NPM: 140610140016
Analisis Regresi 24 Maret 2016
p-value)
R Function:
regf=function(data){
library(faraway)
x=cbind(1,data[,1:3])
x=as.matrix(x)
y=as.matrix(data[,4])
b=solve(t(x)%*%(x))%*%(t(x)%*%y)
n=nrow(x)
p=ncol(x)
jkt=sum((y-mean(y))^2)
jkres=sum((y-x%*%b)^2)
jkr=jkt-jkres
rjkt=jkt/(n-1)
rjkr=jkr/(p-1)
rjkres=jkres/(n-p)
fhit=rjkr/rjkres
pvalueF=1-pf(fhit,(p-1),(n-p))
xtxi=solve(t(x)%*%x)
seb=as.matrix(sqrt(diag(xtxi)*rjkres))
thit=b*1/(seb)
pvalueT=2*(1-pt(abs(thit),(n-p)))
anova=data.frame(sumbervarian=c("Regresi","Residual","Total"),jk=c(jkr,jkres,jkt),rjk=c(rjkr,rjkres,rj
kt),Fhitung=c(fhit,"-","-"),pvalue=c(pvalueF,"-","-"))
hasil=data.frame(koefisien=c("intersep","x1","x2","x3"),b=c(b),seb=c(seb),thitung=c(thit),pvalue=c(p
valueT))
anova
hasil
model=list(anova,hasil,b)
return(model)
}
X1
80
80
75
62
62
62
62
62
58
58
58
58
58
58
50
50
50
50
50
56
70
X2
27
27
25
24
22
23
24
24
23
18
18
17
18
19
18
18
19
19
19
20
20
X3
89
88
90
87
87
87
93
93
87
80
89
88
82
93
89
86
72
79
80
82
91
Y
42
37
37
28
18
18
19
20
15
14
14
13
11
12
8
7
8
8
9
15
15
jk
rjk
630.18268
Fhitung
pvalue
Regresi 1890.5480
59.953558723869
2.996427772e-09
Residual
178.6901
10.51118
Total
2069.2381
103.46190
[[2]]
koefisien
seb
thitung
pvalue
1 intersep
-38.7920656
11.8478014
-3.274200
0.0044722943
0.7042515
0.1371614
5.134473
0.0000827853
x1
x2
1.3179493
0.3741162
3.522834
0.0026114865
x3
-0.1620284
0.1562577
-1.036931
0.3142935501
[[3]]
[,1]
1 -38.7920656
x1 0.7042515
x2 1.3179493
x3 -0.1620284
Interpretasi:
Hipotesis:
H0: tidak terdapat pengaruh dari Aliran Udara, Suhu Air Pendingin, dan Konsentrasi Pendingin
terhadap Presentase Amoniak yang Hilang.
H1: terdapat pengaruh dari Aliran Udara, Suhu Air Pendingin, dan Konsentrasi Pendingin terhadap
Presentase Amoniak yang Hilang.
= 0.05
Kriteria Uji:
Tolak H0 jika p-value <
Kesimpulan:
Didapatkan p-value=2.99642777257247e-09 < = 0.05, maka H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh
dari Aliran Udara, Suhu Air Pendingin, dan Konsentrasi Pendingin terhadap Presentase Amoniak yang
Hilang.
Hipotesis Pertama:
H0: variable aliran tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variable persentase amoniak
yang hilang.
H1: variable aliran mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variable persentase amoniak yang
hilang
Kriteria Uji:
Dari hasil uji signifikansi pada tabel diatas diperoleh nilai t hitung sebesar 5.134473 > t tabel sebesar
1.729 serta p-value sebesar 0.0000827853< (0,05) dengan demikian H0 ditolak atau variable aliran
udara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persentase amoniak yang hilang.
Hipotesis Kedua:
H0: variable suhu air pendingin tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variable
persentase amoniak yang hilang.
H1: variable suhu air pendingin mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variable persentase
amoniak yang hilang
Kriteria Uji:
Dari hasil uji signifikansi pada tabel diatas diperoleh nilai t hitung sebesar 3.522834 > t tabel 1.729
serta p-value sebesar 0.0026114865 < (0,05) dengan demikian H0 ditolak atau variable aliran udara
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persentase amoniak yang hilang.
Hipotesis Ketiga:
H0: variable konsentrasi pendingin tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variable
persentase amoniak yang hilang.
H1: variable konsentrasi pendingin mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variable
persentase amoniak yang hilang
Kriteria Uji:
Dari hasil uji signifikansi pada tabel diatas diperoleh nilai t hitung sebesar -1.036931 > t tabel 1.729
serta p-value sebesar 0.3142935501 > (0,05) dengan demikian H0 diterima atau variable aliran
udara tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persentase amoniak yang hilang.