Anda di halaman 1dari 36

Gatal-gatal

DEFINISI
Gatal-gatal (Pruritus) adalah suatu perasaan yang secara otomatis menuntut
penggarukan.

Penggarukan terus menerus bisa menyebabkan kemerahan dan goresan dalam


pada kulit.
Penggarukan juga bisa mengiritasi kulit yang selanjutnya akan menyebabkan
bertambahnya rasa gatal, sehingga terjadi suatu lingkaran setan.
Penggarukan dan penggosokan jangka panjang bisa menyebabkan terbentuknya
jaringan parut dan penebalan kulit.

PENYEBAB
Gatal bisa disebabkan oleh suatu penyakit kulit maupun penyakit sistemik.

Penyakit kulit yang bisa menyebabkan gatal-gatal hebat adalah:


Infestasi parasit (skabies, pedikulosis)
Gigitan serangga
Kaligata
Dermatitis atopik
Dermatitis kontak
Dermatitis alergika.

Kontak dengan bahan wol atau bahan iritan (misalnya pelarut atau kosmetik) juga
bisa menyebabkan gatal-gatal.
Kulit kering, terutama pada usia lanjut, juga menyebabkan gatal-gatal hebat yang
meluas.

Penyakit sistemik yang dapat menyebabkan gatal-gatal adalah:

Penyakit hati (terutama sakit kuning)


Gagal ginjal
Limfoma
Leukemia
Penyakit darah lainnya.

Kadang penderita penyakit tiroid, diabetes atau kanker juga mengalami gatal-gatal.
Gatal-gatal juga sering terjadi pada akhir masa kehamilan. Biasanya hal ini bukan
merupakan suatu kelainan, tetapi bisa berasal dari gangguan hati yang ringan.

Berbagai obat-obatan dapat menyebabkan gatal, yaitu barbiturat, aspirin dan obat
lainnya yang menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.

PENGOBATAN
Penting untuk mengetahui penyebab dari gatal-gatal, karena jika penyebabnya
diketahui maka bisa dilakukan tindakan untuk mengobati penyebabnya tersebut.

Jika kulit meradang, bisanya diberikan krim atau lotion pelembab yang tidak berbau
dan berwarna. Pewarna atau aroma tambahan bisa mengiritasi kulit dan
menyebabkan gatal-gatal.

Bisa juga diberikan senyawa yang mengandung mentol, kamper, kamomil,


eukaliptus dan kalamin.

Krim corticosteroid yang bisa membantu mengurangi peradangan dan


mengendalikan gatal-gatal, hanya digunakan jika gatal-gatal terbatas pada suatu
daerah yang kecil.

Antihistamin per-oral (misalnya hydroxizin dan diphenhydramine) bisa membantu


mengurangi gatal-gatal, tetapi obat ini menyebabkan kantuk.
Antihistamin biasanya tidak diberikan dalam bentuk olesan langsung ke kulit karena
bisa menyebabkan reaksi alergi.
Reff: http://medicastore.com/penyakit/793/Gatal-gatal.html
Reaksi Alergi
DEFINISI
Reaksi Alergi (Reaksi Hipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi dari sistem kekebalan
yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera/terluka.

Mekanisme dimana sistem kekebalan melindungi tubuh dan mekanisme dimana


reaksi hipersensitivitas bisa melukai tubuh adalah sama. Karena itu reaksi alergi
juga melibatkan antibodi, limfosit dan sel-sel lainnya yang merupakan komponen
pelindung yang normal pada sistem kekebalan,

Macam-macam reaksi alergi:


Rinitis Alergika Musiman
Rinitis Alergika Pereneal
Konjungtivitis Alergika
Alergi & Intoleransi Makanan
Anafilaksis
Kaligata (Urtikaria)
Angioedema Herediter
Mastositosis
Alergi Fisik
Reaksi Alergi Akibat Olah Raga.

PENYEBAB

Istilah reaksi alergi digunakan untuk menunjukkan adanya reaksi yang melibatkan
antibodi IgE (immunoglobulin E). Ig E terikat pada sel khusus, termasuk basofil di
dalam sirkulasi darah dan sel mast di dalam jaringan.
Jika antibodi IgE yang terikat dengan sel-sel tersebut berhadapan dengan antigen
(dalam hal ini disebut alergen), maka sel-sel tersebut didorong untuk melepaskan
zat kimia yang melukai jaringan di sekitarnya.
Alergen bisa berupa partikel debu, serbuk tanaman, obat atau makanan, yang
bertindak sebagai antigen yang merangsang terajdinya respon kekebalan.

Kadang istilah penyakit atopik digunakan untuk menggambarkan sekumpulan


penyakit keturunan yang berhubungan dengan IgE, seperti rinitis alergika dan asma
alergika.
Penyakit atopik ditandai dengan kecenderungan untuk menghasilkan antibodi IgE
terhadap inhalan (benda yang terhirup, seperti serbuk bunga, bulu binatang,
partikel debu) yang tidak berbahaya.
Eksim (dermatitis atopik) juga merupakan suatu penyakit atopik meskipun peran
IgE dalam penyakit ini tidak begitu jelas.
Meskipun demikian, seseorang yang menderita penyakit atopik tidak memiliki resiko
membentuk antibodi IgE terhadap alergen yang disuntikkan (misalnya obat atau
racun serangga).

GEJALA
Reaksi alergi bisa bersifat ringan atau berat. Kebanyakan reaksi terdiri dari mata
berair, mata terasa gatal dan kadang bersin.
Pada reaksi yang esktrim bisa terjadi gangguan pernafasan, kelainan fungsi jantung
dan tekanan darah yang sangat rendah, yang menyebabkan syok. Reaksi jenis ini
disebut anafilaksis, yang bisa terjadi pada orang-orang yang sangat sensitif,
misalnya segera setelah makan makanan atau obat tertentu atau setelah disengat
lebah.

DIAGNOSA
Setiap reaksi alergi dipicu oleh suatu alergen tertentu, karena itu tujuan utama dari
diagnosis adalah mengenali alergen. Alergen bisa berupa tumbuhan musim tertentu

(misalnya serbuk rumput atau rumput liar) atau bahan tertentu (misalnya bulu
kucing, obat atau makanan).
Jika bersentuhan dengan kulit atau masuk ke dalam mata, terhirup, termakan atau
disuntikkan, alergen bisa menyebabkan reaksi alergi

Pemeriksaan bisa membantu menentukan apakah gejalanya berhubungan dengan


alergi dan menentukan alergen penyebabnya.
Pemeriksaan darah bisa menunjukkan banyak eosinofil (sejenis sel darah putih yang
seringkali meningkat selama terjadinya reaksi alergi).
Tes RAS (radioallergosorbent) dilakukan untuk mengukur kadar antibodi IgE dalam
darah yang spesifik untuk alergen individual. Hal ini bisa membantu mendiagnosis
reaksi alerki kulit, rinitis alergika musiman atau asma alergika.

