Anda di halaman 1dari 11

Nama Kegiatan : Pos Layanan Terpadu Lansia Teratai

Tgl Kegiatan : 24 Mei 2022


Pendamping : dr. Susy Leora Doloksaribu. T
Kode UKM : Promkes : Pemberdayaan Masyarakat

LATAR BELAKANG

Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan


kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang
bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila
proses kepemimpinan terjadi proses pengorganisasian, adanya anggota kelompok
dan kader serta tersediannya pendanaan.

Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lanjut usia, pemerintah telah


merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lanjut usia untuk mencapai
masa tua bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai
dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada
lanjut usia, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lanjut usia melalui
beberapa jenjang. Pelayanan ditingkat masyarakat adalah Posyandu Lansia,
pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit).

Jumlah penduduk lanjut usia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal
yang sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda
membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Dari hasil Sensus Penduduk tahun
2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah
penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yaitu mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010
atau 9,6 persen dari jumlah penduduk.

RINGKASAN PELAKSANAAN
Pelaksanaan Posyandu Teratai Lansia dilakukan secara diskusi :
1. Melapor kepada Kepala Puskesmas terlebih dahulu
2. Petugas Puskesmas atau yang dalam hal ini adalah petugas Darbin melapor
kepada RT setempat dan kader sebelum pelaksanaan posyandu
3. Kader mengumpulkan masyarakat dan melakukaan pendaftaran anggota
kelompok lansia sebelum pelaksanaan posyandu
4. Pada saat pelaksanaan posyandu lansia, dilakukan pencatatan rutinitas
sehari-hari yang dikerjakan lansia, menimbang BB serta mengukur TD oleh
petugas Kesehatan
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental
6. Memberikan terapi sesuai kondisi pasien
7. Mencatat semua hasil pemeriksaan dan terapi yang diberikan pada buku
yang menjadi pegangan pasien dan mengingatkan kembali agar selalu
membawa buku tersebut setiap kali ke pelayanan posyandu lansia
8. Memberikan penyuluhan dan konseling kepada masyarakat yang datang ke
posyandu

KESIMPULAN

1. Pra Lansia dan Lansia yang terdaftar di Posyandu Teratai adalah 107 orang,
namun pada saat pelaksannan posyandu tersebut hanya kurang lebih 23
orang saja yang datang, dan dari hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan :
- 10 orang mengalami Hipertensi
- HT terkontrol sebanyak 6 orang
- HT tidak terkontrol sebanyak 7 orang
- DM Type II terkontrol : 1 orang
- Hypercholesterolemia : (tidak dilakukan pemeriksaan)
- Hyperurisemia : 5 orang
- HT Esensial Gr II : 5 orang
- HT Grade I : 2 orang
- Gout Arthritis : 5 orang
- Screening normal : 10 org

Permasalahan yang dihadapi :


- Masyarakat 70 % tidak membawa buku posyandu dengan alasan
tertinggal di rumah dan ada beberapa diataranya kehilangan buku kontrol
kesehatan
- tersebut
- Pelaksanaan posyandu masih kurang efektif karna kurangnya partisipasi
serta komunikasi antar kader dan masyarakat.
Nama Kegiatan : Pos Layanan Terpadu Lansia Asoka
Tgl Kegiatan : 8 Juni 2022
Pendamping : dr. Susy Leora Doloksaribu. T
Kode UKM : Promkes : Pemberdayaan Masyarakat

