Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL SURVEI HYIGINE LINGKUNGAN KERJA

DI PETERNAKAN SAPI PERAH


Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Higiene Lingkungan Kerja )

Disusun oleh:
Sri Mulyati

144101006

Muhammad Sulton

144101014

Ihsan Dwi Nugraha

144101022

Endang Suharyati

144101024

Ati Ratna Komala

144101034

Kelas A
Semester 4

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt,karena atas limpahan
karunia rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesikan laporan hasil survei di
Peternakan Sapi yang berjudul Analisis Hasil Survei Peternakan Sapi Perah.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Higiene Lingkungan Kerja pada
Semester Genap Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Dalam penyusunan analisis hasil survei penulis menyadari bahwa banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan bagi penulis untuk
menyelesaikan makalah ini;
2. Ibu Sri Maywati, S.KM, M.Kes selaku dosen mata kuliah yang telah membantu
penulis selama menyusun makalah ini;
3. Bapak Ahmad selaku pemilik Peternakan Sapi Perah telah membantu dalam
proses kelancaran survei;
4. Rekan rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan
penulisan makalah ini;
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.
Laporan hasil survei ini pun tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan.Kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan
dan semoga bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis.
Tasikmalaya, Juni 2016
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTA..............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II METODE PENGUMPULAN DATA
A.
B.
C.
D.
E.

Lokasi Pengamatan...................................................................................3
Teknik Sampling.......................................................................................3
Jumlah Sampel..........................................................................................3
Waktu Pengumpulan Data........................................................................3
Teknik Pengumpulan Data.......................................................................3

BAB III HASIL PENGAMATAN


A. Gambaran Umum.....................................................................................5
B. Gambaran Khusus....................................................................................6
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
F.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan kerja adalah suatu hubungan yang tercipta antara pekerja dan
tempat kerjanya yang dapat berpengaruh terhadap timbulnya penyakit akibat
kerja, gangguan kesehatan serta kenyamanan pekerja sehingga mempengaruhi
produktifitas kerja.
Keselamatan kerja adalah upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi
lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat melindungi
tenaga kerja terhadap bahaya pekerjaan serta mencegah kerugian akibat
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, pencemaran lingkungan
kerja.
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran
beserta

prakteknya

yang

bertujuan

agar

pekerja/masyarakat

pekerja

memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun


sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakitpenyakit/gangguan-ganggguan

kesehatan

yang

diakibatkanfaktor-fakotr

pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.


Hygiene lingkungan kerja adalah ilmu yang mempelajari, mengevaluasi
dan mengontrol pengaruh-pengaruh dari lingkungan kerja yang menyebabkan
timbulnya penyakit, gangguan pada kesehatan, kenyamanan bekerja dari
pekerja tersebut. Dilakukan dengan penilaian terhadap faktor-faktor penyebab
penyakit dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya untuk
dipergunakan sebagai dasar tindakan korektif terhadap lingkungan kerja.
Faktor-faktor bahaya di lingkungan kerja diantaranya faktor fisik, kimia,
biologi , fisiologi/ ergonomi dan psikologi.
Faktor fisik diantaranya kebisingan, getaran, radiasi non-mengion dan
pencahayaan. Faktor kimia diantaranya debu, kabut (mist), asap (fume), gas,
dll. Faktor biologi seperti jamur, bakteri, virus dan parasit. Faktor
fisiologi/ergonomi yakni keseerasian antara lingkungan kerja dengan pekerja.

Faktor psikologi seperti stress, hubungan antara individu yang tidak harmoni,
gangguan emosional, dll.
Salah satu contoh tempat kerja yang memungkinkan terdapat faktor-faktor
bahaya di lingkungan kerja yakni adalah Peternakan Sapi Perah di Kelurahan
Indihiang, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Peternakan sapi perah di Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang, Kota
Tasikmalaya, salah satunya ini merupakan milik Bapa Ahmad, yang memiliki
pekerja berjumlah 3 orang. Peternakan sapi perah ini masih menggunakan alatalat sederhana tanpa menggunakan mesin. Kemungkinan adanya faktor-faktor
bahaya terhadap pekerja dapat ditemukan saat perawatan sapi atau ketika
proses pemerahan susu sapi.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih jelas faktor-faktor bahaya apa
yang kemungkinan terdapat di peternakan sapi perah, dilakukan survei ke
tempat peternakan dan melakukan wawancara kepada pekerja.
B. Tujuan
Adapun kegiatan survei ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Gambaran umum tempat kerja yang meliputi alat yang digunakan, jumlah
pekerja, proses produksi di tempat kerja Peternakan Sapi Perah.
2. Gambaran khusus yang meliputi gambaran kondisi lingkungan kerja,
praktek yang beresiko kerja, gangguan kesehatan dan keluhan pekerja
Peternakan Sapi Perah milik Bapa Ahmad.

BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
A. Lokasi Pengamatan
Peternakan Sapi Perah milik Bapa Ahmad berada di Kelurahan Indihiang
Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
B. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam pengamatan terhadap lingkungan
kerja adalah Accidental sampling, karena pada saat observasi kita hanya
menemui beberapa pekerja saja. Selain itu kami hanya meminta opini dari para
pekerja.
C. Jumlah Sampel
Sampel yang digunakan adalah seluruh pekerja di tempat pemerahan susu
sapi yang berjumlah 3 orang.
D. Waktu Pengumpulan
Wawancara dan observasi dilakukan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2016.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan

data

yang

dilakukan

dalam

melaksanakan

survai

pengeloloaan lingkungan kerja yaitu melalui wawancara dan observasi.


1. Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab untuk mendapatkan data
primer dan informasi yang dilakukan antara pewawancara (peserta survai)
dengan responden / informan. Data yang ditanyakan pada responden adalah
hal-hal yang berkaitan dengan Pengelolaan lingkungan kerja sesuai dengan
tujuan survai. Informan yang diwawancarai adalah Pemilik dan pekerja dari
petenakan sapi perah. Untuk membantu proses pelaksanaan wawancara
pewawancara menggunakan alat (instrument) berupa pedoman

wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan dalam proses


pengumpulan data primer dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan secara langsung yang
dilakukan oleh observer (pengamat) terhadap objek penelitian. Objek yang
disurvei adalah kondisi lingkungan Peternakan sapi perah milik Bapak
Ahmad.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Peternakan Sapi Perah milik Bapa Ahmad merupakan salah satu
peternakan sapi perah yang berada di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya
merupakan penghasil air susu sapi yang cukup produktif, karena dalam setiap
harinya menghasilkan 60 liter air susu sapi. Di peternakan tersebut terdapat 4
ekor sapi perah dan 3 ekor anak sapi.
Alat yang digunakan dalam proses pemerahan susu diantaranya lap, ember
penampungan air susu, ember untuk menampung air hangat, milk can dan kain
saring.
Pakan sapi yang diberikan diantaranya ampas tahu dari pabrik tahu dan
rumput. Yang diperoleh dari daerah sekitar Indihiang.
Proses pemerahan dilakukan dua kali setiap harinya yaitu pada pagi hari
pukul 5.30 dan sore hari pada pukul 16.00. Proses pemerahan susu diawali
dengan membersihkan kandang dari segala kotoran seperti sisa pakan dan
kotoran sapi, kemudian sapi dimandikan untuk membersihkan sapi dari kotoran
agar tidak terjangkit penyakit kulit, sapi diberi makan ampas tahu atau
konsentrat yang ditambahkan ultra mineral yaitu suplemen untuk mencukupi
kebutuhan mineral dari sapi tersebut agar terhindar dari defisiensi mineral.
Sebelum sapi diperah, daerah sekitar ambing/puting sapi dibersihkan
menggunakan air hangat yang bertujuan untuk membunuh bakteri yang ada
disekitar ambing/putting sapi. Setelah itu, dilakukan proses pemerahan secara
manual menggunakan jari tangan.
Jumlah pekerja yang berada dipeternakan sapi perah pak Ahmad berjumlah
3 orang. Dengan aturan kerja pada pagi hari pukul 05.00-10.00 dan sori hari
pukul 16.00-18.00. Upah yang diberikan untuk setiap pekerjanya sebesar
Rp.300.000/minggu.

Tugas

pekerja

diantaranya

memerah

susu

sapi,

membersihkan kandang, membersihkan/memandikan dan memberi pakan sapi.