Tes kulit sangat bermanfaat untuk menentukan alergen penyebab terjadinya reaksi
alergi. Larutan encer yang terbuat dari saripati pohon, rumput, rumput liar, serbuk
tanaman, debu, bulu binatang, racun serangga, makanan dan beberapa jenis obat
secara terpisah disuntikkan pada kulit dalam jumlah yang sangat kecil.
Jika terdapat alergi terhadap satu atau beberapa bahan tersebut, maka pada
tempat penyuntikkan akan terbentuk bentol (pembengkakan seperti kaligata yang
sekelilingnya merah) dalam waktu 15-20 menit.

Jika tes kulit tidak dapat dilakukan atau keamanannya diragukan, maka bisa
digunakan tes RAS. Kedua tes ini sangat spesifik dan akurat, tetapi tes kulit
biasanya sedikit lebih akurat dan lebih murah serta hasilnya bisa diperoleh dengan
segera.

PENGOBATAN
Menghindari alergen adalah lebih baik daripada mencoba untuk mengobati suatu
reaksi alergi.
Dengan menghindari alergen, maka penderita tidak perlu:
- mengkonsumsi obat tertentu
- memasang alat penyaring pada AC

- melarang hewan peliharaan berkeliaran di dalam rumah


- berhenti mengkonsumsi makanan tertentu.
Kadang penderita yang alergi terhadap bahan yang berhubungan dengan jenis
pekerjaan tertentu, mungkin harus berganti pekerjaan. Penderita alergi musiman
yang berat mungkin perlu mempertimbangkan untuk pindah ke suatu daerah yang
tidak memiliki alergen tersebut.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari kontak dengan


alergen:
Jika alergi terhadap debu rumah, sebaiknya jangan menggunakan mebel, karpet
dan tirai yang sifatnya menampung debu
Membungkus kasur dan bantal dengan pelindung plastik
Menghisap debu sesering mungkin
Menggunakan AC untuk mengurangi kelembaban ruangan yang tinggi
Memasang penyaring udara yang sangat efisien.

Beberapa alergi yang terbawa oleh udara tidak dapat dihindari, karena itu seringkali
digunakan metode untuk menghalangi respon alergi dan penggunaan obat untuk
meringankan gejala.

Imunoterapi alergen

Jika tidak dapat menghindari alergen, pilihan pengobatannya adalah imunoterapi


alergen (suntikan alergi).
Dengan imunoterapi, sejumlah kecil alergen disuntikkan di bawah kulit dan dosisnya
dinaikkan secara bertahap sampai tercapai dosis pemeliharaan. Pengobatan ini
merangsang tubuh untuk menghasilkan antibodi penghalang atau antibodi
penetralisir yang bertindak sebagai pencegah terjadinya reaksi alergi. Pada
akhirnya kadar antibodi IgE dalam darah (sebagai antigen) juga turun.
Imunoterapi harus dilakukan secara hati-hati karena pemberian alergen dosis tinggi
yang terlalu cepat bisa menyebabkan terjadinya reaksi alergi.

Imunoterapi paling sering digunakan untuk penderita alergi terhadap serbuk


tanaman, partikel debu rumah, racun serangga dan bulu binatang.
Imunoterapi tidak dianjurkan untuk dilaksanakan pada penderita alergi makanan
karena resiko terjadinya anafilaksis.

Pada awalnya, pengobatan biasanya diberikan 1 kali/minggu, selanjutnya dosis


pemeliharaan diberikan setiap 4-6 minggu.
Prosedur ini sangat efektif jika dosis pemeliharaan diberikan sepanjang tahun.

Setelah penyuntikan imunoterapi bisa terjadi reaksi yang merugikan seperti:


- bersin-bersin
- batuk
- kemerahan (flushing)
- kesemutan
- gatal-gatal
- rasa sesak di dada
- bunyi nafas mengi
- kaligata.
Jika timbul gejala yang ringan, bisa diberikan antihistamin (misalnya difenhidramin
atau klorfeniramin). Jika gejalanya lebih berat bisa diberikan suntikan epinefrin
(adrenalin).

Antihistamin

Antihistamin adalah obat-obatan yang paling sering digunakan untuk mengatasi


alergi (tidak digunakan untuk mengatasi asma).
Terdapat 2 macam reseptor histamin di dalam tubuh, yaitu histamin1 (H1) dan
histamin2 (H2).

Istilah antihistamin biasanya dipakai untuk obat-obat yang menghalangi reseptor


H1 (perangsangan oleh histamin terhadap reseptor ini menyebabkan cedera pada
jaringan target). Bloker H1 sebaiknya tidak dikacaukan dengan obat-obat yang
menghalangi reseptor H2 (bloker H2) yang digunakan untuk mengobati ulkus
peptikum dan heartburn.

Efek dari reaksi alergi yang ringan tetapi cukup mengganggu penderitanya (seperti
mata terasa gatal, hidung meler dan kulit terasa gatal) disebabkan oleh pelepasan
histamin.
Efek histamin lainnya yang lebih berbahaya adalah sesak nafas, tekanan darah
rendah dan pembengkakan di tenggorokan yang dapat menghalangi jalannya
udara.

Semua antihistamin memiliki efek yang diinginkan yang sama, tetapi memiliki efek
yang tidak diinginkan yang berbeda.
Beberapa antihistamin memiliki efek sedatif (penenang) yang lebih kuat daripada
yang lainnya.
Kadang efek yang tidak diinginkan juga mendatangkan keuntungan. Beberapa
antihistamin memiliki efek kolinergik yang menyebabkan kekeringan pada selaput
lendir. Efek ini bisa dimanfaatkan kuntuk meringankan hidung meler akibat cuaca
dingin.

Beberapa antihistamin dijual bebas tanpa resep dokter dan ada yang
dikombinasikan dengan dekongestan (obat untuk mengkerutkan pembuluh darah
dan membantu melegakan hidung tersumbat).

Kebanyakan antihistamin menyebabkan ngantuk. Efek sedatif yang kuat dari


antihistamin menyebabkan obat ini banyak ditemukan sebagai bahan aktif dalam
berbagai obat tidur yang dijual bebas.
Antihistamin juga sebagian besar memiliki efek antikolinergik yang kuat, yang bisa
menyebabkan linglung, pusing, mulut kering, sembelit, sulit berkemih dan
penglihatan kabur. Tetapi kebanyakan orang yang menggunakan antihistamin tidak
mengalami efek tersebut.

Rasa ngantuk dan efek samping lainnya juga dapat diminimalisasi dengan cara
mengawali pemakaian antihistamin dalam dosis rendah dan secara bertahap
menambah dosisnya sampai dicapai dosis yang efektif mengendalikan gejala.
Saat ini juga tersedia antihistamin non-sedatif (tidak menimbulkan rasa kantuk),
seperti astemizol, setirizin, loratadin dan feksofenadin.
Reff: http://medicastore.com/penyakit/791/Reaksi_Alergi.html
Alergi Fisik
DEFINISI
Alergi Fisik adalah suatu keadaan dimana gejala-gejala alergi timbul sebagai respon
terhadap rangsangan fisik yang bisa berupa dingin, cahaya matahari, panas atau
cedera ringan.

