Anda di halaman 1dari 11

SURVEILANCE

Campak secara surveillance  Demam dengan rash yang khas tanpa batuk pilek, di arahkan
susp campak aagar di cek darah

Surveillance 1 minggu sekali ke dinas 1 minggu sekali , 1 bulan sekali

E worse

Early warning system

PDP

Pendamipingan pengobatan HIV

Sejak februari 2022  44 pasien ,

TLE, TLED, obat anti HIV , satu dosis kmbinasi

Karakterisitik psikologis,

Klinis /periksa  positif baru 2 pasien

P2 DIARE MBA SALASA

Terapi wajib diberikan oralit untuk semua umur, balita ZINK


< 10 bulan 10 mg
>10 bulan 10 mg

Rehidrasi

Amoebiasis, cholera, disentri, A08 rotavirus,

A03, A06 arahkan ke poli kesling  tindak lanjut pemeriksaan rumah ,

Diare fungsional A09

Dicurigai KLB  turun,


SOAP
An.N/ 10 thn / BB 26,7 TB 137 cm/ No. RM 118048602

S/ Pasien datang demam mulai rabu malam (2 HSMP) ,tenggorokan tdk nyaman (+), batuk
(-) pilek (-) , tangan kaki pegel, sdh minum parasetamol terakhir minum td mlm jam 9, mual
muntah (-), BAB cair 1 x air dan ampas 1 x, lendir darah (-), makan minum masih mau,

RPD : Riwayat tyhpoid (+)


RPO : Parasetamol 3 x 1
O/
KU cukup GCS CM
TD : 80/ 40 mmHg
N : 90 x/i
RR: 20x/i
T : 39,4

K/L : normocephal , ca-/- , si-/- , faring hiperemis (+)


Leher : Lnn ttb
Thorax : simetris, retraksi -, sdv +/+ rh -/- wh-/- bj 1 2 reg bising (-)
Abdomen : BU+ N, soepel, NT -
Ekstremitas :Akral hangat , nadi kuat, crt < 2 s

A/ Acute nasopharyngitis
Viral infection of unspesified site

P/
Medika mentosa :
-Parasetamol tablet 500 mg Total : 5 Tablet Dosis : 3x1/2
-Deksametason tablet 0,5 mg Total : 4 Tablet Dosis : 2x1/2
- Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Total : 4 Tablet Dosis : 2x1/2
-Vitamin C (Asam Askorbat) tablet 50 mg Total : 5 Tablet Dosis : 2x1

Nonmedikamentosa :
Observasi demam terlebih dahulu, untuk sementara penyebab kemungkinan virus
dikarenakan demam masih 2 hari , namun jika diberikan obat tidak membaik , masih demam
kontrol lagi untuk di cek darah, bed rest terlebih dahulu, perbanyak minum air anget,
1. F1 Promosi Kesehatan : Pemberdayaan Masyarakat (Posyandu Desa Potorono )

Latar Belakang : 

Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu adalah bentuk upaya
kesehatan yang bersumberdaya masyarakat, yang juga dikelola, diselenggarakan, dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat. Karena itu, posyandu merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang bertujuan untuk
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar terutama untuk ibu, bayi dan anak agar dapat menurunkan angka kematian ibu
dan bayi. Pelayanan kesehatan dasar di posyandu adalah pelayanan kesehatan yang
mencakup sekurang-kurangnya lima kegiatan yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. 

Permasalahan : 
Pada tanggal 07 Juni 2022 dilaksanakan Posyandu yang bertempat di Desa Sugiwaras
yang merupakan UKBM cakupan wilayah Puskesmas Babat Toman. Kegiatan yang
dilakukan adalah penyuntikan imunisasi, ANC, dan penyuluhan tentang ASI ekslusif.
Permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya partisipasi dari peserta karena
banyak peserta hanya datang sebentar untuk mengimunisasi anaknya dan tidak
mengikuti kegiatan sampai akhir. Alasannya karena adanya pekerjaan di rumah yang
harus dikerjakan dan belum semua peserta posyandu mendapat informasi mengenai
akan diadakannya kegiatan penyuluhan mengenai ASI ekslusif saat kegiatan
imunisasi dilakukan. Meskipun begitu, pelaksanaan kegiatan penyuntikan imunisasi
untuk bayi dan anak dan ANC berjalan dengan baik. Terdapat beberapa ibu hamil
yang melakukan ANC.