LATAR BELAKANG

Posyandu lansia berkaitan dengan peningkatan sarana untuk mempertahankan


kesehatan lansia, mencegah gangguan kesehatan, mengobati penyakit dan upaya
rehabilitasi bagi lansia dengan program-program antara lain pengukuran tinggi
badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan berkala dan
pengobatan ringan, latihan fisik seperti olahraga dan diberikan penyuluhan-
penyuluhan tentang kesehatan. Sehingga lansia yang teratur dalam memanfaatkan
posyandu lansia akan terkontrol kesehatannya. Peran keluarga sangat penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia, peran tersebut
meliputi peran perawatan keluarga, pendorong, inisiator-kontributor, penghubung
keluarga dan pencari nafkah. Selain itu, peran keluarga dapat dilakukan melalui
perubahan perilaku kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga,
perbaikan lingkungan (fisik, biologis, sosial-budaya, ekonomi), membantu
penyelenggaraan yankes (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif), dan Ikut dalam
proses kontrol dan evaluasi pelaksanaan pelayanan bagi lansia (Depkes, 2013).

RINGKASAN PELAKSANAAN
Pelaksanaan Posyandu Asoka Lansia dilakukan secara diskusi :
1. Melapor kepada Kepala Puskesmas terlebih dahulu
2. Petugas Puskesmas atau yang dalam hal ini adalah petugas Darbin melapor
kepada RT setempat dan kader sebelum pelaksanaan posyandu lansia
3. Kader mengumpulkan masyarakat dan melakukaan pendaftaran anggota
kelompok lansia sebelum pelaksanaan posyandu lansia
4. Pada saat pelaksanaan posyandu lansia, dilakukan pencatatan rutinitas
sehari-hari yang dikerjakan lansia, menimbang BB serta mengukur TD oleh
petugas kesehatan
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental terhadap
lansia
6. Memberikan terapi sesuai kondisi pasien
7. Mencatat semua hasil pemeriksaan dan terapi yang diberikan pada buku
yang menjadi pegangan pasien dan mengingatkan kembali agar selalu
membawa buku tersebut setiap kali ke pelayanan posyandu lansia
8. Memberikan penyuluhan dan konseling kepada masyarakat yang datang ke
posyandu

KESIMPULAN

1. Pra Lansia dan Lansia yang terdaftar di Posyandu Asoka adalah 84 orang,
usia 60 tahun sebanyak 57 orang, usia 70 tahun adalah sebanyak 27
orang, namun pada saat pelaksannan posyandu tersebut hanya kurang
lebih 23 orang saja yang datang, dan dari hasil pemeriksaan kesehatan
didapatkan :
- 11 orang mengalami Hipertensi
- HT terkontrol sebanyak 5 orang
- HT tidak terkontrol sebanyak 6 orang
- DM Type II terkontrol : 3 orang
- Hypercholesterolemia : 3 orang
- Hyperurisemia : 19 orang
- HT Esensial Gr II : 11 orang
- HT Grade I : 6 orang
- Gout Arthritis : 11 orang
- Screening normal : 3 org

Permasalahan yang dihadapi :


- Masyarakat 75 % tidak membawa buku posyandu dengan alasan
tertinggal di rumah dan ada beberapa diataranya kehilangan buku kontrol
kesehatan tersebut
- Pelaksanaan posyandu masih kurang efektif karna kurangnya partisipasi
serta komunikasi antar kader dan masyarakat.
-
Pencegahan :
- Memberikan penyuluhan singkat mengenai CERDIK & GERMAS
- Menjaga pola makan dengan baik serta istirahat yang cukup
- Minum obat teratur sesuai anjuran dokter atau petugas Kesehatan
- Menganjurkan untuk kontrol kesehatan secara berkala di faskes terdekat.

Nama Kegiatan : Pos Layanan Terpadu Lansia Kenanga


Tgl Kegiatan : 13 Juni 2022
Pendamping : dr. Susy Leora Doloksaribu. T
Kode UKM : Promkes : Pemberdayaan Masyarakat