Sistem kekebalan dirancang untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme


yang berbahaya, misalnya kuman penyakit. Kadang sistem kekebalan mengalami
kekacauan dan menyerang benda asing yang tidak berbahaya sehingga
menimbulkan kerugian bukannya keuntungan.
Keadaan ini disebut dengan alergi (jika yang diserang berasal dari luar tubuh,
misalnya serbuk bunga atau sengatan lebah) dan disebut autoimun (jika menyerang
komponen tubuh sendiri).

Sistem kekebalan biasanya hanya memberikan respon terhadap zat kimia tertentu,
yang disebut protein. Tetapi zat non-proteinpun bisa memicu terjadinya respon yang
sama.
Alergi fisik terjadi jika reaksinya tidak dipicu oleh suatu protein.

PENYEBAB
Penyebabnya bisa berupa:
Cedera ringan (misalnya garukan) menyebabkan timbulnya bentol-bentol yang
terasa gatal (urtikaria). Adanya urtikaria ini merupakan suatu keadaan yang disebut
dengan dermografisme.
Dingin bisa merubah protein tertentu di dalam darah sehingga terjadi reaksi
kekebalan. Hal ini bisa menunjukkan bahwa terdapat protein abnormal di dalam
darah yang berasal dari kelainan sumsum tulang.

Reaksi ini juga bisa melibatkan paru-paru dan sistem peredaran darah sehingga
timbul gejala bunyi nafas mengi (wheezing) dan pingsan.
Alergi terhadap panas bisa disebabkan oleh olah raga atau bahkan oleh emosi yang
kuat (pada orang-orang yang peka).
Sinar matahari (meskipun tanpa obat-obatan) menyebabkan timbulnya urtikaria.
Keadaan ini bisa merupakan gejala dari porfiria (suatu kelainan metabolisme yang
sifatnya diturunkan).
Elemen (misalnya nikel dan kromium), meskipun bukan merupakan protein, sering
menyebabkan ruam kulit; alergi yodium bisa menyebabkan timbulnya ruam kulit
dan luka di mulut.
Tekanan atau getaran juga bisa menyebabkan urtikaria.
Kontak dengan air bisa menyebabkan urtikaria akuagenik, kemungkinan karena
adanya klorin atau mineral lainnya di dalam air.

Jika reaksi peradangan melibatkan lapisan kulit yang lebih dalam maka keadaannya
disebut angioedema. Kulit, terutama kulit bibir dan kelopak mata membengkak; hal
ini bisa juga melibatkan lidah, tenggorokan dan sebagian saluran pencernaan.
Angioedema bisa disebabkan oleh agen fisik, tetapi penyebabnya seringkali tidak
diketahui.

GEJALA
Gejala yang sering ditemukan adalah gatal-gatal, bintik-bintik di kulit dan kaligata.
Pada beberapa penderita terjadi penyempitan saluran pernafasan sehingga mereka
mengalami kesulitan bernafas.

Reaksi yang kuat terhadap cahaya matahari (fotosensitivitas) bisa menyebabkan


kaligata dan bintik-bintik kulit yang tidak biasa.
Fotosensitivitas juga bisa terjadi akibat pemakaian beberapa obat tertentu secara
bersamaan atau akibat bahan yang dioleskan ke kulit.

Seseorang yang sangat sensitif terhadap panas bisa mengalami urtikaria kolinergik,
yang ditandai dengan adanya bilur-bilur kecil yang dikelilingi oleh cincin berwarna
merah dan terasa sangat gatal.
Urtikaria kolinergik juga bisa terjadi akibat olah raga, stres emosional atau berbagai
kegiatan yang menyebabkan keluarnya keringat.

Orang yang peka terhadap dingin, jika terkena cuaca dingin bisa mengalami
kaligata, pembengkakan kulit, asma atau hidung meler dan hidung tersumbat.

DIAGNOSA
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan gejala-gejalanya.
Untuk mengetahui penyebabnya, bisa dilakukan tes kulit dan pemeriksaan terhadap
fotosensitivitas.

PENGOBATAN
Antihistamin biasanya bisa meringankan gatal-gatal (contohnya diphenhydramine,
cyproheptadine atau hikroksizin).
Cyproheptadine sangat efektif untuk mengatasi kaligata akibat dingin dan
hidroksizin untuk kaligata akibat stress.

Orang yang sangat peka terhadap sinar matahari sebaiknya menggunakan tabir
surya dan menghindari sinar matahari sebanyak mungkin.

Rasa gatal juga bisa diatasi dengan kompres dingin atau salep/bedak yang
mengandung mentol, kamper, minyak ekaliptus , lidah buaya, antihistamin maupun
kortison.

PENCEGAHAN
Jika sumber penyebabnya telah diketahui, maka alergi bisa dicegah dengan cara
menghindarinya atau melindungi diri dari alergen tersebut.
Reff: http://medicastore.com/penyakit/786/Alergi_Fisik.html

Tes Alergi
09-01-2009 | dr. Iwan Santoso
EMAIL | PRINT | RSS

Sering kita mendengar penyakit alergi, maka akan timbul pertanyaan di dalam
pikiran kita. Apa saja yang termasuk penyakit alergi ? Bagaimana cara mengetahui
alergi tersebut ?

Penyakit alergi termasuk penyakit genetik atau keturunan, yang disebabkan oleh
antibodi Imunoglobulin E (Ig E). Yang termasuk penyakit alergi adalah :
Rinitis alergi, ditandai oleh bersin-bersin, hidung tersumbat, gatal, berair.
Konjungtivitis alergi, ditandai oleh mata gatal, merah, berair, kelopak mata
bengkak.
Urtikaria (biduran, kaligata), ditandai oleh kulit bentol, merah, gatal.
Dermatitis (eksim), ditandai oleh kulit merah, gatal, mengelupas, kasar.
Asma, ditandai oleh batuk lama, sesak napas, bunyi mengi waktu bernapas.
Pada saluran pencernaan, ditandai oleh mual, muntah, mules, diare.
Untuk mengetahui seseorang apakah menderita penyakit alergi dapat kita periksa
kadar Ig E dalam darah, maka nilainya lebih besar dari nilai normal (0,1-0,4 ug/ml
dalam serum) atau ambang batas tinggi. Lalu pasien tersebut harus melakukan tes
alergi untuk mengetahui bahan/zat apa yang menyebabkan penyakit alergi
(alergen).
Ada beberapa macam tes alergi, yaitu :
Skin Prick Test (Tes tusuk kulit).
Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap alergen hirup dan makanan, misalnya
debu, tungau debu, serpih kulit binatang, udang, kepiting dan lain-lain. Tes ini
dilakukan di kulit lengan bawah sisi dalam, lalu alergen yang diuji ditusukkan pada
kulit dengan menggunakan jarum khusus (panjang mata jarum 2 mm), jadi tidak
menimbulkan luka, berdarah di kulit. Hasilnya dapat segera diketahui dalam waktu

30 menit Bila positif alergi terhadap alergen tertentu akan timbul bentol merah
gatal.
Syarat tes ini :
Pasien harus dalam keadaan sehat dan bebas obat yang mengandung antihistamin
(obat anti alergi) selama 3 7 hari, tergantung jenis obatnya.
Umur yang di anjurkan 4 50 tahun.
Biaya untuk test ini untuk mendeteksi 33 alergen berkisar antara Rp. 350.000 - Rp.
600.000 tergantung instansi dan peralatan yang dipakai.

