadap variabel dependen bisa sangat kuat,
ketika peneliti mengontol varibel-variabel lain yang secara teori dapat mempengaruhi
variabel dependen yang sedang diteliti.
Jenis Investigasi
Jenis investigasi adalah hal yang hendak dijelaskan oleh peneliti dalam sebuah
penelitian. Jenis investigasi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
-

Investigasi kausal dan


Penelitian yang berdesain kausal adalah ketika peneliti bermaksud menjelaskan
penyebab suatu masalah dan mempunyai ciri ketika penyebab dihilangkan maka

masalah dengan sendirinya akan terpecahkan. Kriteria kausalitas lebih jauh


diungkapkan oleh babbie (1988:73) melalui tiga kriteria:
1. Penyebab mendahului efek
2. Dua variabel secara empirik berkorelasi antara satu dengan yang
lainnya ( jika satu naik (turun) yang lainnya juga naik (turun )).
3. Hubungan korelasi yang empirik antara dua variabel tersebut tidak
dapat dijelaskan oleh variabel ketiga yang mungkin menjadin penyebab kedua
variabel.
Mengacu kepada tiga kriteria yang dikemukan oleh babbie tersebut maka dapat
dilihat bahwa penelitian yang bersifat kausalitas hanya dapat terjadi ketika peneliti
melakukan penelitian yang berdesain eksperimental.Hal ini karena kriteria ketiga
dalam tiga kriteria diatas hanya dapat dipenuhi oleh penelitian yang berdesain
eksperimental.Karena penelitian dengan desain eksperimental adalah penelitian yang
mengeliminir atau mengontrol variabel-variabel lain selain variabel yang diteliti.
-

Investigasi non-kausal
Kriteria kedua jenis investigasi adalah penelitian non kausalitas,sekaran (2003)
mengungkapkan penelitian ini sebagai penelitian korelasional.Penelitian koreasional
adalah penelitian yang penelitiannya bermaksud menjelaskan beberapa variabel
penting yang saling terkait dengan masalah.

Cakupan Penelitian
Cakupan penelitian adalah menyangkut keluasan atau kedalaman peneliti dalam
menganalis masalah yang diteliti. Terdapat dua jenis desain penelitian jika ditinjau
dari cakupan penelitian yaitu statistical studies dan case studies (sekaran,2003)
Suatu penelitian dianggap berdesain statistical studies jika peneliti melakukan
penelitian melakukan penelitian yang melebar tapi tidak terlalu mendalam,dalam
penelitian ini peneliti berusah menangkap karateristik populasi melaui karakteristik
sampel secara inferensial dan hipotesis umunya diuji secara kuantitatif.

Penelitian case studies adalah penelitian yanng lebih menekankan pada


kedalaman analisis terhadap beberapa kejadian atau kondisi dan keterkaitan antar
kejadian atau kondisi tersebut.
Lingkungan penelitian
Berdasarkan lingkungan,penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis,yaitu
penelitian yang dilakukan dilapangan dan penelitian yang dilakukan di dalam
laboraturium. Penelitian yang berdesain lingkungan lapangan adalah ketika peneliti
melakukannya dalam kondisi yang sebenarnya.Sedangkan penelitian berdesain
laboraturiom adalah ketika penelitian dilakukan pada kondisi yang tidak sebenarnya.4
B. Konsep Penelitian
1. Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu
gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Baley (1982) menyebutnya
sebagai persepsi atau abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal
khusus. Contoh : volume, warna, atau belajar.
2. Konstruk adalah konsep yang dapat diukur dan diamati. Mengubah konsep yang
abstrak menjadi konstruk yang dapat diukur disebut operasionalisasi. Kata kerjanya
mengoperasionalisasikan. Contoh : kesejahteraan sebagai konstruk adalah jumlah usia
seorang, lapar sebagi konstruk adalah perasan sakit setelah tidak makan selama 24
jam, popularitas sebagai konstruk adalah jumlah pilihan sosiometri yang diterima
seorang dari individu yang lain dari kelompoknya.
3. Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan
atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu
variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Contoh : umur, kepadatan
penduduk, jenis kelamin dan agama.
4. Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih harus diuji
kebenarannya. Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep.
4 Zulganef,2008, Metode Penelitian Social Dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