Perencanaan : 
Perencanaan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan memberikan
pengumuman mengenai akan dilaksanakannya kegiatan tambahan saat posyandu
mungkin dapat dilakukan 3 hari sebelum hari H agar ibu-ibu yang memiliki anak dan
akan di imunisasi dapat mempersiapkan diri, sehingga posyandu lebih banyak
pengunjungnya, Selain itu, petugas posyandu dapat meminta bantuan kepada peserta
untuk saling memingatkan satu sama lain agar informasi sampai kepada seluruh target
peserta tanpa terkecuali. 

Pelaksanaan :
Pada tanggal 07 Juni 2022 dilaksanakan Posyandu yang bertempat di Desa Sugiwaras
yang merupakan UKBM cakupan wilayah Puskesmas Babat Toman. Saya
melaksanakan Posyandu bersama 1 orang bidan desa dari puskesmas. Posyandu saat
ini dilaksanakan di Balai Desa Sugiwaras dengan didampingi kader. Pada saat
dilaksanakan penyuntikan imunisasi untuk bayi dan anak, dilaksanakan di halaman
tersebut dengan menggunakan kursi. Kemudian bayi dan anak yang imunisasi ke
Posyandu jumlahnya ada 14 orang. Terdapat 3 ibu hamil yang melakukan ANC.
Untuk kesadaran masyarakat yang datang sudah baik, karena semua yang datang telah
mematuhi jadwal imunisasi anjuran seperti yang tertera di buku, tidak ada yang
terlambat. Hanya saja saat kegiatan penyuluhan, tidak semua peserta dapat
berpartisipasi sampai akhir kegiatan.

Monitoring dan Evaluasi : 


Monitoring dan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan secara sewaktu –
waktu selama proses pendataan.
Penyuluhan PTM pada Posyandu Lansia Grojogan, Tamanan, Banguntapan Bantul

Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar. Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata
tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk
kader. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai
pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk
datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Posyandu lansia/kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan
bersumber daya masyarakat atau UKBM yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif
dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah
mereka yang telah berusia 60 tahun keatas.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan ancaman kesehatan yang umum terjadi pada
lansia. Berdasarkan WHO, PTM menyumbang 75% kematian terutama pada negara
berkembang. Jenis PTM yang paling sering menyerang adalah hipertensi, diabetes melitus,
obesitas, kanker, stroke dan penyakit ginjal kronik. 80% penyebab PTM adalah gaya hidup
seperti kurang olahraga, kurangnya konsumsi serat, merokok, obesitas serta konsumsi
alkohol. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan para lansia terhadap
ancaman PTM.
Permasalahan
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit tidak menular, upaya
mencegah munculnya penyakit tidak menular serta kurangnya kesadaran lansia untuk
melakukan pemeriksaan secara berkala.
Intervensi
Pada kegiatan ini dilakukan penyampaian edukasi secara interaktif mengenai hipertensi dan
diabetes mellitus, kemudian dilakukan juga pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat
badan, lingkar perut, dan konsultasi masalah kesehatan, dan pemberian makanan tambahan,
Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan pada hari Selasa, 16 Mei 2023 di Posyandu Lansia Desa Baturetno.
Kegiatan dihadiri oleh 30 lansia dan 7 kader. Saya bersama seorang pemegang program PTM
dari puskesmas melaksanakan Posyandu ini. Posbindu dilaksanakan di pendopo dengan
menggunakan alas tikar dan meja kecil. Telah disiapkan tensi meter digital dan obat-obatan.
.Kebanyakan pengunjung Posyandu memiliki riwayat hipertensi namun tidak terkontrol obat,
karena terkadang ketika obat habis, menunggu jadwal posyandu dan tidak ke puskesmas
terkait susahnya transportasi dan tidak ada yang mengantar. Ada juga yang datang dengan
keluhan batuk dan pilek, namun tidak disertai demam, ditemukan pasien dengan tekanan
darah > 180 / 98 dan diberikan tablet captopril sublingual saat di posyandu, lalu di observasi
tekanan darah turun menjadi 165 /89 mmHg, pasien tersebut kurang rutin minum obat
tekanan darah tinggi,
.Selain mengedukasi , dilakukan juga pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan.
Setelah itu para lansia konsultasi dengan dokter terkait masalah kesehatannya. Pada akhir
kegiatan, diberikan makanan tambahan yang sudah disiapkan oleh kader.