Patch Tes (Tes Tempel).


Tes ini untuk mengetahui alergi kontak terhadap bahan kimia, pada penyakit
dermatitis atau eksim. Tes ini dilakukan di kulit punggung. Hasil tes ini baru dapat
dibaca setelah 48 jam. Bila positif terhadap bahan kimia tertentu, akan timbul
bercak kemerahan dan melenting pada kulit.
Syarat tes ini :
Dalam 48 jam, pasien tidak boleh melakukan aktivitas yang berkeringat, mandi,
posisi tidur tertelungkup, punggung tidak boleh bergesekan.
2 hari sebelum tes, tidak boleh minum obat yang mengandung steroid atau anti
bengkak. Daerah pungung harus bebas dari obat oles, krim atau salep.
Biaya untuk test ini berkisar antara Rp. 350.000

RAST (Radio Allergo Sorbent Test).


Tes ini untuk mengetahui alergi terhadap alergen hirup dan makanan. Tes ini
memerlukan sampel serum darah sebanyak 2 cc. Lalu serum darah tersebut
diproses dengan mesin komputerisasi khusus, hasilnya dapat diketahui setelah 4
jam.
Kelebihan tes ini : dapat dilakukan pada usia berapapun, tidak dipengaruhi oleh
obat-obatan.
Biaya untuk test ini berkisar antara Rp. 200.000 - Rp. 300.000 / alergen.

Skin Test (Tes kulit).

Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang disuntikkan.
Dilakukan di kulit lengan bawah dengan cara menyuntikkan obat yang akan di tes di
lapisan bawah kulit. Hasil tes baru dapat dibaca setelah 15 menit. Bila positif akan
timbul bentol, merah, gatal.

Tes Provokasi.
Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang diminum, makanan,
dapat juga untuk alergen hirup, contohnya debu. Tes provokasi untuk alergen hirup
dinamakan tes provokasi bronkial. Tes ini digunakan untuk penyakit asma dan pilek
alergi. Tes provokasi bronkial dan makanan sudah jarang dipakai, karena tidak
nyaman untuk pasien dan berisiko tinggi terjadinya serangan asma dan syok. tes
provokasi bronkial dan tes provokasi makanan sudah digantikan oleh Skin Prick Test
dan IgE spesifik metode RAST.

Untuk tes provokasi obat, menggunakan metode DBPC (Double Blind Placebo
Control) atau uji samar ganda. caranya pasien minum obat dengan dosis dinaikkan
secara bertahap, lalu ditunggu reaksinya dengan interval 15 30 menit.
Dalam satu hari hanya boleh satu macam obat yang dites, untuk tes terhadap
bahan/zat lainnya harus menunggu 48 jam kemudian. Tujuannya untuk mengetahui
reaksi alergi tipe lambat.

Ada sedikit macam obat yang sudah dapat dites dengan metode RAST.
Semua tes alergi memiliki keakuratan 100 %, dengan syarat persiapan tes harus
benar, dan cara melakukan tes harus tepat dan benar.
Reff: http://medicastore.com/artikel/255/Tes_Alergi.html
Tangani dengan Tepat Alergi Anda
27-10-2008 | nita-medicastore.com
EMAIL | PRINT | RSS

Walaupun alergi merupakan penyakit yang umum dijumpai di tengah-tengah


masyarakat, sampai saat ini kesadaran terhadap penyakit ini masih rendah. Padahal
untuk mengatasi alergi diperlukan penanganan yang tepat sehingga alergi tidak
menjadi penyakit yang akan menyebabkan timbulnya penyakit lain yang lebih
berbahaya.

Demikian diungkapkan oleh ahli dari Divisi Alergi dan Imunologi Klinik Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta, Dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI dalam media
edukasi bertema Jangan abaikan alergi! Alergi dapat menggangu aktivitas dan
menurunkan kualitas hidup di Hotel Le Meridien, Jakarta (21/10).

Dr. Iris menyebutkan bahwa alergi merupakan suatu reaksi menyimpang dari tubuh
yang berkaitan dengan peningkatan kadar imunoglobulin E yang merupakan suatu
mekanisme sistem imun.

Beliau juga menjelaskan bahwa kecenderungan alergi dipengaruhi dua faktor yaitu
genetik dan lingkungan (faktor eksternal tubuh). Hal tersebut merupakan salah satu
penjelasan mengapa terjadi peningkatan kemungkinan mendapat alergi.

Salah satu yang dapat dilakukan adalah mengontrol lingkungan sehingga tidak
membahayakan (misalnya menghindari tungau debu rumah seperti karpet, kapuk,
bahan beludru pada sofa atau gordyn, ventilasi yang baik di rumah/kamar, jauh dari
orang yang sedang merokok, menghindari makanan yang diketahui sering
menyebabkan alergi (seperti susu, telur, makanan laut, cokelat) serta menghindari
kecoak dan serpihan kulit binatang peliharaan.

Dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI (paling kanan) dalam diskusi bertema
Jangan Abaikan Alergi! Alergi Dapat Menggangu Aktivitas dan Menurunkan Kualitas
Hidup

Gejala-gejala alergi dapat berupa gatal-gatal, bersin-bersin, dan sesak napas. Jenis
alergi banyak macamnya. Terdapat dua penyakit alergi yang sering dijumpai, yaitu
penyakit alergi yang terkait dengan pernafasan seperti asma dan rinitis alergi
(bersin dan pilek berulang terutama pada pagi hari) dan penyakit alergi yang terkait
dengan kulit seperti urtikaria (gidu-biduran/kaligata) dan dermatitis atopik (eksem).

Penyakit rinitis alergi biasanya ditandai dengan bersin-bersin, hidung terasa gatal,
hidung berair atau tersumbat dan sukar bernapas, sedangkan pada mata akan
terasa gatal, kemerahan dan berair. Bila penyakit ini dibiarkan, kemungkinan akan
berkembang menjadi sinusitis.

Urtikaria (gidu-biduran/kaligata) adalah kelainan kulit yang ditandai oleh bentol,


kemerahan, dan gatal. Meskipun gejalanya merupakan manifestasi penyakit alergi,
tetapi penyebabnya seringkali bukan karena alergen. Diperkirakan selama hidupnya
sejumlah 15-25 persen masyarakat pernah mengalami urtikaria.