10

5. Pengukuran adalah penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek atau
peristiwa. (Iqbal Hasan, 2006:12-13)
6. Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah
dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menela'ah, dan mempelajari
secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai
kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan
sebagainya).
Dari pengertian di atas, terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa
komponen, yaitu : ada rasa ingin tahu dari manusia, ada sesuatu/masalah, ada proses
atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah, dan ada hasilnya, seperti mencapai
kebenaran. (Iqbal Hasan, 2006:4)
C. Jenis dan Karakteristik Penelitian
Di dalam buku Metodologi Penelitian Pendidikan karangan Prof. Sukardi,
Ph.d, penelitian memiliki beberapa jenis dan karakteristiknya, diantara lain:
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan
gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat,
mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif
cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji
hipotesis.
Penelitian ini pada umumnya memiliki tujuan 5 utama, yaitu menggambarkan
secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang di teliti secara tepat.
Penelitian deskriptif memiliki beberapa karakteristik unik, diantaranya :
1. Penelitian deskriptif menggunakan kuisioner dan wawancara.

5 Sukardi, 2012, Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara. Hal. 157

11

2. Penelitian deskriptif menggunakan obesrvasi, dimana observer harus memiliki


kemampuan mengamati yang baik. Jika perlu membuat check list yang dilihat
sehingga dapat memeperoleh data yang objektif dan reliabel.
3. Penelitian deskriptif memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan
dirumuskan secara jelas, agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan.
Selain karakteristik diatas penelitian deskriptif dibagi menjadi beberapa
macam, diantaranya : Penelitian Laporan Diri ( Self-Report Research), Studi
Perkembangan (deveploment study) dan Studi Sosiometrik ( Sociometric Study).

2. Penelitian Ex-Postfacto
Ex Post Facto secara harfiah berarti sesudah fakta, karena kausa atau sebab
yang diselidiki tersebut sudah berpengaruh terhadap variabel lain. Penelitian ini
disebut penelitian kausal komparatif karena dimaksud untuk menyelidiki kausa yang
mungkin untuk suatu pola prilaku yang dilakukan dengan cara membandingkan
subjek di mana pola tersebut ada dengan subjek yang serupa dsi mana pola tersebut
tidak ada atau berbeda. Karakteristik dari penelitian ini adalah Bersifat Ex Post Facto,
artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung.
Penelitian ini miliki dua jenis penelitian, yaitu6 :
1. Penelitian Korelasi
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apa ada hubungan dan tingkat hubungan antara
dua variabel atau lebih. Memiliki karakteristik sebagai berikut:
-

Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin

melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti penelitian eksperimen.


Memungkinkan variabel ditukar diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)
nyata, dan
6 Sukardi, 2012, Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara. Hal. 166

12

Memungkinkan peneliti mendapat derajat asosiasi yang signifikan.


Penelitian korelasi mencakup kegiatan pengumpulan data guna menetukan
adakah hubungan antarvariabel dalam subjek atau objek yang menjadi
penelitian.

2. Penelitian Kausal Komparatif


Penelitian Komparatif ini erat hubungannya dengan penelitian korelasi.
Penelitian ini juga bisa disebut dengan hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian
kausal komparatif, peneliti juga dapat menentukan alasan atau penyebab status
objek yang diteliti.
Jadi, penelitian causal comparative merupakan kegiatan penelitian yang
bereusaha mencari informasi tentang mengapa terjadi hubungan sebab-akibat, dan
peneliti berusaha melacak kembali hubungan tersebut.
3. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang memerlukan persyaratan
paling ketat, guna mencapai tujuan penelitian khusunya untuk menentukan hubungan
sebab-akibat atau causal effect relationship. Dalam penelitian eksperimen, variabelvariabel yang diidentifikasi ke dalam dua kelompok variabel bebas dan variabel
terikat sudah dibangun sejak awal penelitian. Penelitian eksperimen memiliki
karakteristik, sebagai berikut:
-

