Anda di halaman 1dari 10

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,

tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri." (Efesus 2:8-9). "You were saved by faith in God, who treats us much
better than we deserve. This is God's gift to you, and not anything you have done on your
own.It isn't something you have earned, so there is nothing you can brag about."
(Ephesians 2:8-9).

Senin, 17 Januari 2011


KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA
Jerry H. M. Sumanti

Semua manusia pada hakekatnya mati dalam pelanggaran-pelanggaran


dan dosa-dosa sehingga sama sekali tidak dapat berbuat sesuatu
apapunyang dapat menyenangkan Allah. (Roma 8:7-8; Efesus 2:1-3)

A. PENDAHULUAN
Alkitab mengajarkan bahwa, semua manusia pada hakekatnya mati
dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa sehingga sama sekali
tidak dapt menyenangkan Allah (Roma 8:7-8, Efesus 2:1-2).
Awal mulanya terjadi kematian dalam pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosa ini adalah ketika manusia pertama Adam dan Hawa melanggar
peraturan/hukum Allah. Manusia jatuh dalam dosa. Kejatuhan manusia
pertama mengakibatkan perubahan yang sangat drastis dalam kehidupan
mereka dan manusia pada umumnya. Kemuliaan Allah dalam diri manusia
sirna seketika. Ya, manusia jatuh total dan karenanya manusia tak berdaya
untuk menyelamatkan diri sendiri serta sama sekali tidak dapat berbuat
sesuatu apapun yang dapat menyenangkan Allah.

B. PENYEBAB KEJATUHAN MANUSIA KE DALAM DOSA


Ada empat oknum yang terlibat, yang menjadi penyebab kejatuhan
manusia dalam dosa,
1. Lucifer

Dalam Alkitab (Yesaya 14:12) terjemahan bahasa


Inggeris (KJV) kita temukan nama ini, dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan Bintang Timur, Putra Fajar. Dialah yang menjadi penyebab
utama kejatuhan manusia ke dalam dosa. Lucifer pada mulanya adalah
malaekat suci, malaekat mulia yang diciptakan oleh Allah. Namun akhirnya
ia terbuang oleh karena pemberontakannya kepada Allah. Yang membuat
ia terbuang adalah karena ingin menjadi sama derajat dengan Allah
(Yesaya 14:12-14; Yeheskiel 28:11-19). Ia menjadi Setan, yang artinya
adalah musuh Allah dan manusia (Efesus 6:11-12), atau Iblis yang artinya
adalah pendusta/bapa segala dusta (Yohanes 8:44).
2. Ular
Oknum kedua menyebab kejatuhan manusia ke dalam dosa adalah
ular. Ular adalah ular bukan Setan, tetapi dalam beberapa kasus di Alkitab
ular menjadi lambang atau simbol Setan. Dalam Kejadian 3:1-5, ular
disebut sebagai binatang yang paling cerdik dari semua binatang yang
diciptakan Allah. Karena kecerdikannya ini maka ia diperalat oleh Setan. Ia
menjadi pengantara Setan yang licik untuk merusak kehidupan manusia
yang suci.

3. Hawa
Hawa adalah manusia kedua yang diciptakan Allah. Ia diciptakan dari
sebuah tulang rusuk Adam. Diciptakan untuk menjadi penolong dan
pendamping Adam untuk mengolah, menguasai dan menaklukkan serta
memenuhi bumi ini (Kejadian 2:21-25; 1:26-28; 2:18). Dalam Kejadian 3:6,
ia terpedaya dan terpikat oleh janji muluk Lucifer yang mengumpat dan
memutar balikkan Firman Allah. Ia termakan oleh tipu rayuan gombal Setan
dengan perantaraan Ular (2 Korintus 11:3; 1 Timotius 2:14).
4. Adam
Adam, masunia pertama yang diciptakan Allah menurut gambar dan
rupa-Nya. Kepadanya pada mulanya Allah memberikan perintah dan
peraturan yang sangat tegas, tetapi apa yang terjadi? Tanpa bantahan dan
penolakan, ia menerima dan menikmati buah yang dilarang oleh Allah
untuk dimakan (Kejadian 3:6,17; 2:16-17; Roma 5:12, 15, 17).
C. AKIBAT KEJATUHAN MANUSIA KE DALAM DOSA
Akibat manusia mengikuti jejak Lucifer, melanggar perintah Allah,
memakan buah yang dilarang oleh Allah maka manusia jatuh dalam dosa
dan membuat seluruh umat manusia keturunan mereka sampai sekarang
berdosa (Roma 3:10-12, 23; Roma 5:12), dunia dengan segala isinya
menjadi terkutuk (Kejadian 3:1 dst).
1. Hubungan manusia dengan Allah terputus (Kejadian 3:8-9).
Hubungan manusia dengan Allah yang terputus ini, mengakibatkan
manusia menjadi seteru Allah (Roma 5:10). Manusia menjadi terpisah dari
dan dengan Allah (Yesaya 59:2). Manusia menjadi takut bertemu dengan
Allah (Kejadian 3:8-9).
2. Kehidupan manusia di bumi terkutuk.
Ketika manusia jatuh dalam dosa, bukan saja hubungan manusia
dengan Allah terputus, melainkan juga kehidupan manusia di dunia ini
menjadi terkutuk, baik manusia pertama Adam dan Hawa, juga manusia
keturunan mereka sampai pada kita sekarang ini. Baik jasmani maupun
rohani kehidupan manusia menjadi menderita.