Gejala khusus urtikaria biasanya terlihat bentol, kemerahan dan rasa gatal. Bila
penyebabnya telah diketahui, misalnya dari makanan (seperti susu, telur, ikan laut,
kacang-kacangan) maka berarti hindari mengkonsumsi makanan tersebut.

Arzeti Bilbina, presenter dan juga ibu dari tiga anak, berbagi cerita bahwa dirinya
mengidap alergi terhadap makanan laut, Setiap kali saya mengkonsumsi seafood
terutama udang, biasanya badan saya langsung keluar merah-merah dan terasa
gatal, hal ini begitu mengganggu, setelah itu dokter menganjurkan agar saya
menghindari seafood dan minum obat anti alergi apabila diperlukan, ungkap
Arzeti.

Salah satu pengobatan yang dianjurkan dalam penanganan alergi adalah dengan
pemberian obat anti histamin dari generasi terbaru seperti cetirizine dihidroklorida.
Berbeda dengan antihistamin generasi pertama, antihistamin generasi terbaru
umumnya bersifat mengurangi rasa kantuk, dan sebagian lagi bersifat antiinflamasi ringan. Saat ini, obat anti histamin cetirizine dihidroklorida telah masuk
kedalam kategori Obat Wajib Apotek dari Badan POM sehingga dapat dibeli di
apotek melalui resep dokter.
Reff: http://medicastore.com/berita/136/Tangani_dengan_Tepat_Alergi_Anda.html

Rinitis Alergika Musiman


DEFINISI
Rinitis Alergika Musiman (Hay fever, polinosis) adalah suatu alergi terhadap serbuk
sari yang terdapat di dalam udara.

PENYEBAB
Serbuk sari di dalam udara yang menyebabkan rinitis alergika bervariasi,
tergantung kepada daerah dan individu.
Serbuk yang terbawa oleh lebah dari satu pohon ke pohon lainnya jarang
menyebabkan rinitis alergika karena butirannya besar dan dilapisi oleh bahan
seperti lilin.
Serbuk yang terbawa oleh angin butirannya lebih kecil dan lebih sering
menyebabkan rinitis alergika. Tanaman yang sering menyebabkan rinitis alergika
adalah pohon-pohonan, rumput, bunga dan rumput liar.

Selain kepekaan individu dan daerah tempat tumbuhnya tanaman, faktor lain yang
berpengaruh terhadap terjadinya rinitis alergika adalah jumlah serbuk yang
terkandung di dalam udara.
Cuaca panas, kering dan berangin lebih banyak mengandung serbuk; cuaca dingin,
lembab dan hujan menyebabkan serbuk terbuang ke tanah.

GEJALA
Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan bagian belakang dan mata terasa gatal,
baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur.
Biasanya akan diikuti dengan mata berair, bersin-bersin dan hidung meler.

Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi
mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami
gangguan tidur.
Terjadi peradangan pada kelopak mata bagian dalam dan pada bagian putih mata
(konjungtivitis).

Lapisan hidung membengkak dan berwarna merah kebiruan, menyebabkan hidung


meler dan hidung tersumbat.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya yang hanya timbul pada musim
tertentu.
Untuk menentukan serbuk penyebabnya, bisa dilakukan tes kulit.

PENGOBATAN
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin.
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya
pseudoephedrine atau fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung tersumbat.
Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara
ketat.
Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada
hidung dan tenggorokan bagian belakang.

Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala,


maka diberikan obat semprot kortikosteroid.
Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak mampu meringankan gejala, maka
diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10 hari.

Immunoterapi alergen perlu dipertimbangkan pada:


- penderita yang mengalami efek samping yang berat akibat obat-obatan
- penderita yang sering mengkonsumsi kortikosteroid
- penderita yang menderita asma.
Immunoterapi alergen sebaiknya dimulai beberapa bulan sebelum musim serbuk
tiba.

PENCEGAHAN
Timbulnya gejala biasanya bisa dicegah dengan menghindari alergen penyebab
terjadinya rinitis alergika.
Selama musim serbuk berlangsung, sebaiknya penderita tetap tinggal di dalam
rumah.
Reff: http://medicastore.com/penyakit/781/Rinitis_Alergika_Musiman.html
Rinitis Alergika Pereneal
DEFINISI
Rinitis Alergika Perenial menyebabkan gejala-gejala yang sama dengan rinitis
alergika musiman, tetapi beratnya gejala bervariasi dan terjadi sepanjang tahun.

PENYEBAB
Alergen (penyebab alergi) pada rinitis alergika perenial bisa berupa partikel debu,
bulu binatang dan jamur.

GEJALA
Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan bagian belakang dan mata terasa gatal,
baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur.
Biasanya akan diikuti dengan mata berair, bersin-bersin dan hidung meler.

Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi
mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami
gangguan tidur.
Jarang terjadi konjungtivitis.

Lapisan hidung membengkak dan berwarna merah kebiruan, menyebabkan hidung


meler dan hidung tersumbat.

Hidung tersumbat bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan tuba eustakius di


telinga, sehingga terjadi gangguan pendengaran, terutama pada anak-anak.

Bisa timbul komplikasi berupa sinusitis (infeksi sinus) dan polip hidung.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya yang timbul sepanjang tahun,
tidak dipengaruhi oleh musim.

PENGOBATAN
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin.
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya
pseudoefedrin atau fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung tersumbat.
Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara
ketat.

Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada
hidung dan tenggorokan bagian belakang.
Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala,
maka diberikan obat semprot kortikosteroid; tidak dianjurkan untuk memberikan
kortikosteroid per-oral (melalui mulut).
Obat tetes atau obat semprot hidung yang mengandung dekongestan dan bisa
diperoleh tanpa resep dokter, sebaiknya digunakan tidak terlalu lama karena bisa
memperburuk atau memperpanjang peradangan hidung.

Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang polip atau pengobatan


terhadap infeksi sinus.
Reff: http://medicastore.com/penyakit/782/Rinitis_Alergika_Pereneal.html
Konjungtivitis Alergika
DEFINISI
Konjungtivitis Alergika adalah suatu peradangan alergi pada konjungtiva (selaput
yang menutupi kelopak mata bagian dalam dan permukaan luar mata).

Pada sebagian besar penderita, konjungtivitis alergika merupakan bagian dari


sindroma alergi yang lebih luas, misalnya rinitis alergika musiman.
Tetapi konjungtivitis alergika bisa terjadi pada seseorang yang mengalami kontak
langsung dengan zat-zat di dalam udara, seperti serbuk sari, spora jamur, debu dan
bulu binatang.

PENYEBAB
Alergi cenderung merupakan penyakit keturunan.

GEJALA
Reaksi alergi menyebabkan pelepasan histamin dan pelebaran pembuluh darah di
dalam konjungtiva. Bagian putih mata menjadi merah dan bengkak, mata terasa
gatal dan berair.
Kelopak mata membengkak dan merah.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pada cairan hidung banyak ditemukan eosinofilia (salah satu jenis sel darah putih).
Tes kulit terhadap alergen yang diduga menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi
menunjukkan hasil positif.

