Anda di halaman 1dari 9

Keutamaan Ramadhan

Segala puji bagi Allah, teriring doa dan keselamatan semoga


terlimpah atas nabi dan rasul termulia: Muhammad SAW, juga
atas keluarga dan para sahabat, serta kepada semua yang
mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat nanti.
Ramadhan Kariim, Marhaban Ya Ramadhan Bulan Ramadhan
telah benar-benar datang menjelang. Kaum muslimin kembali
bergembira dengan datangnya bulan yang mulia ini. Setelah
sebelas bulan kita mengarungi kehidupan yang penuh warnawarni, maka inilah momentum yang tepat bagi kita semua untuk
membersihkan diri dari segala dosa yang melekat tanpa kita
sadari.
Kaum Muslimin yang berbahagia
Sungguh kita semua bergembira sepenuh hati dengan datangnya
Ramadhan yang penuh berkah. Rasa gembira ini adalah
cerminan ketakwaaan yang ada dalam hati kita, karena sejatinya
bulan Ramadhan adalah salah satu dari syiar dalam agama kita,
yang harus senantiasa kita hormati dan agungkan. Allah SWT
berfirman :

Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka


sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS Al-Hajj 32)
Karenanya, sungguh mengherankan jika ada sebagian kaum
muslimin yang justru merasa berat dengan hadirnya Ramadhan,
merasa bahwa Ramadhan mengekang segala kebebasan dan
kemerdekaannya. Atau ada pula yang merasa biasa-biasa saja,
merasa bahwa Ramadhan hanyalah rutinitas belaka, yang datang
silih berganti sebagaimana bulan-bulan lainnya. Sikap seperti ini,
tentu saja bukan cerminan ketakwaan yang ada dalam hati.
Melainkan timbul dari hati yang sakit atau jiwa yang lekat dengan
maksiat. Tentu saja kita berlindung dari sikap yang demikian
Naudzu
billah
tsuma
naudzu
billah
Maasyirol

mukminin

rahimakumullah

Kegembiraan kita tentu saja bukan sebagaimana kegembiraan


anak-anak kecil dengan hadirnya Ramadhan. Karena mereka juga
bergembira dengan datangnya bulan mulia ini, karena
mempunyai waktu banyak untuk bermain bersama teman,
bahkan mungkin saja- gembira karena adanya petasan, dan janji
pakaian baru di hari lebaran. Kegembiraan yang semacam ini
tentu saja melekat pada diri anak-anak semata, tapi bukan
kegembiraan yang kita maksudkan dalam menyambut Ramadhan
yang mulia. Begitu pula kegembiraan kita bukanlah kegembiraan
anak anak yang beranjak remaja. Dimana mereka bergembira
dengan hadirnya Ramadhan, karena mempunyai banyak
kesempatan untuk jalan-jalan menghabiskan waktu bersama
teman atau bahkan pasangannya. Banyak kita saksikan kesucian
Ramadhan ternoda, dengan muda-mudi yang justru
menggunakan waktu-waktu ibadah untuk saling PDKT satu sama
lainnya.
Naudzu
billah
tsumma
naudzu
billah
..
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu wa taala
Sesungguhnya kita bergembira dengan hadirnya Ramadhan,
karena bulan ini membawa banyak keutamaan bagi kita semua.
Jika kita merenunginya satu persatu lebih mendalam, maka
tentulah kegembiraan itu akan kian bertambah lengkap dan
sempurna. Marilah kita melihat beberapa keutamaan Ramadhan
yang menjadikan alasan kita bersuka cita menyambutnya
Pertama : Karena Ramadhan bulan penggugur dosa kita
Rasulullah SAW bersabda dengan lisannya yang mulia :

Shalat lima waktu, shalat jumat sampai ke shalat jumat


berikutnya, puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan berikutnya
adalah sebagai penghapus (dosa) apabila perbuatan dosa besar
ditinggalkan.
(HR.
Muslim)
Hadirnya Ramadhan sungguh menjadikan momentum bagi kita
untuk membersihkan diri dari segala noda dosa dan kemaksiatan
yang tidak kita sadari. Ibaratnya pakaian yang sehari-hari kita
pakai, meskipun tidak terkena lumpur atau kotoran yang jelas,

