Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN PROGRAM

KESEHATAN LINGKUNGAN
(KESLING)

A. PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan adalah upaya pengendalian faktor – faktor risiko
lingkungan fisik, biologi,sosial yang dapat menimbulkan hal – hal yang merugikan
kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Ruang lingkup yang luas terkait dengan
media lingkungan air, udara, makanan, tanah dan limbah yang berada di tempat
pemukiman, tempat umum, tempat kerja dan kawasan.
Pengamatan Kesehatan Lingkungan adalah suatu upaya yang dilakukan secara
kontinyu untuk mengidentifikasi media lingkungan dan perilaku masyarakat berkenaan
dengan resiko penyebaran penyakit dan atau gangguan kesehatan.
Pengawasan Kesehatan Lingkungan adalah suatu upaya untuk mengetahui
tingkat resiko pencemaran dan atau penyimpanan standar, persyaratan, kriteria
kesehatan media lingkungan dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan kualitasnya.
Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya penyuluhan kesehatan lingkungan
dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan untuk memelihara, melindungi dan
meningkatkan cara – cara hidup bersih dan sehat.
Puskesmas Lamepayung selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan
sesuai dengan visi Puskesmas Lamepayung yaitu Puskesmas yang selalu
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat menuju Kuningan MAJU
( makmur, agamis, pinunjul) berbasis desa 2023. Visi dan misi Puskesmas
Lamepayung didukung dengan tata nilai Puskesmas yaitu CERIA : Cepat – Efektif –
Ramah – Inovatif - Aman.

B. LATAR BELAKANG
Lingkungan merupakan determinan yang paling besar perannnya dalam
mempengaruhi kesehatan masyarakat, setelah faktor perilaku, pelayanan kesehatan
dan keturunan. Degradasi lingkungan selama ini terus dirasakan, hal ini di tandai
dengan masih tingginya penyakit menular, terus meningkatnya penyakit tidak menular,
timbulnya kembali penyakit yang selama ini sudah mampu dikendalikan, dan
munculnya penyakit – penyakit baru.
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan,pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar
tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan
satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana,
terjadwal, dan terkendali dalam satu sISus waktu tertentu yang menekankan kegiatan
pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada manusia.
Lingkungan Sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan
sehat, yaitu lingkungan yang bebas polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan
yang memadai, pemukiman dan perumahan yang sehat, perencanaan kawasan
industri berwawasan kesehatan dan saling tolong menolong.
Menurut Permenkes No 75 Tahun 2014 pasal 36 ayat 2 pelayanan Kesehatan
lingkungan merupakan Upaya Kesehatan Masyarakat esenssial yang di laksanakan di
setiap Puskesmas.

Permasalahan Kesehatan lingkungan yang ada di wilayah Puskesmas


Lamepayung tahun 2022 adalah :
1. Kegiatan PAB/PL : Cakupan air bersih mencapai 100% dari target 100%,
cakupan rumah sehat baru mencapai 75,90 % dari target 85%, cakupan
akses jamban baru mencapai 78,6% dari target 100 %.
2. Kegiatan TFU/TUI dan TPP : Cakupan TFU MS baru mencapai 66,7% dari
target 100%, cakupan TPP MS baru mencapai 78,7% dari target 100%
Kegiatan Pemberdayaan di bidang Kesling : belum ada Kelurahan ODF
3. Pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Lamepayung diserahkan
kepada pihak ke -3

Berdasarkan uraian di atas, untuk program Kesehatan lingkungan di Puskesmas


Lamepayung ada yang belum mencapai target yaitu klinik sanitasi. Upaya untuk
mempermudah petugas Sanitasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, selain
melaksanakan komunikasi dan kerja sama terpadu dengan lintas program dan lintas
sektor, juga di perlukan adanya suatu pedoman/acuan kegiatan program yaitu dengan
disusunnya kerangka acuan kegiatan Program Kesehatan Lingkungan.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Sebagai pedoman/ acuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat di
wilayah kerja Puskesmas Lamepayung.
Tujuan Khusus :
1. Acuan kegiatan untuk menurunkan penyakit berbasis lingkungan melalui
upaya kegiatan Kesehatan Lingkungan (Pengamatan Kesehatan
Lingkungan) di Wilayah UPTD Puskesmas Lamepayung.
2. Acuan kegiatan untuk mengetahui faktor resiko kesehatan lingkungan di
masyarakat melalui kegiatan pengawasan /infeksi kesehatan lingkungan
(IS) di wilayah Puskesmas Lamepayung.
3. Acuan untuk terbentuknya kerja sama lintas program dan lintas sektor
dalam mewujudkan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang Kesling
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lamepayung.
4. Acuan untuk terciptanya kegiatan inovasi di bidang Kesling sebagai upaya
untuk mengatasi permasalah Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Persiapan Kegiatan Kesehatan Menyusun Rencana Tahunan, rencana
Lingkungan ( Kesling) tribulanan dan rencana bulanan
2 Kegiatan Pengamatan Kesling Pengumpulan data primer , data
sekunder, pengolahan data, analisa data
dan Pembuatan PWS kegiatan Kesling
3 Kegiatan Pengawasan Program Kegiatan Inspeksi Sanitasi (IS) tempat
Kesling tempat umum, IS tempat tempat industri,
IS tempat produksi makanan dan
minuman, IS rumah dan IS sarana air
bersih (SAB), Pengambilan sampel air
bersih/air minum dan makanan.
Pengawasan limbah medis padat dan
cair
4 Kegiatan Pemberdayaan di
bidang Kesling
Dalam Gedung Klinik sanitasi
Luar Gedung Kunjungan Rumah
Penyuluhan Kesling/STBM dan HSP
Pembinaan Pemilik/penanggung jawab
sarana TPP dan TFU
5 Monitoring dan Evaluasi Program Pembuatan laporan Kesling bulanan dan
Triwulan
Analisa Pencapaian Program Kesling