PENGOBATAN
Antihistamin per-oral merupakan pengobatan utama untuk konjungtivitis alergika.
Antihistamin juga bisa diberikan dalam bentuk tetes mata, yang biasanya
dikombinasikan dengan vasokonstriktor untuk mengurangi kemerahan. Tetapi
Antihistaminnya sendiri maupun sesuatu di dalam larutan tetes mata kadang bisa
memperburuk reaksi alergi yang terjadi, sehingga biasanya lebih disukai
Antihistamin per-oral.

Kromolin (juga tersedia dalam bentuk tetes mata) terutama digunakan sebagai
pencegahan jika penderita akan mengadakan kontak dengan suatu alergen.
Tetes mata yang mengandung kortikosteroid bisa digunakan pada kasus yang berat,
tetapi bisa menyebabkan komplikasi (misalnya glaukoma).

Jika pengobatan lainnya tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka dianjurkan
untuk menjalani immunoterapi alergen.

PENCEGAHAN
Mencuci mata dengan cairan pencuci mata yang lunak bisa membantu mengurangi
iritasi.
Penderita sebaiknya menghindari bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Selama terjadi konjungtivitis, sebaiknya lensa kontak tidak dipasang.
Reff; http://medicastore.com/penyakit/783/Konjungtivitis_Alergika.html
Reaksi Alergi Akibat Olah Raga
DEFINISI
Pada beberapa orang, olah raga bisa menyebabkan serangan asma atau reaksi
anafilaktik akut.

Asma merupakan salah satu jenis reaksi alergi akibat olah raga yang abnormal.
Asma akibat olah raga seringkali terjadi pada penderita asma, tetapi ada juga
beberapa orang mengalami asma hanya setelah berolah raga.
Rasa sesak di dada disertai dengan bunyi nafas mengi dan sesak nafas timbul
dalam waktu 5-10 menit setelah melakukan olah raga berat, tetapi biasanya timbul
setelah selesai berolah raga.
Asma akibat olah raga cenderung terjadi jika cuaca dingin dan kering.

Anafilaksis akibat olah raga bisa terjadi setelah melakukan olah raga berat.
Pada beberapa penderita, anafilaksis timbul hanya jika sebelum berolah raga
penderita memakan makanan atau obat-obatan tertentu. Obat yang paling sering
menyebabkan anafilaksis akibat olah raga adalah Aspirin dan obat anti peradangan

non-steroid. Makanan yang dapat menyebabkan anafilaksis akibat olah raga adalah
makanan laut, gandum, celery dan keju.

Tujuan pengobatan pada asma akibat olah raga adalah agar penderita bisa
melakukan olah raga tanpa harus mengalami asma sesudahnya.
Hal ini bisa dicapai dengan cara menghirup obat beta-adrenergik sekitar 15 menit
sebelum berolah raga. Kadang digunakan kromolin.

Orang-orang yang mengalami anafilaksis akibat olah raga sebaiknya menghindari


olah raga maupun makanan yang diketahui dapat memicu timbulnya gejala.
Beberapa penderita mengatasinya dengan cara meningkatkan secara perlahan
berat dan lamanya olah raga sehingga mereka lebih dapat mentoleransinya.
Reff: http://medicastore.com/penyakit/787/Reaksi_Alergi_Akibat_Olah_Raga.html
Asma
DEFINISI

Penyakit asma (Bronchial asthma; Exercise-induced asthma)adalah suatu keadaan


dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat
sementara.
PENYEBAB

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap


rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran
pernafasan. Penyempitan ini menjadi penyabab asma dapat dipicu oleh berbagai
rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan
olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan
yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan
dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter
dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan
penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga


bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di
sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang
menyebabkan terjadinya:
- kontraksi otot polos
- peningkatan pembentukan lendir
- perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang
mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang
terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi
yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam
cuaca dingin.
Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma
melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan
saluran udara.
GEJALA

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering
terbebas dari gejala asma dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas
yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir
selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat
setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen
maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya
gejala.

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang
berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama
terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu

serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap
semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita
asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa
berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam,
bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk
kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satusatunya gejala.

Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul
rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena
sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti
tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali)
dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan
oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Meskipin telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh
sempurna,

Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan


menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara
terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan
oleh penderita.
DIAGNOSA

Diagnosa asma ditegakkan berdasarkan gejala asma yang khas.

Untuk memperkuat diagnosa asma bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang.


Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan
untuk memantau pengobatan.

Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa
membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma.
Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk
mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial
challenge test.
PENGOBATAN

Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal.


Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan
pengobatan rutin untuk mencegah serangan.

Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat asma terbaik untuk mengurangi


serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang
mungkin dipicu oleh olahraga.
Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor betaadrenergik.

Bronkodilator yang yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya


adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah,
sakit kepala dan tremor (gemetar) otot.
Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama
ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping
terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih
sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua
reseptor beta-adrenergik.

Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam.

Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula
kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah
serangan.

Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang
dihirup) dan sangat efektif.
Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran
udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menj
PENCEGAHAN

Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari.
Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum
melakukan olah raga.
Reff: http://medicastore.com/penyakit/2/Asma.html
Khasiat Kayu Putih
August 27, 2008 / 8:45

Alternative therapy

admin

Kayu Putih ( Melaleuca leucadendra L.) sejak turun temurun sudah digunakan
sebagai pengobatan tradisional. Berbagai keluhan kesehatan bisa diatasi dengan
pemanfaatan tanaman kayu putih ini. Sehingga orang menyebut tanaman ini
sebagai si Multiguna. Perhatikan saja, minyaknya biasa dimanfaatkan dari mulai
obat gosok untuk mengurangi pembengkakan maupun rasa gatal karena gigitan
serangga, sakit gigi, sakit kepala, pegal-pegal, otot kram, perut kembung, luka
memar, hingga untuk campuran obat batuk.

Sejumlah penelitian juga membuktikan, tanaman ini berkhasiat diaforetik (peluruh


keringat), analgesik (pereda nyeri), desinfektan (pembunuh kuman), ekspektoran
(peluruh dahak), dan antispasmodik (pereda nyeri perut).

Jika ingin menggunakan tanaman kayu putih secara utuh sebagai pengusir nyamuk,
cukup letakkan di dalam ruangan. Supaya efektif daya halaunya, untuk ruangan 2
kali 3 meter cukup diisi satu tanaman kayu putih setinggi satu meter. Jika lebih luas
ruangannya, tentu tanamannya harus lebih banyak.