tetap saja kita harus mencucinya karena ada debu yang melekat
erat.
Begitupun diri kita, sekalipun kita tidak menjalani dosa besar,
namun tentu saja tanpa kita sadari terkadang ada hal yang kita
lakukan menyebabkan noda kecil dalam hati kita, bisa jadi
melalui lisan, pandangan, atau bahkan anggota badan kita.
Astaghfirullahal adziim Hasbunallah wa nikmal wakiil .
Inilah yang membuat kita bersuka cita karena mendapat
kesempatan untuk menyucikan diri dari kita. Maka marilah kita
menjalankan ibadah di dalamnya dengan penuh iman dan
pengharapan, serta memperbanyak istighfar, agar benar-benar
Ramadhan ini menjadi bulan pengampunan.
Bahkan
diriwayatkan pula, bagaimana malaikat Jibril as melaknat mereka
yang mendapati Ramadhan, tetapi tidak diampuni dosandosanya. Semoga ini bisa menjadi cermin bagi kita semua.
Kaum
muslimin
yang
berbahagia
Hal kedua yang membuat kita berbahagia adalah, karena
Ramadhan merupakan bulan musim kebaikan, dimana kita
semua menjalankan ibadah dengan penuh semangat,
berbondong-bondong dan sungguh terasa lebih ringan. Inilah
yang dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW, tentang
Ramadhan sebagai musim kebaikan yang menakjubkan :


: .

(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu
neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah malaikat :
wahai pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan,
berhentilah (demikian) sampai berakhirnya ramadhan ( HR
Ahmad)
Inilah yang menjadikan kita bergembira, karena kebaikan begitu
mudah dijalankan. Bersama sama kita lihat di masjid, mushola,
bahkan di rumah-rumah kita, bagaimana Ramadhan menyinari

kita dengan banyak amal dan kegiatan yang tak putus dan hentihentinya. Dari mulai pagi hari hingga malam menjelang,
bergantian kita melaksanakan amal kebaikan yang begitu
beragam. Subhanallah walhamdlillah ..
Kaum muslimin yang berbahagia
Hal ketiga yang membuat kita berbahagia adalah, karena
Ramadhan adalah bulan dimana ukhuwah kita meningkat.
Bayangkan saja, bagaimana hari-hari ini dipenuhi dengan banyak
pertemuan antar jamaah masjid, dari mulai sholat tarawih
berjamaah, tadarusan selepas tarawih, hingga sholat shubuh
berjamaah . Kaum muslimin berkumpul setiap harinya dan
merasakan keindahan ukhuwah yang luar biasa. Bahkan bukan
hanya di luar rumah, di dalam rumah pun kita menemukan
keharmonisan yang bertambah saat Ramadhan tiba. Banyak
kesempatan untuk berkumpul antar anggota keluarga, khususnya
saat buka puasa dan sahur menjelang. Ini semua tanpa kita
sadari, sungguh membuat hati kita lebih tenteram dan nyaman.
Lebih siap untuk menjalani semua aktifitas dan tantangan dalam
kehidupan ini.
Kaum muslimin yang berbahagia
Yang terakhir, tentu saja kita bergembira dalam bulan
Ramadhan ini karena Allah SWT banyak menjanjikan pahala
kemuliaan bagi kita semua melalui amal-amal yang ada di
dalamnya. Setiap amal mempunyai keutamaannya masingmasing. Khususnya kita bergembira karena di dalam Ramadhan
ada satu malam yang mulia, yaitu lailatul qadar yang bernilai
melebihi seribu bulan. Ini menjadi kesempatan yang sungguh kita
impikan, untuk mendapatinya dengan memperbanyak ibadah
pada malam tersebut.

Akhirnya, marilah kegembiraan ini kita jadikan sebagai pemicu


awal untuk lebih bersemangat dalam mengarungi samudera
keberkahan Ramadhan dengan ragam ibadahnya yang mulia.
Kita menjalaninya satu persatu dengan ringan penuh suka cita,
agar semua yang dijanjikan bisa kita dapatkan dalam Ramadhan
ini. Semoga Allah SWT memudahkan ..
Allahumma sholli ala muhammad wa ala aalihi wa ashabihi
ajmain ..