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Persiapan kegiatan Kesling yaitu dengan menyusun rencana tahunan ,


triwulan dan bulanan dilaksanakan dengan metode :
- Pengumpulkan data Kesling Tk. Puskesmas Lamepayung
- Pengolahan data Kesling secara sederhana untuk Tk. Puskesmas
- Menganalisa data Kesling secara sederhana Tk. Puskesmas
- Membuat rencana kegiatan Kesling sebagai RTL dari hasil analisa data
Kesling.
2. Kegiatan pengamatan Kesling yaitu :
- Pengumpulan data kesling secara primer dan sekunder
- Pengolahan dan analisa data.
3. Kegiatan pengawasan program kesling yaitu :
- IS TPP, TFU dilaksanakan dengan metode wawancara, observasi dan
check list sesuai format sarana.
- IS rumah dan SAB dengan metode wawancara, survey langsung dan
check list sesuai dengan format sarana.
- Pengambilan sampel air/ makanan dilaksanakan untuk pemeriksaan
secara bakteriologi kerja sama dengan labkesda.
- Pengawasan limbah medis padat dan cair metode yang di gunakan kerja
sama lintas program sedangkan untuk pemusnahannya untuk limbah
medis padat kerja sama dengan pihak ke -3.

4. Kegiatan pemberdayaan di bidang Kesling :


- Dalam Gedung ( Klinik Sanitasi ) metode yang digunakan adalah
wawancara dengan menggunakan buku panduan wawancara sesuai
dengan penyakit berbasis lingkungan yang di derita oleh pasien.
- Luar Gedung :
a. Kunjungan rumah merupakan tindak lanjut dari kegiatan konseling
klinik sanitasi ,metode yang dilaksanakan adalah konseling dan
observasi lingkungan sesuai dengan masalah penyakit pasien/klien
yang akan dikunjungi dengan menggunakan form yang di tentukan.
b. Penyuluhan program Kesling, metode yang digunakan adalah
ceramah dan tanya jawab.
c. Pembinaan pemilik/penanggung jawab sarana TPP metode yang
digunakan adalah pertemuan /rapat untuk membahas hasil IS TPP
bertempat di aula Puskesmas Lamepayung.
d. Kegiatan Inovasi untuk mengatasi permasalahan Kesehatan
Lingkungan yaitu dengan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan
pengamanan sampah di lingkungan masyarakat.
5. Monitoring dan evaluasi ,metode yang di gunakan yaitu dengan pembuatan
laporan bulanan , triwulan dan tahunan program Kesling.
F. SASARAN

No Kegiatan Sasaran Indikator


Keberhasilan
1 Persiapan kegiatan Kesling Kegiatan Program Kesling 1 Dokumen
dengan menyusun rencana (kegiatan pengamatan Kesling, perencanaan
tahunan, tribulanan dan pengawasan kesling dan Tahunan
bulanan pemberdayaan bid. Kesling) Kesling, 4
Dokumen
Perencanaan
Kesling
Tribulanan,
12 rencana
bulanan
Kesling
2 -IS Rumah dan SAB Rumah penduduk (360 rmh) meningkatnya
dan SAB cak. Rumah
sehat 70 %
3 -IS TPP 80 Sasaran TPP (DAM, Meningkatnya
rumah makan, warung nasi, cak. TPP MS
warung kopi, Kantin, pedagang 75%
keliling)
4 -IS TFU 32 Sasaran TFU Meningkatnya
(Puskesma, sekolah, pasar) cak. TFU MS
75%
5 - Pengambilan sampel air 11 sampel bakteriologi (DAM) Kwalitas DAM
minum 100% MS
6 - Pengawasan limbah BP, KIA, Lab, Imunisasi 100%
medis padat dan cair lingkungan ,
petugas dan
pengunjung
puskesmas
aman dari
pencemaran
limbah medis
7 Kunjungan Rumah Pasien/ klien pengunjung klinik 75% masalah
sanitasi yang sudah disepakati sanitasi bisa
untuk dikunjungi oleh petugas diatasi
8 Penyuluhan Kesling/STBM Penanggung jawab pengelolaan 80%
dan HSP makanan. masyarakat
terpapar
dengan
program
Kesling
9 Pembuatan Laporan Kegiatan PAB/PL, TFU,TTI,TPP Adanya
Kesling Kegiatan Pemberdayaan ( lintas Dokumen
program dan lintas sektor) kegiatan
Kesling
bulanan ,
tribulanan
dan tahunan