B. Gambaran Khusus
1. Lingkungan Kandang Sapi
a. Lantai
Kondisi lantai kandang yang berbahan dasar semen. Tetapi lantai
banyak yang mengalami kerusakan sehingga air menggenang. Lantai
tersebut pun licin dikhawatirkan pekerja terpeleset ketika bekerja.
b. Dinding
Kondisi dinding kandang terlihat kumuh dan kotor seperti yang
jarang dibersihkan serta banyak terdapat jaring laba-laba yang jarang
dibersihkan pada sudut ruangan.
c. Atap
Langit langit kandang sapi terlihat kumuh, kotor, jarang
dibersihkan dan terdapat sarang laba-laba dan debu.
d. Ventilasi
Kondisi ventilasi kandang cukup memenuhi syarat yakni 1/6 dari luas
lantai, namun kurang bersih.
2. Praktek yang beresiko
Praktek yang beresiko bagi pekerja diantaranya
a. ketika pekerja melakukan pemerahan dikhawatirkan pekerja ditendang
oleh sapi, karena bila proses pemerahan dilakukan dengan salah sapi
akan merasa terganggu.
b. Lingkungan kerja yang buruk dan fasilitas sanitasi yang tidak memadai
dapat menjadi tempat penularan penyakit bersumber binatang atau
zoonosis dari hewan sapi ke manusia.
c. Saat pembersihan kandang dari kotoran sapi , pekerja hanya
menggunakan sepatu boat tanpa menggunakan masker dan sarung
tangan. Hal ini dapat memungkinkan pekerja terkontaminasi oleh
bakteri dan terhirup gas yang dihasilkan kotoran sapi, sehingga dapat
mengganggu kesehatan pekerja dan tingkat produktivitas pekerja.
3. Bahaya di Lingkungan Kerja
Faktor bahaya di lingkungan peternakan sapi perah diantaranya:

a. Faktor fisik, berupa potensi pekerja ditendang sapi apabila sapi kurang
nyaman saat pemerahan.
b. Faktor kimia, berupa gas methane dari kotoran sapi.
c. Faktor biologi, penempatan makan pagi pekerja yang kurang tepat
yakni di tempat pemerahan sapi, hal ini memungkinkan lalat untuk
hinggap dan atau debu dari atap yang sudah kotor, serta kemungkinan
pekerja terkontaminasi bakteri saat pembersihan kandang tanpa
menggunakan sarung tangan.
4. Keluhan pekerja
Berdasarkan keluhan para pekerja 3 orang pekerja merasa pusing dan
mual ketika membersihkan kandang sapi sebelum proses pemerahan
dilakukan disebabkan karena bau yang berasal dari kotoran sapi.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Gambaran Umum
Peternakan Sapi Perah milik Bapa Ahmad merupakan salah satu
peternakan sapi perah yang berada di Kecamatan Indihiang, Kota
Tasikmalaya. Di peternakan tersebut terdapat 4 ekor sapi perah dan 3 ekor
anak sapi. Alat yang digunakan pada proses pemerahan masih sederhana
diantaranya lap, ember penampungan air susu, ember untuk menampung air
hangat, milk can dan kain saring. Pakan sapi yang diberikan diantaranya
ampas tahu dari pabrik tahu pada pagi hari yang dicapurkan suplemen
mineral untuk memenuhi kebutuhan mineral sapi dan pada sore hari
diberikan rumput. Di peternakan sapi perah terdapat 3 orang pekerja.
Dengan jam kerja pagi hari pukul 05.00-10.00 dan sore hari pukul 16.0018.00.
2. Gambaran Khusus
Lokasi kandang peternakan sapi perah tidak berdekatan dengan
pemukiman sehingga tidak terlalu mengganggu penduduk. Pekerja di
peternakan sapi perah kurang memperhatikan bahaya yang dapat
mempengaruhi kesehatan, salah satunya tidak menggunakan masker saat
bertugas membersihkan kandang sapi. Sehingga, pekerja merasa mual.
B. Saran
Pekerja harus lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan saat
bekerja serta menggunakan APD tambahan seperti masker dan sarung tangan,
meskipun sepatu boat sudah dipakai.

10

LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
1. Ada berapa pekerja di peternakan sapi perah?
2. Berapa biaya upah setiap pekerja?
3. Jam berapa pekerja bekerja?
4. Apa saja tugas pekerja ?
5. Apa keluhan pekerja saat bekerja?

Lampiran 2. Dokumentasi kondisi lingkungan Peternakan Sapi Perah

Pakan tambahan sapi selain rumput

kotoran Sapi

Kondisi lantai kandang

Penempatan makanan pekerja di kandang peternakan sapi perah

Air bekas pembersihan puting/ambing sapi sebelum diperah

Kaki Sapi diikat agar


tidak menendang
pekerja.

Proses pemerahan susu sapi

DAFTAR PUSTAKA

Sumamur (1994). Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: HAJI


/MASAGUNG

Anda mungkin juga menyukai