Analisis
Pada percobaan pertama, 25 ml sampel air sumur dimasukkan ke
dalam labu erlenmeyer dan selanjutnya ditambahkan 1 ml larutan NaOH 0,1
N. Pada penambahan larutan NaOH 0,1 N berfungsi untuk memberikan
suasana basa pada larutan yang akan dititrasi. Kemudian larutan tersebut
ditambahkan 1 butir indikator murexid sehingga larutan yang semula tidak
berwarna menjadi berwarna merah muda (soft pink). Dalam percobaan
pertama ini, digunakan indikator murexid agar dapat mengikat ion logam
Ca2+ untuk mengetahui kadar kesadahan Ca dalam sampel air. Selanjutnya
larutan yang berada dalam labu erlenmeyer dititrasi dengan larutan EDTA
sampai warna berubah menjadi ungu. Titrasi ini diulangi hingga 3 kali agar
mendapatkan perbandingan yang sesuai. Pada hasil percobaan ini, volume
akhir EDTA yang dibutuhkan untuk menitrasi sampel air adalah berturutturut 5 ml, 4,6 ml, dan 4,6 ml. Setelah perhitungan didapatkan kadar
kesadahan Ca dalam air berturut-turut adalah 0,08 mg/l, 0,0736 mg/l, dan
0,0736 mg/l, memiliki rata-rata 0,0756 mg/l. Dalam percobaan ini kadar
kesadahan Ca termasuk kesadahan lunak dan air masih dalam kedaan
normal air, karena menurut Depkes kadar air dikatakan sadah jika melebihi
100 mg/l.
Pada percobaan kedua, 25 ml sampel air sumur dimasukkan ke
dalam labu erlenmeyer kemudian ditambahkan 1 ml larutan buffer pH 10.
Pada penambahan larutan buffer pH 10 ini berfungsi untuk memberikan
suasana basa pada larutan yang akan dititrasi. Kemudian larutan tersebut
ditambahkan 1 tetes indikator EBT sehingga larutan yang semula tidak
berwarna menjadi berwarna ungu. Dalam percobaan ini, indikator EBT
digunakan untuk mengikat ion logam Mg2+ sehingga dapat mengetahui
kadar kesadahan Mg dalam sampel air. Selanjutnya larutan yang berada
dalam labu erlenmeyer dititrasi dengan larutan EDTA hingga mengalami
perubahan warna menjadi biru. Titrasi ini dilakukan 3 kali agar
mendapatkan perbandingan yang sesuai. Pada hasil percobaan ini, volume
akhir EDTA yang dibutuhkan untuk menitrasi sampel air adalah berturutturut 0,9 ml, 0,8 ml, dan 0,8 ml. Setelah perhitungan didapatkan kadar
kesadahan Mg dalam air berturut-turut adalah 0,0864 mg/l, 0,0768 mg/l, dan
0,0768 mg/l, memiliki rata-rata 0,08 mg/l. Dalam percobaan 2 ini kadar
kesadahan Mg masuk dalam kategori agak sadah.
Dari hasil percobaan 1 dan 2, diperoleh data bahwa kesadahan total
mg
L .
lunak)
4-8 dH, 70-140 ppm
8-12 dH, 140-210 ppm
12-18 dH, 210-320 ppm
18-30 dH, 320-530 ppm
Menurut peraturan menteri kesehatan
sangat
rendah
(sangat
= rendah (lunak)
= sedang
= agak tinggi (agak keras)
= keras (tinggi)
No: 492/Menkes/per/IV/2010
pada tanggal 19 April 2010, syarat kualitas air minum jenis parameter
mg
L . Dari data tersebut, diperoleh