G. JADWAL KEGIATAN
Bulan
No Kegiatan Tempat 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
Persiapan Kegiatan
1
Kesling
Perencanaan
Puskesmas Lamepayung
Tahunan
Perencanaan
Puskesmas Lamepayung
Triwulan
Perencanaan
Puskesmas Lamepayung
Bulanan
Pengamatan
2
Kesling
Pembuatan PWS
Puskesmas
Kesling
Pengawasan
3
Program Kesling
IS Rumah dan SAB 3 Kelurahan
IS TPP 3 Kelurahan
IS TFU 3 Kelurahan
Pengambilan
3 Kelurahan
sampel air
Pengawasan limbah
Puskesmas
medis
Pemberdayaan Bid.
4
Kesling
Dalam Gedung
Luar Gedung
Kunjungan Rumah 3 Kelurahan
Penyuluhan Kesling
HSP pada Puskesmas
Masyarakat
Monitoring dan
5
evaluasi
Pembuatan laporan
Puskesmas
Kesling

H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Persiapan Kegiatan Kesling : Monev pelaksanaan kegiatan pembuatan
perencanaan dilaksanakan 1 kali pertahun oleh Kepala Puskesmas ( bulan
Januari ) meliputi ketepatan sasaran, target , lokasi kegiatan dan waktu kegiatan.
Pelaporan hasil monev persiapan kegiatan Kesling di buat oleh Pet. Sanitasi
kepada Kepala UPTD Puskesmas Lamepayung dengan cara membuat
perencanaan baru hasil dari perbaikan meliputi perubahan target atau sasaran
program kesling, tempat dan waktu jika terjadi perubahan.
2. Kegiatan Pengamatan Kesling :
Monev pelaksanaan kegiatan pengamatan Kesling ( Analisa / pembuatan PWS )
di laksanakan 2 kali setiap tahun oleh kepala Puskesmas meliputi ketepatan
target , sasaran dan waktu kegaiatan pengamatan. Pelaporan hasil monev
dilaksanakan oleh Sanitarian setelah kegiatan Monev selesai ke Kepala
Puskesmas.
3. Kegiatan Pengawasan Kesling :
Monitoring evaluasi pelaksanaan Pengawasan Kesling dilaksanakan 2 kali/tahun
oleh Kepala Puskesmas meliputi ketepatan waktu, sasaran, dan SOP kegiatan
pengawasan. Pelaporan hasil monev pelaksanaan kegiatan pengawasan
dilaporkan oleh Sanitarian setelah kegiatan Monev selesai kepada Kepala UPTD
Puskesmas.
4. Kegiatan Pemberdayaan di bidang Kesling
Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan di bidang Kesling
dilaksanakan oleh kepala Puskesmas 2 kali pertahun ( semester ) meliputi
progress hasil kegiatan pemberdayaan, permasalahan yang di temui di lapangan,
ketepatan waktu, sasaran dan target pemberdayaan. Pelaporan hasil monev
pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Sanitarian kepada kepala Puskesmas 2
kali setahun ( Juni dan Des ).

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Persiapan Kegiatan Kesling
- Pencatatan dilakukan dengan membuat rancangan kegiatan ( Tahunan,
tribulanan, bulanan) dilaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
Lamepayung, evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap bulan /tribulanan/tahunan
2. Pengamatan Kesling :
- Pencatatan Pembuatan PWS ( pemantauan wilayah setempat ) untuk hasil
kegiatan kesling dilaporkan tiap bulan sekali ke Dinas Kesehatan dalam
bentuk laporan tribulanan ( PAB/PL) yang di ketahui oleh Kepala Puskesmas,
evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap bulan oleh Kepala Puskesmas dalam
kegiatan Lokmin Bulanan Puskesmas
3. Pengawasan Kesling :
- Pencatatan Kegiatan pengawasan/ Inspeksi Sanitasi (IS) dicatat dalam register
dan dirangkum dalam format bulanan, dilaporkan ke Dinas Kesehatan di
ketahui oleh Kepala Puskesmas. Evaluasi kegiatan dilaksanakan tiap bulan
oleh Kepala Puskesmas dalam kegiatan Lokmin Bulanan Puskesmas.
4. Pemberdayaan di bidang Kesling :
- Pencatatan kegiatan pemberdayaan di bidang kesling :
a. Kegiatan Klinik Sanitasi di catat dalam register Klisan dilaporkan dalam
format laporan bulanan ke Dinas Kesehatan yang diketahui oleh Kepala
Puskesmas. Evaluasi kegiatan Klisan dilaksanakan sebulan sekali pada
kegiatan lokmin Bulanan Puskesmas.
b. Kegiatan pemberdayaan lainnya di catat dalam laporan kegiatan
pemberdayaan tiap tiga bulan di laporkan kepada Kepala UPTD
Puskesmas dan evaluasi kegiatan dilaksanakan 3 bulan sekali pada
Lokmin triwulan Puskesmas.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Lamepayung Pelaksana Program Kesling

dr. Hj. Sri Widawati Guruh Permana Lugian, SKM


NIP. 19760730 200312 2 003 NIPB. 202301 1 131
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGAWASAN (IS)
TEMPAT FASILITAS UMUM
(TFU)
A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik
secara insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat – tempat umum adalah suatu
usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat umum
terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.
Tempat – tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai
tempat sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah,
swasta dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat–tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar maupun
melakukan aktivitas lainnya. Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan
lainnya. Kondisi lingkungan tempat – tempat umum yang tidak terpelihara akan
menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga
perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik
dan tempat – tempat umum perlu dijaga sanitasinya.
Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan tempat-tempat umum tersebut
selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan visi Puskesmas
Lamepayung yaitu Puskesmas yang selalu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat menuju Kuningan MAJU ( makmur, agamis, pinunjul) berbasis desa 2023.
Visi dan misi Puskesmas Lamepayung didukung dengan tata nilai Puskesmas yaitu
CERIA : Cepat – Efektif – Ramah – Inovatif - Aman.

