Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Audrey Gracillia Rachel

NIM

: 04011281621108

Kelompok

:2

Ada Apa dengan BPJS?


Dalam dunia kedokteran banyak sekali ditemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi
di kalangan masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya kesadaran
masyarakat Indonesia pada nilai-nilai Pancasila yang seharusnya sudah tertanam di dalam
diri masing-masing individu masyarakat. Banyaknya permasalahan-permasalahan tersebut
juga didukung oleh faktor kurangnya pengetahuan yang memadai pada masyarakat tentang
kesehatan terutama masyarakat yang kurang mampu. Pada kali ini saya akan membahas
tentang permasalahan-permasalahan yang paling umum terjadi di dunia kedokteran yaitu
BPJS.
Seperti yang sudah marak terjadi belakangan ini, banyaknya kasus tentang BPJS. Koran,
berita di telivisi, artikel, dan media lainnya seperti berlomba-lomba memberitakan kasuskasus tentang BPJS karena banyaknya kecurangan dan ketidakadilan yang terjadi. Banyak
nyawa yang hampir melayang dan kondisi yang memburuk pada pasien karena oknumoknum yang tidak bertanggungjawab.
BPJS Kesehatan ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ) merupakan Badan
Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan
jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai
Negeri Sipil ( PNS ), Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis
Kemerdekaan beserta keluarganya, dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.1 BPJS
yang dulunya merupakan Jamsostek sangatlah membantu masyarakat dalam bidang
kesehatan. Masyarakat yang telah menjadi anggota hanya perlu membayar iuran yang
sudah ditentukan sesuai tingkatan BPJS yang diambilnya lalu rakyat bisa memakai kartu
BPJS yang tertera nama rakyat yang sakit untuk berobat kepada pekerja kesehatan.
1 Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (
https://id.wikipedia.org/wiki/BPJS_Kesehatan )

Kurangnya nilai-nilai Pancasila yang dikandung oleh setiap individu yang tidak
bertanggungjawab membuat suatu celah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang
tidak benar sebagai contoh adalah pemalsuan kartu BPJS Kesehatan. Pemalsuan ini sudah
sangat marak terjadi di Indonesia karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
prosedur pembuatan anggota dan kartu BPJS Kesehatan dan mungkin faktor kurangnya
sosialisasi pemerintah kepada masyarakat pelosok tentang BPJS Kesehatan. Banyak
oknum-oknum yang mendapatkan untung dengan membuka layanan pembuatan anggota
dan kartu BPJS Kesehatan. Mereka menipu dengan memberikan kemudahan-kemudahan
kepada masyarakat yang minim pengetahuan tentang hal tersebut sehingga masyarakat
tersebut membuat kartu BPJS Kesehatan tersebut pada oknum tersebut dengan sejumlah
uang. Alhasil, saat kartu tersebut digunakan pada saat berobat ke Rumah Sakit, kartu
tersebut tidak dapat digunakan karena palsu. Kasus ini sangatlah sering terjadi sehingga
banyak masyarakat yang kecewa karena uangnya terbuang dengan sia-sia dan pasien tidak
dapat ditangani karena kartu BPJS Kesehatan pasien tersebut palsu sehingga tidak bisa
digunakan untuk menangguhkan biaya pengobatan.
Contoh lain yang sangat sering terjadi adalah pelayanan yang tidak baik pada pasien yang
menggunakan kartu BPJS Kesehatan. Kenapa hal ini dapat terjadi? Karena pasien tersebut
tidak membayar secara langsung dan mendapat subsidi dari pemerintah sehingga bayaran
yang diterima bagi pekerja kesehatan bisa dikatakan cukup kecil. Hal tersebut yang
membuat adanya pelayanan yang tidak setara antara pasien yang menggunakan kartu BPJS
Kesehatan dengan yang tidak menggunakan. Pasien yang menggunakan kartu BPJS
Kesehatan seringkali diperlakukan secara tidak maksimal dan mendapat pengobatan yang
seadanya. Obat-obat yang diberikan juga merupakan yang termurah atau diberikan lebih
sedikit dari seharusnya. Pasien juga seringkali ditangani belakangan dan dibedakan bahkan
ada yang sampai tidak mendapatan layanan kesehatan sama sekali. Ini tentu saja melanggar
nilai Pancasila tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kurangnya keadilan
dan keseteraan antara pengguna BPJS Kesehatan dengan yang tidak. Pekerja kesehetan
terkadang tidak menyadari bahwa mereka harus melayani masyarakat secara adil dan tidak
memandang bulu karena tugas mereka adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam bidang kesehatan. Mereka kurang memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila agar
kesejahteraan tersebut dapat tercapai dengan baik. Nilai yang disinggung adalah
kemanusiaan yang adil dan beradab. Pekerja kesehatan yang melakukan hal tersebut tidak
berperikamunisaan karena tidak menolong sesamanya yang sedang menderita sakit hanya

karena dia berasal dari status sosial kurang mampu atau menengah. Perkerja kesehatan
tersebut juga melanggar UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yang
mengatakan bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk
pemberian berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat.2 Jadi setiap pekerja
kesehatan wajib untuk memberikan upaya kesehatan yang berkualitas pada seluruh
komponen masyarakat dengan adil.
Nilai ini bukan hanya dilanggar oleh pekerja-pekerja kesehetan tersebut tetapi juga oknumoknum tidak bertanggungjawab yang sudah dijelaskan di atas. Oknum-oknum tersebut juga
tidak menjunjung kemanusiaan yang beradab karena mereka sudah mengambil keuntungan
dari sesuatu yang tidak baik untuk dilakukan.
Masalah-masalah ini tentu saja harus dibenahi segera agar tidak timbul masalah lain yang
serupa. Menurut saya, langkah pertama yang harus diambil dalam penyelesaian dari
permasalahan-permasalahan ini adalah dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila secara
utuh pada diri masing-masing individu dari setiap komponen masyarakat serta
dibutuhkannya pemahaman akan nilai-nilai Pancasila agar dapat diterapkan dan
diaplikasikan dengan benar pada setiap interaksi atau kehidupan individu. Dengan nilainilai Pancasila yang menjadi pedoman dan dasar hidup bagi setiap individu di masyarakat
tentu saja mereka akan lebih menjunjung tinggi kesejahteraan sesamanya dan menghindari
adanya kesalahpahaman atau membuat masalah yang merugikan orang lain. Tentu saja,
langkah ini merupakan langkah yang sangat sulit karena seperti yang telah kita lihat,
penerapan Pancasila tidak dilakukan secara benar dan sering kali dianggap tidak penting
dan diremehkan padahal jika dilakukan dengan benar dapat mengurangi tingkat kejahatan
yang terjadi. Lalu langkah kedua adalah sosialisasi pemerintah harus mencakup semua
komponen masyarakat dan sosialisasi tersebut haruslah mengandung informasi secara
lengkap sehingga masyarakat mengerti dan paham tentang prosedur, fungsi, manfaat, dan
lain-lain tentang BPJS Kesehatan. Dengan melakukan langkah ini diharapkan masyarakat
tidak lagi mudah dipengaruhi atau ditipu oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab
karena minimnya pengetahuan tentang BPJS Kesehatan. Langkah ketiga yang harus
ditempuh adalah penegasan sanksi-sanksi bagi setiap orang yang melakukan pelanggaran
2 Undang Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran

secara sengaja maupun tidak sengaja karena dengan adanya penegasan dan penegakkan
hukum, diharapkan orang-orang yang melakukan kejahatan tersebut dapat menjadi jera dan
tidak melakukannya lagi ataupun melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai