Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN

LOKAKARYA MINI TINGKAT KECAMATAN SETU WILAYAH KERJA


PUSKESMAS SETU I KABUPATEN BEKASI

Tanggal

Pukul

Tempat

: Aula Puskesmas Setu I

Pembawa Acara

: Bertha Simbolon, Am.Keb

Pembukaan

: H. Agus Sarin, S.AP.MM

Profil Puskesmas Setu I


Wilayah Kerja Puskesmas Setu I
- Desa Burangkeng
- Desa Ciledug
- Desa Cijengkol
- Desa Lubang Buaya
- Desa Cibening
Luas Wilayah Kerja
- 1232 HA ( 5 Desa )
Jumlah Penduduk
- 86.995 jiwa ( akhir 2015 ) untuk tahun 2016 diperkirankan mencapai 91.357 jiwa
Sumber Daya Manusia yang ada di Puskemas Setu I sebanyak 37 Orang yang terdiri
dari :
- 3 dokter umum
- 1 dokter gigi
- 18 bidan
- 7 perawat
- 1 penata laboratorium, nutrition, sanitarian dan sarjana administrasi pemerintah
- 2 cleaning service
- 1 penjaga parkir
Sarana pendukung yang ada di Puskesmas Setu I
- Puskemas pembantu : Puskesmas setu I memiliki 2 Puskesmas pembantu yaitu di
daerah burangkeng dan ciledug
- 7 bidan desa
- 2 pusling
- 2 Rs Swasta & 42 Klinik
- 1 Apotek
- 6 Praktek Dokter
Visi dan Misi Puskesmas Setu I
- Visi : mewujudkan pelayanan kesehatan berstandar nasional
- Misi : meningkatkan kompetensi dan kemampuan pelayanan kesehatan
Dari 44 Puskesmas yaitu 5 Puskesmas yang mewakili untuk mengikuti akreditasi
termasuk puskemas Setu I

EVALUASI PROGRAM KIA


Elis Hendrawati, Am.Keb

Sasaran Program KIA


Setiap bidan desa mempunyai target perbulan
Manajemen program KIA hampir semua mencapai target, hanya ada 2 indikator yang
masih dibawah target, untuk itu diperlukan kerja sama yang baik dengan lintas
program dan lintas sektoral untuk mencapai target.

EVALUASI PROGRAM P2M (SURVEYLEN)


Oyan Hermanto, SKM
Melakukan fogging
- Burangkeng
- Cijengkol
- LubangBuaya
- Ciledug
- Cibening

: 6 Titik
: 9 Titik
: 8 Titik
: 5 Titik
: 1 Titik

Melakukan pengambilan darah di 2 SD yaitu SD Cibening 2 dan SDI untuk dilakukan


tes filariasis (kaki gajah). Dan hasil dari tes tersebut keselurahan mendapatkan hasil
negatif

LAPORAN KEGIATAN KESLING


Kesling
Kunjungan Klinik Sanitarian
- DBD
- Kusta
- TBC
- Diare
Inspeksi Sanitasi Tempat Tempat Umum
- Mesjid
- Mini Market
- Swasta
Pengambilan sampel air bersih

PROGRAM P2 TB PARU
Kokom Ratnaningsih, AMK
TBC bukan penyakit keturunan
TBC bisa menyerang siapa saja bayi, anak anak, orang tua, muda, laki- laki,
perempuan, miskin ataupun kaya
Penularan TBC melalui percikan dahak ( alroplet )
Jika kontak dengan orang yang mempunyai penyakit TBC berresiko akan terkena
TBC
Gejala gejala tersangka TBC
- Batuk selama 3 minggu / 2 Minggu
- Batu berdahak
- Sesak nafas
- Lemah
- Demam
Pemeriksaan TBC
Suspec Puskesmas pemeriksaan dahak bila hasil positif OAT minum
obat teratur dengan bimbingan PMO
Efek samping obat TB
- Air seni berwarna merah
- Mual

- Pusing
- Nyeri perut
Bila minum obat tidak teratur maka kuman akan kebal
Penderita dinyatakan sembuh diakhiri denganb pengobatan dan dites dahak kembali
Pencegahan
- Membuka sirkulasi udara di rumah (agar sinar matahari masuk kedalam rumah
dan kuman kuman yang ada di dalam rumah mati)
- Imunisasi BCG untuk bayi
- Periksalah jika sudah timbul batuk selama 2 minggu
- Makan makanan bergizi
- Tidak merokok

