Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH E BADRAN

Badran, era 1970-an terkenal sebagai kampung preman (gali). Kampung yang
dahulu merupakan kuburan China ini mulai berbenah akan stigma buruk. Kesadaran
warga akan jeleknya nama daearah tersebut lantas tidak membuat warga pasrah
akan keadaan. Kini, masyarakat di RW 11 yang terdiri atas 5 RT itu mulai membuka
diri.
"Jaman tahun 80-an Badran terkenal dengan kawasan preman, stigma ini menjadi
sangat berat bagi orang yang ada didalam kampung, terutama psokologis anak-anak
yang bermukim disini," jelas Ketua RW 11 Joko Sularno pada Tim Gudegnet (25/06).
Keadaan ini kemudian membuat warga disekitar gelisah dan ingin melakukan
sebuah wacana positif. Mereka kemudian membentuk perkumpulan yang dikenal
dengan Forum Kampung Ramah Anak Badran RW 11 yang pada 22 Juli 2011
dicanangkan oleh Wali Kota saat itu Herry Zudianto.
Forum ini secara perlahan melakukan berbagai macam kegiatan seperti kampanye
kampung sehat dan bersih, pemberdayaan potensi anak dengan olah raga tenis
meja serta pembukaan kolam renang umum yang pengelolaannya ditangani oleh
wilayah RW. Pembangunan sarana dan prasarana ini merupakan program penataan
kawasan berasal dari Pemkot Yogya. "Rp 200 juta dipergunakan untuk perbaikan
sumber mata air, tangga, jalan setapak, kolam renang, saluran mata air, dan
gazebo,"
Hal yang menarik perhatian Tim Gudegnet adalah adanya kolam renang yang kerap
digunakan untuk mandi anak-anak baik dari kawasan Badran maupun sekitarnya.
Sejak dibukanya kolam ini pada 22 April 2012, minat anak-anak akan tempat ini
meningkat.
Latar belakang membuat kolam renang ini memang memiliki tujuan khusus.
Pengalihan aktivitas anak yang sering bermain diwarnet tanpa adanya pengawasan
ditakutkan oleh Joko dapat berakibat buruk. "Paling tidak ada sebuah wahana untuk
pengalihan aktivitas yang tidak bermanfaat seperti bermain PS atau ke warnet tanpa
pendampingan," tambahnya. Dengan adanya forum Kampung Ramah Anak Badran
akan menjadi sebuah jawaban perjalanan positif bagi kampung serta generasi yang
bermukim didalamnya.

ALUR PERSAMPAHAN
Sampah dari rumah tangga dikumpulkan didepan rumah yang sudah terbungkus
plastik lalu diangkut oleh petugas sampah pada setiap harinya. Semua sampah yang
sudah dipilih berdasarkan jenisnya mulai sampah dari rumah tangga dan sampah

dari tempat umum ditransfer menuju TPS (bank sampah dan pengelolaan sampah
organik) di kampung Badran. Kemudian masuk ke industri pengelolaan sampah,
disini sampah yang dapat diolah disimpan dan didaur ulang menurut jenis bahan dan
bentuk. Sampah yang tidak dapat diolah kembali dari tempat industri pengelolaan
sampah langsung ditransfer ke TPA (tempat pembuangan akhir).

Anda mungkin juga menyukai