LATAR BELAKANG

Posyandu lansia berkaitan dengan peningkatan sarana untuk mempertahankan


kesehatan lansia, mencegah gangguan kesehatan, mengobati penyakit dan upaya
rehabilitasi bagi lansia dengan program-program antara lain pengukuran tinggi
badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan berkala dan
pengobatan ringan, latihan fisik seperti olahraga dan diberikan penyuluhan-
penyuluhan tentang kesehatan. Sehingga lansia yang teratur dalam memanfaatkan
posyandu lansia akan terkontrol kesehatannya. Peran keluarga sangat penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia, peran tersebut
meliputi peran perawatan keluarga, pendorong, inisiator-kontributor, penghubung
keluarga dan pencari nafkah. Selain itu, peran keluarga dapat dilakukan melalui
perubahan perilaku kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga,
perbaikan lingkungan (fisik, biologis, sosial-budaya, ekonomi), membantu
penyelenggaraan yankes (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif), dan Ikut dalam
proses kontrol dan evaluasi pelaksanaan pelayanan bagi lansia (Depkes, 2013).

RINGKASAN PELAKSANAAN
Pelaksanaan Posyandu Kenanga Lansia dilakukan secara diskusi :
1. Melapor kepada Kepala Puskesmas terlebih dahulu
2. Petugas Puskesmas atau yang dalam hal ini adalah petugas Darbin
melapor kepada RT setempat dan kader sebelum pelaksanaan posyandu
lansia
3. Kader mengumpulkan masyarakat dan melakukaan pendaftaran anggota
kelompok lansia sebelum pelaksanaan posyandu lansia
4. Pada saat pelaksanaan posyandu lansia, dilakukan pencatatan rutinitas
sehari-hari yang dikerjakan lansia, menimbang BB serta mengukur TD
oleh petugas kesehatan
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental
terhadap lansia
6. Memberikan terapi sesuai kondisi pasien
7. Mencatat semua hasil pemeriksaan dan terapi yang diberikan pada buku
yang menjadi pegangan pasien dan mengingatkan kembali agar selalu
membawa buku tersebut setiap kali ke pelayanan posyandu lansia
8. Memberikan penyuluhan dan konseling kepada masyarakat yang datang
ke posyandu.

KESIMPULAN

1. Lansia yang terdaftar di Posyandu Kenanga adalah 86 orang, usia 60 tahun


sebanyak 53 orang, usia 70 tahun adalah sebanyak 33 orang, namun pada
saat pelaksanan posyandu tersebut hanya 6 orang saja yang datang, dan dari
hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan :
- HT terkontrol sebanyak 1 orang
- Pasien dengan Riwayat HT : 1 orang
- Hypercholesterolemia : 2 orang
- Screening normal : 4 org

Permasalahan yang dihadapi :


- Pelaksanaan posyandu masih kurang efektif karna kurangnya partisipasi
serta komunikasi antar kader dan masyarakat.
- Strip pemeriksaan kadar GDS dan AU terbatas jadi pasien yang datang
hanya di periksa TD dan kadar kolesterol saja
Pencegahan :
- Memberikan sosialisasi singkat mengenai CERDIK & GERMAS
- Menjaga pola makan dengan baik serta istirahat yang cukup
- Minum obat teratur sesuai anjuran dokter atau petugas Kesehatan
- Menganjurkan untuk kontrol kesehatan secara berkala di faskes terdekat.
Nama Kegiatan : Pos Layanan Terpadu Lansia Teratai
Tgl Kegiatan : 14 Juni 2022
Pendamping : dr. Susy Leora Doloksaribu. T
Kode UKM : Promkes : Pemberdayaan Masyarakat

LATAR BELAKANG

Lanjut usia merupakan proses perubahan menjadi tua dan sebagai tahap akhir
perkembangan pada daur kehidupan manusia yang dimulai pada usia 60 tahun.
Lanjut usia bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses secara berangsur-
angsur yang mengakibatkan perubahan kumulatif sehingga terjadi penurunan
fungsi daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh
yang berakhir dengan kematian. Setiap manusia secara perlahan akan mengalami
proses kemundurun struktur dan fungsi organ. Kondisi ini akan mempengaruhi
kemandirian dan kesehatan lanjut usia, termasuk kehidupan seksualnya.

