Anda di halaman 1dari 4

BATUGAMPING

Secara kimia batu gamping terdiri atas Kalsium karbonat (CaCO 3).
Adapun sifat dari batu gamping adalah sebagai berikut :
a. Warna

: Putih,putih kecoklatan, dan putih keabuan

b. Kilap

: Kaca, dan tanah

c. Goresan

: Putih sampai putih keabuan

d. Bidang belahan

: Tidak teratur

e. Pecahan

: Uneven

f. Kekerasan

: 2,7 3,4 skala mohs

g. Berat Jenis

: 2,387 Ton/m3

h. Tenacity

: Keras, Kompak, sebagian berongga

Manfaat batu gamping


Bahan bangunan, pengeras jalan, pembangunan bendungan (dam),
bahan dasar untuk pembuatan semen portland, pembuatan semen
romawi dan semen alam.
Industri keramik terutama dalam pembuatan kaca dan alat dari
kaca.
Industri keramik terutama sebagai bahan dasar pembuatan kalsium
dalam pabrik gula, pembuatan gas CO2, CaO dan CaCl2, bahan
penghilang warna dalam industri lemak atau minyak, bahan
kedokteran, pasta, pencegah penyakit tanaman dan pembuatan
pupuk.
Industri logam terutama digunakan sebagai flux dan bahan tahan
api.
Bahan baku untuk kesenian (artistika) dan litografi
BATUKAOLIN

Al2O32SiO2 2H2O (Hidros aluminium silikat)

Daerah Istimewa Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Selatan

Kalimantan

JawaBali

Nusa Tenggara Barat

Sulawesi Tengah

Maluku

KEGUNAAN KAOLIN

Industri kertas

Industri keramik dan porselin

Industri Karet

Bahan tahan api

Industri cat

Industri plastik

Lain-lain

ANALISA KIMA

Analisa kimia dilakukan untuk mengetahui kandungan oksida yang ada


dalam kaolin seperti : SiO2, Al2O3, Fe2O3, TiO2, CaO, MgO, K2O, Na2O, H2O.

ANALISA XRD

X - Ray Difraction, salah satu teknik analisa untuk stuktur suatu mineral,
garam, logam, bahkan senyawaan organik seperti DNA, vitamin dan drugs.

XRD tepat digunakan untuk menganalisa mineral apa saja yang


terkandung dalam bahan tambang dan juga asosiasinya karena XRD bisa
memberikan informasi mengenai bentuk molekul dan berapa sudut
kristalnya.

XRD bekerja berdasarkan difraksi sinar X yang dihamburkan oleh sudut


kristal material yang dianalisa. Akan tetapi, kelemahannya, XRD kurang
tepat jika digunakan untuk analisa kuantitatif (jumlah atau kadarnya).

ANALISA BUTIR

Analisa butir dilakukan dengan ayakan standar, dengan tujuan untuk


mengetahui kandungan bahan pengotor (impuritis) yang ada dalam
kaolin.

YANG MEMPENGARUHI NILAI TEGANGAN :


1. Faktor kekerasan dan daya antar butir
2. Faktor Keseragaman Butir
3. Mineral Pembentuk Material
Selain tegangan, faktor-faktor diatas membuat rekahan yang terjadi pada
kerikil lebih sedikit dari pada lempung
LEMPUNG
Lempung, merupakan istilah ukuran butir yang <1/256 mm (skala
wentworth)
Lempung terbagi menjadi 2 bagian:

lempung residu, batuan yang terbentuk

pelapukan (alterasi) batuan

beku dan biasa dijumpai di sekitar batuan

induk. Lempung ini biasanya lebih baik


Biasanya
*

lempung ini dipergunakan

daripada lempung sedimen.


untuk bata, genting

lempung sedimen, biasa disebut tanah

didasarkan atas

karena proses

liat. Penyebutan ini

sifatnya yang liat apabila terkena air.

Berdasarkan atas sifat fisiknya tanah liat dikelompokkan menjadi:


- tanah liat gemuk, sifatnya liat sekali dan

kompak

dalam

basah. Pada waktu kering mengkerut dan dapat pecah karena

keadaan
sukar

diolah.
- tanah liat kurus, tanah ini sifat keliatannya kurang dibandingkan dengan
tanah liat

gemuk, karenanya agak lebih mudah dierjakan.

jenis ini yang umunya

dimanfaatkan

untuk

pembuatan

Tanah

liat

bahan

bangunan.
Yang termasuk tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa
dan dolomite, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi.
Menurut titik leburnya, tanah liat sekunder dapat dibagi menjadi empat
kelompok besar, yaitu:
1. Tanah Liat Tahan Api (Fireclay).
Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang (putih) ke abu-abu gelap
menuju ke hitam dan ditemukan di alam dalam bentuk bongkahan padat,
beberapa diantaranya berkadar alumina tinggi dan berkadar alkali rendah. Titik
leburnya mencapai suhu 1500 C.
2. Tanah Liat Stoneware.
Tanah liat stoneware ialah tanah liat yang dalam pembakaran gerabah
(earthenware) tanpa diserta perubahan bentuk. Titik lebur tanah liat stoneware
bisa mencapai suhu 1400 C. Bisaanya berwarna abu-abu, plastis, mempunyai
sifat tahan api dan ukuran butir tidak terlalu halus.
3. Ballclay.
Disebut juga sebagai tanah liat sendimen. Ball Clay berbutir halus,
mempunyai tingkat plastisitas sangat tinggi, daya susutnya besar dan bisaanya
berwarna abu-abu. Tanah liat ini mempunyai titik lebur antara 1250 C s/d 1350
C. Karena sangat plastis, ball clay hanya dapat dipakai sebagai bahan campuran
pembuatan massa tanah liat siap pakai.
4. Tanah Liat Earthenware.

Bahan ini sangat banyak terdapat di alam. Tanah liat ini memiliki tingkat
plastisitas yang cukup, sehingga mudah dibentuk, warna bakar merah coklat dan
titik leburnya sekitar 1100 C s/d 1200 C. tanah liat merah banyak digunakan di
industri genteng dan gerabah kasar dan halus.

Anda mungkin juga menyukai