Anda di halaman 1dari 6

Keluarga Binaan Pasien dengan Diabetes Mellitus

Lora Anggraeni Patoding


10.2014.199
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara no. 6 Jakarta Barat 11470
No. Telp. (021) 56942061, No. Fax. (021) 5631731, E-mail: lorapatoding@gmail.com
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria,
polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Secara
epidemiologik diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya
adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi
pada kasus yang tidak terdeteksi (Soegondo, et al., 2005).
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan
terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung
koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar
glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun
tersebut dapat dicegah, atau setidaknya dihambat. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan
cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes (Soegondo, et al., 2005).
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan penyakit yang
bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, pada umumnya rendah. Dan penelitian
terhadap penyandang diabetes mendapatkan 75 % diantaranya menyuntik insulin dengan cara
yang tidak tepat, 58 % memakai dosis yang salah, dan 80 % tidak mengikuti diet yang tidak
dianjurkan.(Endang Basuki dalam Sidartawan Soegondo, dkk 2004).
Jumlah penderita penyakit diabetes melitus akhir-akhir ini menunjukan kenaikan yang
bermakna di seluruh dunia. Perubahan gaya hidup seperti pola makan dan berkurangnya
aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor penyebab terpenting. Oleh karenanya, DM
dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat DM dalam keluarga dimana proses terjadinya
penyakit memakan waktu bertahun-tahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala.

Namun penyakit DM dapat dicegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik
dan mewaspadai perubahan gaya hidup kita. Penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), penduduk dunia
yang menderita diabetes mellitus sudsh mencakupi sekitar 197 juta jiwa, dan dengan angka
kematian sekitar 3,2 juta orang. WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan
menjadi sekitar 366 juta orang pada tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi
merupakan negara-negara berkembang, yang mengalami kenaikan penderita diabetes mellitus
150 % yaitu negara penderita diabetes mellitus terbanyak adalah India (35,5 juta orang), Cina
(23,8 juta orang), Amerika Serikat (16 juta orang), Rusia (9,7 juta orang), dan Jepang (6,7
juta orang).
Anamnesis
Anamnesis adalah serangkaian kegiatan wawancara yang dilakukan oleh dokter
kepada pasien untuk menemukan diagnosis penyakit. Hal-hal yang ditanyakan pada
anamnesis meliputi identitas pasien keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pribadi, dan riwayat sosial. pada
wawancara kunjungan yang dilakukan pada rumah warga Desa Tempuran II, Kecamatan
Tempuran data anamnesis yang didapatkan adalah sebagai berikut.
a. Identitas Pasien
- Nama
: Ny. Karsitem
- Umur
: 75 tahun
- Jenis kelamin
: Perempuan
- Pekerjaan
:- Pendidikan
: SD
- Alamat
: Desa Tempuran II
b. Riwayat Penyakit Sekarang
- Keadaan kesehatan sekarang
- Penyakit yang diderita saat ini
Keluhan tambahan
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Penyakit yang pernah diderita
- Penyakit keturunan
d. Riwayat Penyakit Keluarga
- Kecacatan anggota keluarga
- Penyakit keturunan
e. Riwayat Pribadi
- Kebersihan perorangan
- Kebiasaan buruk
f. Riwayat Sosial

: baik
: Diabetes Mellitus
: badan pegel-pegel
: Diabetes Mellitus
: tidak ada
: tidak ada
: Diabetes Mellitus
: sedang
: makan makanan yang manis

Lingkungan tempat tinggal perumahan padat penduduk, rumah jarang dibersihkan,


terdapat banyak barang, dan kurang pencahayaan.