KEUTamaan ramadhan
Assalammualaikum wr. wb
salam sejahtera buat kawan-kawan semua.. alhamdulillah
saya bisa posting lagi.. berikut adalah postingan tentang
materi kultum di bulan suci ramadhan..
KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN
Oleh
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
Ramadhan adalah bulan kebaikan dan barokah, Allah
memberkahinya dengan banyak keutamaan sebagaimana
dalam penjelasan berikut ini.
[1]. Bulan Al-Quran
Allah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk
bagi manusia, obat bagi kaum mukminin, membimbing
kepada yang lebih lurus, menjelaskan jalan petunjuk. (Al-

Quran) diturunkan pada malam Lailatul Qadar, suatu malam


di bulan Ramadhan. Allah berfirman.
Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)
Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya,
pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur [Al-Baqarah : 185]
Ketahuilah saudaraku -mudah-mudahan Allah meberkatimusesungguhnya sifat bulan Ramadhan adalah sebagai bulan
yang diturunkan padanya Al-Quran, dan kalimat sesudahnya
dengan huruf (fa) yang menyatakan illat dan sebab :
Barangsiapa yang melihatnya hendaklah berpuasa
Memberikan isyarat illat (penjelas sebab) yakni sebab
dipilihnya Ramadhan adalah karena bulan tersebut adalah
bulan yang diturunkan padanya Al-Quran.
[2]. Dibelengunya Syaithan, Ditutupnya Pintu-Pintu Neraka
dan Dibukanya Pintu-Pintu Surga
Pada bulan ini kejelekan menjadi sedikit, karena dibelenggu
dan diikatnya jin-jin jahat dengan salasil (rantai), belenggu

dan ashfad. Mereka tidak bisa bebas merusak manusia


sebagaimana bebasnya di bulan yang lain, karena kaum
muslimin sibuk dengan puasa hingga hancurlah syahwat, dan
juga karena bacaan Al-Quran serta seluruh ibadah yang
mengatur dan mebersihkan jiwa. Allah berfirman.
Artinya : Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertaqwa [Al-Baqarah : 183]
Maka dari itu ditutupnya pintu-pintu jahannam dan
dibukanya pintu-pintu surga, (disebabkan) karena (pada
bulan itu) amal-amal shaleh banyak dilakukan dan ucapanucapan yang baik berlimpah ruah (yakni ucapan-ucapan yang
mengandung kebaikan banyak dilafadzkan oleh kaum
mukminin-ed).
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Jika datang bulan Ramadhan, maka dibukalah
pintu-pintu surga [dalam riwayat Muslim : 'Dibukalah pintupintu rahmat"] dan ditutup pintu-pintu neraka dan
dibelenggu syetan [Hadits Riwayat Bukhari 4/97 dan Muslim
1079]
Semuanya itu sempurna di awal bulan Ramadhan yang
diberkahi, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam.
Artinya : Jika telah datang awal malam bulan Ramadhan,
diikatlah para syetan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintupintu neraka, tidak ada satu pintu-pintu yang dibuka dan

dibukalah pintu-pintu surga, tidak ada satu pintu-pun yang


tertutup, berseru seorang penyeru ; Wahai orang yang ingin
kebaikan lakukanlah, wahai orang yang ingin kejelekan
kurangilah. Dan bagi Allah mempunyai orang-orang yang
dibebaskan dari neraka, itu terjadi pada setiap malam
[Diriwayatkan oleh Tirmidzi 682 dan Ibnu Khuzaimah 3/188
dari jalan Abi Bakar bin Ayyasy dari Al-A'masy dari Abu
Hurairah. Dan sanad hadits ini Hasan]
[3]. Malam Lailatul Qadar
Engkau telah mengetahui, wahai hamba yang mukmin bahwa
Allah Jalla Jallaluhu memilih bulan Ramadhan karena
diturunkan padanya Al-Quran, dan mungkin untuk
mengetahui hal ini dibantu qiyas dengan berbagai cara,
diantaranya.
[a] Hari yang paling mulia di sisi Allah adalah pada bulan
diturunkannya Al-Quran hingga harus dikhususkan dengan
berbagai macam amalan. Hal ini akan dijelaskan secara
terperinci dalam pembahasan malam Lailatul Qadar, Insya
Allah.
[b] Sesungguhnya jika satu nikmat dicapai oleh kaum
muslimin, mengharuskan adanya tambahan amal sebagai
wujud dari rasa syukur kepada Allah. Hal ini berdasarkan
firman Allah setelah menceritakan sempurnanya nikmat
bulan Ramadhan.
Artinya : Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya,
dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya

yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur [AlBaqarah : 185]


Firman Allah Tabaraka wa Taala setelah selesai
(menyebutkan) nikmat haji.
Artinya : Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu,
maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah. Sebagaimana
kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek
moyangmu, atau (bahkan) berdzikir lebih banyak dari itu
[Al-Baqarah : 200]
[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa
Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied AlHilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka AlHaura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]

Anda mungkin juga menyukai