Anda di halaman 1dari 4

Upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia

Lanjut usia merupakan seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. Adapun kategori lansia
menurut usianya yaitu usia 45-59 tahun merupakan pra lansia, usia 60-69 tahun merupakan lansia
muda, usia 70-79 tahun merupakan lansia madya, dan 80-89 tahun merupakan lansia tua. Proses
penuaan pada lansia terjadi seiring bertambahnya umur lansia, yang akan menimbulkan
permasalahan terkait aspek kesehatan, ekonomi, maupun sosial. Oleh karena itu perlunya
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lanjut usia sehingga lansia dapat meningkatkan kualitas
hidupnya.

Berdasarkan aspek kesehatan, lansia akan mengalami proses penuaan yang ditandai dengan
penurunan pada daya tahan fisik sehingga rentan terhadap penyakit. Penurunan fungsi fisik yang
terjadi pada lansia yakni penurunan sistem tubuh seperti sistem saraf, perut, limpa, dan hati,
penurunan kemampuan panca indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa,
serta penurunan kemampuan motorik seperti kekuatan dan kecepatan. Berbagai penurunan ini
berpengaruh terhadap kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan terhadap status
kesehatannya. Data dari Riskesdas 2013 menyebutkan bahwa penyakit yang banyak terjadi pada
lansia yaitu Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti hipertensi, artritis, stroke, Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK) dan Diabetes Mellitus (DM).

Selain berdampak pada kondisi fisik lansia, proses penuaan juga berdampak pada kondisi
psikologisnya. Secara ekonomi, umumnya lansia dipandang sebagai beban daripada sumber daya.
Sedangkan secara sosial, kehidupan lansia dipersepsikan negatif yaitu dianggap tidak banyak
memberikan manfaat bagi keluarga dan masyarakat. Stigma yang berkembang di masyarakat
tersebut membuat lansia mengalami penolakan terhadap kondisinya dan tidak bisa beradaptasi di
masa tuanya, sehingga akan berdampak pada kesejahteraan hidup lansia.

Peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lanjut usia diperlukan untuk mewujudkan lansia yang
sehat, berkualitas, dan produktif di masa tuanya. Pelayanan kesehatan pada lansia harus diberikan
sejak dini yaitu pada usia pra lansia (45-59 tahun). Pembinaan kesehatan yang dilakukan pada lansia
yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang harus dihindari untuk mencegah berbagai
penyakit yang mungkin terjadi. Kemudian perlu juga memperhatikan faktor-faktor protektif yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia.

Upaya yang telah dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada lansia
antara lain pelayanan geriatri di rumah sakit, pelayanan kesehatan di puskesmas, pendirian home
care bagi lansia yang berkebutuhan khusus, dan adanya Pos Pelayanan Terpadu  (Posyandu) 
Lanjut  Usia  atau  Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Pelayanan kesehatan ini tidak hanya
memberikan pelayanan pada pada upaya kuratif, melainkan juga menitikberatkan pada upaya
promotif dan preventif. Berbagai pelayanan kesehatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hidup lansia.

Secara khusus, tujuan Posyandu lansia sebagaimana dilansir dari


laman Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah
sebagai berikut:

 Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di


masyarakat, sehingga terbentuk layanan kesehatan yang dapat
mengakomodir kebutunan lansia
 Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran masyarakat
maupun pihak lainnya 
 Meningkatkan komunikasi antar masyarakat usia lanjut
Manfaat Posyandu lansia

Kehadiran Posyandu lansia menjadi penting untuk meningkatkan kualitas


hidup lansia

Tentunya ada sejumlah manfaat yang bisa didapat oleh lansia dan
pihak terkait dari kehadiran Posyandu ini, yaitu:

 Membantu lansia agar tetap sehat dan bugar, baik secara fisik
maupun psikis
 Membantu deteksi dini terhadap penyakit pada lansia dan
gangguan kesehatan lainnya
 Sarana lansia untuk bisa lebih meningkatkan interaksi sosial
dengan sesamanya yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi
psikologisnya

Jenis pelayanan yang diberikan di Posyandu lansia


Pelayanan yang diberikan oleh Posyandu lansia melalui program dan
kadernya pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
para orang tua yang lebih rentan terhadap penyakit.Di daerah yang
memiliki Posyandu lansia, kadernya akan memantau kesehatan lansia
yang ada di daerah itu secara individual dan detail. Umumnya, akan
ada kartu atau buku yang digunakan untuk mencatat status kesehatan
dan pola hidup para lansia.Secara umum, ada empat jenis pelayanan
yang diberikan Posyandu lansia:
1. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang diberikan tidak hanya mencakup sesuatu
yang berhubungan dengan penyakit. Pada Posyandu lansia, kader juga
akan melakukan pemeriksaan aktivitas sehari-hari seperti:

 Mencatat pola makan


 Cara mandi
 Rutinitas buang air
 Kemampuan untuk berjalan dan berpakaian
 Kemampuan untuk turun atau naik tempat tidur
 Kemandirian lansia tersebut
Selain itu, lansia juga akan menerima pemeriksaan berupa:

 Pemeriksaan kondisi mental
 Pemeriksaan status gizi
 Pengukuran tekanan darah
 Pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti tes kadar asam
urat dan gula darah

Posyandu lansia juga bisa memberikan rujukan ke Puskesmas apabila


ada kondisi yang memerlukan pemeriksaan lanjutan.Pelaksanaan
pemeriksaan kesehatan untuk lansia bisa dilaksanakan di balai warga
seperti layaknya Posyandu balita dan ibu hamil. Namun, bagi lansia
yang kesulitan untuk keluar rumah, akan ada kader yang
mengunjunginya secara langsung.
2. Pemberian makan tambahan (PMT)
Para kader Posyandu lansia akan memberikan penyuluhan kepada
para lansia mengenai makanan yang sehat dan bergizi yang perlu
mereka konsumsi. Untuk memudahkan, para lansia akan mendapatkan
contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan
gizi yang dibutuhkan, dengan menggunakan bahan makanan yang
berasal dari daerah tersebut.
3. Kegiatan olahraga

Di Posyandu, lansia juga akan diajak untuk melakukan kegiatan sehat,


salah satunya berolahraga

Olahraga untuk lansia juga penting dilakukan demi menjaga kebugaran


tubuh. Para kader akan menuntun kakek dan nenek untuk mengikuti
gerakan senam lansia, gerak jalan santai, maupun aktivitas lain yang
aman untuk usia lanjut.
4. Kegiatan non kesehatan
Di Posyandu lansia, juga sering dilakukan kegiatan non kesehatan
untuk meningkatkan interaksi sosial dan menjadikan Posyandu sebagai
wadah lansia untuk berkegiatan. Jenis kegiatan yang sering dilakukan di
antaranya:
 Kegiatan kerohanian
 Arisan
 Kegiatan ekonomi produktif seperti berjualan
 Berkebun
 Forum diskusi penyaluran hobi dan lain-lain

Daftar pustaka :

www.depkes.go.id

www.bappenas.go.id

https://www.sehatq.com/artikel/peran-posyandu-lansia-dalam-menjaga-kualitas-hidup-para-senior

Anda mungkin juga menyukai