Monev
 Kegiatan berjalan dengan baik dan kondusif. Para lansia antusias mendengarkan
pemaparan dan aktif bertanya.
 Sebagian besar lansia di dukuh ini memiliki tekanan darah normal yaitu kurang dari
150/90, namun ada 2 orang yang memiliki tekanan darah sangat tinggi. Kemudian
sudah dilakukan KIE untuk periksa ulang tekanan darah di puskesmas dan perlunya
intervensi lebih lanjut jika memang ditegakkan sebagai penderita hipertensi.
 Beberapa pasien yang menderita Hipertensi dan diabetes sudah berobat rutin di
puskesmas. Kami memberikan KIE kepada pasien-pasien tersebut untuk patuh dalam
konsumsi obat dan rutin control sesuai dengan waktu yang ditentukan.
 Pemberian makanan tambahan masih didapatkan sayur yang bersantan dan minuman
manis, sebaiknya untuk posyandu lansia makanan tambahan menghindari santan,
gula, dan makanan yang terlalu asin. Bisa diberikan nasi, sayuran hijau yang dimasak
tanpa santan, lauk tanpa digoreng, dan bisa ditambahkan dengan buah. Untuk
minuman bisa diberikan jus buah tanpa tambahan gula.
Penyuluhan TB di Balai Desa Bogongkidul

Latar Belakang
TB paru adalah penyakit radang parenkim paru yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis (M. tuberculosis), yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di
berbagai organ tubuh yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Perkembangan
TB paru dari terpapar hingga menjadi penyakit dipengaruhi oleh karakteristik host dan faktor
lingkungan dan sosial. Adapun karakteristik host adalah durasi terpapar dengan agen
penyebab (M. tuberculosis), umur, jenis kelamin, status imunitas, malnutrisi (status gizi) dan
diabetes. Sedangkan, faktor lingkungan dan sosial meliputi tingkat keramaian lingkungan,
ventilasi udara yang buruk, alkohol, merokok, dan pekerjaan. Oleh karena itu, penting sekali
adanya penyuluhan tentang TB bagi masyarakat untuk mengetahui informasi tentang
penyakit TB terutama TB paru.

Permasalahan
Jumlah kasus tuberkulosis yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Diawali dengan pengumpulan materi tentang TB paru, kemudian dilanjutkan dengan
penyederhanaan bahasa serta penambahan analogi umum untuk memudahkan audiens
menangkap materi, penyampaian materi bersifat dua arah atau bersifat diskusi agar
pemahaman audiens terhadap penyakit TB menjadi lebih baik, kemudian diakhiri dengan sesi
tanya jawab untuk lebih menuntaskan atau mengklarifikasi terkait masalah atau mitos tentang
penyakit TB di lingkungan sekitar. 

Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Mei 2023 pukul 09.30-11.00 di rumah pak
dukuh Desa Bogongkidul. Kegiatan berupa penyuluhan mengenai penyakit TB dan diakhir
dengan sesi diskusi, audiens yang menghadiri aktif bertanya, dan sangat tertarik untuk
mengathui lebih banyak tentang TB dan ingin bisa membedakan Batuk karena TB dan batuk
karena penyakit paru yang disebabkan oleh mikroorganisme lain