PROGRAM ISPA & DIARE


Didah Fatimah, Am.Keb
ISPA biasa dikenal dengan pnemonia
Pernafasan yang normal pada anak 40x/mnt
Ispa termasuk kematian no.3
Kegiatan ISPA : Kunjungan Rumah Pnemonia, penyuluhan
DIARE BAB lebih dari 3x dengan konsistensi encer
Program terpadu dengan posyandu
Penyebab kuman (sesuatu yang masuk kedalam mulut anak)
Penggulangan awal oralite, jika tidak ada oralit menggunakan LGG (larutan
Gula Garam) bisa juga menggukan kuah sayur bayam, air tajin, air kelapa dan air
buah
Oralite dapat diperoleh di kader dan posyandu
Kegiatan Diare : Penyuluhan, kunjungan rumah penderita diare, pembinaan kader
tentang diare
Program Posyandu
- KIA
- KB
- Imunisasi
- Penanggulan Diare
Masalah : laporan ISPA & DIARE dari kader ,asih kosong. Diharapkan agar kader
posyandu melaporkan kasus diare yang ditemukan ke bidan desa

PROGRAM P2 KUSTA
Aroh R, AMK
Penyakit kusta adalah penyakit menular yang disebebkan oleh Bakterium Leprae
Kusta mempunyai 2 tipe yaitu :
- Basah
= MB
- Kering
= PB
Gejala Kusta : hanya terdapat kelainan kulit berupa bercak putih, merah, disertai mati
rasa
Penularan : kontak langsung oleh penderita, proses penularan 2 s/d 5 tahun
kemudian
Penderita harus minum obat secara teratur sesuai dengan petujunjuk petugas
Efek samping : BAK merah, badan menjadi hitam

PROGRAM IMUNISASI
Eva Siswanti, STr.Keb
PIN memberikan tetesan polio 2 tetes

Vaksin polio PIN adalah vaksin trivalen


Polio lama sudah tidak diberikan di ganti dengan polio bivalen
Polio trivalen (lama) ada virus liar
Polio bivalen (baru) warna lebih merah
Untuk bulan juli 2016 IPV polio yang di injeksi : dierikan kepada bayi yang
berumur 4 bulan sampai dengan 11 bulann 29 hari. Tidak boleh di berikan kepada
bayi kurang dari 4 bulan.
IPV harus bersamaan dengan polio bivalen
Imunisasi lebih baik melebihi usia bayi di bandingkan kurang dari usia bayi
Pemberian Boster DPT Hb c dan Campak

PROGRAM GIZI
Titin Suprihatin, AMG
Pencapaian Partisipasi Masyarakat (D/S) target 85 %
Desa Burangkeng 96,1 %
Desa Ciledug 108,7 %
Desa Cibening 68,65 %
Desa Cijengkol 80,6 %
Desa Lubang Buaya 97,7 %
PKM 92,9 %
Pencapaian (N/D) Target 80 %
Burangkeng 76,7 %
Ciledug 82,4 %
Cibening 81,7 %
Cjengkol 65,9 %
Lb.Buaya 69,5 %
PKM 74,8 %
Cakupan Distribusi Fe 3 (90 tablet tambah Darah)
Burangkeng 40,7 %
Ciledug 39,9 %
Cibening 35,8 %
Cijengkol 43,8 %
Lb.Buaya 41,2
PKM 40,6 %
Pencapaian Bayi 0-6 bln mendapatkan ASI Eksklusif :
Burangkeng 13,3 %
Ciledug 21,9 %
Cibening 22 %
Cijengkol 21 %
Lb Buaya 8,3 %
PKM 15,7 %

Prevalensi Risiko KEK dan Anemia Gizi Pada wanita Hamil


- KEK
- Anemia
Burangkeng 4
4
Ciledug 11
4
Cibening 1
3
Cijengkol 1
6
LB.Buaya 3
3
PKM 20
PKM
20
Materi Kadarzi :
1.Memantau Berat Badan Setiap bulan
2.Memberikan ASI Eksklusif sampai usia bayi 0-6 bln
3.Makan Beraneka ragam
4.Menggunakan Garam beryodium
5.Memberikan Suplemen Gizi ( Fe dan Kapsul Vitamin A)

Anda mungkin juga menyukai