a. Pendahuluan
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomer. 43 Tahun 2019 tentang pusat Kesehatan
Masyarakat menjelaskan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan Kesehatan yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan perorangan tingkat
pertama, dan lebih mengutamakan Upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
Kesehatan yang setinggi - tingginya di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan esensial yang harus di
selenggarakan di Puskesmas meliputi pelayanan promosi Kesehatan, pelayanan Kesehatan
lingkungan, pelayanan Kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, dan
pelayanan pencegahan pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Selain itu, Puskesmas
juga melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat pengembangan yaitu Upaya Kesehatan
Masyarakat yang kegiatannya memerlukan Upaya yang sifatnya inovatif dan atau bersifat
ekstensifikasi dan intersifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah Kesehatan.
b. Latar Belakang
Indonesia saat tengan menghadapi transisi epidemiologi dengan menghadapi tiga beban
penyakit (triple burder of deases ). Tiga beban penyakit tersebut adalah pertama, telah
bergesernya penyakit menular kea rah penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, gagal
ginjal, diabetes, kanker, dan sebagainya. Kedua, muncul ancaman penyakit infeksi baru, seperti flu
burung, ebola, dan TBC Resisten obat.Ketiga, Masyarakat masih dihadapkan pada masalah
peyakit menular yang belum selesai, Seperti Demam berdarah, TBC, Malaria, HIV/AIDS,
Filariasis dan Kecacingan (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Salah satu ancaman penyakit infeksi
yang muncul yang nyata berdampak diindonesia saat ini adalah penyakit COVID- 19. Berdasarkan
data kasus meninggal COVID-19 baik nasional maupun Jawa Barat, di ketahui bahwa 5 besar
komorbid penyebab kematian CIVID-19 adalah penyakit. Tidak menular adalah diabetes Melitus,
hipertensi, penyakit jantung, Penyakit ginjal, dan gangguan nafas lain/penyakit paru obstruktif
kronis. Penyakit tidak menular ini merupakan penyakit yang bisa di cegah dengan perilaku/pola
hidup yang sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Sementara untuk
penyakit menular seperti COVID- 19. TBC, Diare, dan sebagainya menrupakan penyakit yang
bisa di cegah dengn di kendalikan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
salah satunya cuci tangan pakai sabun.
GERMAS yang merukapan kepanjangan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah
sebuah Gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta
meninggalkan kebiasaan dan perilaku Masyarakat yang kurang sehat. GERMAS Juga diartikan
sebagai suatu tindakan yang sistematis dan terencana, yang dilakukan secara Bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilakusehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. GERMAS perlu dilakukan oleh seluruh lapisan Masyarakat
(Individu, keluarga, masyarakat, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat, serta pemerintah
pusat dan pemerintah daerah) dengan mempraktekan perilaku dan pola hidup sehat sehari-hari,
Ada 5 pilar kegiatan GERMAS, Yaitu aktivitas fisik, Penyediaan makanan sehat dan perbaikan
gizi, kualitas lingkungan, selalu cek Kesehatan berkala, dan melakukan edukasi hidup sehat.
Pelaksanaan Germas di Puskesmas Cigeureung di tahun ini terfokus pada indicator cek kesehatan
berkala, menggunakan jamban sehat, tidak merokok, menjaga kebersihan lingkungan, aktivitas
fisik, makan buah dan sayur.
b. Target
Kegiatan germas dilakukan agar terciptanya budaya hidup sehat di masyarakat.
1. Tes kebugaran
pegawai
2. Inspeksi
Kesehatan
Lingkungan
Jamban
Keluarga
3. Pengawasan
kawasan
tanpa rokok
4. Pemeriksaan
jentik berkala
5. Senam
prolanis
6. Penyuluhan
Kesehatan
7. Konseling
makan buah
dan sayur