B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
Inspeksi Sanitasi (IS) adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara
langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan
standard,norma dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan
sehat.
Hasil IS tempat fasilitas umum (TFU) yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Lamepayung pada tahun 2018 dari 46 sarana TFU yang diperiksa semuanya masuk
katagori MS. Dalam rangka pengawasan dan pembinaan dalam rangka melaksanakan
tugas dan fungsinya petugas Sanitarian terutama dalam pengawasan dan pembinaan
sarana TFU perlu dibuatkanya kerangka acuan kegiatan penyehatan TFU sehingga
dapat mempermudah pelaksanaan kegiatan tersebut baik yang melibatkan lintas
program maupun lintas sektor

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
1. Sebagai pedoman/ acuan untuk mewujudkan kualitas penyehatan TFU di
wilayah kerja Puskesmas Lamepayung
Tujuan Khusus :
1. Acuan kegiatan untuk mengetahui faktor resiko kesehatan lingkungan
yang ada di sarana TFU yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lamepayung.
2. Acuan untuk terbentuknya kerja sama lintas program dan lintas sektor
dalam mewujudkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan
Penyehatan TFU di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lamepayung.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum (TFU).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat –
tempat umum (TFU) yang ada di wilayah kerja puskesmas

F. SASARAN
1. Tempat Ibadah ( Mesjid dan gereja) : 9 Sarana
2. Fasilitas Kesehatan ( Puskesmas ) : 1 sarana
3. Sekolah ( SD, SMP dan SMA) : 35 Sekolah
4. Pasar : 1 Sarana

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan IS TFU ( pengawasan dan pembinaan ) dilaksanakan setiap bulan.

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

Monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan IS TFU dilaksanakan setiap 6


bulan sekali oleh Kepala Puskesmas, pelaporan hasil monitoring evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Sanitarian dilaporkan ke Kepala
Puskesmas pada bulan Juni dan Desember.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dibuat dalam format IS TFU, register TFU, visum kegiatan dan laporan
bulanan. Pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program (Sanitarian) ke
Dinas Kesehatan yang diketahui oleh Kepala UPTD Puskesmas dalam bentuk
format laporan bulanan. Evaluasi kegiatan di laksanakan tiap bulan /tiga bulan
sekali dalam kegiatan lokakarya bulanan dan lokakarya tribulanan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Lamepayung Pelaksana Program Kesling

dr. Hj. Sri Widawati Guruh Permana Lugian, SKM


NIP. 19760730 200312 2 003 NIPB. 202301 1 131
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGAWASAN (IS)
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
(TPP)

1. PENDAHULUAN
TPP adalah tempat pengelolaan makanan (TPP) siap saji yang terdiri dari
rumah makan/restoran , jasa boga,depot air minum, sentra makanan jajanan dan
kantin sekolah.
Rumah makan/restoran, depot air minum (DAM),jasa boga,sentra makanan
jajanan dan kantin sekolah adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan adalah pemantauan secara terus menerus
terhadap rumah makan, depot air minum, warung nasi,warung kopi dan jenis TPP
lainnya atas perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan
dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung
serta menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta
memberikan petunjuk / saran perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat
pengelolaan makanan, pemeriksaan berkala, memberi saran perbaikan, melakukan
kunjungan kembali, memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta
laporan hasil pengawasan.
Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan sanitasi tempat pengelolaan
makanan selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan visi
Puskesmas Lamepayung yaitu Puskesmas yang selalu meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan masyarakat menuju Kuningan MAJU ( makmur, agamis, pinunjul) berbasis
desa 2023. Visi dan misi Puskesmas Lamepayung didukung dengan tata nilai
Puskesmas yaitu CERIA : Cepat – Efektif – Ramah – Inovatif - Aman.

2. LATAR BELAKANG
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat
pengelolaan makanan, pemeriksaan berkala, memberi saran perbaikan, melakukan
kunjungan kembali, memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta
laporan hasil pengawasan.
Berdasarkan hasil pengawasan sarana TPP tahun sebelumnya ada beberapa
sarana TPP yang masih belum memenuhi syarat kesehatan diantaranya kurangnya
kelengkapan sarana sanitasi dasar, perilaku penjamah dan kondisi bangunan yang
tiadak sesuai, letak sarana TPP dekat dengan sumber pencemaran, dimana dengan
kondisi demikian sangat potensial untuk terjadinya faktor risiko penularan penyakit.
Kegiatan pengawasan TPP di wilayah kerja Puskesmas Lamepayung dari 90
sarana TPP yang diperiksa ada 3 sarana TPP yang belum memenuhi syarat
kesehatan.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya petugas Sanitarian terutama
dalam pengawasan dan pembinaan sarana TPP perlu dibuatnya kerangka acuan
kegiatan penyehatan TPP sebagai pedoman untuk mencapai progress kegiatan yang
lebih baik dan bermutu.
3. TUJUAN
Tujuan umum :
1. Sebagai pedoman/ acuan untuk mewujudkan kualitas penyehatan TPP di
wilayah kerja Puskesmas Lamepayung.
Tujuan khusus:
1. Acuan kegiatan untuk mengetahui factor resiko kesehatan lingkungan yang
ada di sarana TPP yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lamepayung.
2. Acuan untuk terbentuknya kerja sama lintas program dan lintas sektor
dalam mewujudkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan
Penyehatan TPP di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lamepayung.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolahan pangan (TPP).