Dari segi jasmani, manusia


khususnya kaum wanita mengalami sakit bersalin (Kejadian 3:16; 2 Rajaraja 2:19, 21). Manusia harus bersusah payah bekerja mencari nafkah
untuk menopang kehidupannya (Kejadian 3:17-19) dan mengalami
berbagai penderitaan jasmani (Keluaran 9:3, 9:10, 15:24, 16:3; 2 Raja-raja
4:38, 5:27; Mazmur 107:17-18; Matius 10:8; Roma 8:17-18). Hidup
manusia menjadi rapuh dan sementara (Kejadian 5, 6:3; Mazmur 90:9-10)
dan pada akhirnya mati (Kejadian 3:19; Ibrani 9:27).
Dari segi rohani, manusia dihantui perasaan takut (Kejadian 3:10)
dan saling menuduh serta mempersalahkan (Kejadian 3:12-13), merasa
malu dan rendah diri (1 Samuel 18:8-14), mengalami kegelisahan dan
kecemasan (Mazmur 55:3-6, 107:6, 13, 19, 28). Juga mengalami keletih
lesuan baik jasmani maupun rohani (Mazmur 107:5; Matius 11:28). Dalam
kehidupan manusia terjadi pertentangan batin (Galatia 5:17; Roma 7:1523).
Dari segi lingkungan sosial, terjadi permusuhan antara manusia
dengan sesama dan dengan makhluk hidup lainnya (Kejadian 3:14-15; 2
Raja-raja 2:24). Tanah menumbuhkan semak belukar dan rumput duri
sehingga manusia harus berusaha mengolahnya untuk dapat memberi
hasil (Kejadian 3:18).
3. Manusia berada di bawah ancaman hukuman kekal.
Kejatuhan manusia dalam dosa membuat hubungan manusia dengan
Allah dan hubungan antara sesama manusia serta dengan makhluk yang
lain dan juga dengan alam ini menjadi tidak harmonis dan tidak
bersahabat. Dan juga terlebih dari semuanya itu, hidup manusia berada di
bawah ancaman hukuman kekal. Hukuman yang kekal merupakan
keterpisahan untuk selama-lamanya dengan Tuhan. Hal ini akan dialami
oleh manusia yang tidak mau berbalik ke jalan Tuhan. Pada akhir dunia ini,
mereka yang tidak percaya dan menerima Tuhan Yesus akan mengalami