Perkembangan teknologi penyulingan telah menggeser penggunaan kayu putih


secara utuh. Kandungan utama tanaman ini adalah minyak atsiri, yang dapat diolah
setelah melalui proses penyulingan. Tak heran, dalam setahun produknya mencapai
ribuan liter untuk beragam keperluan rumah tangga maupun industri, dari mulai
minyak gosok, bahan campuran sabun, parfum, hingga obat.Kayu putih memang
termasuk komoditi yang bernilai ekonomis tinggi. Secara umum sumber sulingan
minyak kayu putih berasal dari daunnya, dan biasa dinamakan minyak kayu putih
(cajeput oil).

Daun kayu putih bisa dimanfaatkan sebagai campuran aneka ramuan. Berikut
contoh penggunaan kayu putih untuk beragam keluhan:

Obat luka
- Lumatkan beberapa lembar daun kayu putih segar. Borehkan ke bagian kulit yang
luka karena sengatan atau gigitan serangga untuk mengurangi rasa sakit dan
bengkak.
- Segenggam daun kayu putih segar direbus dengan air secukupnya. Bersihkan luka
sebelum dicuci dengan air rebusan daun kayu putih. Jangan gunakan air rebusan ini
untuk luka lama, agar tidak terjadi infeksi.
Obat batuk
- Cuci bersih dua rimpang kencur, parut, lalu peras untuk diambil airnya. Tambahkan
beberapa tetes minyak kayu putih. Tambahkan sedikit air hangat dan satu sendok
teh madu, kemudian diminum.
Pereda nyeri
- Gunakan minyak kayu putih yang dijual di pasaran. Oleskan ke bagian tubuh yang
nyeri atau sebagai minyak pijat untuk meredakan perut kembung, sakit kepala, dan
masuk angin.
Pengusir nyamuk
- Letakkan tanaman kayu putih di ruangan atau oleskan minyak kayu putih ke
lengan dan kaki agar nyamuk tidak mengganggu. Hindari penggunaan minyak
sebelum mandi karena justru bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.
- Jika Anda menggunakan minyak esensial kayu putih, uapkan dengan tungku yang
akan menebarkan aromanya ke seluruh ruangan. Pastikan proses pembakaran

dengan tungku ini berlangsung baik, sehingga tidak menimbulkan sesak napas.
(kmps)
Reff: http://www.idahajati.com/?p=172
OBAT ALERGI DAN IMUNITAS

Obat alergi diperlukan untuk mengendalikan gejala alergi dengan menghilangkan


alergen (penyebab alergi). Namun, untuk mengendalikan alergi dalam jangka
panjang disarankan melakukan imunoterapi dengan vaksin antiserum dan
imunologikal.
Obat alergi dapat terbagi dalam 2 golongan yaitu :
Obat alergi golongan antihistamin (AH1)

Obat alergi golongan antihistamin ini bekerja menghambat reseptor H1 (AH1) yang
menyebabkan timbulnya reaksi alergi akibat dilepaskannya histamin. Histamin
inilah yang kemudian menimbulkan reaksi imunitas seperti ruam kemerahan, gatalgatal, pilek, bersin, dll.
Obat alergi golongan kortikosteroid (kortison)

Kortikosteroid merupakan hormon yang disekresi oleh kelenjar anak ginjal (adrenal
cortex) atau obat-obat yang disintesis dan kerjanya analog dengan hormon ini. Efek
yang ditimbulkan oleh obat ini luas sekali dan dapat dikatakan mempengaruhi
hampir semua sistem dalam tubuh mulai dari keseimbangan cairan dan elektrolit
hingga daya tahan tubuh. Oleh karena itu dalam terapi obat golongan steorid
mempunyai indikasi yang sangat luas. Salah satunya sebagai anti alergi pada
serangan akut dan parah Penggunaan kortikosteorid diusahakan tidak dalam jangka
waktu panjang dan dengan dosis serendah mungkin yang sudah memberikan efek
terapi sesuai indikasinya. Dipilih dulu sediaan yang nonsistemik (topikal atau
inhalasi) karena tidak/sedikit sekali diserap ke dalam tubuh. Jika obat ini sudah
digunakan dalam jangka waktu lama, maka untuk menghentikannya tidak boleh
mendadak, tetapi harus diturunkan perlahan-lahan.
Alergi

Alergi adalah suatu reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) terhadap suatu
bahan/zat asing (alergen). Bentuk reaksi itu macam-macam, bisa berbentuk ruam

kemerahan, penyumbatan (kongesti), pilek, bersin, radang mata, asma, shock atau
bahkan kematian (jarang terjadi).

Gambar Penyebab alergi

Alergi dapat berasal dari makanan atau obat. Sebagian besar penyebab alergi
makanan adalah zat-zat protein tertentu dalam susu sapi, putih telur, gandum,
kedelai, udang, dll. Sedangkan dari obat, penisilin dan turunannya yang paling
banyak menimbulkan reaksi alergi. Jenis obat dengan kecenderungan besar
menimbulkan reaksi alergi adalah jenis sulfa, barbiturat, antikonvulsi, insulin dan
anestesi lokal.

Menghindari penyebab alergi adalah jalan terbaik dalam mencegah timbulnya


alergi. Bila anda telah mengetahui makanan apa yang menyebabkan alergi, maka
anda dapat memilih yang lain. Demikian juga dengan obat, bila anda mengetahui
bahwa anda alergi terhadap obat tertentu maka beritahukan kepada dokter. Dokter
anda pun akan memilihkan obat lain yang juga berkhasiat.
VAKSIN ANTISERUM & IMUNOLOGICAL

Disamping itu vaksin antiserum dan imunologikal dapat digunakan untuk mencegah
timbulnya alergi.

Vaksin (berasal dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan
kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar) adalah
bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap
suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh
organisme alami atau "liar".

Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak
menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil
pemurniannya (protein, peptida, partikel-partikel mirip virus,dsb.).

Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan
terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin
juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).

Sistem kekebalan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing,


menghancurkannya, dan "mengingat"-nya. Ketika di kemudian hari agen yang
virulen menginfeksi tubuh, sistem kekebalan telah siap: (1) menetralkan bahannya
sebelum bisa memasuki sel dan (2) mengenali dan menghancurkan sel yang telah
terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak.

Anda dapat membeli obat alergi dan imunitas sesuai kebutuhan dalam segala
bentuk sediaan dan merknya di apotik online medicastore.
ILIH OBAT ALERGI DAN SISTEM IMUN
Aerius
Kemasan:
Tablet salut-selaput 5 mg x 30 butir.
Harga :
Rp. 191,964,- /kemasan
Detail & Pesan
Avil
Kemasan:
Tablet 25 mg x 100 biji.
Harga :
Rp. 116,291/kemasan
Detail & Pesan
Bestalin
Kemasan:
Sirup 10 mg/5 ml x 100 ml.
Harga :

Rp. 24,035/kemasan
Detail & Pesan
Kemasan lain
Celestamine
Kemasan:
Tablet 150 biji.
Harga :
Rp. 366,496/kem.
Detail & Pesan
Kemasan lain
Incidal
Kemasan:
Kapsul 10 mg x 5 x 10
Harga :
Rp. 101,200,-/kemasan
Detail & Pesan
Kemasan lain
ACT-HIB
Kemasan:
Vial 10 mcg/0,5 mL x 1 dosis.
Harga :
Rp. 149,499/kemasan
Detail & Pesan
Kemasan lain
Avaxim
Kemasan:

Pre-filled syringe 0,5 mL.