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring atau inspeksi dan pembinaan terhadap sarana
tempat pengelolaan makanan (TPP) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

6. SASARAN
1. Rumah makan :11 sarana
2. Jasa Boga : 2 sarana
3. TPP tertentu : 49 sarana
4. Damiu : 11 sarana
5. Kelompok Gerai : 2 sarana
6. Kantin : 18

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan pengawasan dan pembinaan TPP ( IS) oleh Sanitarian dilaksanakan
setiap bulan (setiap TPP di periksa dan dibina minimal 1 kali/tahun).

8. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan IS TPP dilaksanakan setiap 6
bulan sekali oleh Kepala Puskesmas, pelaporan hasil monitoring evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Sanitarian dilaporkan ke Kepala
Puskesmas pada bulan Juni dan Desember.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dibuat dalam bentuk format hasil kegiatan IS, register IS, buku visum
kegiatan dan format laporan bulanan. Pelaporan dilaksanakan oleh
penanggungjawab program (Sanitarian) dan diketahui oleh Kepala UPTD
Puskesmas untuk di laporkan ke Dinas Kesehatan setiap bulanan dalam bentuk
laporan bulanan. Evaluasi kegiatan di laksanakan tiap bulan /tiga bulan sekali
dalam kegiatan lokakarya bulanan dan lokakarya tribulanan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Lamepayung Pelaksana Program Kesling

dr. Hj. Sri Widawati Guruh Permana Lugian, SKM


NIP. 19760730 200312 2 003 NIPB. 202301 1 131
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBINAAN PENANGGUNGJAWAB TPP
DEPOT AIR MINUM ( DAM )

1. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.
Tanpa air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air
juga diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi
manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang
layak untuk diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak
terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolism dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karenasetiap
saat tubuh bekerja dan berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan
dan mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta
sel. Komponen terbanyak dari sel adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh
akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Begitu pula air merupakan
bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air mata), uap pernapasan, dan cairan
tubuh (darah, lymphe).
Dalam melaksanakan kegiatan pembinaan penanggung jawab pengelola DAM
selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan visi Puskesmas
Lamepayung yaitu Puskesmas yang selalu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat menuju Kuningan MAJU ( makmur, agamis, pinunjul) berbasis desa 2023.
Visi dan misi Puskesmas Lamepayung didukung dengan tata nilai Puskesmas yaitu
CERIA : Cepat – Efektif – Ramah – Inovatif - Aman.

2. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang
dialirkan melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK),
maupun depot air minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur gali
(SG) atau pompa serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah
di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat
besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan
pengawasan, pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan
sehat untuk dikonsumsi masyarakat.

3. TUJUAN

Tujuan Umum :
Terdapatnya acuan kerja Sanitarian dalam upaya peningkatan cakupan DAM
memenuhi syarat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lamepayung.

Tujuan Khusus :

1. Acuan kegiatan untuk mengetahui factor risiko kesehatan lingkungan


yang ada di sarana DAM yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lamepayung dengan melibatkan peran serta /pemberdayaan dari pemilik
DAM.
2. Acuan untuk terbentuknya kerja sama lintas program dan lintas sektor
dalam mewujudkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan
Penyehatan DAM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lamepayung.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan pemilik/penanggung jawab Depot Air Minum (DAM) di Tingkat
Puskesmas Lamepayung.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan yaitu pembinaan terhadap pemilik/penanggung
jawab DAM dilaksanakan dalam bentuk pertemuan ( rapat ) yang dilaksanakan di
aula Puskesmas Lamepayung .

6. SASARAN
11 depot air minum isi ulang.

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1 kali/tahun

8. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan pembinaan pemilik/penanggungjawab
DAM di laksanakan pada waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pelaporan
dibuat sanitarian kepada Kepala UPTD Puskesmas setelah pelaksanaan kegiatan.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dibuat dalam bentuk dokumen pertemuan (UANG), pelaporan
dilaksanakan oleh sanitarian dalam bentuk RTL kepada Kepala UPTD Puskesmas
dan evaluasi kegiatan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas pada kegiatan lokbul
bulanan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Lamepayung Pelaksana Program Kesling

dr. Hj. Sri Widawati Guruh Permana Lugian, SKM


NIP. 19760730 200312 2 003 NIPB. 202301 1 131
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGAWASAN (IS)
RUMAH