Adanya manipulasi terencana,


Terkontrol terhadap variabel, dan
Observasi terhadap eksperimen,

4. Penelitian Survei

13

Penelitian survey merupakan kegiatan peneelitian yang mengumpulkan data


pda saat tertentu dengan tujuan penting, yaitu:
-

Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup pada saat itu,


Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibangdingkan, dan
Menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.
Metode penelitian ini adalah metode paling baik guna memperoleh dan
mengumpulkan data asli (original data) suatu responden untuk mendeskripiskan suatu
keadaan populasi. Karakteristik dari penelitian ini adalah:

Rencana penelitian dibuat secara sistematis


Mendekati populasi yang ada dengan menerapkan prinsip representativeness atau

keterwakilkan, dan
Data dapat diekspresikan secara kuantitatif.
Ada lima bentuk survei dalam penelitian pendidikan, kelima betuk penelitian,
yaitu : Survei Catatan, Survei menggunakan angket atau pos, survei melalui telepon,
survei dengan menggunakan wawancara kelompok, dan survei menggunakan
wawancara individual.

5. Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada
masa lalu. Penelitian ini mencoba merekonstruksikan apa yang terjadi pada masa
yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal
itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu
menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi
beberapa waktu yang lalu.
6. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan menurut Kemmis adalah penelitian tindakan merupakan
upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah

14

sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. Selanjutnya Kemmis dan
Taggart, menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran, keadilan praktik pendidikan dan sosial mereka, serta
pemahaman mereka mengenai praktik ini dan terhadap situasi tempat dilakukan
praktik-praktik tersebut.
Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan di
dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen
dan Mantion). Sementara itu menurut Elliot, penelitian tindakan merupakan kajian
tentang situasi sosial dengan maksud untuk penyusunan laporan penelitian. Penelitian
tindakan ini memiiki karakteristik7, sebagai berikut:
-

Masalah yang dipecahkan meruapakan persoalan yang dihadapai peneliti dalam

kehidupan sehari-hari.
Peneliti dimungkinkan untuk memberikan perlakuan berupa tindakan terencana untuk
memecahakan permasalahan, sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan

implikasinya oleh subjek yang diteliti.


Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus atau
tingjatan atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok atau kerja mandiri

secara intensif.
Adanya langkah berpikir relektif atau reflective thinking dari peneliti baik sesudah
maupun sebelum tindakan. Refletive thinking ini di perlukan untuk melakukan
intropeksi terhadap tindakan yang diberikan dan diimpilikasinya yang muncul pada
subjek yang diteliti sebagai akibat adanya tindakan.

7 Sukardi, 2012, Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara. Hal. 211

15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu
yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Penelitian memiliki beberapa komponen, yaitu : ada rasa ingin tahu dari manusia, ada
sesuatu/masalah, ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah, dan
ada hasilnya, seperti mencapai kebenaran. Jenis dan karakteristik penelitian ada 6
yaitu : penelitian deskriptif, penelitian ex-postfacto, penelitian eksperimen, penelitian
survei, penelitian sejarah, penelitian tindakan.
B. Saran
Makalah ini tidak luput dari kesalahan jadi apabila terdapat kesalahan kami
mintak sarannya dari pembaca. Terimakasi atas partisispasi pembaca dan mohon maaf
atas kesalahan kami dalam membuat makalah ini.

16

DAFTAR PUSTAKA
Nazir,Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial Dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sumarni, Murti. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi
Sukardi . 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara
http://harmajijebuleaji.blogspot.co.id/2014/12/bab-i-konsep-konsep-dasarpenelitian.html (Diakses pada tanggal 8 Maret 2016 pada pukul 17:00)

17

Anda mungkin juga menyukai