Harga :
Rp. 241,500/kem.
Detail & Pesan
Kemasan lain
Tritanrix
Kemasan:
Vial 0,5 mL
Harga :
Rp. /kemasan
Detail & Pesan
Reff: http://medicastore.com/apotik_online/obat_alergi_sistem_imun.htm
Alergi (hipersensitivitas tipe I)
Juni 4, 2009
IqbalAli
Tinggalkan komentar
Go to comments

Kemarin malam tiba -tiba ada yang aneh dengan tubuh saya. Pada beberapa bagian
terasa hangat dan memerah, tk berapa lama, bagian yang meradang semakin
melebar dan akhirnya ke seluruh tubuh, akhirnya saya menyadari bahwa saya
sedang alergi. cukup lama memang sejak terakhir kali saya alergi saat penerimaan
mahasiswa baru kira-kira 4 tahun yang lalu. Lalu saya ingat2, seharian ini telah
makan apa saja atau aktivitas yang memungkinkan saya terkena alergi, untuk
sementara tersangkanya adalah sarapan pepes tongkol pagi kemarin.

Tapi teman2, tahukah kenapa alergi atau secara ilmiyah disebut hipersensitivitas
tipe 1, dapat terjadi? apa penyebabnya dan bagaimana menanggulanginya? Baca
terus artikel ini ya!

Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh
seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahanbahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau dikatakan orang yang
bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi berlebihan
terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan
berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik.
Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.

Alergi sebenarnya merupakan reaksi tubuh yang berlebihan terhadap suatu zat
(umumnya protein) atau suatu keadaan (dingin, panas, berdebu dll) yang
sebenarnya tidak berbahaya. Alergi bersifat spesifik, artinya hanya orang2 tertentu
saja yang bisa terkena alergi. Misalnya putih telur, pada kebanyakan orang putih
telur tidak menimbulkan alergi, tetapi dapat menimbulkan rasa kenyang (hehe),
namun pada beberapa orang jika memakan putih telur mengakibatkan perdanagan
pada klitnya. Hal seperti ini terjadi pada adik saya, sedikit saja mengkonsumsi putih
telur, langsung terjadi perdanagan pada daerah leher dan sekitar bibirnya.

Ada beberapa cara dalam menentukan faktor penyebab alergi, sebagaimana


disebutkan oleh imran dalam www.balita-anda.com:

* Menghindari zat yang dicurigai sebagai allergen, kemudian setelah gejala hilang
mencoba kembali zat tersebut. Misalnya saja, bila yang dicurigai sebagai allergen
adalah makanan, maka sebaiknya berhenti memakan makanan tersebut. Setelah
gejalanya hilang, coba kembali memakannya dan melihat apakah terjadi reaksi
yang sama.
* Melakukan tes alergi dan melihat riwayat keluarga serta riwayat frekuensi
serangan terjadi. Bila salah satu dari orang tua menderita alergi, maka
kemungkinan risiko penyakit tersebut diturunkan pada anak sekitar 25%-30%.
Sementara itu, bila kedua orang tua adalah penderita, maka risiko meningkat
menjadi 60%-70%. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang antara lain tes alergi pada kulit, foto rontgen, pemeriksaan laboratorium,
dan pemeriksaan lebih lanjut bila dibutuhkan.
Tes pada kulit merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana untuk mendiagnosa
alergi. Dengan memberikan zat-zat tertentu pada kulit seseorang, dapat diketahui
zat yang merupakan allergen pada orang tersebut. Zat dalam jumlah kecil
disuntikkan. Bila terjadi pembengkakan pada bagian yang diberi suntikan, maka zat
tersebut adalah merupakan allergen.

Sedangkan untuk Mengatasi Alergi yaitu:


* Menjaga kelembaban ruangan dengan mengatur sirkulasi angin dan udara.
* Menjaga kebersihan pakaian dan mengganti sprei sedikitnya seminggu sekali.
* mebersihkan pekarangan dan memastikan tidak ada tumpukan sampah dan
genangan air yang akan menjadi tempat timbulnya jamur.
* Konsultasi dengan dokter dan melakukan tes alergi untuk mengetahui allergenallergen yang harus dihindari.

Gejala yang mungkin terjadi akibat alergi adalah: rasa gatal pada tenggorokan;
gatal pada mulut; gatal pada mata; gatal pada kulit atau bagian tubuh lainnya; sakit
kepala; hidung tersumbat atau hidung meler; sesak napas; bengek; kesulitan
menelan; mendadak pilek dan bersin-bersin, dll.

Pengobatan alergi tergantung pada jenis dan berat gejalanya. Tujuan


pengobatannya bukanlah menyembuhkan melainkan mengurangi gejala dan
menghindari serangan yang lebih berat di masa yang akan datang. Gejala yang
ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Gejala akan menghilang
beberapa saat kemudian. Pemberian Antihistamin dapat membantu meringankan
berbagai gejala.
High-Desert Aller Bee-Gone
Penanganan alergi yang paling tepat bukanlah dengan obat-obatan melainkan
dengan cara menghindari allergen. Secara teoritis, alergi memang tidak bisa
dihilangkan, tetapi dapat dikurangi frekuensi dan berat serangannya. Namun sering
sekali dalam keseharian, allergen sulit dihindari. Untuk itu, diperlukan sistem
kekebalan tubuh untuk mencegah alergi.

kalau menurut wikipedia, alergi dapat di atasi dengan tips berikut:


Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun diluar rumah. Hal ini
termasuk tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur
yang dapat menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya
reaksi alergi.Usahakan jangan memelihara binatang di dalam rumah ataupun
meletakkan kandang hewan peliharaan di sekitar rumah anda.

Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya daki yang
dapat pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi.Untuk mandi,
haruslah menggunakan air hangat seumur hidup, dan usahakan mandi sore
sebelum PK.17.00. Sabun dan shampoo yang digunakan sebaiknya adalah sabun
dan shampoo untuk bayi.Dilarang menggunakan cat rambut.
Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk.
Jika di rumah anda terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk.
Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk.
Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air
hangat akan efektif.
Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan
katun.
Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin dan tidak
boleh lebih dari PK.24.00
Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat-obatan yang menimbulkan
reaksi alergi. Hindarilah bahan manakan, minuman, maupun obat-obatan tersebut.
Anda harus mematuhi aturan diet alergi anda.
temui ahli. Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan
perawatan yang berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah
dokter anda untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda
terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi, misalnya: dengan melakukan suntikan
menggunakan ekstrak debu rumah atau dengan melakukan imunisasi Baccillus
Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali sebulan) berturut-turut..
reff: http://iqbalali.com/2009/06/04/652/

Anda mungkin juga menyukai