Anda di halaman 1dari 2

Kesehatan Lingkungan 3

PISPK
Identitas keluarga binaan :
KK Tn. Subekti (Karangmojo 2)

Latar belakang :
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga ( PIS PK) merupakan salah
satu program puskesmas yang menggunakan pendekatan keluarga untuk
meningkatkan jangkauan sasaran. PISPK yang dilakukan ini menilai apakah lingkung
an rumah sudah sesuai dengan 12 indikator PISPK yaitu keluarga sudah mengikuti pr
ogram KB, ibu hamil melahirkan di fasyankes, bayi <12 bulan diberikan imunisasi len
gkap, pemberian ASI eksklusif, balita mendapat pemantauan pertumbuhan, penderita
TB paru berobat sesuai standar, pederita hipertensi berobat teratur, tidak ada anggota
keluarga yang merokok, sekeluarga sudah menjadi anggota JKN, mempunyai dan me
nggunakan sarana air bersih, menggunakan jamban sehat dan penderita gangguan jiwa
berat berobat dan tidak ditelantarkan.

Deskripsi pelaksanaan:
Hari, tanggal : Jumat, 11 November 2022 
Waktu : 09.00-11.30
Tempat : Karangmojo 2

Tim PISPK Puskesmas Karangmojo 1 bekerjsama dengan kader dari wilayah Karang
mojo 2 untuk mengunjungi rumah-rumah guna melakukan kegiatan PISPK. Kegiatan
ini dilakukan untuk menilai masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat di wila
yah Karangmojo 2, apakah sudah sesuai dengan 12 indikator PISPK dan apakah suda
h mendapatkan intervensi sebelumnya.
Tim PISPK mengunjungi rumah keluarga Tn. Subekti dan dilakukan wawancara deng
an keluarga mengenai masalah kesehatan yang dihadapi oleh KK tersebut. Dari hasil
pendataan sebelumnya didapatkan bahwa dari 12 indikator terdapat 2 indikator yang
masih menjadi masalah dalam keluarga ini yaitu penderita hipertensi (Ny. Ismiyati) ti
dak berobat secara teratur dan belum menjadi anggota JKN.
Pada kunjungan kali ini, dilakukan penilaian ulang dan didapati bahwa Ny. Ismiyati ti
dak berobat rutin ke puskesmas dan hanya minum amlodipin yang dibeli sendiri tanpa
konsultasi dengan doter. Saat ini, tekanan darahnya adalah 170/108. Namun, keanggot
aan JKN pada keluarga ini sudah lengkap. Tim PISPK melakukan intervensi berupa e
dukasi tentang hipertensi dan komplikasinya apabila pasien tidak berobat rutin ke dok
ter serta mendorong pasien dan anggota keluarga lain untuk bisa bersedia untuk pasie
n bisa berobat rutin ke dokter dan minum obat secara teratur. Pasien diberikan rujukan
ke Puskesmas karena hipertensinya.
Kesimpulan : keluarga Tn. Subekti masih tergolong ke dalam keluarga pra sehat dan p
erlu dilakukan kunjungan ulang.

Anda mungkin juga menyukai