1. PENDAHULUAN
Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan
dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat,
salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Kesehatan lingkungan adalah upaya pengendalian faktor – faktor risiko
lingkungan fisik, biologi,sosial yang dapat menimbulkan hal – hal yang merugikan
kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Ruang lingkup yang luas terkait dengan
media lingkungan air, udara, makanan, tanah dan limbah yang berada di tempat
pemukiman, tempat umum, tempat kerja dan kawasan. Kondisi yang dinamis dan
melibatkan pemangku kepentingan yang luas memerlukan koordinasi dan kerja sama
semua pihak.
Pendekatan penyehatan pemukiman diawali dengan kegiatan pengawasan
kualitas pemukiman yaitu dengan melaksanakan kegiatan pengawasan rumah
penduduk (Inspeksi Sanitasi dengan sasaran rumah penduduk).
Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan rumah tersebut selalu berupaya
untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan visi Puskesmas Lamepayung
yaitu Puskesmas yang selalu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
menuju Kuningan MAJU ( makmur, agamis, pinunjul) berbasis desa 2023. Visi dan
misi Puskesmas Lamepayung didukung dengan tata nilai Puskesmas yaitu CERIA :
Cepat – Efektif – Ramah – Inovatif - Aman.

2. LATAR BELAKANG
Lingkungan Puskesmas sebagai sarana pelayanan umum wajib memelihara
dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar persyaratan .
Pendekatan upaya penyehatan lingkungan pemukiman melalui kegiatan yang salah
satunya adalah pemeriksaan pemukiman .
Dalam rangka meningkatkan cakupan rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas
Lamepayunh, maka perlu dibuat suatu kerangka acuan kegiatan guna mempermudah
Sanitarian dalam melaksanakan kegiatan penyehatan pemukiman di wilayah kerjanya
dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lingkungan yang lebih baik.

3. TUJUAN
Tujuan Umum :
Terdapatnya acuan kerja Sanitarian dalam upaya peningkatan cakupan
Rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Lamepayung.

Tujuan Khusus :
1. Acuan kegiatan untuk mengetahui factor risiko kesehatan lingkungan
yang ada di perumahan masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Lamepayun dengan melibatkan peran serta dari
masyarakat.
2. Acuan untuk terbentuknya kerja sama lintas program dan lintas sektor
dalam mewujudkan kegiatan Penyehatan pemukiman di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Lamepayung.
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok penyehatan pemukiman yaitu dengan melaksanakan kegiatan
pengawasan kwalitas rumah di masyarakat dan memberikan informasi hasil kegiatan
pengawasan guna menentukan rencana tindak lanjut guna meningkatkan kwalitas dan
cakupan rumah sehat.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat pengawasan dan monitoring terhadap kondisi perumahan
masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lamepayung.

6. SASARAN
Rumah masyarakat yang tidak sehat di wilayah kerja Puskesmas Lamepayung
yaitu sebanyak 360 rmh

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan

8. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali oleh
Kepala Puskesmas Lamepayung. Pelaporan dilaksanakan oleh sanitarian kepada
Kepala UPTD Puskesmas setelah kegaiatn monev dilaksanakan dalam bentuk RTL.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan di buat dalam bentuk format hasil IS, rekapan IS rumah dan laporan
bulanan IS rumah. Pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas dalam bentuk laporan bulanan. Evaluasi
kegiatan dilaksanakan sebulan sekali dalam kegiatan lokbul.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Lamepayung Pelaksana Program Kesling

dr. Hj. Sri Widawati Guruh Permana Lugian, SKM


NIP. 19760730 200312 2 003 NIPB. 202301 1 131
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGAWASAN (IS)
SARANA AIR BERSIH
(SAB)

1. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk mencapai tujuan
tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau
dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat, salah satu
diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No. 23 Tahun
1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan penetapan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari
dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas
fisik, bakteriologis maupun kimia. Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan
pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan
pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan sarana air bersih tersebut selalu
berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan visi Puskesmas
Lamepayung yaitu Puskesmas yang selalu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat menuju Kuningan MAJU ( makmur, agamis, pinunjul) berbasis desa 2023.
Visi dan misi Puskesmas Lamepayung didukung dengan tata nilai Puskesmas yaitu
CERIA : Cepat – Efektif – Ramah – Inovatif - Aman.

2. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat
kesehatan.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui
penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.
Jumlah sarana air bersih yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lamepayung
sebanyak 6970 sarana sedangkan yang diperiksa sebanyak 600 rumah dengan rincian
407 SAB berisiko tingkat pencemaran rendah dan 193 sedang . Dengan adanya
permasalahan di atas di harapkan adanya kerangka acuan untuk melaksanakan
kegiatan pengawasan sarana air bersih (IS SAB) dalam rangka meningkatkan cak.
SAB memenuhi syarat.

3. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Umum :
Terdapatnya acuan kerja Sanitarian dalam upaya peningkatan cakupan
Rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Lamepayung.
Tujuan Khusus :

1. Acuan kegiatan untuk mengetahui factor risiko kesehatan lingkungan


yang ada di perumahan masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Lamepayung dengan melibatkan peran serta dari
masyarakat.
2. Acuan untuk terbentuknya kerja sama lintas program dan lintas sektor
dalam mewujudkan dalam kegiatan Penyehatan pemukiman di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Lamepayung.
Tujuan Umum :
Terdapatnya acuan kerja Sanitarian dalam upaya peningkatan cakupan
Sarana Air Bersih memenuhi syarat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Lamepayung.