Monitoring dan Evaluasi


Penyuluhan  ini  berjalan  sebagaimana  yang  diharapkan.  Namun  tingkat pengetahuan
peserta masih kurang mengenai materi penyuluhan sebelum diadakannya penyuluhan.
Hampir sebagian besar yang hadir kurang mengetahui materi penyuluhan yang akan
disampaikan. Namun setelah penyuluhan, pengetahuan peserta tentang gizi dan makanan
bergizi mulai  meningkat.  Hal  ini ditunjukkan dari  diskusi  dan tanya–jawab setelah materi
disampaikan.
Penyuluhan tentang PHBS

Latar Belakang
Hidup sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat
yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan
anak sampai dengan keharmonisan keluarga. Menciptakan hidup sehat sangatlah mudah serta
murah, mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami
gangguan kesehatan cukup mahal.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini memerlukan lingkungan yang bersih dan sehat agar
dapat memberikan kenyamanan hidup. Oleh karena itu, manusia wajib peduli terhadap
lingkungan dengan cara menjaga, memelihara, dan menciptakan lingkungan hidup yang
baik. 
Perilaku merupakan wujud tindakan seseorang berdasarkan pemahaman dan kemauan
terhadap sesuatu yang dihadapi. Sedangkan lingkungan hidup merupakan wahana dimana
makhluk dapat bertahan dan berkembang biak.
Untuk mewujudkan sebuah bangsa yang lebih sehat masyarakat diajak berkomitmen untuk
melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi
bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi, dan memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan atau advokasi, bina suasana atau social support
dan pemberdayaan masyarakat atau empowerment. Sehingga keluarga dan masyarakat itu
dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat dengan menjaga memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan perilaku hidup yang bersih dan
sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggota keluarga. Peranan
keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama untuk meningkatkan kualitas
kesehatan sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan membentuk masyarakat yang sangat
pula. Untuk itu, sehat harus diawali dari dalam rumah sendiri.
Dengan menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka otomatis akan
lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu masyarakat. Karena
kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku
sehat, dan menciptakan lingkungan yang sehat di rumah tangga. Oleh karena itu, kesehatan
perlu dijaga dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga, serta
diperjuangkan oleh semua pihak secara keseluruhan atau totalitas.

Permasalahan
Belum semua masyarakat atau warga yang ada di bawah binaan Puskesmas Bnaguntapan 1
mencapai kriteria keluarga sehat. Hal ini dikarenakan belum semua warga mengetahui
dengan baik apa itu PHBS. Sehingga diperlukan adanya penyuluhan mengenai PHBS untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai PHBS.

Perencanaan
Intervensi yang ingin dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat di desa
bagongkidul mengenai PHBS, mulai dari manfaat PHBS, sampai dengan cara bagaimana
PHBS tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan
Pemberian materi mengenai PHBS dilakukan di rumah salah satu kader di desa bagongkidul,
dihadari oleh 30 warga desa sekitar dan 4 kader, saat penyuluhan semua audiens
memperhatikan dengan seksama, dan mampu menjawab saat di uji mengenai apa saja kriteria
rumah sehat, proses tanya jawab juga berlangsung aktif dan kondusif

Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu.
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan berdiskusi dan tanya jawab mengenai materi yang
telah disampaikan. Diskusi dilakukan dua arah, di mana pasien memberi pertanyaan dan
menyampaikan keluhan yang ingin disampaikan. Ternyata dari beberapa pasien yang
diberikan edukasi mengenai PHBS, masih banyak yang belum begitu mengetahui apa itu
tatanan PHBS rumah tangga. Akan tetapi, setelah diberikan penyuluhan, pasien tertarik untuk
menjalankan di keluarganya.
Pelayanan ANC

Kegiatan ANC Terpadu puskesmas Banguntapan 1

DATA DASAR PASIEN


-Ny. I/ 22 tahun/ BB 41,7 kg/ TB 153 cm/ NO.RM. 117093801
S: Pasien g1 p0 a mau periksa hamil tidak terasa gerakan mulai tgl 4 juli 2023 perut keram
g1 p0 a0 uk19+4, keluar darah dari jalan lahir (-)