penghukuman ini (Amsal 14:12; 16:25; Matius 24:13; Yohanes 3:36; Roma
6:23a; Wahyu 20:14-15).
D. WAKTU DAN JALAN KELUAR DARI KEJATUHAN DALAM DOSA
Manusia telah jatuh dalam dosa dan berada dalam ancaman
keterpisahan selamanya dengan Tuhan, tetapi Tuhan tidak menghendaki
demikian. Tuhan menghukum manusia yang berdosa, tetapi Dia juga
mengasihi manusia dan menghendaki manusia untuk kembali dan
diselamatkan.
Bukti kasih Allah nyata ketika Dia datang dan mencari Adam dan Hawa
dan mengorbankan binatang dan membuatkan pakaian dari kulit binatang
tersebut untuk menutupi ketelanjangan manusia (Kejadian 3:21). Apabila
mereka tidak menerima pakaian rancangan Allah pastilah mereka akan
tetap telanjang dan malu. Allah mencegah mereka makan buah pohon
kehidupan agar mereka tidak akan terus menerus hidup dalam dosa
(Kejadian 3:24). Dan bagi semua manusia, Allah menjanjikan seorang
penyelamat (Kejadian 3:15 disamping berbicara akan hukuman
perseteruan antara manusia dengan ular dan makhluk hidup yang lain, di
dalamnya tersirat nubuatan seorang penyelamat yang akan menghukum
Iblis).
Allah mengasihi manusia sehingga berbagai cara dilakukan-Nya untuk
menyelamatkan manusia (Ibrani 1:1-3). Pada zaman Nuh Allah memilih
Nuh orang yang benar di hadapan-Nya menjadi pemberita kebenaran dan
membuat bahtera untuk menyelamatkan manusia dari hukuman (Kejadian
pasal 6-8). Siapa yang percaya pasti diselamatkan dan yang tidak percaya
pasti dihukum. Pada zaman kekacauan sesudah peristiwa menara Babel,
Allah memilih Abraham untuk menjadi saluran berkat keselamatan bagi
semua bangsa yang diteruskan pada Ishak, Yakub (Kejadian 12 dst),
kemudian kepada bangsa Israel Allah menyampaikan hukum-hukum dan
peraturan peribadatan sebagai penuntun sampai Allah (Oknum ke dua
Allah Tritunggal) datang sendiri dalam rupa manusia Yesus Kristus menjadi
hamba dan taat sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia
dan bangkit memberi kemenangan (1 Korintus 15:1 dst; Galatia 3; Filipi 2:1
dst). Ia kembali ke surga dan berjanji akan datang kembali untuk
mengangkat yang percaya ke surga (1 Tesalonika 1:1 dst) dan kemudian
Ia akan datang memerintah sebagai Raja dalam kerajaan Milenial-Nya
sampai pada akhirnya Iblis dan para pengikutnya dihukum kekal di dalam

lautan api (Wahyu 20). Siapa yang percaya pasti diselamatkan dan yang
tidak percaya pasti dihukum.
Allah sudah menyatakan kasih-Nya yang begitu besar dan melimpah.
Kepada manusia diberikan kesempatan untuk menerima kasih itu, berbalik
dan bertobat karena Allah tidak menghendaki seorangpun binasa (2 Petrus
3:9). Ini merupakan satu-satunya syarat apabila manusia mau bangkit dari
kejatuhan yakni, percaya terhadap kerja kuasa Allah dalam Yesus Kristus,
menerima-Nya menjadi Tuhan dan Juruselamat secara pribadi.
E. HASILNYA.
Ketika manusia percaya dan menerima cara kerja kuasa Allah dari
zaman ke zaman sampai cara terakhir dinyatakan Allah melalui
pengorbanan Kristus Yesus di kayu salib untuk menebus dan
membebaskan manusia dari dosa, maka manusia diselamatkan. Alkitab
dengan tegas dan jelas mengajarkan bahwa ketika seorang itu percaya
maka ia diselamatkan sekali untuk selamanya. Hubungan manusia dengan
Allah dipulihkan/manusia didamaikan dengan Allah (Roma 3:25; 2 Korintus
5:18; Kolose 1:22), demikian pula antara sesama (Efesus 2:13-17) dan
manusia terlepas dari hukuman kekal.
Beberapa kata dan pengertian digunakan dalam Alkitab untuk
melukiskan akan keselamatan yang kekal itu a.l., Ditebus dan diampuni
dosanya (Yesaya 1:18, 1 Korintus 15:3, 1 Timotius 2:6, Ibrani 2:9-10, 1
Petrus 1:18, 1 Yohanes 1:9); dibangkitkan dari kematian rohani (Efesus
2:1-5); berpindah dari mati ke dalam hidup (Yohanes 5:24); dibenarkan di
hadapan Allah (Roma 5:1); dimerdekakan dari perhambaan dosa (Roma
6:18, 8:1-2); dikuduskan sekali untuk selamanya (Ibrani 10:10-14); menjadi
anak-anak Allah, ahli waris dan warga Kerajaan Allah (Yohanes 1:12, Roma
8:16-17, Efesus 1:13-14, Filipi 3:20). Dalam kehidupan praktis orang
percaya, ia menjadikan ciptaan baru yang terus menerus dibaharui (2
Korintus 5:17, Kolose 3:10), beroleh damai, berkat dan sukacita rohani dari
atas (Yohanes 10:9-10, Efesus 1:3).
F. PENUTUP
Pada saat manusia pertama Adam dan Hawa terpedaya oleh Iblis yang
mengumpat dan memutar balikkan Firman Allah, pada saat itu pula mereka
berdosa dan semua manusia menjadi berdosa dan tidak ada seorangpun
yang benar, mencari Allah dan berbuat baik (Roma 3:10-12). Namun dalam
ketidak berdayaan manusia mencari selamat, Allah datang dan