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati oleh pemerintah guna untuk
meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan yang optimal untuk mewujudkan
lanjut usia yang berkualitas, sehat secara fisik, sosial dan jiwa. Melalui program ini
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lansia sebagai
anggota masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari
petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 25 tentang rencana aksi nasional kesehatan lansia tahun 2016-2019
dimana upaya pemeliharaan bagi lanjut usia harus ditunjukan untuk menjaga agar
tetap hidup sehat dan produktif secara sosial dan ekonomi serta pemerintah juga
wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok
lanjut usia untuk tetap hidup mandiri dan produktif dari program posyandu lansia
(Kementrian Kesehatan RI, 2015).

RINGKASAN PELAKSANAAN
Pelaksanaan Posyandu Teratai Lansia dilakukan secara diskusi :
1. Melapor kepada Kepala Puskesmas terlebih dahulu
2. Petugas Puskesmas atau yang dalam hal ini adalah petugas Darbin melapor
kepada RT setempat dan kader sebelum pelaksanaan posyandu lansia
3. Kader mengumpulkan masyarakat dan melakukaan pendaftaran anggota
kelompok lansia sebelum pelaksanaan posyandu lansia
4. Pada saat pelaksanaan posyandu lansia, dilakukan pencatatan rutinitas
sehari-hari yang dikerjakan lansia, menimbang BB serta mengukur TD oleh
petugas kesehatan
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental terhadap
lansia
6. Memberikan terapi sesuai kondisi pasien
7. Mencatat semua hasil pemeriksaan dan terapi yang diberikan pada buku
yang menjadi pegangan pasien dan mengingatkan kembali agar selalu
membawa buku tersebut setiap kali ke pelayanan posyandu lansia
8. Memberikan penyuluhan dan konseling kepada masyarakat yang datang ke
posyandu.

KESIMPULAN

Pra Lansia dan Lansia yang terdaftar di Posyandu Teratai adalah 107 orang, usia
60 tahun sebanyak 65 orang, usia 70 tahun adalah sebanyak 42 orang, namun pada
saat pelaksanan posyandu tersebut hanya kurang lebih 22 orang saja yang datang,
dan dari hasil pemeriksaan kesehatan didapatkan :
- 13 orang mengalami Hipertensi
- HT terkontrol sebanyak 6 orang
- HT tidak terkontrol sebanyak 13 orang
- Riwayat DM : 6 orang
- Riwayat HT : 18 orang
- Screening normal : 2 org

Permasalahan yang dihadapi :


- Masyarakat 70 % tidak membawa buku posyandu dengan alasan
tertinggal di rumah dan ada beberapa diataranya kehilangan buku kontrol
kesehatan tersebut
- Pelaksanaan posyandu masih kurang efektif karna kurangnya partisipasi
serta komunikasi antar kader dan masyarakat.
- Strip pemeriksaan kadar GDS dan AU terbatas jadi pasien yang datang
hanya di periksa TD dan kadar kolesterol saja
Pencegahan :
- Memberikan penyuluhan singkat mengenai CERDIK & GERMAS
- Menjaga pola makan dengan baik serta istirahat yang cukup
- Minum obat teratur sesuai anjuran dokter atau petugas Kesehatan
- Menganjurkan untuk kontrol kesehatan secara berkala di faskes terdekat.

Nama Kegiatan : Pos Layanan Terpadu Lansia Bunga Cengkeh


Tgl Kegiatan : 17 Juni 2022
Pendamping : dr. Susy Leora Doloksaribu. T
Kode UKM : Promkes : Pemberdayaan Masyarakat

LATAR BELAKANG

Lanjut usia merupakan proses perubahan menjadi tua dan sebagai tahap akhir
perkembangan pada daur kehidupan manusia yang dimulai pada usia 60 tahun. Lanjut
usia bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses secara berangsur-angsur yang
mengakibatkan perubahan kumulatif sehingga terjadi penurunan fungsi daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian.
Setiap manusia secara perlahan akan mengalami proses kemundurun struktur dan fungsi
organ. Kondisi ini akan mempengaruhi kemandirian dan kesehatan lanjut usia, termasuk
kehidupan seksualnya (Nugroho, 2012).