O : KU baik,
TD : 100/ 61 mmHg
N : 117x/i
RR : 240x/i
T : 36 C
Lila : 17,81 cm

Mata : ca -/- si -/- rc +/+ rk +/+ pupil isokor 3mm/3mm


Leher : Lnn ttb
Thorax : sdv +/+ rh -/- wh -/- bj 1 2 reg bising (-)
Abdomen:Leopold 1 : TFU : 2 jari di bawah umbilical
Leopold 2 :PUKI, DJJ :158 x/I
Leopold 3 : -
Leopold 4 : BMP
A : - G1P0A0 uk 19 mg JTH Intrauterine , high risk pregnancy , Maternal care for other known
or suspected fetal problems
P: Rujuk
Edukasi bahwa ibu tergolong Risiko Tinggi Rujuk untuk konsultasi ke Sp.OG
Edukasi tanda bahaya kehamilan bila ada langsung ke puskesmas / IGD RS

LATAR BELAKANG

Pelayanan antenatal care (ANC) terdiri dari empat kali kunjungan (K1 – 4) merupakan
upaya promotive dan preventif untuk mendeteksi secara dini faktor risiko pada kehamilan
yang dapat berimplikasi pada persalinan, menentukan awal pengobatan bagi ibu hamil yang
mengalami komplikasi selama hamil, serta menentukan outcome persalinan. Menurut Hunt
& Bueno de Mesquita (2000), ibu hamil yang tidak melakukan ANC selama kehamilan
berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi saat persalinan.
Menurut WHO, kasus kematian ibu berhubungan erat dengan rendahnya tingkat pelayanan
kesehatan yang diperoleh selama kehamilan, yaitu antara 33 – 50%. Penyebab terbanyak
berturut – turur, yaitu pre eklampsi, eklampsi, dan perdarahan (WHO, 2006). Penyebab
kematian tersebut, seharusnya dapat dideteksi secara dini dan dilakukan panganan awal
ketika kunjungan ANC.
Antenatal care terpadu merupaka pelayanan antenatal yang komprehensif dan
berkualitas. Pelayanan ini diberikan kepada seluruh ibu hamil. Pemeriksaan yang terdapat
dalam pelayanan ANC, yaitu keadaan umum, suhu tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi
badan, LILA, TFU, presentasi janin, DJJ, Hb, golongan darah, protein urin, gula darah/
reduksi, deteksi malaria, BTA, deteksi sifilis, serologi HIV, dan USG (Kemenkes, 2012).

PERMASALAHAN
ANC atau Antenatal Care masih menjadi permasalahan dimana kesadaran ibu hamil
untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan untuk memeriksa kandungannya masih kurang.
Beberapa ibu hamil ada yang sudah melakukan kunjungan kehamilan sesuai dengan
waktunya, namun sebagian lagi masih abai dan tidak melakukan kunjungan kehamilan
sesuai jadwal. Ada beberapa ibu hamil yang tidak pernah melakukan USG walau sudah
trimester ke-3.

PERENCANAAN
Mengenai masalah diatas, direncanakan untuk melakukan konseling mengenai ANC bagi
ibu hamil yang datang ke poli KIA di Puskesmas Banguntapan 1 . Selain itu dilakukan juga
pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil serta pemeriksaan USG di puskesmas hingga
perujukan ke dokter spesialis kandungan pada ibu hamil dengan risiko tinggi atau keluhan
terkait kehamilannya.

RINGKASAN PELAKSANAAN

Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Juli 2023 yang bertempat di Poli KIA
Puskesmas Banguntapan 1 . Kegiatan dilaksanakan oleh 1 orang dokter internsip dibantu 1
orang Bidan dari puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dan konseling pada ibu hamil.
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan antopometri, tekanan darah, pengukuran TFU,
pemeriksaan Leopold, pengukuran DJJ, dan pemeriksaan ekstremitas. Edukasi juga diberikan
kepada ibu hamil khususnya pada ibu dengan risiko tinggi. Pemeriksaan lab juga dilakukan
pada ibu hamil trimester 1 dan 3.

Anda mungkin juga menyukai