Tujuan Khusus :

1. Acuan kegiatan untuk mengetahui factor risiko pencemaran yang ada di


sarana air bersih yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lamepayung dengan melibatkan peran serta /pemberdayaan dari
masyarakat.
2. Acuan untuk terbentuknya kerja sama lintas program dan lintas sektor
dalam mewujudkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan
Penyehatan sarana air bersih di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lamepayung.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan
pengelolaan air bersih yaitu pengawasan kualitas air, pembinaan pemakai air.
Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti
oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan
kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat pengawasan dan monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap
sarana air bersih (SAB) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

6. SASARAN
Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB) sebanyak 360
SAB.

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan pengawasan SAB dilaksanakan setiap bulan.

8. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengawasan SAB
dilaksanakan 6 bulan sekali. Pelaporan monev pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
setiap 6 bulan sekali oleh sanitarian kepada Kepala Puskesmas dalam bentuk RTL.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dibuat dalam bentuk formal hasil IS, buku visum dan lformat laporan
bulanan. Pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan yang diketahui oleh kepala puskesmas dalam bentuk laporan
bulanan IS SAB. Evaluasi kegiatan pengawasan SAB dilaksanakan setiap bulan oleh
Kepala Puskesmas pada kegiatan Lokbul.
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Lamepayung Pelaksana Program Kesling

dr. Hj. Sri Widawati Guruh Permana Lugian, SKM


NIP. 19760730 200312 2 003 NIPB. 202301 1 131

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGAMATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
1. PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan adalah upaya pengendalian faktor – faktor risiko
lingkungan fisik, biologi,sosial yang dapat menimbulkan hal – hal yang merugikan
kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Ruang lingkup yang luas terkait dengan
media lingkungan air, udara, makanan, tanah dan limbah yang berada di tempat
pemukiman, tempat umum, tempat kerja dan kawasan.
Pengamatan Kesehatan Lingkungan adalah Suatu upaya yang dilakukan secara
kontinyu untuk mengidentifikasi media lingkungan dan perilaku masyarakat berkenaan
dengan resiko penyebaran penyakit dan atau gangguan kesehatan.
Pengumpulan data kesling, analisa dan interpretasi data kesling secara
berkelanjutan merupakan kegiatan pengamatan Kesling sebagai dasar untuk upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit yang di sebabkan karena factor lingkungan.
Dalam melaksanakan kegiatan pengamatan kesehatan lingkungan tersebut
selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan visi Puskesmas
Lamepayung yaitu Puskesmas yang selalu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat menuju Kuningan MAJU ( makmur, agamis, pinunjul) berbasis desa 2023.
Visi dan misi Puskesmas Lamepayung didukung dengan tata nilai Puskesmas yaitu
CERIA : Cepat – Efektif – Ramah – Inovatif - Aman.

2. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Sesuai fungsinya, petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian
kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap
individu, keluarga, dan lingkungan secara mandiri dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran sanitasi
terhadap peningkatan kwalitas kesehatan masyarakat telah di sepakati oleh semua
pihak. Menurut UU RI no 36 tahun 2009 tentang kesehatan dimana ruang lingkup
kesling terdiri dari lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi dan tempat
fasilitas umum.
Berdasarkan data kesling tahun 2022 pencapaian program kesling Puskesmas
Lamepayung adalah :
- Cak. Air bersih 100%
- Cak. Rumah Sehat 50,62 %
- Cak. Jaga 70,38 %
- Cak. TPP 75,33 % MS
- Cak. TFU 75 % MS

Kesimpulan dari uraian di atas untuk kegiatan Kesling di wilayah Puskesmas


Lamepayung ada yang belum mencapai target, sehingga jika masalah itu tidak cepat
diatasi maka akan berdampak pada tingkat kesehatan masyarakat. Dengan melakukan
pengamatan dan pemantauan dari hasil data yang terkumpul secara terus
menerus/berkesimbungan maka data tersebut dapat disajikan sebagai bahan informasi
yang kemudian disebarluaskan kepada yang berkepentingan .
Pengamatan kesling dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan
sekunder (data monografi, perumahan, sanitasi dasar, perilaku BAB masyarakat,
TFU,TPP,TTI. Data yang diperoleh di olah dengan alat bantu eleltronik untuk
menghasilkan informasi yang akan digunakan kegiatan selanjutnya.
3. TUJUAN

Tujuan Umum :
Terdapatnya acuan kerja Sanitarian dalam kegiatan pengamatan Kesling guna
meningkatkan kewaspadaan dini terhadap terjadinya pemasalahan kesehatan
akibat faktor lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Lamepayung.

Tujuan Khusus :
a. Adanya acuan keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector
dalam program pengamatan kesling.
b. Adanya acuan untuk mengetahui tahapan kegiatan pengamatan
kesling.
c. Diketahuinya target dan sasaran kegiatan pengamatan kesling
d. Diketahuinya uraian kegiatan pengamatan kesling.

1. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pengamatan kesling dilakukan dengan :


a. Pengumpulan data kesling ( data primer dan sekunder )
b. Pengolahan dan analisa data
c. Pembuatan dokumen pengamatan kesling ( pembuatan PWS )
2. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Pengumpulan data primer dan sekunder dilaksanakan dengan cara


observasi dan wawancara di luar gedung
b. Pengolahan data dan analisa dilaksanakan secara sederhana dengan
Menggunakan alat elektronik sederhana.
c. Pembuatan dokumen pengamatan kesling di buat secara sederhana
( PWS kesling)

3. SASARAN

a. Data kegiatan PAB/PL


b. Data Kegiatan pengawasan TFU,TPP dan TTI
c. Data Klinik Sanitasi.

4. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

- Kegiatan pengamatan kesling dilakukan 4 kali per tahun

5. MONITORING ,EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

Monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengamatan kesling


dilaksanakan setiap 6 bulan sekali oleh Kepala Puskesmas.

6. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dibuat dalam bentuk PWS dan format laporan PAB/PL , Pelaporan
dilaksanakan oleh penanggung jawab program (Sanitarian) dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan yang di ketahui oleh Kepala Puskesmas dalam bentuk laporan triwulan
PAB/PL. Evaluasi kegiatan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas tiap 3 bulan sekali.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Lamepayung Pelaksana Program Kesling

dr. Hj. Sri Widawati Guruh Permana Lugian, SKM


NIP. 19760730 200312 2 003 NIPB. 202301 1 131

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA
PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN

1. PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan adalah upaya pengendalian faktor – faktor risiko
lingkungan fisik, biologi,sosial yang dapat menimbulkan hal – hal yang merugikan
kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Ruang lingkup yang luas terkait dengan
media lingkungan air, udara, makanan, tanah dan limbah yang berada di tempat
pemukiman, tempat umum, tempat kerja dan kawasan.
Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya penyuluhan kesehatan lingkungan
dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan untuk memelihara, melindungi dan
meningkatkan cara – cara hidup bersih dan sehat.
Dalam melaksanakan kegiatan kunjungan rumah penderita penyakit berbasis
lingkungan tersebut selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai
dengan visi Puskesmas Lamepayung yaitu Puskesmas yang selalu meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan masyarakat menuju Kuningan MAJU ( makmur, agamis,
pinunjul) berbasis desa 2023. Visi dan misi Puskesmas Lamepayung didukung
dengan tata nilai Puskesmas yaitu CERIA : Cepat – Efektif – Ramah – Inovatif -
Aman.

2. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Sesuai fungsinya, petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian
kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap
individu, keluarga, dan lingkungan secara mandiri dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat.
Kunjungan rumah dan lingkungan adalah Pelayanan Kesehatan yang dilakukan
berkesinambungan dan menyeluruh yang diberikan kepada pasien/klien dan keluarga
di rumah mereka.

3. TUJUAN
Tujuan Umum :
Terdapatnya acuan kerja Sanitarian dalam pemberdayaan masyarakat melalui
kegiatan kunjungan rumah dalam rangka meningkatkan kwalitas lingkungan dan
menurunkan kasus penyakit berbasis lingkungan di wilayah kerja Puskesmas
Lamepayung.

Tujuan Khusus :
- Adanya acuan untuk melaksanakan kegiatan kunjungan rumah.
- Diketahuinya target dan sasaran kegiatan kunjungan rumah.
- Diketahuinya factor risiko lingkungan di masyarakat.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Kunjungan rumah dan lingkungan
- Persiapan : Menyiapkan form kunjungan rumah , mempelajari
permasalahan yang di hadapi klien/pasien, menyiapkan Peralatan yang
diperlukan sesuai dengan pemasalahan.
- Pelaksanaan kunjungan rumah : Koordinasi dengan bidan kelurahan dan
aparat kelurahan, wawancara dan observasi dengan klien/pasien
menggunakan form yang ditentukan, menyimpulkan hasil kunjungan,
memberikan saran pemecahan masalah yang sederhana dan mudah
dilaksanakan.
- Laporan : Pembuatan dokumen kunjungan rumah.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


- Petugas langsung melaksanaan kunjungan rumah ke klien/pasien
- Koordinasi dengan pihak kelurahan
- Melakukan wawancara dan observasi lingkungan sesuai dengan form
kunjungan rumah
- Menyimpulkan hasil kunjungan rumah kepada sasaran dan keluarga
- Memberikan saran pemecahan yang sederhana dan mudah
dilaksanakan.
2. SASARAN
Rumah masyarakat yang memiliki permasalahan yang berhubungan dengan
lingkungan.

3. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Kegiatan dilaksanakan jika ada kesepakatan antara petugas dan pasien/klien
yang memiliki permasalahan yang berhubungan dengan faktor lingkungan.

4. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah dilaksanakan
setiap 6 bulan sekali oleh Kepala Puskesmas meliputi ketepatan sasaran, waktu dan
SOP. Pelaporan di laksanakan oleh penanggung jawab program setelah dilaksanakan
monitoring dalam bentuk RTL.

5. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dibuat dalam format kunjungan rumah, pelaporan dilaksanakan oleh
penanggung jawab program (Sanitarian) dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan yang di
ketahui oleh Kepala Puskesmas. Evaluasi kegiatan dilaksanakan oleh Kepala
Puskesmas tiap 3 bulan sekali.

Pelaksana Program Kesling

Guruh Permana Lugian, SKM

Anda mungkin juga menyukai