Berdasarkan Kemenkes RI (2018) lansia di seluruh Indonesia mencapai 24,75 juta jiwa
yang berarti 9,33% dari seluruh total jiwa dan diprediksi akan terus meningkat setiap
tahunnya. Pada tahun 2020 jumlah lansia di prediksi mencapai 27,08 juta jiwa dan pada
tahun 2025 akan mencapai 33,70 juta jiwa lansia atau sebesar 11,83% dari total penduduk
lansia di Indonesia. Tiga provinsi dengan presentase lansia terbesar di Indonesia yakni
Daerah Istimewa Yogyakarta 13,81%, Jawa Tengah 12,59%, dan Jawa Timur 12,25%,
sementara tiga provinsi dengan presentasi lansia terkecil adalah Papua 3,20%, Papua
Barat 4,33%, dan Kepulauan Riau 4,35%. Data tersebut menunjukan bahwa provinsi DIY
menempati urutan tertinggi dalam jumlah penduduk lansia (Kementrian Kesehatan RI,
2017)

RINGKASAN PELAKSANAAN
Pelaksanaan Posyandu Lansia Bunga Cengkeh dilakukan secara diskusi :
1. Melapor kepada Kepala Puskesmas terlebih dahulu
2. Petugas Puskesmas atau yang dalam hal ini adalah petugas Darbin melapor kepada
RT setempat dan kader sebelum pelaksanaan posyandu lansia
3. Kader mengumpulkan masyarakat dan melakukaan pendaftaran anggota kelompok
lansia sebelum pelaksanaan posyandu lansia
4. Pada saat pelaksanaan posyandu lansia, dilakukan pencatatan rutinitas sehari-hari
yang dikerjakan lansia, menimbang BB serta mengukur TD oleh petugas
kesehatan
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental terhadap lansia
6. Memberikan terapi sesuai kondisi pasien
7. Mencatat semua hasil pemeriksaan dan terapi yang diberikan pada buku yang
menjadi pegangan pasien dan mengingatkan kembali agar selalu membawa buku
tersebut setiap kali ke pelayanan posyandu lansia
8. Memberikan penyuluhan dan konseling kepada masyarakat yang datang ke
posyandu.

KESIMPULAN

Pra Lansia dan Lansia yang terdaftar di Posyandu Lansia Bunga Cengkeh adalah 83
orang, usia 60 tahun sebanyak 38 orang, usia 70 tahun adalah sebanyak 45 orang, namun
pada saat pelaksanan posyandu tersebut hanya 3 orang saja yang datang, dan dari hasil
pemeriksaan kesehatan didapatkan :
- 2 orang mengalami Hipertensi
- HT terkontrol sebanyak 1 orang
- HT tidak terkontrol sebanyak 2 orang
- Riwayat DM : 1 orang
- Riwayat HT : 2 orang
- Screening normal : 1 org

Permasalahan yang dihadapi :


- Pelaksanaan posyandu masih kurang efektif karna kurangnya partisipasi serta
komunikasi antar kader dan masyarakat.
- Pasien yang datang ke posyandu hanya 3 orang saja, dikarenakan sudah
mendapatkan pemeriksaan kesehatan sebelumnya di gereja tempat ibadah.
Pencegahan :
- Memberikan penyuluhan singkat mengenai CERDIK & GERMAS
- Menjaga pola makan dengan baik serta istirahat yang cukup
- Minum obat teratur sesuai anjuran dokter atau petugas Kesehatan
- Menganjurkan untuk kontrol kesehatan secara berkala di faskes terdekat.

Anda mungkin juga menyukai