Selain data-data diatasa juga didapatkan data-data lainnya yang melengkapi sebagai
berikut.
a. Riwayat Biologis Keluarga.
- Keadaan kesehatan anggota keluarga lainnya : baik.
- Kebersihan anggota keluarga lainnya
: sedang.
- Pola makan
: buruk
- Pola istirahat
: sedang.
- Jumlah anggota keluarga
: 1 orang.
b. Psikologis Keluarga
- Tempat mencari pelayanan kesehatan
: Puskesmas.
- Pola rekreasi
: kurang.
c. Spiritual Keluarga
- Ketaatan beribadah
: baik.
- Keyakinan tentang kesehatan
: sedang.
d. Keadaan Sosial Keluarga
- Tingkat pendidikan
: sedang.
- Hubungan antar anggota keluarga
: baik.
- Hubungan dengan orang lain
: baik.
- Kegiatan organisasi sosial
: kurang.
- Keadaan ekonomi
: kurang
Pengamatan Keadaan Lingkungan Tempat Tinggal
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Jenis bangunan
: semi permanen.
Lantai rumah
: tanah
Luas rumah
: 40 meter persegi.
Penerangan
: kurang.
Kebersihan
: kurang.
Ventilasi
: terbatas.
Dapur
: ada.
Jamban keluarga
: tidak ada.
Sumber air minum
: air tanah.
Sumber pencemaran air : tidak ada.
Pemanfaatan pekarangan : tidak ada.
Sistem pembuangan air limbah : tidak ada.
Tempat pembuangan sampah
: ada.
Sanitasi lingkungan
: kurang.

Pelayanan Kesehatan Dokter Keluarga


Prinsip pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan secara komperhensif meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitiatif. Kegiatan promotif dapat dilakukan untuk

mempromosikan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan seperti diadakannya


penyuluhan, pemasangan poster, dan melalui iklan media cetak maupun elektronik tentang
cara hidup bersih dan sehat. Preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah
timbulnya penyakit seperti dilakukan imunisasi dan pengaturan pola diet seimbang. Kuratif
merupakan tindakan penyembuhan bila seseorang telah sakit seperti memberikan obat yang
sesuai. Rehabilitatif adalah tindakan yang dilakukan setelah pasien sembuh dari suatu
penyakit seperti fisioterapi dan pemberian tambahan asupan nutrisi.
Tindakan anjuran untuk penyakit gastritis adalah sebagai berikut.
a. Promotif
Dilakukan pemberian edukasi tentang gejala-gejala dan komplikasi diabetes
mellitus. Selain untuk penyakit juga dilakukan penyuluhan untuk hidup bersih dan
sehat seperti lebih memperhatikan kebersihan diri dengan mandi teratur dan
mengatur pola makan dengan banyak mengkonsumsi makanan bergizi. Konsumsi
makanan yang bersih dan sehat, serta mencuci dengan menggunakan air bersih.
Pasien diberikan juga edukasi mengenai makanan yang mengandung karbohidrat
tinggi serta makanan yang tinggi gula yang merupakan salah satu penyebab
terjadinya diabetes mellitus.
b. Preventif
Pasien dianjurankan untuk makan mengurangi konsumsi gula dengan makan
makanan yang rendah gula serta makanan yang mngandung tinggi karbohidrat.
c. Kuratif
Pemberian obat seperti Metformin dan Glibenklamid dan harus diminum secara
teratur.
d. Rehabilitatif
Melakukan kontrol.
Pencegahan
Terdapat beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah tejadinya
gastritis.
Saran

Makan tepat waktu


Hindari makan yang banyak mengandung tinggi gula
Hindari konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat berlebihan
Mengurangi konsumsi gula
Minum obat DM secara teratur

Berdasarkan masalah yang dimiliki keluarga Ny. Karsitem sebaiknya harus memiliki pola
makan yang baik dan tidak boleh makan makanan yang mengandung tinggi gula. Ny.
Karsitem juga harus menghindari makanan tinggi karbohidrat, mengurangi konsumsi gula
dan minum obat DM secara teratur.
Daftar Pustaka
1. Davey P. At a glance medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2003.h.42-5.
2. Ndraha S. Bahan ajar gastroenterohepatologi. Jakarta: Biro Publikasi Fakultas
Kedokteran UKRIDA; 2013.h.25-33.

Lampiran Foto

Rumah tampak depan

Bersama Ibu Karsitem

Anda mungkin juga menyukai