menyatakan cara-Nya dari zaman ke zaman bagaimana manusia dapat


selamat. Cara terakhir dan merupakan satu-satunya sekarang ini dalam
mana manusia dapat terlepas dari belenggu dosa dan diselamatkan adalah
melalui percaya dan menerima Tuhan Yesus yang sudah mati di kayu salib
karena dosa manusia dan bangkit mengalahkan maut (Ibrani 1:1-3). Hanya
satu hal diminta dari manusia, yaitu PERCAYA (Yohanes 1:12, 3:16; Efesus
2:8-9).
Diposkan oleh Jerry H M Sumanti di 01.17
http://jers8558.blogspot.co.id/2011/01/kejatuhan-manusia-dalam-dosa.html, 16.05, jumat / 23 sept 16

Mengapa Manusia Jatuh Ke dalam Dosa? (Kej 3 : 1 - 10)


Adapun ular adalah binatang yang paling cerdik dari segala
binatang di darat yang dijadikan Tuhan. Ular itu berkata kepada
Hawa : "Tentulah Allah berfirman, : Semua pohon dalam taman ini
jangan kamu makan buahnya, bukan? Lalu jawab Hawa, "Buah
pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi
tentang buah yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman :
Jangan kamu makan ataupun rabah buah itu, nanti kamu mati.
Tetapi ular itu berkata kepada Hawa : "sekali-kali kamu tidak akan
mati, tetapi Alllah mengetahui bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan seperti Allah
tahu tentang yang baik dan jahat"
Hawa melihat bahwa buah itu enak untuk dimakan dan sedap
kelihatannya. Lalu ia mengambilnya lalu dimakan. Kemudian
diberikannya juga kepada Adam suaminya untuk dimakan. Setelah
itu, maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu bahwa
mereka telanjang. Lalu Tuhan Allah memanggil mereka : "Di
manakah engkau?" Ia menjawab : "Ketika aku mendengar,bahwa
Engkau ada di taman ini, aku takut dan bersembunyi"
Renungan Singkat :
Adam dan Hawa diciptakan Tuhan untuk menguasai dan mengelola
alam semesta ini dan ditempatkan di sebuah taman yang disebut
Taman Eden. Kisah Adam dan Hawa menggambarkan kehidupan kita
sehari-hari. Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena adanya
godaan dari penggoda ( si ular) untuk menikmati buah yang
dilarang Tuhan untuk dimakan. Kita juga sering jatuh ke dalam dosa
karena kita tidak mampu melawan godaan-godaan yang selalu
datang kepada kita.
Ketika kita ditawari atau menawari sejumlah "uang" dengan tujuan
untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan yang

ada, maka hati kita kadang-kadang tidak mampu menolaknya.


Karena kita melihat bahwa "enak sekali" mendapatkan uang atau
mendapatkan pekerjaan dengan memberikan atau menerima
sejumlah uang haram. Uang haram adalah salah satu buah yang
enak dilihat tetapi Tuhan melarang kita untuk memakannya. Ketika
kita memakannya, maka hidup kita akan penuh dengan dosa. Lalu
banyak di antara di antara kita yang menganggapnya sebagai hal
biasa-biasa saja. Mereka tidak mau tahu lagi bahwa perbuatan itu
adalah dosa. Ketika kita tidak mampu menolak godaan itu, maka
kita telah jatuh ke dalam dosa.
Upah dari dosa karena melanggar perintah Tuhan adalah "Hukuman
Allah". Ketika kita melanggar perintah Tuhan, maka kita akan
merasa takut, tidak tenang hidupnya, merasa bersalah, dan tidak
akan pernah menikmati kebahagian yang berasal dari Tuhan.
Kemanapun kita lari dan bersembunyi, hidup kita tidak akan merasa
tenang dan bahagia sedikitpun. Siapapun kita, pejabat, pegawai,
petani, pedagang, pengusaha, dll, Tuhan tidak akan membedabedakan. Apakah kita sebagai penggoda atau yang tergoda,
semua akan akan mendapatkan hukuman dari Tuhan. Semua
mendapatkan hukuman yang sama. Itulah cara Tuhan
menghukum manusia yang jatuh ke dalam dosa.
Karena itu, jika kita ingin hidup dengan tenang, damai, sejahterah,
bahagia, maka kita harus selalu mengikuti perintah Tuhan. Jangan
sekali-kali melanggar perintah Tuhan, jika kita mau hidup bahagia.
Hiduplah dengan penuh kasih dan damai dan jauhilah segala
kejahatan, maka Tuhan akan memberkati hidup kita dengan Kasih
yang berlimpah-limpah. Alleluyah. Amin

Syaloom.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai